FARMAKOLOGI I
PERCOBAAN I
(PENANGANAN HEWAN
PERCOBAAN)
10060310002
10060310003
10060310004
10060310005
10060310006
Elsa Wulandari
M. Arif S
Mujahidah Nidaul Jannah
Animulatsih
Rika Suartika
ASISTEN KELOMPOK:
Vita Purwanti., S.Farm
LABORATORIUM FARMASI TERPADU UNIT D
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MIPA
UNISBA
2012
I.
Tujuan
1. Dapat menjelaskan kembali karakteristik hewan-hewan yang lazim
dipergunakan dalam percobaan.
2. Dapat memperlakukan dan menangani hewan percobaan, seperti
mencit, tikus, kelinci, marmot, untuk percobaan farmakologi dengan
baik.
II.
Teori Dasar
Hewan percobaan yang digunakan dilaboraturium farmakologi
adalah hewan percobaan yang di pakai sebagai animal model oleh
suatu laboraturium medis merupakan suatu modal dasar dan modal
hidup yang mutlak dalam berbagai kegiatan penelitian (riset). Secara
definitif hewan percobaan adalah yang digunakan sebagai alat
penilaian atau merupakan modal hidup dalam suatu kegiatan
penelitian atau pemeriksaan laboraturium seacara invivo.
Pada
percobaan
kali
ini
praktikan
menggunakan
hewan
perbedaan
berbagai
rute.
Pemberian
obat
akan
penuh
cendrung
berkumpul
sesamanya
dan
bersembunyi.
laju
kasar ( kawat kandang ). Kemudian tangan kiri dengan ibu jari dan
jari telunjuk menjepit kulit tengkuknya seerat/setegang mungkin.
Ekor dipindahkan dengan tangan kanan dijepit antara jari kelingking
dan jari manis tanagn kiri. Dengan demikian mencit telah terpegang
dengan tangan kiri dan siap diberi perlakuan.
Cara pemberian :
1. Cara Pemberian oral :
Pemberian secara oral pada mencit dilakukan dengan alat suntik
yang dilengkapi jarum/kanula oral ( berujung tumpul ). Kanula ini
dimasukkan
kedalam
mulut,
kemudian
perlahan
lahan
cairan
sediaannya
yang
mudah
adalah
cara
saluran
pernafasan
atau
paru-paru
yang
dapat
kulit
Tikus berukuran lebih besar dari pada mencit dan lebih cerdas.
Umumnya tikus putih ini tenang dan demikian mudah digarap. Tidak
begitu bersifat fotofobik dan tidak begitu cenderung berkumpul
sesamanya seperti mencit. Aktifitasnya tidak begitu terganggu oleh
kehadiran manusia
disekitarnya
bila
mengalami
kecelakaan,
menderita
sakit
atau
dan
berprikemanusiaan,
tetapi
cara
perlakuan
karbondioksida
dalam
wadah
khusus
atau
dengan
(pemberian
i.v
pada
vena
penis
tikus)
dan
untuk
Bahan
Hewan
Percobaan
Kandang
Air matang
Mencit
Makanan
Tikus
hewan
Alat Suntik
hewan
III.
Prosedur Kerja
1. Cara memegang hewan percobaan sehingga siap untuk
diberi sediaan uji.
a. Mencit
Mencit diangkat ujung ekornya dengan tangan kanan,
diletakkan pada suatu tempat yang permukaannya tidak licin
(misal ram kawat pada penutup kandang), sehingga kalau ditarik,
mencit akan mencengkeram. Kulit tengkuk mencit dijepitkan
dengan telunjuk dan ibu jari tangan kiri, sedangkan ekornya
tetap dipegang dengan tangan kanan. Posisi tubuh mencit
dibalikkan, sehingga permukaan perut menghadap kita dan ekor
dijepitkan antara jari manis dan kelingking tangan kiri.
b. Tikus
Tikus dapat diperlakukan sama seperti mencit, tetapi bagian
ekor yang dipegang sebaiknya pada bagian pangkal ekor dan
pegangannya pada bagian tengkuk bukan dengan memegang
kulitnya.
Cara memegang tikus adalah sebagai berikut:
Tikus diangkat dengan memegang ekornya dari belakang dan
kemudian diletakkan di atas permukaan kasar. Tangan kiri
diluncurkan perlahan-lahan dari belakang tubuhnya menuju
kepala. Ibu jari dan telunjuk diselipkan ke depan dan kaki kanan
depan dijepit diantara kedua jari tersebut.
