Tujuan Percobaan
Percobaan dilakukan
dengan
tujuan
agar
praktikan
dapat
atau
menimbulkan
suatu
kondisi
tertentu,
pembedahan
hewan
coba.
Farmakologi
mempunyai
keselamatan
umat
manusia
melalui
suatu
penelitian
dikelompokkan
menurut
hewan
percobaan
pada organ terpisah maupun pada hewan utuh (uji praklinik). Bila
ditemukan
suatu
aktivitas
farmakologik
yang
mungkin
bermanfaat, maka senyawa yang lolos uji ini akan diteliti lebih lanjut.
Sebelum
dibutuhkan
calon
waktu
obat
baru
beberapa
ini
dicobakan
tahun
untuk
pada
manusia,
meneliti
sifat
E. Pembahasan
Praktikum kali ini dilakukan agar praktikan mampu menangani
hewan percobaan seperti tikus dan mencit. Hal pertama yang
dilakukan adalah mengambil mencit dan tikus dari kandangnya.
Untuk mengambil mencit dan tikus dapat dilakukan dengan cara
memegang
ekornya
kemudian
di
pindahkan
ke
tempat
yang
cenderung
Aktivitasnya di malam
berkumpul
sesamanya
dan
bersembunyi.
melakukan
prosedur
seperti
pemberian
obat
atau
disekitarnya. Suhu tubuh normal dari tikus adalah 37,5 oC. Laju
respirasi normal 210 per menitnya. Bila diperlakukan kasar atau
apabila sedang mengalami defisiensi nutrisi tikus menjadi sensitive
dan dapat menyerang praktikan. Untuk menangani tikus dapat
dilakukan dengan cara tikus diangkat dari kandangnya dengan
memegang tubuhnya atau ekornya dari bejana. Kemudian diletakkan
diatas permukaan kasar. Tangan kiri diluncurkan dari belakang
tubuhnya menuju kepala dan ibu jari diselipkan ke depan dan kaki
kanan depan dijepit diantara kedua jari tersebut.
F. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa dalam penanganan hewan percobaan seperti
mencit dan tikus harus dilakukan dengan benar agar hewan
percobaan tersebut tidak bergerak-gerak yang dapat mengganggu
prosedur penelitian yang dilakukan praktikan terhadap hewan coba
tersebut dan juga demi keamanan praktikan karena apabila tidak
ditangani dengan benar hewan percobaan tersebut dapat melukai
praktikan.
G. Daftar Pustaka
Arrington, L. (1972). Introductory Laboratory Animal. The Breeding,
Care, and Management of Experimental Animal Science. New
York: The Interstate Printers and Publishing, Inc.
Green, E. (1968). Biology of The Laboratory Mouse. New York: Hill Book.
Malole, M., & Pramono, C. S. (1989). Penggunaan Hewan Percobaan di
Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi. Bogor: IPB.
Smith, B. (1988). Pemeliharaan, pembiakan, dan Penggunaan Hewan
Coba di Daerah Tropis. Jakarta: UI Press.
H. Lampiran (foto)
a. Mencit
b. Tikus