2010247501
Jawaban :
a. Membahas tentang nasib hewan yang dijadikan sebagai bahan percobaan ilmiah
memang sudah lama menjadi pro dan kontra. Berbicara tentang nasib tentunya
sebenarnya hewan yang dijadikan percobaan memiliki nasib yang kurang beruntung
karena bisa jadi percobaan tersebut membuat hewan bersangkutan menjadi sakit,
atau bahkan mengalami kematian. Hal buruk akan terjadi jika ilmuan yang
melakukan kegiatan penelitian tidak mematuhi aturan yang telah dibuat. Jika dikaji
secara positif, apabila ilmuan bersangkutan mampu untuk mematuhi etika terhadap
percobaannya maka hewan yang digunakan tentunya dapat bermanfaat. Jadi nasib
hewan yang dijadikan bahan percobaan tergantung ilmuan atau peneliti yang
menggunakan hewan tersebut sebagai bahan percobaanya. Aspek kesejahteraan
hewan yang digunakan dalam penelitian adalah penting keadaan hewan yang tidak
sejahtera akan mengakibatkan bias pada hasil penelitian.
b. Penggunaan hewan sebagai percobaan boleh saja dan tidak akan menimbulkan
masalah yang terlalu rumit dan besar asalkan peneliti mampu memahami dan
mematuhi prinsip-prinsp etik penelitian diantaranya (Teguh Wahju Sardjono, 2019):
Mardatilla
2010247501
B. Prinsip 3R
1. Reduction
Memanfaatkan hewan dalam jumlah sekecil mungkin yang dapat memberikan
hasil penelitian yang sahih. Tidak menggunakan hewan lebih dari jumlah
minimal, Menambah jumlah harus dengan alasan yang dapat dibenarkan,
Menggunakan hewan seefisien & seefektif mungkin.
2. Replacement
Relatif, yaitu menggunakan sel, jaringan atau organ dari hewan vertebrata yang
dimatikan secara manusiawi, (isolated organ), absolut, yaitu sama sekali tidak
menggunakan hewan
3. Refinement
Mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri dan penderitaan sehingga menjamin
kesejahteraan hewan coba.
C. Prinsip 5 F (Freedoms)
1. Freedom from Hunger and thirst
Memberikan akses makanan & air minum yang sesuai & memadai untuk
kesehatannya (jumlah dan komposisi nutrisi)
2. Freedoms from Discomfort
Bebas dari rasa tidak nyaman, Menyediakan lingkungan yang bersih dan paling
sesuai dengan biologi spesies (siklus cahaya, suhu & kelembaban lingkungan;
fasilitas fisik). Ukuran kandang (Guide for the Care and Use of Laboratory
Animals) dan komposisi kelompok (social vs solitaire; hierarchy)
3. Freedoms from Pain, injury, & disease
Program kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan meminimalkan/
meniadakan rasa sakit, Pemilihan prosedur dengan pertimbangan meminimalkan
rasa sakit (non-invasive), Penggunaan anesthesia dan analgesia apabila
diperlukan, Euthanasia dengan metoda yang “humane” untuk meminimalkan/
meniadakan penderitaan hewan. Pain assessment : Pada manusia “self
reporting” • Pada hewan pain assessment tools • Pain Scoring/Pain Scale,
based on clinical signs, behavior, and action.
4. Freedoms from Fear and distress
Memberi kondisi (lingkungan, perlakuan) yang mencegah/ meminimalkan stress
(aspek husbandry, care, penelitian), Memberikan masa adaptasi dan
Mardatilla
2010247501
Ikan transgenik yang diperkenalkan kedalam populasi ikan yang hidup liar
menunjukkan hasil mengkhawatirkan. Jika ikan transgenik lepas ke alam liar,
mereka dapat menyebabkan pencemaran spesies – spesies air lainnya. Membiarkan
ikan transgenik di keramba laut dapat meningkatkan jumlah spesies yang
terancam punah dengan signifikan Terdapat skenario lain yang menandai resiko
– resiko global yang berhubungan dengan lepasnya ikan transgenik ke dalam
lingkungan. Meningkatkan tingkat pertumbuhan ikan dan meningkatkan
kebutuhan – kebutuhan pakan harian mereka. Penelitian – penelitian
terbaru telah menunjukkan bahwa ikan transgenik lebih agresif dan memakan
lebih banyak makanan. Mereka juga tidak berenang sebaik ikan liar, sehingga
mereka dapat dapat berkumpul di suatu area dan memonopoli persediaan makanan
dan sumber daya lain. Hal ini dapat mempunyai efek menghancurkan
lingkungan alami, khususnya karena sebagian besar ikan yang direkayasa saat
ini – misalnya salmon, trout, carp dan tilapia – adalah pemangsa/predator.
Pengalaman lalu telah menunjukkan bahwa memperkenalkan spesies – spesies
predator besar kedalam lingkungan baru dapat menyebabkan bencana ekologi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa melepas liarkan ikan hasil transgenic ke alam liar
dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.