Anda di halaman 1dari 44

Hewan Coba Laboratorium

MM Suryani Hutomo
Pendahuluan
• Hewan coba laboratorium adalah : hewan
yang dipelihara secara intensif di laboratorium
pada kondisi yang diatur (tempat, lingkungan,
tehnik, prosedur, feeding, dll)
• Hewan coba laboratorium dipergunakan
karena ada kesamaan/kesesuaian antara
hewan dan manusia
• Tikus, mencit, marmut, kelinci, anjing, kera ----
berukuran relatif kecil
Pertanyaan sebelum mulai eksperimentasi:

1.Apakah HL yang dipilih mrpkn Hewan Percobaan


yang paling baik?
2.Apakah HL harus dlm keadaan sadar selama
penelitian?
3.Apakah pain & discomfort dapat dikurangi?
4.Apakah jumlah dapat dikurangi?
5.Apakah ada metode alternatif?
6.Problem dlm benak peneliti cukup
bernilai/berbobot
Penggunaan :

1. Untuk memperoleh informasi yg benar yg


dpt diterapkan pd hewan itu sendiri / tidak
(sebagai sarana)

2. Untuk mengembangkan teknik / prosedur


yg cocok untuk penelitian selanjutnya
(sebagai hewan target)
3. Untuk memperoleh banyak data  untuk
studi simulasi

4. Untuk safety test / uji diagnostik

5. Untuk studi perbandingan

6. Untuk diekstrapolasikan pd hewan lain /


manusia
Hal yang harus dipertimbangkan

• MEMILIH JENIS HEWAN


• MENENTUKAN JALUR PERLAKUAN
• MENENTUKAN DATA YANG AKAN DIAMBIL
• FISIOLOGI HEWAN  LAMA PERLAKUAN
• MENENTUKAN DOSIS PERLAKUAN
• BUDGET PENELITIAN ……
Sejarah Hewan Coba Laboratorium
• ± 400 BC didokumentasikan pada Corpus
Hippocraticum Book : hewan tidak
secara khusus dipelihara di lab,focus
mempelajari anatomi
• 304-258 BC : Erasistratus : ilmuwan
yang pertama kali melakukan experimen
pada hewan hidup: trachea dan paru babi
• 1578-1657 AC : William Harvey : fungsi
jantung
• Abad 19 :
a. Extrak pankreas untuk menurunkan
blood glucose level pada anjing diabetic
insulin digunakan untuk
pengobatan pasien DM

b. Krebs memakai hewan coba pada


percobaan biokimia (oxidation)
siklus Krebs
Penggunaan Hewan Coba Laboratorium
pada Penelitian Biomedik

• Pemilihan hewan harus yang sesuai


 Respons tiap species hewan terhadap
bahan kimia berbeda secara kualitatif
dan kuantitatif
 Perbedaan tergantung pada: perbedaan
kemampuan absorbsi, metabolisme,
adanya enzym tertentu dan kondisi
tubuh
Kriteria hewan coba
 Penyakit/lesi yang muncul sama dengan
bila muncul pada manusia

 Mudah untuk dipelihara

 Ukuran cukup besar

 Mudah diamati
 Masa hidup cukup panjang
 Mudah dikontrol
 species hewan tersebut sedekat
mungkin dengan manusia (terutama u/uji
toksikologi dan evaluasi keamanan
bahan)
Contoh :

 Albino rats (Proechimus rats) : cocok


untuk penyakit infeksi yang disebabkan
Trypanosoma evansi
 Macaca nigra : model untuk DM
 Bali Pig : model untuk atherosclerosis
 Bali Cow (Bos javanicus) : model untuk
AIDS
Hal-hal yang harus ditaati dalam penggunaan
hewan coba
A. 5 freedom to asses animal welfare :
1. freedom from hunger and thirst
ready to asses to water & dish --- maintain
health and viquor
2. freedom from discomfort
by providing a suitable environtment
3. freedom from pain, injury and diseases
by prevention and treatment
4. freedom from fear and distress
by providing condition which avoid mental
suffering
5. freedom to express natural behaviour
by providing sufficient space and adequate
facilities
B. PRINSIP UNTUK PEMELIHARAAN DAN
PEMBIAKAN Hewan Laboratorium

1. Kontrol lingkungan : temperatur, relatif


humidity, cahaya, ventilasi

2. Kontrol kesehatan
- tikus liar banyak yg mati
- banyak penyakit pd hewan lab (baktrerial,
viral, jamur, parasit, nutrisi)
3. Kontrol staff/perawat hewan lab.
- Zoonosis (leptospira, salmonella)
- Pendidikan  teknisi hewan lab.
4. Kontrol pakan & minum (kualitas & kuantitas)
5. Kontrol : manajemen dan breeding
6. Kontrol kualitas hewan lab :
- genetik
- cek/test mikrobiologi rutin
- sediakan karantina
sumber species T (⁰C) RH (%) Sound Light ventilatio
(DB) n

Canadian Mice 20 - 25 50 - 70 min 12 h light enough


Council of 12 h dark

Animal Rat 20 - 25 50 - 55 min 12 h light enough


Care 12 h dark
Hewan percobaan yang umum digunakan dalam
penelitian ilmiah adalah tikus.

