Anda di halaman 1dari 65

*

Fetri Lestari, M.Si, Apt.


Farmasi Universitas Islam Bandung
*Gangguan metabolisme lipoprotein:
naiknya kolesterol total, LDL, atau
trigliserida, atau menurunnya HDL dalam
darah
*Disebut juga hiperlipoproteinemia
*Lebih tepat disebut dislipidemia

*
*
5 kelas utama lipoprotein:
• Chylomicrons – membawa trigliserida (lemak) dari
usus ke hati dan jaringan adiposa.
• Very low density lipoproteins – membawa
trigliserida dari hati ke jaringan adiposa.
• Intermediate density lipoproteins – intermediat
antara VLDL dan LDL. Biasanya tidak dapat
terdeteksi dalam darah.
• Low density lipoproteins – membawa kolesterol
dari hati ke sel-sel tubuh. Biasanya disebut sebagai
“kolesterol jahat”
• High density lipoproteins – mengumpulkan
kolesterol dari jaringan tubuh dan membawanya
kembali ke liver. Biasanya disebut sebagai “kolesterol
baik”

*
Kenapa berbahaya??
Berdasarkan National Health and Nutrition Examination
Survey (NHANES 1999–2004) and ATP III guidelines:
* Lebih dari 50% orang Amerika dewasa lebih dari usia 20
tahun mempunyai kolesterol total ≥200 mg/dL.
* Lebih dari setengah dari individu2 yang diketahui
beresiko tinggi tidak sadar bahwa mereka mempunyai
hiperkolesterolemia
* Kurang dari setengah individu2 dengan
resiko tinggi
(dengan CHD) menerima terapi penurun lipid.
* Kurang lebih satu pertiga pasien yang diterapi mencapai
target LDL

*
* Kejadian yang berkaitan dengan aterosklerosis
masih merupakan penyebab terbanyak
morbiditas dan mortalitas pada usia dewasa
dan lanjut. (Brunton, 2006)

*
* Prevalensi hiperlipidemia pada lanjut usia wanita
lebih tinggi dari pria.
* Terjadi pada lanjut usia pria dengan berat badan
lebih (60.4%) dan obesitas (57.1%);
* berat badan normal (59.1%) dan berat badan lebih
(59.5%) pada lanjut usia wanita.
* Prevalensi hiperlipidemia diantara lanjut usia pria
dan wanita dengan berat badan kurang didapatkan
cukup tinggi, masing-masing 38.7% dan 31.6%.
(Med J Indones 2004; 14: 97-100)

*
* Prevalensi diabetes dan hiperlipidemia dari tahun ke
tahun meningkat.
* Kedua penyakit tersebut merupakan faktor risiko
untuk penyakit kardiovaskular yang merupakan
penyebab kematian pertama di Indonesia sejak tahun
1995.
* Pada tahun itu penderita diabetes mellitus di
Indonesia mencapai 0,8-6,1 persen dari jumlah
penduduknya.

* Pada tahun 2000, kasus obesitas mencapai 17,5


persen. Obesitas merupakan faktor risiko untuk
terjadinya diabetes dan hiperlipidemia.
*Tidak dapat dimodifikasi:
* Usia
* Genetik
* Gender
*Dapat dimodifikasi:
* Gula darah tinggi
* Kelebihan berat badan
* Kurang aktifitas
* Intake alkohol berlebihan
* Merokok
* stress

*
1. Dislipidemia primer
* kelainan genetik: reseptor LDL, lipoprotein
lipase
* Kombinasi faktor genetik dan lingkungan
2. Dislipidemia sekunder:
* diet, asupan alkohol berlebihan
* penggunaan obat : steroid, obat KB, diuretik
tiazid, -bloker
* Penyakit lain: DM, hipotiroidism, dll

*
Faktor Efek thd lipid
DM TG>kolesterol, HDL rendah
Sindrom nefrotik TG>kolesterol
Alkohol TG> kolesterol
kontrasepsi TG>kolestrol
Penggunaan Estrogen TG>kolesterol
Glukokortikoid TG>kolesterol
Hipotiroid Kolesterol>TG
Obstructive Liver Disease Kolesterol> TG
*
*
*
*
Tujuan terapi dislipidemia adalah
-

menurunkan morbiditas dan mortalitas


akibat CHD (coroner heart disease)

-TLC (Therapeutic Lifestyle Changes)


