Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TUTORIAL

SGD 9 LBM 4
ANTIBIOTIK

ANGGOTA KELOMPOK:

1. BASOFI ADI MUSTAWAN 31102200025


2. DEFINA SHEVA FELISA 31102200029
3. FIRDA SEPTIA IRNANTIWI 31102200045
4. IQBAL DANU AJI SAPUTRA 31102200061
5. KHANSA NABILA KUSUMA 31102200070
6. NAJWA MIDA 31102200097
7. NORIKO FARAH EL FAHMI 31102200101
8. NURUL AISYAH ASSARI 31102200105
9. NUUR LUTHFIYAH HASANAH 31102200106
10. ZHARFA FADIAH HUSNA 31102200139

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2023
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN TUTORIAL

SGD 9 LBM 4

ANTIBIOTIK

Telah disetujui oleh

Mengetahui,

Tutor SGD 9 Ketua SGD 9

LBM 4

drg. Mutiara Saraswati Noriko Farah El Fahmi

2
DAFTAR ISI

LAPORAN TUTORIAL ............................................................................................................ 1


LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN TUTORIAL ............................................................. 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. Skenario .......................................................................................................................... 4
C. Identifikasi Masalah ........................................................................................................ 4
BAB 2 ........................................................................................................................................ 5
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 5
A. Landasan Teori................................................................................................................ 5
1. Jelaskan jenis-jenis, klasifikasi dan contoh obat dari antibiotic? ................................ 5
2. Prinsip penggunaan antibiotic secara rasional? ........................................................... 7
3. Antibiotik yang sering di gunakan Kedokteran Gigi serta penyakit dan
klasifikasinya? .................................................................................................................. 10
4. Mekanisme resistensi obat antibakteri secara molekuler? ........................................ 11
5. Bagaimana cara mengetahui pasien resisten terhadap antibiotik yang diberikan? ... 11
B. KERANGKA KONSEP................................................................................................ 13
BAB 3 ...................................................................................................................................... 14
PENUTUP................................................................................................................................ 14
KESIMPULAN ........................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemilihan antibiotik merupakan suatu kunci penting dalam pengobatan kasus-


kasus infeksi. Masalah global yang saat ini dihadapi adalah tingginya angka
penggunaan antibiotik yang tidak tepat indikasinya. Beragam penyebab yang
menyebabkan penyalahgunaan antibiotik. Dampak pada pengobatan adalah terjadinya
resistensi antibiotik. Dengan penggunaan antibiotik secara rasional akan
memberikan optimalisasi terapi antibiotik ini sehingga memberikan hasil yang optimal
juga.

B. Skenario

Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang kontrol ke dokter gigi setelah 3 hari yang
lalu mengeluhkan sakit dan bengkak pada gigi sebelah kanan bawah belakang. Saat ini
pasien masih merasakan sakit dan bengkak. Sebelumnya pasien diberikan antibiotic
tablet. Pasien mengaku obat tersebut diminum hanya ketika sakit saja. Pemeriksaan
intraoral pada gigi 47 nekrosis pulpa dan gingiva bagian bukal terdapat pembengkakan
dan keluar pus ketika ditekan.

C. Identifikasi Masalah

1. Jelaskan jenis-jenis, klasifikasi dan contoh obat dari antibiotic?


2. Prinsip penggunaan antibiotic secara rasional?
3. Antibiotik yang sering di gunakan kedokteran gigi serta penyakit dan
klasifikasinya?
4. Mekanisme resistensi obat antibakteri secara molekuler?
5. Bagaimana cara mengetahui pasien resisten terhadap antibiotik yang diberikan?

4
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Jelaskan jenis-jenis, klasifikasi dan contoh obat dari antibiotic?

• β-Lactams → ( Penicillins ▬ Cephalosporins ▬ Carbapenems ▬ Monobactams)

• Ketolides • Quinolones • Tetracyclines

• Lincosamines • Co-Trimoxazole • Amphenicols

• Macrolides • Aminoglycosides

5
6
2. Prinsip penggunaan antibiotic secara rasional?

