Anda di halaman 1dari 7

JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan

Vol, 5. No, 2. Tahun 2021


e-ISSN: 2597-4440 dan p-ISSN: 2597-4424
This work is licensed under a Creative Commons Attribution
4.0 International License

Manajemen Pembelajaran Daring Berbasis Kolaborasi dalam


Meningkatkan Efektifitas Belajar

Asriadi
Universitas Negeri Makassar
Email: asriadi@unm.ac.id

Abstrak: Adaptasi pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 memunculkan


berbagai tantangan. Penelitian ini akan berfokus pada aspek kolaborasi dalam desain
pembelajaran daring sebagai upaya menciptakan interaksi sosial dan sisi humanis
pembelajaran yang mengarah pada efektifitas pembelajaran. Efektifitas yang dimaksud
adalah terjadinya interaksi sosial dalam proses pembelajaran daring dan unjuk kerja
antar mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) manajemen
pembelajaran daring berbasis kolaborasi, (2) efektifitas pembelajaran daring berbasis
kolaborasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan setting
penelitian pada perkuliahan media pembelajaran di program studi PGSD FIP UNM.
Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi partisipan, dan studi
dokumentasi, selanjutnya uji keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi data dan
sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) perencanaan pembelajaran daring
berbasis kolaborasi diawali dengan analisis kebutuhan, menyiapkan bahan ajar,
mendesain system pembelajaran, dan menentukan software yang digunakan, (2)
implementasi pembelajaran daring berbasis kolaborasi dilakukan dengan cara
menyediakan bahan ajar di LMS kemudian diakses secara mandiri, dan (3) efektifitas
pembelajaran daring berbasis kolaborasi diperoleh melalui keterlibatan dalam
mengerjakan tugas melalui lembar kerja terintegrasi secara online dan melakukan unjuk
kerja secara berkelompok.

Kata kunci: Pembelajaran Daring; Kolaborasi; Efektifitas Belajar

PENDAHULUAN sumber daya manusia yang professional serta


sarana dan prasarana yang menunjang.
Inovasi di bidang pendidikan
Namun, seiring Pandemi Covid-19
senantiasa menuntut adaptasi agar dapat
mewabah di Indonesia yang berdampak pada
mengikuti akselerasi perkembangan
aspek pendidikan, yakni terjadinya
khususnya di bidang pengajaran dan
transformasi pembelajaran klasikal ke
pembelajaran. Memasuki abad 21 kiblat
pembelajaran dalam jaringan (daring). Hal ini
pendidikan global mengarah pada digitasisasi
dilakukan sebagai upaya mencegah
pendidikan, hal ini sebagai langkah
penyebaran virus corona sehingga
memberikan ruang tanpa batas dalam
meniadakan aktivitas belajar tatap muka di
mengakses dan menjalankan proses belajar
sekolah sebagaimana Surat Edaran
formal, khususnya di Pergguruan Tinggi (PT).
(Mendikbud, 2020) Menteri Pendidikan dan
Namun, untuk merespon tantangan tersebut
Kebudayaan Nomor 4 tahun 2020 tentang
PT harus berbenah dengan menyiapkan