-Obat antihiperlipidemia
Terapi Farmakologi/terapi obat:
* Menurunkan produksi lipoprotein
oleh jaringan
* Meningkatkan katabolisme
lipoprotein dalam plasma
* Atau mempercepat bersihan
kolesterol dari tubuh
*Jika ada penyebab sekunder maka
penanganan dilakukan terhadap
penyebab tersebut (menghilangkan
penyebab), tidak langsung menggunakan
obat antihiperlipidemia
*Based on National Cholesterol
Education Program (NCEP) –
Adult Treatment Panel III (ATP III)
(2001)
*
EFEK SAMPING OBAT ANTIDISLIPIDEMIA

Kelas obat Efek ES


(Niasin) Asam nikotinat LDL, TG, HDL asam urat, peptic ulcer,
(menurunkan sintesis kulit kemerahan, mual,
hepatik VLDL)
Resin (kolestiramin, LDL (mengikat asam TG, interaksi obat,
kolestipol) empedu di usus) menurunkan absorpsi
asam folat dan vit larut
lemak spt vit K, A dan D
Statin (Inhibitor HMG LDL (menghambat Perlu monitor fungsi
Co-A reduktase) sintesis kolesterol di hati, nyeri otot
hati)
Derivat asam fibrat Terutama TG, HDL Gemfibrozil sedikit 
(gemfibrozil, fenofibrat) dengan menstimulasi LDL, gangguan GI,
aktifitas lipase, kombinasi dgn statin dpt
menurunkan VLDL dan menyebabkan
LDL rhabdomyolysis
Interaksi statin

Obat lain Efek


Digoxin Kadar digoxin
Fibrat, eritromisin, Resiko myopathy
klaritromisin, siklosporin,
ketokonazol, niacin
Resin Menurunkan kadar statin
Interaksi resin

Obat lain Efek


Acarbose Hipoglikemia
Digoxin, diuretik, Absorpsi menurun
parasetamol, fenilbutazin,
valproat
Statin Absorpsi menurun sampai
50%
Interaksi Fibrat

Obat lain Efek


Siklosporin Meningkatkan resiko
gagal ginjal
Resin Menurunkan
bioavailabilitas fibrat
Statin Meningkatkan resiko
myopathy
Warfarin Meningkatkan efek
antikoagulan
Interaksi niacin
Obat lain Efek
Aspirin potensiasi efek niacin
(metabolisme niacin
dihambat oleh aspirin)

Sulfinpyrazon niacin menurunkan efek


uricosuric sulfinpyrazon
(niacin menghambat
reabsorpsi renal tubular
asam urat oleh
sulfinpyrazon)
KONTRA INDIKASI
• Statin: wanita hamil
• Niasin: pd dosis besar dpt meningkatkan kadar
gula darah
Dislipidemia pada populasi khusus
• Dislipidemia pada DM tipe-2
• Dislipidemia pada lansia
• Dislipidemia pada wanita
• Dislipidemia pada anak-anak
Dislipidemia pada diabetes mellitus

• Prevalensi DM di USA mencapai 15-16 juta


jiwa dan 90% dari populasi menderita DM tipe
2 dan obesitas.
• Dislipidemia pada DM tipe-1 dapat terkoreksi
dengan kontrol glikemik sedangkan pada tipe-
2 dislipidemia tidak dapat terkoreksi hanya
dengan kontrol glikemik.
Patofisiologi dislipidemia pada DM tipe-2

hipertrigliseridemia

dislipidemia HDL rendah


LDL aterogenik
(ukuran partikel kecil,
densitas naik)

Resistensi insulin (penurunan kerja insulin) pada DM tipe-2:


• produksi apoB naik + pelepasan asam lemak dari jaringan naik VLDL meningkat
•Aktivitas LPL menurun lipemia postprandial
Dislipidemia pada lansia
• Mortalitas krn CHD tjd pada lansia
• Terapi gizi medis adalah terapi pilihan utama
untuk mencegah CHD
• Terapi obat diberikan pada lansia dengan
resiko tinggi
Dislipidemia pada wanita
• Onset CHD pada wanita lebih lambat
dibandingkan pada pria (efek protektif
estrogen)
Dislipidemia pada anak-anak
• Penyebab utama dislipidemia pada anak-anak
adalah kelainan genetik, obesitas dan diet
• Pemeriksaan kadar lipid dilakukan jika ada
riwayat hiperlipidemia di keluarga
• Obat pilihan utama adalah resin
KESIMPULAN
• Dislipidemia merupakan faktor resiko CHD
yang dapat dimodifikasi
• Penting menentukan:
– penyebab dislipidemia,
– evaluasi status kesehatan pasien,
– fokus pada tujuan terapi, memahami mekanisme
dan efek obat
– Jika monoterapi belum mencapai target terapi
perlu mempertimbangkan kombinasi terapi

Anda mungkin juga menyukai