Anda di halaman 1dari 22

ETHICAL

CLEARANCE
OLEH KELOMPOK 2
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2 :
1. FEBRIANTI 1409005043
2. NI WAYAN DIAH APSARI 1509005008
3. GUSTI AYU PUTU INDIRA PRADNYANI 1509005009
4. LUH MADE MAHA CAHYANI 1509005010
5. ANAK AGUNG GEDE AGUNG WAHYU MAHA PUTRA 1509005014
6. NI LUH PUTU DIAH SEPTIANINGSIH 1509005017
7. I WAYAN DIKA WAHYU HENDRAWAN 1509005018
8. LARAS AYU NADIRA 1609511064
PENGERTIAN ETHICAL CLEARENCE &
HEWAN MODEL
• Ethical clearance atau kelayakan etik adalah keterangan tertulis yang diberikan
oleh komisi etik penelitian untuk riset yang melibatkan mahluk hidup (manusia,
hewan dan tumbuhan) yang menyatakan bahwa suatu proposal riset layak
dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan tertentu.

• Hewan model adalah hewan yang dipelihara dengan tujuan untuk


dijadikan model percobaan dan mendapat perlakuan tertentu (uji diet, obat
atau bedah) untuk keperluan penelitian yang akan diaplikasikan pada manusia.
PEMANFAATAN HEWAN PERCOBAAN
Penelitian
Pengembangan Obat dan Vaksin
Uji Coba Keamanan, Potensi, Khasiat dari Obat dan Bahan Makanan
Pengembangan Diagnostik Baru
Penyediaan Produk Biologis
Bahan Pendidikan (Biologi & Kedokteran)
PENGGUNAAN HEWAN PERCOBAAN
Bidang Fisiologi, Farmakologi, Biokimia, Patologi. Komperatif
Zoologi, dan Ekologi
Diagnostik
Pengamatan Tingkah Laku Hewan
Pada Balita untuk Menguji Tingkat Kecerdasan Anak
KEBIJAKAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
Peraturan Perundang-Undangan
Nasional dan Internasional. NASIONAL:
Buku Pedoman Nasional Etik
Komisi Etik Penelitian Penelitian Kesehatan, Depeks, edisi
Kesehatan (KEPK) dan Komisi 2007 (Kepmenkes
Pemanfaatan dan Pemeliharaan NO.1031/Menkes/SK/VII/2005)
Hewan (KPPH).
INTERNATIONAL :
Prinsip Dasar Etik Pelaksanaan Deklarasi Helsinki, 2000 butir 11 dan
Penelitian Kesehatan yang 12
Memanfaatkan Hewan Percobaan.
DEKLARASI HELSINKI : ’ETHICAL PRINCIPLES FOR MEDICAL
RESEARCH INVOLVING HUMAN SUBJECTS’ BUTIR 11 DAN 12
(WORLD MEDICAL ASSOCIATION)

BUTIR 11 BUTIR 12

Penelitian kesehatan yang Keberhati-hatian (caution) yang


mengikutsertakan manusia sebagai wajar harus diterapkan pada
subyek penelitian harus memenuhi penelitian yang dapat
prinsip ilmiah (scientifically mempengaruhi lingkungan maupun
sound) . berdasarkan 
kepustakaan ilmiah, percobaan di kesejahteraan hewan yang
laboratorium, dan dilakukan digunakan dalam penelitian, dan
percobaan pada hewan (bila harus dihormati (Respect) respect
diperlukan). for animal.
PRINSIP DASAR ETIK PEL AKSANAAN PENELITIAN KESEHATAN
YANG MEMANFAATKAN HEWAN COBA

3 PILAR
PRINSIP ETIK
PENELITIAN

Respect Beneficence Justice

Respect for animals


dimana setiap peneliti yg Dapat bermanfaat
menggunakan hewan Bersikap adil dalam
coba harus menghormati
bagi manusia dan memanfaatkan
hewan percobaan mahluk lain. hewan percobaan.
tersebut.
PRINSIP DASAR ETIK PELAKSANAAN PENELITIAN KESEHATAN
YANG MEMANFAATKAN HEWAN COBA

PRINSIP ETIK
PENGGUNAAN
HEWAN COBA

Reduction Replacement Refinement

Relatif : mengganti hewan percobaan


Penggunaan hewan
dengan memakai organ,jaringan hewan
dalam jumlah sekecil
dari rumah potong. Mengurangi rasa nyeri/distress
mungkin tetapi
Absolut : mengganti hewan percobaan dengan memakai obat
memberikan hasil
dengan memakai kultur sel jaringan/tissu analgetik, sedativa, anastesi.
penelitian yg sah.
culture, program komputer .
PRINSIP ETIK PERLAKUAN TERHADAP HEWAN PERCOBAAN

Freedom for hungger


dan thirst

Freedom From
Pain,injury,diseases

FIVE Freedom from


FREEDOM discomfort

Freedom from Fear and


Distres

Freedom Express
Natural Behavior
11 PRINSIP PEDOMAN INTERNASIONAL PENELITIAN KESEHATAN
YANG MEMANFAATKAN HEWAN PERCOBAAN

1. Kemajuan ilmu, pengembangan pengobatan (manusia dan hewan) maka


memanfaatkan hewan percobaan.
2. Model matematika, simulasi komputer dan penggunaan jaringan biologis (in-
vitro) bisa digunakan apabila diperlukan.
3. Pemanfaatan hewan percobaan dilakukan, jika memang bermanfaat untuk
kepentingan kesehatan manusia, dan kemajuan ilmu kedokteran atau ilmu hayati.
4. Spesies hewan percobaan yang digunakan : harus tepat, jumlah minimal,
kualitas baik.
5. Perlakukan hewan percobaan sebagai hewan yang mempunyai perasaan.
6. Mekanisme perawatan dengan baik  gunakan teknik yang sesuai maka akan
menimbulkan rasa menyenangkan / tidak menimbulkan stress, dan rasa nyeri
pada hewan tersebut.
11 PRINSIP PEDOMAN INTERNASIONAL PENELITIAN KESEHATAN
YANG MEMANFAATKAN HEWAN PERCOBAAN