274
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan

pelaksanaan pembelajaran daring di masa kepada mahasiswa dan tidak melahirkan


pandemic covid-19, bahwa pembelajaran ruang kolaborasi antar mahasiswa. Sejalan
jarak jauh berfokus pada penyediaan aktivitas dengan pendapat (Widodo & Nursaptini, 2020)
belajar beragam sesuai dengan minat dan menyatakan bahwa implementasi
kondisi masing-masing. Selain itu, interaksi pembelajaran daring pada hakikatnya
dan komunikasi antar pendidik dan peserta merupakan kegiatan sosial-kognitif sehingga
didik dilakukan agar membantu dalam membutuhkan interaksi sosial yang nyata
aktivitas belajar. dalam belajar.
Pembelajaran daring dilakukan untuk Desain pembelajaran daring
memberikan pengalaman bermakna bagi seharusnya memperhatikan aspek sosial dan
peserta didik. Menurut (Widodo & Nursaptini, emosional mahasiswa. misalnya pada
2020) pembelajaran daring menghubungkan pembelajaran klasikal mahasiswa dapat
peserta didik dengan sumber belajar tanpa dengan mudah melakukan diskusi dan
terbatas ruang dan waktu dapat melakukan bertukar pikiran dengan mahasiswa lain di
aktivitas belajar, dianataranya berkomunikasi, kelas melalui pembelajaran kolaboratif.
berinteraksi, dan berkolaborasi secara Collaborative learning merupakan
langsung. Pada dasarnya ruang belajar dibagi pendelegasian wewenang antar peserta didik
menjadi dua kelompok, yaitu syncronous sesuai dengan tanggung jawab satu sama lain.
learning dan asyncronous learning. Namun, pembelajaran daring tidak
Syncronous learning adalah proses menghadirkan ruang tersebut. Jika hal ini
pembelajaran yang berlangsung pada saat terus berlangsung, maka berpotensi
yang sama, meliputi tatap muka dan tatap menciptakan jarak sosial dan emosional antar
maya, sedangkan asyncronous learning mahasiswa yang seharusnya diperoleh pada
adalah pembelajaran yang berpusat pada proses pembelajaran. Hal ini dapat dicapai
pendekatan belajar mandiri dengan sumber jika pembelajaran daring menghadirkan
belajar online yang relevan, meliputi personal interaksi belajar antar mahasiswa. Sesuai
dan kolaborasi interpersonal (Uwes dengan prinsip manajemen pembelajaran
Chaeruman, 2017). secara efektif dapat memicu perhatian,
Tujuan pembelajaran daring dapat motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung,
dicapai jika dikelola melalui perencanaan refleksi pembelajaran, stimulus belajar, dan
yang matang dan relevan dengan kebutuhan. reinforcement (Saifulloh & Darwis, 2020).
Selanjutnya mengkombinasikan dua ruang Pembelajaran daring berbasis
belajar dapat menciptakan suasana dan kolaborasi memadukan syncronous learning
aktivitas belajar menyenangkan. Proses dan asyncronous learning. Desain
belajar diawali dengan belajar secara mandiri, pembelajaran ini memadukan learning
kolaborasi interpersonal, dan unjuk kerja. management system (LMS), video conference,
Dengan demikian, sisi humanis dan interaksi dan google slide/doc. Proses belajar pada
antar dosen dan mahasiswa begitupula sistem ini digunakan dengan mengusung
mahasiswa dan mahasiswa dapat terbangun. pradigma piramida terbalik, artinya
Selaras dengan pendapat (Primasari & Zulela, mahasiswa akan diberikan materi melalui
2021) bahwa salah satu dampak pembelajaran LMS berupa video pembelajaran, PPT, dan
daring adalah peserta didik tidak menemukan booklet (personal), kemudian akan diberikan
makna belajar dan kehilangan jiwa sosial kasus diskusi dengan jenis soal divergen
dikarenakan tidak adanya interaksi antar (memecahkan masalah) yang dikerjakan
peserta didik. secara berkelompok melalui google slide/doc.
Namun, realitas menunjukkan proses Hasil belajar mandiri dan kolaborasi
pembelajaran daring tidak mengahadirkan kemudian dilanjutkan dengan tatap maya
interaksi belajar antar mahasiswa. Hal ini (video conference), hal ini bertujuan untuk
menyebabkan mahasiswa jenuh dan mengonfirmasi hasil belajar dan unjuk kerja
kehilangan makna belajar, tatap maya hanya mahasiswa.
melahirkan komunikasi satu arah antara dosen Penggunaan media dan konten
dan mahasiswa, selanjutnya personal adalah fleksibel dapat mendukung proses
cara belajar mandiri yang dipercayakan pembelajaran partisifatif melalui berbagai