Penggunaan antibiotik secara bijak adalah penggunaan antibiotik secara


rasional dengan mempertimbangkan dampak muncul dan menyebarnya bakteri
resisten. Pengendalian penggunaan antibiotik dilakukan dengan cara
mengelompokkan antibiotik dalam kategori AWaRe: ACCESS, WATCH, dan
RESERVE. Pengelompokan ini bertujuan untuk memudahkan penerapan
penatagunaan antibiotic, menekan munculnya bakteri resisten, dan mempertahankan
kemanfaatan antibiotik dalam jangka panjang.

a. Antibiotik kelompok ACCESS:


• Tersedia di semua fasilitas pelayanan kesehatan.
• Untuk pengobatan infeksi bakteri yang umum terjadi.
• Diresepkan oleh dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dikaji oleh apoteker.
• Penggunaan sesuai dengan panduan praktik klinis dan panduan penggunaan
7
• antibiotik yang berlaku.

b. Antibiotik kelompok WATCH:


• Tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut.
• Digunakan untuk indikasi khusus atau ketika antibiotik kelompok ACCESS
• tidak efektif.
• Kelompok ini memiliki kemampuan lebih tinggi dan berpotensi menimbulkan
• resistensi sehingga diprioritaskan sebagai target utama program pengawasan
• dan pemantauan.
• Diresepkan oleh dokter spesialis, dokter gigi spesialis, dikaji oleh apoteker,
• jdih.kemkes.go.id -17- dan disetujui oleh dokter konsultan infeksi

c. Antibiotik kelompok RESERVE:


• Tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut.
• Antibiotik kelompok ini dicadangkan untuk mengatasi infeksi bakteri yang
• disebabkan oleh MDRO dan merupakan pilihan terakhir pada infeksi berat
• yang mengancam jiwa.
• Menjadi prioritas program pengendalian resistensi antimikroba secara
• nasional dan internasional yang dipantau dan dilaporkan penggunaannya.
• Diresepkan oleh dokter spesialis dan dokter gigi spesialis, dikaji oleh
• apoteker, dan disetujui penggunaannya oleh tim Penatagunaan Antibiotik
• (PGA) yang merupakan bagian dari Komite Pengendalian Resistensi
• Antimikroba (KPRA) Rumah Sakit.
• Penggunaan sesuai dengan panduan praktik klinis, panduan penggunaan
• antibiotik yang berlaku dan hasil pemeriksaan mikrobiologi.

8
Pada tata laksana kasus infeksi, keputusan untuk memberikan antibiotik
harus memenuhi prinsip berikut ini.
1. Tepat diagnosis
• Tegakkan diagnosis penyakit infeksi bakteri melalui pemeriksaan klinis,
▪ laboratorium, dan pemeriksaan penunjang lain.
• Untuk menetapkan terapi definitif diperlukan pemeriksaan mikrobiologi.

2. Tepat Pasien

• Pertimbangkan faktor risiko, penyakit lain yang mendasari, dan penyakit


▪ penyerta.
• Pertimbangkan kelompok khusus seperti ibu hamil, ibu menyusui, usia
lanjut,
▪ anak, bayi, neonatus.
• Lakukan penilaian derajat keparahan fungsi organ, contohnya pada
penyakit
▪ ginjal akut.
• Telusuri riwayat alergi terutama antibiotik.
1. Tepat Jenis Antibiotik
Pertimbangkan untuk memilih jenis antibiotik berdasarkan:
• kemampuan antibiotik mencapai tempat infeksi;
• keamanan antibiotik;
• dampak risiko resistensi;
• hasil pemeriksaan mikrobiologi.
• panduan penggunaan antibiotic.
• tercantum dalam formularium.
• kajian cost-effective.

4. Tepat Regimen Dosis

Regimen dosis meliputi dosis, rute pemberian, interval, dan lama pemberian.
Dosis merupakan parameter yang selalu mendapat perhatian dalam terapi antibiotik
karena efektivitas antimikroba bergantung pada pola kepekaan patogen, minimal
inhibitory concentration (MIC), dan farmakokinetik (PK) maupun farmakodinamik
(PD).

9
3. Antibiotik yang sering di gunakan Kedokteran Gigi serta penyakit dan
klasifikasinya?

10
4. Mekanisme resistensi obat antibakteri secara molekuler?