Tikus (Rattus norvegicus) telah diketahui sifat-


sifatnya secara sempurna, mudah dipelihara,
dan merupakan hewan yang relatif sehat dan
cocok untuk berbagai penelitian.
Ciri-ciri morfologi Rattus norvegicus :

• berat 150-600 gram, hidung tumpul dan


badan besar dengan panjang 18-25 cm,
• kepala dan badan lebih pendek dari ekornya,
serta telinga relatif kecil dan tidak lebih dari
20-23 mm
Terdapat 3 varietas tikus yang memiliki
kekhususan tertentu yang biasa digunakan
sebagai hewan percobaan yaitu :

1. Sprague dawley
berwarna albino putih, berkepala kecil dan
ekornya lebih panjang dari badannya,
2. Wistar ditandai dengan kepala besar dan ekor
yang lebih pendek, dan galur
3. Long evans yang lebih kecil daripada tikus
putih dan memiliki warna hitam pada kepala
dan tubuh bagian depan

dalam penelitian digunakan Sprague Dawley


berjenis kelamin jantan berumur kurang lebih
2 bulan.
Sprague Dawley rat dengan jenis kelamin betina
tidak digunakan karena kondisi hormonal yang
sangat berfluktuasi pada saat mulai beranjak
dewasa, sehingga dikhawatirkan akan
memberikan respon yang berbeda dan dapat
mempengaruhi hasil penelitian

Jenis ini mempunyai daya tahan terhadap


penyakit dan cukup agresif
Mencit
• Asal : Mencit rumah (Mus musculus)
• Ordo : Rodentia
• Genus : Mus. Sub genus : Mus
• Mencit lab. : Mus domesticus domesticus
• Sebelumnya disebut Mus musculus domesticus (Marshal, 1981)

• Sifat biologi :
- Lingkungan : - mudah adaptasi (artiktropik)
- lebih suka kering daripada basah
- Sifat genetik : sangat beragam
- Pendengaran : peka terhadap ultra sonik
• Tingkah laku

Mencit laboratorium :
- Hewan sosial
- Sesudah sapih  cindil  kelompok banyak
 OK
- ♂ dewasa + ♂ dewasa  berkelahi
- ♀ dewasa + ♀ dewasa  OK
- Aktivitas seks dan makan maksimal waktu
gelap (nocturnal)
- Over crowded  lesi ekor  ring tail disease
- Kandang bagi - bagi : tidur, makan, urin, tinja.
- Partus : buat sarang
• KANDANG
◙ - “SHOE BOX” : 12 (p) x 6 (l) x 6 (t) inchi
- Dibersihkan / diganti bedding / ganti box
(jika perlu) : 2x/minggu
- Induk melahirkan
Pembersihan ditunda ≥ 1 minggu
◙ Populasi : 8 inchi2/mencit
PROSEDUR / TEKNIK LABORATORIUM
SUNTIKAN
a. Subcutaneus (S.C.) 1,0 – 30 ml/mencit
◙ Lokasi : bawah kulit longgar di
leher
◙ Jarum : 0,90 – 0,95 mm, 1–2 cm
◙ Tusukan  maju 5 – 10 cm
sebelum disuntikkan
b. Intra muscular (I.M.)
◙ Biasanya dihindari otot kecil
◙ Volume ≤ 0,05 ml
◙ Lokasi : - antero lateral
- hindari femur dan syaraf
c. Intra peritoneal (I.P.) 1 ml/mencit

◙ Lokasi ¼ abdomen bawah kiri


◙ Jarum : - 0,65 – 0,45 mm
Uji aktivitas makrofag (Suryani, 2012)
d. Intra vena

• Jarum : 0,45 – 0,75 mm


5 – 10 mm
Lokasi : - Ekor vena ventralis
Ekor hangatkan 5 – 15 ‘, 40 – 100 watt
- V. jugularis
- V. metatarsal
- V. femoralis
• Cara memegang
EUTHANASIA
Harus memenuhi syarat :
1. Perikemanusiaan & tidak sakit
2. Tidak takut / berontak / teriak
3. Cepat
4. Mudah
5. Sesuai dengan umur dan spesies
6. Estetika dapat diterima yang hadir
7. Terpercaya, dapat digunakan ulang
8. Irreversible
9. Tidak polusi
10. Tidak timbul salah guna
11. Ekonomis
• Euthanasia :
a. CO2  dalam kotak  kelompok (>2)
b. Dislokasi cervical
c. Anestetika dosis >>
Federer formula
• Federer Formula (n-1)(t-1)> 15
• n = sample number each groups
• t= groups
• Example: researcher have 5 groups of treatment, how many
animal in each group?
• (n-1)(5-1)>15
• 4n-4>15
• n>4.75
• n= 5 considered to be enough for each group
Daftar Pustaka

1. Hau, J. Van Hoosier, L,Jr. Handbook of Laboratory


Animal Science. 2nd ed. CRC Press. Washington
DC.2003.
2. Suckow, MA. Weisbroth, SH. Franklin, CL. The
Laboratory Rat. Elsevier Academic Press. London
UK. 2006.

Terima kasih kepada Prof. emer. drh. Soesanto


Mangkoewidjojo, M.Sc.,Ph.D

Anda mungkin juga menyukai