275
Vol, 5. No, 2. Tahun 2021

mekanisme umpan balik (feedback) (Oktavian menguraikan langkah perencanaan


& Aldya, 2020). Selaras dengan itu, (Saifulloh pembelajaran yang meliputi; (1) menentukan
& Darwis, 2020) menyatakan Hal ini langkah pembelajaran dan stategi
menunjukkan partisipasi kolaboratif antar implementasinya, (2) menentukan skala
mahasiswa mendukung efektifitas prioritas pelaksanaan kerja yang telah
pembelajaran daring. Berdasarkan ditargetkan, (3) penyesuaian strategi
rasionalitas tersebut, penelitian ini akan pembelajaran, dan (4) analisis situasi dan
mengkaji bagaimana pengelolaan pembelaran kondisi pencapaian pembelajaran.
daring berbasis kolaborasi dalam mendukung Hasil identifikasi dilanjutkan dengan
efektifitas pembelajaran daring. analisis kebutuhan konsep materi sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai.
METODE PENELITIAN Analisis capaian pembelajaran penting
Penelitian dilakukan dengan setting dilakukan agar desain pembelajaran yang
alamiah yang mengkaji pengelolaan desain dirumuskan selaras dengan tingkat
pembelajaran daring berbasis kolaborasi pada pemahaman mahasiswa. Sebagaimana
mata kuliah media pembelajaran di program pendapat (Adhe, 2018) menyatakan bahwa
studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNM analisis capaian pembelajaran dalam
sehingga menggunakan metode penelitian merencanakan konsep pembelajaran
kualitatif desktriptif dengan desain studi kasus. bertujuan untuk menentukan bahan ajar
Sejalan dengan pendapat (Creswell, 2015) relevan dan megumpulkan serta
bahwa penelitian kualitatif digunakan pada mengindetifikasi sumber belajar yang akan
studi tentang pemaknaan suatu permasalahan digunakan. Penyediaan bahan ajar yang
pada sebuah program, peristiwa, aktivitas, relevan dengan tingkat pengetahuan dan
sekelompok atau individu. Hal ini sejalan pemahaman peserta didik mendorong
dengan tujuan penelitian ini yang berfokus aktivitas belajar menyenangkan.
pada pemaknaan. Selanjutnya penyiapan bahan ajar
Untuk memperoleh hasil analisis relevan, mendesain model pembelajaran
tentang pengelolaan dan efektifitas daring, dan menentukan software yang
pembelajaran daring berbasis kolaborasi, digunakan dalam pembelajaran daring. Hal ini
maka teknik pengumpulan data dilakukan dilakukan agar kombinasi platfrom digital
dengan cara wawancara, observasi partisipan, yang digunakan dalam pembelajaran daring
dan studi dokumentasi. Selanjutnya uji dapat mendukung aktivitas belajar.
keabsahan data dilakukan dengan teknik Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh
triangulasi sumber dan triangulasi data. (Swasti, 2021) bahwa pemahaman materi
dalam pembelajaran daring dipengaruhi oleh
HASIL DAN PEMBAHASAN kesesuaian konten dan pemanfaatan media
online yang relevan. Hal ini sejalan pula
Pengelolaan Pembelajaran Daring dengan tujuan manajemen pembelajaran,
Berbasis Kolaborasi yakni (1) memudahkan menyampaikan tujuan
Pembelajaran daring berbasis aktivitas pembelajaran dan belajar mandiri, (2)
kolaborasi diawali dengan analisis kebutuhan memudahkan penyesuai penyusunan bahan
yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman ajar, (3) memudahkan pendidikan
awal tentang langkah-langkah pembelajaran menentukan kegiatan dan penggunaan media
daring. Menurut (Wahid et al., 2018) kegiatan sesuai karakteristik materi, dan (4)
upgrading pengetahuan bertujuan untuk memudahkan penilalain hasil belajar
mengetahui dan menanamkan persepsi yang (Saifulloh & Darwis, 2020).
sama tentang pembelajaran daring. Sejalan Implementasi pembelajaran daring
dengan pendapat (Saifulloh & Darwis, 2020) berbasis kolaborasi diawali dengan
bahwa dalam merencanakan kegiatan menyediakan bahan ajar di LMS disertai
pembelajaran diawali dengan menetapkan dengan intruksi kegiatan belajar yang
kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan secara bebas dan mandiri. Sejalan
mengakomodir aktivitas belajar untuk meraih dengan pendapat (Susanty, 2020) yang
tujuan yang ingin dicapai. Lebih lanjut, menyatakan bahwa interaksi yang dibangun

