Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI VETERINER II

PEMILIHAN DAN PENANGANAN HEWAN COBA

Nama : Josua Lubis


NIM : 1909010044

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
EVALUASI

1. Mengapa hewan coba masih digunakan dalam penelitian di bidang pangan


dan kesehatan? (20)
2. Apa saja faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
hewan coba? (10)
3. Apa perbedaan mencit dan tikus? (20)
4. Jika anda ingin mengetahui efek suatu kandungan bahan aktif tanaman
sebagai antikolesterol, maka hewan coba apa yang tepat untuk digunakan?
Jelaskan pendapatmu! (20)
5. Seorang mahasiswa hendak melakukan penelitian mengenai khasiat suatu
senyawa yang berkhasiat anti muntah. Mahasiswa tersebut hendak
menggunakan kelinci sebagai hewan coba. Menurut anda, apakah
pemilihan hewan coba tersebut sudah tepat? Jelaskan pendapat anda dan
jenis hewan coba apa yang tepat untuk digunakan! (20)

Jawaban

1. keragaman subyek penelitian dapat diminimalkan


a. variabel penelitian mudah dikendalikan
b. daur hidup relative pendek sehingga dapat dilakukan penelitian
yang bersifat mutigenerasi.
c. Pemilihan jenis hewan dapat disesuaikan dengan kepekaan hewan
terhadap materi penlitian yang dilakukan.
d. biaya yang dikeluarkan relatif murah.
e. Dapat dilakukan pada penelitian yang beresiko tinggi.
f. mendapat informasi yang lebih lengkap (dapat dibuat sediaan
biologi dari organ yang digunakan).
g. untuk penelitian yang bersifat simulasi, maka akandapat diperoleh
data yang maksimal.
h. dapat digunakan untuk uji keamanan, diagnostik dan toksisitas.

2.
 Apakah hewan coba tersebut memiliki fungsi fisiologi,
metabolisme dan perilku serta prose penyakit yang sesuai dengan
subyek manusia atau hewan lain (subyek yang akan menggunakan
hasil penelitian tersebut)?
 Apakah karakteristik biologi atau perilaku hewan coba tersebut
sesuai dengan rencana penelitian yang akan dilakukan, misalnya
bagaimana cara menangani, lama hidup , kecepatan reproduksi, dan
tempat hidup?
 Apakah pustaka atau kajian kritis (review) menunjukkan bahwa
spesies hewan coba tersebut telah memberikan hasil yang valid dan
terbaik untuk penelitian sejenis atau hewan coba tersebut termasuk
hewan yang sering digunakan dalam penelitian sejenis?
 Apakah spesimen (baik organ atau bagian lain) yang akan
digunakan dalam penelitian mencukupi pada hewan tersebut dan
dapat dikoleksi dengan prosedur yang tepat dan memungkinkan?
 Apakah hewan coba yang akan digunakan memiliki standar genetic
ataupun mikrobiologi yang tinggi?

3. Mencit
Karakteristik Utama Mencit
Dalam laboratorium mencit mudah ditangani. Hewan nocturnal ini
memiliki sifat penakut, fotofobik dan cenderung berkumpul dengan
sesamanya. Secara alamiah hewan ini cenderung menggigit bila mendapat
sedikit perlakuan kasar. Parameter fisiologis mencit meliputi suhu tubuh
adalah 37.40C dan laju respirasi adalah 163 x/menit.

Tikus
Karakteristik Utama Tikus
Hewan ini pada umumnya tenang dan mudah ditangani, tidak
begitu fotofobik dan tidak cenderung berkumpul dengan temannya. Tikus
relatif resisten terhadap infeksi, cerdas, dan aktifitasnya tidak terganggu
dengan adanya manusia. Tikus menjadi galak dan agresif jika
diperlakukan kasar atau mengalami defisiensi nutrisi. Tikus memiliki suhu
normal 370C dengan laju respirasi 210 x/menit.

4. Kelinci

Kelinci adalah hewan yang jinak. Tubuh kelinci, kecuali di beberapa area
(ujung hidung, sebagian kecil skrotum, dan ruang inguinal), dilapisi rapat
dengan rambut atau bulu halus. Dengan otot-otot yang mudah
divisualisasikan, kelinci memiliki pinna (telinga luar) yang tegak dan
besar.
Bibir bawah yang tidak terbagi dan bibir atas yang terbelah dihubungkan
oleh lubang kecil di luar mulut. Lubang hidung luar berbentuk bulat telur
dan di bibir atas melekat pada celah. Di sekitar hidung, di atas setiap mata,
dan satu atau dua di setiap pipi, terdapat kumis yang menonjol. Kelinci
memiliki mata lebar yang lebih fokus ke lateral (merah muda pada kelinci
albino) daripada kebanyakan mamalia. Kaki belakang lebih panjang dari
kaki depan, berotot dan kuat.

Ini memiliki sekum besar dan usus buntu yang panjang. Pada kelinci, gen
untuk atropinesterase terkait dengan warna bulu. Enzim atropin esterase
hadir dalam plasma kelinci dan hati, sehingga dapat mentolerir belladonna
dosis besar. Penggunaan Eksperimental: Kelinci terutama digunakan untuk
pengujian pirogen dalam cairan intravena. Agen yang mempengaruhi
permeabilitas kapiler terutama diperiksa dengan injeksi zat intrakutan dan
disertai dengan pewarna intravena injeksi, seperti Evans blue. Studi miotik
dan midriatik, Insulin, dan obat antidiabetes lainnya.

Jaringan Kelinci yang Digunakan: Jantung terisolasi, Jejunum, dan ileum


adalah beberapa preparat yang secara rutin digunakan untuk pengujian
obat.

5. Penggunaan kelinci untuk hewan coba penelitian anti-muntah menurut


saya kurang tepat, dikarenakan kelinci merupakan hewan yang memliki
sistem pencernaan secara anatomi terdapat spinter esophagus yang kuat
sehingga kelinci tidak dapat muntah

Anda mungkin juga menyukai