Dinding Orbita:
o Atap orbita terdiri dari facies orbitalis osis frontalis. Di bagian anterior
lateral atas, terdapat fosa lakrimalis yang berisi kelenjar lakrimal. Di
posterior atap, terdapat ala parva osis sphenoid yang mengandung kanalis
optikus.
o Dinding lateral dipisahkan dari bagian atap oleh fisura ortalis superior
yang memisahkan ala parva dan ala magna osis sphenoidalis. Bagian
anterior dinding lateral dibentuk oleh facies orbitalis osis zygomatici
(malar), merupakan bagian terkuat orbita.
o Dasar orbita dipisahkan dari dinding lateral oleh fisura orbitalis inferior.
Bagian dasar yang luas terbentuk dari pars orbitalis osis maksilaris
(merupakan tempat yang paling sering terjadinya fraktur). Processus
orbitalis osis platini membentuk daerah segitiga kecil pada dasar posterior.
Apeks Orbita merupakan tempat masuknya semua saraf dan pembuluh darah
ke mata serta merupakan tempat asal semua otot ekstraokuler kecuali obliquus
inferior.
BOLA MATA
Bola mata dewasa normal hampir mendekati bulat dengan diameter
anteroposterior sekita 24,5 mm. Pada saat bayi, panjangnya 16,5 mm.
Konjungtiva merupakan membran mukosa yang transparan dan tipis yang
membungkus :
o Permukaan posterior kelopak mata konjungtiva palpebralis.
K. Palpebralis melekat erat ke tarsus
o Permukaan anterior sklera konjungtiva bulbaris
K. bulbaris melekat longgar ke septum orbitale di fornices dan melipat
berkali-kali. Pelipatan ini memungkinkan bola mata bergerak dan
memperbesar permukaan konjungtiva sekretorik. Kecuali di limbus (tempat
kapsul tenon menyatu dengan konjungtiva sejauh 3 mm), konjungtiva
bulbaris melekat longgar dengan kapsul tenon dan sklera di bawahnya.
o Konjungtiva fornik
Kornea
Kornea merupakan lapisan transparan yang melapisi 1/3 depan bola mata.
Permukaannya licin dan mengkilat. Lebih tebal di bagian pinggir dari pada
sentral. Indeks biasnya 1,337 dengan daya refraksi + 42 dioptri. Kornea bersifat
avaskuler sehingga nutrisinya berasal dari pembuluh darah limbus, air mata, dan
akuos humor. Dipersarafi oleh N. V1 (N. Ophthalmicus).
Lapisan kornea :
1. Epitel : terdiri dari 5-6 lapis sel berbentuk kubus sampai gepeng.
2. Membrana Bowman : Lapisan jernih aseluler.
3. Stroma : terdiri dari kumpulan sel yang membentuk jaringan ikat yang kuat.
4. Membrana Dessement : sebuah membran jernih yang elastik, tampak amorf.
5. Endotel : merupakan satu lapis sel berbentuk kubus.
Uvea
Uvea merupakan lapisan vaskuler tengah mata dan dilindungi oleh sklera dan.
Bagian ini ikut memasok darah ke retina. Terdiri dari :
o Iris merupakan perpanjangan korpus siliare ke anterior. Di dalam stroma
iris terdapat sfingter dan otot dilatator. Perdarahan iris berasal dari circulus
mayor iris, persarafannya berasal dari serat di dalam nervi siliare.
Iris berfungsi mengendalikan banyak cahaya yang masuk ke dalam mata.
Ukuran pupil ditentukan oleh keseimbangan antara konstriksi akibat
aktivitas parasimpatik yang dihantarkan melalui N. Kranialis III dan dilatasi
yang ditimbulkan oleh aktivitas simpatik.
o Korpus Siliare
Korpus siliare dan epitel siliaris pembungkusnya berfungsi untuk produksi
akuos humor. Muskulus siliaris tersusun dari gabungan serat longitudinal,
sirkuler, radial. Fungsi serat sirkuler adalah untuk mengerutkan dan relaksasi
serat Zonula yang berorigo di lembah di antara prosesus siliaris.
o Koroid merupakan segmen posterior dari uvea, di antara retina dan sklera.
Tersusun dari 2 lapis pembuluh darah
Lensa
Lensa merupakan struktur bikonveks, avaskuler, tak berwarna, dan hampir
transparan sempurna. Lensa Kristalin => saat neonatal bentuknya hampir bulat
dengan konsentrasi cair. Daya akomodasinya sangat kuat. Lensa kristalin ini
tumbuh seumur hidup di ekuator lensa sehingga semakin tua lensanya semakin
padat dan daya akomodasinya turun. Saat dewasa, bentuknya cembung ganda,
permukaan anterior lebih flat dibanding posterior. Diameter 9 mmm, tebal 4,5-6
mm. Warnanya bening keabuan, transparan, avaskuler. Daya refraksinya +16
dioptri, indeks bias 1,337. Konsistensinya 65% air dan 35% protein (kristalin).