276
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan

dalam proses pembelajaran bertujuan untuk Mendengar Audio


menciptakan kemandirian belajar peserta Mendengar dan Video, Animasi
didik. Sedangkan intruksi belajar digunakan Melihat
untuk mengadopsi strategi pengajaran terbuka Mencoba dan Simulasi dan games
berdasarkan pengalaman belajar (Nastiti & Mempraktekkan
Hayati, 2020). Oleh sebab itu, LMS tidak Sumber: Chaeruman, 2017
hanya digunakan sebagai penyedia bahan ajar,
Setelah mengakses materi di LMS
melainkan juga berfungsi sebagai wadah
selanjutnya melakukan aktivitas belajar
komunikasi melalui verbal dalam
kelompok melalui google slide/doc. Tujuan
pembelajaran daring antara dosen dan
penggunaan google slide/doc agar mahasiswa
mahasiswa.
dapat melakukan interaksi secara synchronous
Pada dasarnya sistem pembelajaran
maupun asynchronous sesuai dengan strategi
daring menawarkan fleksibilitas karena
dan pembagian tugas yang telah disepakati
memungkinkan akses informasi kapan saja
dalam kelompok. Sebagaimana pendapat
dan dimana saja tanpa terbatas ruang dan
(Huang et al., 2020) yang menyatakan bahwa
waktu. Pemanfaatan teknologi dalam
kolaborasi melalui platfrom sosial sangat
pembelajaran daring bertujuan untuk
penting untuk mendukung berbagai aktivitas
memberikan fleksibilitas waktu dan ruang
pembelajaran. Pengelolaan informasi dan
belajar (Nastiti & Hayati, 2020). Bahan ajar
pembagian kerja yang terarah dalam
yang telah disediakan dapat diakses baik
mengerjakan suatu project memungkinkan
secara synchronous maupun asynchronous,
penyelesaian tugas kelompok di luar jadwal
dengan demikian mahasiswa dapat mengelola
(ashynchronous learning) (Susanty, 2020).
informasi secara mendalam dan berulang-
ulang. Efektifitas Pembelajaran Daring Berbasis
Berdasarkan hasil penelitian jenis Kolaborasi
bahan ajar yang diinput bermacam-macam Menurut Nastiti & Hayati (2020)
sesuai dengan karakteristik materi yang ingin perubahan system pembelajaran daring
disampaikan, yakni video pembelajaran, selama pandemic menyebabkan terbatasnya
booklet, audio, dan PPT. Menurut Chaeruman interaksi sosial antar mahasiswa. Oleh sebab
(2017) berbagai jenis media digital yang itu, diperlukan desain pembelajaran yang
disediakan dalam pembelajaran daring mendorong keterlibatan aktif mahasiswa
bertujuan untuk dijadikan sebagai object dalam proses belajar. Selaras dengan pendapat
belajar (learning object). Jenis media digital (Herlina, 2020) bahwa esensi pembelajaran
yang disediakan disesuaikan dengan aktivitas daring bukan sekadar menghadirkan
belajar sebagaimana diuraikan pada table 1. kemudahan aksesibilitas, konektivitas, dan
Selain itu, (Nastiti & Hayati, 2020) fleksibilitas melainkan harus mampu
menyatakan penyediaan sumber belajar menghadirkan berbagai interkasi belajar di
digital sebaiknya mengacu pada relevansi, dalamnya.
kesesuaian konten, dan kebutuhan. Temuan penelitian menunjukkan
Sedangkan (Wahid et al., 2018) menyatakan bahwa indikator keterlibatan belajar
bahwa penyediaan beragam bahan bahan ajar mahasiswa dalam mengerjakan tugas dapat
dalam satu platfrom bertujuan sebagai dilihat melalui riwayat aktivitas di google
langkah konstruksi pengetahuan dalam slide/doc. Menurut Sholihah (2018)
pembelajaran daring. Hal ini dilakukan keunggulan penggunaan google slide/doc
dengan cara melakukan aktivitas belajar, ialah dapat membuat dan mengedit teks
seperti mempelajari materi pada teks, melihat dokumen langsung dari web browser yang
media visual, dan menyimak video akan disimpan secara otomatis. Lebih lanjut,
pembelajaran. Data di google slide/doc dapat dilihat,
Tabel 1. Jenis Media Digital dikerjakan, dan diedit secara bersama-sama
Aktivitas Media dalam waktu yang bersamaan melalui share
Membaca Teks link.
Melihat Visual