2. Cara memberikan obat pada hewan percobaan
a. Mencit
Oral :
Cairan obat diberikan dengan menggunakan sonde oral. Sonde
oral ditempelkan pada langit-langit mulut atas mencit, kemudian
dimasukkan perlahan-lahan sampai ke esophagus dan cairan
obat dimasukkan.
Sub kutan :
Kulit di daerah tengkuk diangkat dan ke bagian bawah kulit
dimasukkan obat dengan menggunakan alat suntik 1 ml dengan
posisi sudut 450.
Intravena :
Mencit dimasukkan ke dalam kandang restriksi mencit, dengan
ekornya menjulur keluar. Ekornya dicelupkan ke dalam air hangat
agar
pembuluh
memudahkan
vena
ekor
pemberian
mengalami
obat
ke
dalam
dilatasi,
sehingga
pembuluh
vena.
Jenis hewan
Mencit
Dikerjakan
Tikus
Dikerjakan
Kelinci
Tidak Dikerjakan
Marmot
Tidak Dikerjakan
V.
Perlakuan
Mencit
Tikus
Kelinci
Marmot
Oral
Dikerjakan
Dikerjakan
Tidak
Dikerjakan
Tidak
Dikerjakan
Sub kutan
Dikerjakan
Dikerjakan
Tidak
Dikerjakan
Tidak
Dikerjakan
Intra vena
Tidak
Dikerjakan
Dikerjakan
Tidak
Dikerjakan
Tidak
Dikerjakan
Intramuskular
Dikerjakan
Dikerjakan
Tidak
Dikerjakan
Tidak
Dikerjakan
Intra peritoneal
Dikerjakan
Dikerjakan
Tidak
Dikerjakan
Tidak
Dikerjakan
Pembahasan
Percobaan
ini
hanya
dilakukan
terhadap
mencit
dan
tikus
yang
mempengaruhi
kondisi
mencit
diantaranya
adalah
akan
mengalami
stress.
Kondisi
stress
yang
terjadi
pada
rahang
tidak,
obat yang
itu,
kurang
lebih
batang
sonde
oral
itu
berkumpul
sesamanya
juga
tidak
begitu
besar.
kesehatan
dan
nutrisi,
bobot
tubuh,
dan
luas
ras
dan
sifat
genetik
yang
berbeda-beda,
maka
hasil percobaannya juga akan berbeda. Hal ini karena gen pada
setiap individu berbeda.
Dengan gen yang berbeda-beda dan karakteristik yang
berbeda pula, maka masing-masing memiliki perbedaan dalam
perilaku, kemampuan imunologis, infeksi penyakit, kemampuan
dalam memberikan reaksi terhadap obat, kemampuan reproduksi
dan lain sebagainya. Status kesehatan dan nutrisi berpengaruh
terhadap hasil percobaan karena efek yang dihasilkan dalam
dosis akan cepat diserap oleh tubuh dan berlangsung cepat efek
yang di hasilkan. Selain itu, bobot tubuh dan luas permukaan
tubuh juga berpengaruh dalam hasil percobaan. Bobot dan luas
permukaan tubuh hewan yang besar akan lebih membutuhkan
lebih banyak dosis dibandingkan dengan yang memiliki bobot
dan luas permukaan tubuh yang kecil untuk mendapatkan data
kuantitatif yang akurat pada efek farmakologis yang terjadi.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil percobaan
adalah pemeliharaan lingkungan fisiologik (keadaan kandang,
suasana asing atau baru, pengalaman hewan dalam penerimaan
obat, keadaan ruangan tempat hidup sepertisuhu, kelembaban
udara, ventilasi, cahaya, kebisingan serta penempatan hewan),
suplai
oksigen,
pemeliharaan
keutuhan
struktur
ketika
tubuh
menurun,
sehingga
akan
berpengaruhterhadap hasil
menghasilkan
hasil
tersebutharus
suatu
percobaan.
disesuaikan
dengan
Jadi,
faktor
untuk
eksternal
karakteristik
hewan
Gambar 1. Perlakuan
terhadap mencit
Gambar 1. Perlakuan
terhadap tikus
kanan
memegang
ekornya lalu
membalikkan
tubuh
Kita
melakukan
dengan
cepat
untuk
menghindari
kandangindividual
yang
sempit
dengan
ekor dapat
masukkan
kembali
itu
sedikit
di
atas
awal
injeksi.
Sulaksono,
Menentukan
M.E.,
1992.
Karakt eristik
Faktor
Hewan
Keturunan
Percobaan
dan
Lingkungan
dan
Hasil Suatu