Kandungan kalsium lensa lebih banyak dari pada jaringan tubuh lain. Asam
askorbat dan glutation terdapat dalam bentuk teroksidasi maupun tereduksi.
Tidak ada serat nyeri, pembuluh darah. Menggantung pada korpus siliare
melalui Zonula Zinii. Di anteriornya terdapat akuos humor dan di posteriornya
terdapat vitreus humor.
Aquaeus Humor
Akuos humor merupakan cairan yang mengisi COA, diproduksi oleh korpus
siliare di COP (Kamera Okuli Posterior) yang selanjutnya mengisi COA dan
dieksresi melalui trabekula. Sepuluh persennya dieksresikan melalui iris.
Fungsi :
o Nutrisi lensa dan kornea sampai epitel
o Pertahankan TIO normal 10-20 mmHg.
Retina
Retina merupakan jaringan saraf tipis yang semi transparan, membentang dari
papil saraf optic ke depan sampai Oraserata. Tebalnya 0,1 mm, dan semakin
tebal pada bagian posterior. Pada retina terdapat :
o Makula merupakan pigmentasi kekuningan (Xantofil) yang membatasi
arcade arteri retina sentralis sehingga Fovea menjadi avaskular
o Fovea merupakan bagian di tengah makula, merupakan cekungan
sehingga menghasilkan pantulan khusus dengan ophthalmoscop yang
disebut refleks fovea.
o Foveola bagian paling tengah dari Fovea. Seluruhnya berupa sel Cone/
Sel kerucut (sel foto reseptor) dan semakin ke perifer digantikan oleh sel
Rod.
Vitreus Korpus
vitreus mengisi 2/3 bagian isi bola mata dan mempertahankan bentuknya selalu
bulat. Konsistensinya 99% air dan berbentuk gel.
ADNEKSA MATA
Alis Mata
Alis mata merupakan lipatan kulit menebal yang ditutupi rambut. Lipatan kulit
ini ditunjang oleh serat otot di bawahnya. Glabela merupakan prominentia tanpa
rambut di antara alis.
Palpebra
Palpebra merupakan modifikasi lipatan kulit yang dapat menutup dan
melindungi bola mata bagian anterior. Struktur palpebra :
o Lapisan Kulit lapisan kulit luar, berbeda dengan kulit pada bagian tubuh
lain karena lebih longgar, tipis, dan elastik. Terdapat sedikit folikel rambut
dan lemak subkutan.
o Muskulus Orbikularis Okuli berfungsi untuk menutup palpebra.
Dipersarafi oleh N. Facialis.
o Jaringan Alveolar jaringan aerolar submuskular yang terdapat di bawah
muskulus orbikularis okuli.
o Tarsus struktur penyokong utama palpebra berupa jaringan fibrosa padat.
Terdapat tarsus superior dan inferior.
o Konjungtiva Palpebra selapis membran yang melekat pada tarsus di
bagian posterior palpebra.
Tepian Palpebra :
1. Tepian Anterior
o Bulu mata
o Glandula Zeis modifikasi kelenjar sebasea kecil yang bermuara ke
dalam folikel rambut pada dasar bulu mata.
o Glandula Moll modifikasi kelenjar keringat yang bermuara ke dalam
satu baris dekat bulu mata.
2. Tepian Posterior bagian posterior palpebra yang berkontak dengan mata
dan di sepanjangnya bermuara dari kelenjar sebasea yang telah dimodifikasi
(Glandula Meibom)
3. Punktum Lakrimale
PERSYARAFAN MATA
Nervus Optikus
Nervus opticus merupakan kumpulan dari 1 juta serat saraf. Terdapat beberapa
bagian :
o Pars Intra Okuler
Terdapat papil saraf optik berwarna merah muda dengan diameter 1,5 mm,
berbatas tegas, tempat keluar masuk arteri dan vena sentralis retina. Terdapat
cekungan (cup) normal dibanding papil (disc) dengan C/D = 0,3.
o Pars Intra Orbita
Keluar dari sklera, diameter 3 mm, panjang 25-30 mm. Berbentuk S dan
berjalan dalam muskular memasuki foramen optikum 4-9 mm.
o Pars Intra Kranial
Panjangnya 10 mm dan bergabung dengan nervus optikum sebelahnya
membentuk kiasma optikum
Ganglion retina dan aksonnya merupakan bagian dari susunan saraf pusat
sehingga tidak dapat beregenerasi bila terpotong. Mendapat pasokan darah dari
cabang arteri retina.
Kiasma Optikus
Kiasma dibentuk dari pertemuan kedua nervi optici dan merupakan tempat
penyilangan serat-serat nasal ke tractus optikus. Kiasma menerima perdarahan
dari circulus Willis