277
Vol, 5. No, 2. Tahun 2021

Langkah-langkah pembelajaran diakhiri dengan unjuk kerja yang dituangkan


kolaboratif dengan menggunakan google dalam google slide/doc kemudian difinalisasi
slide/doc dilakukan dengan cara: (1) berdasarkan hasil diskusi yang berkembang.
mahasiswa log in di google slide/doc melalui Hal ini mendorong interaksi sosial antar
laptop atau smartphone masing, (2) membagi mahasiswa karena dapat memberikan
mahasiswa dalam kelompok, (3) mengerjakan feedback terhadap setiap pendapat yang
tugas melalui share link google slide/doc yang diberikan. Pola pembelajaran daring yang
diterima berdasarkan kelompok masing- telah dirumuskan yang meliputi
masing, (4) mengerjakan tugas secara pengarahan/intruksi, belajar mandiri,
bersama-sama mulai dari draf awal, serangkaian aktivitas belajar pada media
penyempurnaan, hingga finalisasi baik secara digital, hingga unjuk pengetahuan dapat
synchronous maupun asynchronous, (5) menghasilkan pengalaman belajar secara
masing-masing anggota kelompok saling optimal (Chaeruman, 2017).
memberikan saran dan tanggapan baik di
dokumen maupun melalui kolom komentar, (6) SIMPULAN DAN SARAN
memfinalisasi draf setelah melalui proses Transformasi pembelajaran klasikal
diskusi dan perbaikan secara kolaboratif. ke pembelajaran daring di masa Pandemi
Pembelajaran kolaboratif dengan Covid-19 membawa banyak perubahan dan
menggunakan google slide/doc tersebut tantangan, khususnya interaksi sosial
dilakukan sebagai upaya memicu motivasi, mahasiswa. Pembelajaran daring seharusnya
menanamkan tanggung jawab, dan tidak mengesampingkan interaksi sosial dan
menciptakan aktivitas sosial antar mahasiswa sisi humanis pembelajaran. Desain
dalam pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pembelajaran daring berbasis kolaborasi
pendapat (Sholihah, 2018) bahwa penggunaan dikelola dengan cara; (1) perencanaan
google slide/doc dalam pembelajaran pembelajaran daring berbasis kolaborasi
kelompok berfungsi untuk: (1) melatih diawali dengan analisis kebutuhan,
keterampilan berfikir kritis dalam menelaah menyiapkan bahan ajar, mendesain system
dan mengelola informasi dari rekan kerja, (2) pembelajaran, dan menentukan software yang
meningkatkan kemampuan kolaborasi antar digunakan, (2) implementasi pembelajaran
tim, (3) memicu motivasi belajar, (4) daring berbasis kolaborasi dilakukan dengan
menciptakan situasi belajar yang lebih cara menyediakan bahan ajar di LMS
kondusif dan situasi kelas lebih hidup. kemudian diakses secara mandiri. Selanjutnya
Lembar kerja di google slide/doc efektifitas pembelajaran daring berbasis
bersifat terintegrasi dan dapat diakses secara kolaborasi diperoleh melalui keterlibatan
bersamaan, serta memungkinkan untuk dalam mengerjakan tugas melalui lembar
memberikan tanggapan ataupun komentar kerja terintegrasi secara online dan melakukan
satu sama lain, sehingga interaksi sosial antar unjuk kerja secara berkelompok.
mahasiswa senantiasa terjalin dalam proses
Desain pembelajaran daring
menyelesaikan tugas. Hal ini sejalan dengan
sebagai alternatif system pembelajaran yang
pendapat (Naziah et al., 2020) bahwa
digunakan di masa Pandemi Covid-19 harus
keaktifan belajar dalam proses pembelajaran
memperhatikan aspek sosial dan sisi
daring dapat dilihat dari; (1) keikutsertaan
humanisme pembelajaran. Sehingga integrasi
mengerjakan tugas, (2) terlibat dalam proses
media digital yang digunakan harus beragam
diskusi, dan (3) turut serta menyelesaikan
sesuai dengan kebutuhan dan kapatitas belajar
masalah yang dikaji. Lebih lanjut (Uwes
mahasiswa.
Chaeruman, 2017) menjelaskan pembelajaran
ashycronous kolaboratif dilakukan sebagai
upaya memberikan kesempatan kepada DAFTAR RUJUKAN
mahasiswa mengaktualisasikan apa yang Adhe, K. R. (2018). Pengembangan Media
telah dipelajari secara mandiri melalui Pembelajaran Daring Matakuliah
penugasan kelompok. Kajian PAUD di Jurusan PG PAUD
Berbagai formulasi dan langkah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
pembelajaran yang telah dilakukan kemudian Negeri Surabaya. JECCE (Journal of

