Hewan Model
Dikatakan hewan model karena memenuhi kriteria:
Biologis, fisiologis dan tingkah-laku normal dapat dipelajari
Kondisi patologis yang diperoleh secara spontaneous maupun diinduksi dapat
dipelajari/diamati
Dapat menunjukan beberapa gejala patologis yang mirip terjadi pada manusia
atau hewan lain
Seleksi Hewan :
Membutuhkan ketajaman penilaian dari peneliti
Model yang baik memiliki kemampuan untuk ditiru dan diikuti oleh peneliti
lain (reproducible)
Tidak ada satu model pun yang secara ideal sama persis dengan penyakit pada
manusia atau hewan lain
Hewan model yang sering digunakan dalam penelitian dan pengujian :
90% Rodensia Tikus, mencit, hamster
10% Lainnya Anjing, Kucing, Kelinci, Primata, Hewan agrikultur, Ikan,
Katak, Unggas dan lainnya
2. Penetapan Resiko
Inspeksi berkala
Survey regular terhadap pekerjaan yang dilakukan pegawai
Review protocol penelitian, pengujian dan pengajaran
Komunikasi
Resiko di Fasilitas Hewan
3. Majemen Resiko
Anatomi Tikus
Perawatan Hewan
Pakan
Air minum → diperiksa rutin, botol minum dibersihkan sebelum diisi lagi
Alas kandang → memperhatikan kebersihan dan kualitasnya
Sanitasi → frekuensi penggantian bedding, disinfeksi kandang dan ruangan
Pembuangan sampah → tempat sampah tidak bocor, tertutup rapat, diberi label,
disimpan dalam ruang bebas hama sebelum dimusnahkan
Pengendalian hama → pencegahan akses masuk, pemberantasan sarang dan
pemasangan perangkap untuk hama, hindari penggunaan pestisida
Perawatan darurat → SOP dan kontak yang dihubungi untuk kondisi darurat
(teknisi/dokter hewan/peneliti)
Pakan
Pilih pakan yang disukai, tidak terkontaminasi, mengandung nutrisi yang cukup
untuk jenis hewan tersebut
Analisa pakan (kandungan nutrisi)
Penyimpanan: <210C, tidak menyentuh lantai, bebas hama, kelembapan, sinar,
dan oksigen
Tempat informasi tanggal pembuatan, tanggal kadaluarsa (harus diperhatikan)
Pemberian pakan secara ad-libitum atau dengan kalkulasi berdasarkan berat badan
hewan
Hindari perubahan pakan secara mendadak
Mencit: Pelet komersial 15 gr/100 gr BW/hari
Tikus: Pelet komersial 5-10 gr/100 gr BW/hari
Kelinci: Pelet komersial 5 gr/100 gr BW/hari
Pakan pelet komersial yang memang didesain untuk hewan tertentu, telah
memperhitungkan kebutuhan nutrisi yang akan terpenuhi dengan jumlah
konsumsi sebagaimana di atas
PAKAN (AIN-93)
Komposisi Modifikasi Pakan Standar Normal AIN-93M
PAKAN (PAR-S)
Sumber Variasi
Kondisi stress; berpengaruh pada peningkatan kadar serum glukosa dan
plasma kortikosteron
Efek isolasi;
Plasma glukosa meningkat jika dalam kondisi singly housing,
menurun jika hewan ditempatkan dalam group housing
TG menurun dalam kondisi singly housing, meningkat jika hewan
ditempatkan dalam group housing.
Circadian rhythm; berpengaruh terhadap konsentrasi kortikosteron
serum, ACTH, dan thyroxine pada tikus betina