7. Menyadari bahwa tindakan yang menyebabkan nyeri pada manusia juga akan
menimbulkan nyeri pada hewan percobaan terutama vertebrata.
8. Perlakuan yang menimbulkan nyeri tidak boleh dilakukan pada hewan percobaan
dalam kondisi tidak di bius walaupun dalam kondisi paralise.
9. Apabila pada akhir perlakuan / penelitian hewan percobaan mengalami nyeri
yang hebat  harus di euthanasia.
10. Kondisi lingkungan hewan percobaan yang digunakan  harus baik dan dalam
pengawasan dokter hewan atau petugas yang berpengalaman dan terlatih dalam
penanganan hewan percobaan di laboratorium.
11. Penanggung Jawab laboratorium yang menggunakan hewan percobaan 
bertanggung jawab atas semua prosedur terhadap hewan percobaan.
EUTHANASIA HEWAN PERCOBAAN

METODE
EUTHANASIA

Fisik Inhalasi Obat Bius Suntikan Obat Bius


EUTHANASIA HEWAN PERCOBAAN
METODE FISIK METODE
KIMIAWI

Terhadap hewan kecil dianjurkan :  Prinsip menggunakan


1. Cervical dislocation anasthesia dg dosis 3 x
2. Suntik dg udara ke dalam pembuluh darah lipat.
dosis pd kelinci 5- 10 ml/kg bb
3. Electrokusi : untuk hewan besar.
EUTHANASIA

Rodensia Satwa Primata Babi

 Barbiturate  Barbitirate  Barbiturate


( diterima) (diterima) (diterima)
 Ether (diterima  Anastetikum per  Anastetikum per
dengan syarat) inhalasi (diterima inhalasi
 Anasthetikum per dengan syarat)
inhalasi (diterima)
HEWAN MODEL UNTUK STUDI
PENYAKIT
Hewan
Model

Babi Anjing Tikus / Unggas


Mencit
Studi penyakit : Studi penyakit : Studi penyakit :
- Struke Studi penyakit : -Arterosklerosis - Arterosklerosis
- Arterosklerosis - Rematoid Artritis - Obesitas - Gangguan asam urat

- Kolestrol - Diabetes Melitus - Hipertensi (ayam atau burung)


- Rematoid Artritis
- Rematoid Artritis - Rematoid Artritis
1. Monyet : Penyakit Dengue &
Herpes
2. Primata : Penyakit Influenza &
Penyakit Hepatitis viral
Viral 3. Kuda : Virus gastroenteritis

4. Anjing, bebek, tikus : Hepatitis viral


HEWAN MODEL
UNTUK STUDI 5. Kucing : Leukimia Virus
PENYAKIT

Penyakit 1. Tikus : Penyakit Ascariasis


bakteri &
2. Unggas : Penyakit Malaria
parasitik
3. Mencit : Penyakit Salmonellosis &
Tetanus
PROSEDUR PENGAJUAN ETHICAL CLEARENCE (EC) KEPADA
KOMISI ETIK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UGM

Syarat-syarat Pengajuan:

1. Mengisi form aplikasi yang diunduh dari web resmi FKH, menu Penelitian.

Mengirimkan kembali form aplikasi yang telah diisi disertai proposal penelitian/kegiatan yang diajukan ke
2. sekretariat Komisi Etik FKH (proposal harus memuat metodologi lengkap dan ada tanda tangan pembimbing
dan peneliti utama/penanggungjawab kegiatan).

Secara Etik, aktivitas penelitian/kegiatan dari proposal yang diajukan tidak boleh dilaksanakan
3. sebelum EC disetujui. Persetujuan EC dikeluarkan sesuai dengan tanggal tanda tangan ketua Komisi
dalam surat EC.

4. Komisi Etik tidak dapat memberikan EC untuk penelitian yang sudah berlangsung.
LANJUTAN….

Komisi Etik Penelitian tidak bertanggungjawab dengan akibat dan konsekuensi


5. dilaksanakannya penelitian/kegiatan sebelum EC disetujui.

Penelitian yang melibatkan satwa liar yang dilindungi harus disertai dengan surat
6. rekomendasi penelitian dari Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE)
Kemenhut.

Komite Etik Penelitian tidak bertanggung jawab atas perijinan laboratorium/lokasi/ ruang
7. penelitian/kegiatan yang diajukan.
TATA CARA PENGAJUAN
Mengisi formulir aplikasi EC dan menyerahkan proposal, masing-masing rangkap
3 ( formulir aplikasi dapat diunduh dari menu download web FKH)
Menyerahkan formulir aplikasi EC dan proposal ke sekretariat Komisi Etik FKH
di Departemen Anatomi Lt 1 Gedung V2 (saudara Sumijo , Hp.082137559009)
Keterangan Kelayakan Etik (Ethical Clearance) disetujui setelah melalui proses
review dan revisi.
Surat Keterangan Kelayakan Etik dapat diambil di Sekretariat Komisi Etik,
dengan menyerahkan resi pembayaran.
Biaya pengajuan ethical clearance sebesar Rp.250.000 ke Rek. BNI No.
9888809014160003 (KAF Penerimaan Layanan FKH).
SESI DISKUSI
TERIMA KASIH
SELAMAT SIANG

Anda mungkin juga menyukai