278
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan

Early Childhood Care and Dasar. Jurnal Pendidikan Sekolah


Education), 1(1), 26–31. Dasar, 7 (2), 12.
https://doi.org/10.26555/jecce.v1i1.3 Oktavian, R., & Aldya, R. F. (2020).
Chaeruman. (2017). Pengembangan Model Efektivitas Pembelajaran Daring
Desain Sistem Pembelajaran Blended. Terintegrasi di Era Pendidikan 4.0.
Disertasi. Jakarta: Universitas Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu
Negeri Jakarta. Pengetahuan, 20(2), Article 2.
Chaeruman, Uwes. (2017). Alur Belajar: http://dx.doi.org/10.30651/didaktis.v
Meningkatkan Interaktivitas 20i2.4763
Pembelajaran Daring. Primasari, I. F. N. D., & Zulela, Z. (2021).
Creswell, J. (2015). Riset Pendidikan: Kendala Pembelajaran Jarak Jauh
Perencanaan, Pelaksanaan, dan (PJJ) Secara Online Selama Masa
Evaluasi Riset Kualitatif & Pandemik Covid-19 di Sekolah Dasar.
Kuantitatif (Yogyakarta). Pustaka JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu
Pelajar. Kependidikan, 5(1), 64–73.
//repo.unikadelasalle.ac.id%2Findex. https://doi.org/10.26858/jkp.v5i1.168
php%3Fp%3Dshow_detail%26id%3 20
D11151%26keywords%3D Saifulloh, A. M., & Darwis, M. (2020).
Herlina, N. (2020). Manajemen Pembelajaran Manajemen Pembelajaran dalam
Daring Di Perguruan Tinggi Pada Meningkatkan Efektivitas Proses
Masa Pandemi Covid-19. Journal Belajar Mengajar di Masa Pandemi
Civics & Social Studies, 4(2), 102– Covid-19. Bidayatuna: Jurnal
108. Pendidikan Guru Mandrasah
https://doi.org/10.31980/civicos.v4i2 Ibtidaiyah, 3(2), 285–312.
.925 https://doi.org/10.36835/bidayatuna.
Huang, R., Liu, D., Tlili, A., Yang, J., & Wang, v3i2.638
H. (2020). Handbook on facilitating Sholihah, U. (2018). Teknik Peer_Review
flexible learning during educational melalui Google Docs: Alternatif
disruption: The Chinese experience in Piranti Kolaborasi dalam Menulis.
maintaining undisrupted learning in Widya Wacana: Jurnal Ilmiah, 13(2),
COVID-19 Outbreak. Beijing: Smart Article 2.
Learning Institute of Beijing Normal https://doi.org/10.33061/ww.v13i2.2
University. 262
Mendikbud. (2020, March 24). SE tentang Susanty, S. (2020). Inovasi Pembelajaran
Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Daring Dalam Merdeka Belajar.
Darurat Covid-19. Kementerian Jurnal Hospitality, 9, 157.
Pendidikan Dan Kebudayaan. Swasti, I. K. (2021). Implementasi
https://www.kemdikbud.go.id/main/b Manajemen Pembelajaran Daring
log/2020/03/mendikbud-terbitkan-se- dengan Platfrom WA, CR, M-Z dan
tentang-pelaksanaan-pendidikan- Kepuasan Mahasiswa. JAMP : Jurnal
dalam-masa-darurat-covid19 Administrasi Dan Manajemen
Nastiti, R., & Hayati, N. (2020). Pembelajaran Pendidikan, 3(4), 342–351.
Daring pada Pendidikan Tinggi: https://doi.org/10.17977/um027v3i42
Tantangan Bagi Mahasiswa dan 020p342
Dosen di Tengah Pandemi. INOBIS: Wahid, S., Muchyidin, A., Supriyanto, R., &
Jurnal Inovasi Bisnis dan Manajemen Fuadah, W. W. (2018). Desain
Indonesia, 3(3), 378–390. Pembelajaran Daring di SMK Ilman
https://doi.org/10.31842/jurnalinobis. Nafi’ah Cirebon sebagai Upaya
v3i3.145 untuk Mempersiapkan Siswa
Naziah, S. T., Maula, L. H., & Sutisnawati, A. Menghadapi Ujian Berbasis
(2020). Analisis Keaktifan Belajar Komputer. 7(2), 14.
Siswa Selama Pembelajaran Daring Widodo, A., & Nursaptini, N. (2020).
pada Masa Covid-19 di Sekolah Problematika Pembelajaran Daring

279
Vol, 5. No, 2. Tahun 2021

dalam Perspektif Mahasiswa. ELSE


(Elementary School Education
Journal) : Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Sekolah Dasar, 4(2),
100–115.
http://dx.doi.org/10.30651/else.v4i2.
5340

280

Anda mungkin juga menyukai