Mekanisme dari resistensi antibiotic dibagi menjadi 3, yaitu: a. Antibiotic


degrading enzyme Contohnya itu pada labirin beta lactam. Jadi, pada beta lactam
terdapat cincin, nah cincin tersebut dimiliki oleh penicillin. Sehingga, penicilini
disebut sebagai antibiotic beta lactam. Penicillin aktif karena cincin pada beta
lactam itu tertutup. Namun, ketika penicillin bertemu dengan labirin beta lactam
pada bakteri, labirin beta lactam akan menghancurkan cincin beta lactam sehingga
penisilin menjadi tidak aktif. Dan penicillin tidak memiliki efek apapun terhadap
bakteri. b. Produksi pompa efflux Jadi, pompa efflux adalah pompa yang berada
pada dinding sel bakteri. Ketika ada antibiotic, seperti tetrasiklin yang biasanya
akan mengganggu sintesis protein. Bakteri akan menggunakan pompa tersebut
untuk memompa antibiotic itu keluar dari bakteri tersebut. Sehingga antibiotic
tetrasiklin tidak akan berpengaruh pada bakteri karena dipompa keluar. c.
Modifikasi antibiotic Jadi, ada beberapa bakteri yang dapat memodifikasi target
pengikatan antibiotic. Contoh: Penicillin yang merupakan antibiotic beta lactam
memiliki target pengikatan pada lapisan peptidoglikan yang ada bakteri. Jika
bakteri memiliki gen yang dapat memodifikasi protein pengikat penicillin yang
kemudian dapat merubah struktur protein tersebut, akan menyebabkan penicillin
tidak dapat berikatan dengan protein lagi karena protein telah berubah. Contoh pada
resistensi ini dapat ditemukan pada methisilin dengan bakteristaphylococcus
aureus.

5. Bagaimana cara mengetahui pasien resisten terhadap antibiotik yang


diberikan?

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang tidak berefek terhadap
pengobatan, mengakibatkan perpanjangan penyakit (prolonged illness),
meningkatnya resiko kematian (greater risk of death) dan semakin lamanya masa
rawat inap di rumah sakit (length of stay). Apabila respon terhadap pengobatan
menjadi lambat bahkan gagal, pasien akan mengalami infeksi untuk waktu yang
lama (carrier). Hal ini memberikan peluang yang lebih besar bagi galur resisten
untuk menyebar kepada orang lain (Deshpande et al, 2011).

a) Tes Laboratorium: Dokter dapat meresepkan uji laboratorium, seperti tes


kultur dan sensitivitas, untuk mengidentifikasi jenis bakteri yang
menyebabkan infeksi dan menentukan antibiotik mana yang masih efektif
melawannya. Ini melibatkan mengambil sampel dari area yang terinfeksi,
seperti darah, urin, atau cairan

11
lainnya, dan mengisolasi bakteri penyebab infeksi. Kemudian, bakteri
tersebut ditempatkan dalam cawan petri dengan antibiotik berbeda untuk
melihat antibiotik mana yang masih efektif.
b) Evaluasi Gejala: Dokter mungkin mencurigai resistensi antibiotik jika
seseorang memiliki gejala yang tidak merespon pengobatan antibiotik atau
jika gejalanya semakin memburuk setelah beberapa hari pengobatan yang
tepat. Dalam kasus ini, dokter mungkin perlu mempertimbangkan perubahan
antibiotik yang lebih sesuai.
c) Riwayat Pengobatan Antibiotik: Jika seseorang telah sering mengonsumsi
antibiotik dalam waktu yang singkat atau telah menerima dosis yang tidak
adekuat, resistensi antibiotik dapat berkembang. Oleh karena itu, penting
untuk memberi tahu dokter tentang riwayat penggunaan antibiotik
sebelumnya.
d) Pemantauan Pasien: Dokter akan memantau perkembangan pasien selama
pengobatan antibiotik. Jika infeksi tidak membaik dalam waktu yang
diharapkan atau gejala semakin parah, dokter mungkin akan mencurigai
adanya resistensi antibiotik dan mengambil tindakan yang sesuai.
e) Konsultasi dengan Spesialis Infeksi: Dalam kasus infeksi yang kompleks
atau berulang, dokter mungkin merujuk pasien ke seorang spesialis infeksi
untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat

12
B. KERANGKA KONSEP

ANTIBIOTIK
TIDAK
RASIONAL

JENIS JENIS RESISTENSI


ANTIBIOTIK

MEKANISME PEMILIHAN
ANTIBIOTIK
CARA KERJA EFEK SAMPING SECARA
RASIONAL

CARA
FARMAKOKINETIK FARMAKODINAMIK MENGETAHUI
PASIEN RESISTEN

PENANGANAN

13
BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN

Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri,


diperkenalkan pada tahun 1940an dan mengakibatkan perubahan signifikan dalam layanan
kesehatan dan pengobatan infeksi bakteri. Namun, penggunaan berlebihan dan
penyalahgunaan antibiotik telah memunculkan resistensi antibiotik, yang merupakan
ancaman serius bagi kesehatan global. Penggunaan antibiotik yang rasional melibatkan
pemilihan yang tepat, dosis, cara pemberian, lama terapi, dan harga yang terjangkau. Praktik
ini sangat penting mengingat antibiotik adalah obat yang paling umum digunakan untuk
infeksi bakteri, dan penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan kegagalan
pengobatan, resistensi, efek samping, dan superinfeksi. Faktor-faktor seperti ekonomi,
politik, pengetahuan dan pengalaman dokter, ketidakpastian diagnosis, dan pemasaran obat
yang tidak efektif mempengaruhi penggunaan antibiotik yang tidak rasional. Praktik
penggunaan antibiotik tanpa resep dan penjualan bebas di beberapa negara serta pendidikan
masyarakat yang rendah dapat memperburuk masalah ini. Selain itu, penggunaan antibiotik
pada hewan dan pertanian juga berkontribusi pada resistensi antibiotik.

14
DAFTAR PUSTAKA

MacGowan, A., & Macnaughton, E. (2017, October). Antibiotic Resistance. Medicine, 622-
628.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN


2021 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK. MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Nisak, M., Syarafina, A. N., Shintya, P., Miranti, A., Fatmawati, L., Nilarosa, A. D., &
Rosyidah, S. (2016). Profil penggunaan dan pengetahuan antibiotik pada ibu-ibu.
Jurnal Farmasi Komunitas, 3(1), 12-17.

Nofiyan Ahmad Krisdianto, Muhammad Walid. (2023). Gambaran Tingkat Pengetahuan


Obat Antibiotik Secara Rasional Pasien di Apotek Kimia Farma Pemalang. ULIL
ALBAB: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2, No.3Burge, E., & Kogilwaimath, S.
(2021). Hairy tongue. CMAJ, 193(16), E561-E561.

Jonnefi, J. (2023). Implementasi Clinical Pathway dengan Analisa Penggunaan Antibiotika,


Pasien Anak dengan Demam Tifoid Rawat Inap. Jurnal Health Sains, 4(3), 62-73.

Amin, L. Z. (2014). Pemilihan antibiotik yang rasional. Medicinus, 27(3), 40- 45

Anggita dwi,Siti Nuraisyah.Mekanisme Kerja Antibiotik.UMI Medical Journal Vol.7


Issue:1 (Juni, 2022)

Sudigdoadi S. Mekanisme timbulnya resistensi antibiotik pada infeksi bakteri. Pustaka


Unpad. 2015; 1-14.Sari, N. D. A. M., & Mujayanto, R. (2021).

Apotek Bhumyamca II dan Tiara 2 (Doctoral dissertation, Widya Mandala Catholic


University Surabaya)

Aditya, R., Kestriani, N.D. and Maskoen, T.T., 2016. Antibiotik Empirik di Intensive Care
Unit (ICU). Jurnal Anesthesia&Critical Care, 34(1), pp.48-56

Wulandari, Septi, et al. "PENCEGAHAN RESISTENSI MELALUI SOSIALISASI BIJAK


MENGGUNAKAN ANTIBIOTIK PADA MASYARAKAT DI KAWASAN
WISATA PANTAI PANJANG." Journal of Community Empowerment 1.1 (2023)

15

Anda mungkin juga menyukai