Anda di halaman 1dari 4

KOMISI ETIK PENELITIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjend Panjaitan Malang 65145
Telp/Fax (0341) 559054, 575836
E-mail : bioetikub@ub.ac.id

KUISIONER KOMISI ETIK PENELITIAN

1. Peneliti Utama (nama lengkap dan gelar): Azzahra Putri Diandra

Apakah merupakan payung penelitian :

Ya Tidak 

Judul penelitian :
Pregelatinisasi Pati Resisten Type-3 Buah Kluwih (Artocarpus camansi)
sebagai Agen Antihiperlipidemia pada Tikus Wistar Jantan (Rattus
Novergicus) Hiperkolesterol.

3. Jenis hewan coba: Tikus Wistar Jantan (Rattus Novergicus)

Jenis kelamin:

Jantan  Betina Keduanya

4. Lama waktu penelitian:

2 Bulan

5. Ringkasan Pelaksanaan penelitian dengan bahasa yang mudah dimengerti :

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan pati resisten type-3


kluwih dalam menurunkan kadar profil lipid dalam darah secara in vivo.
Alasan dilakukannya penelitian ini yaitu agar diketahui kuantitas pati resisten
type-3 kluwih yang mampu memperbaiki profil lipid darah tikus
hiperkolesterol. Penelitian in vivo dilakukan dengan menggunakan metode
nested models. Diawali dengan adaptasi dengan pencapaian tikus aktif
bergerak dan tidak sakit, lalu perlakuan hiperkolesterol dengan pencapaian
diketahui nilai rerata kenaikan LDL, HDL, kolesterol total, dan trigliserida tiap
kelompok tikus, selanjutnya perlakuan lanjutan dengan pencapaian konsumsi
pati resisten yang tersubtitusi pada pakan standar dan dilakukan uji efek
KOMISI ETIK PENELITIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjend Panjaitan Malang 65145
Telp/Fax (0341) 559054, 575836
E-mail : bioetikub@ub.ac.id

penurunan kolesterol dengan pencapaian diketahui nilai rerata penurunan


LDL, HDL, kolesterol total dan trigliserida pada tiap kelompok perlakuan.

6. Dalam pelaksanaan penelitian (Nyatakan pendapat anda tentang masalah


etik yang mungkin dihadapi) :

Supaya terhindar dari masalah etik seperti penyalahgunaan, penyiksaan, dan


penelantaran hewan coba.

7. Apakah percobaan sebelumnya pernah dilakukan menggunakan hewan


coba? Bila belum, sebutkan alasan penelitian ini dengan penggunaan hewan
coba pada penelitian:

Belum pernah, agar diketahui kuantitas pati resisten type-3 kluwih yang
mampu memperbaiki profil lipid darah tikus hiperkolesterol.

8. Perlakuan apa saja yang dilakukan terhadap hewan coba dalam penelitian ini
(dasar dasar penentuan dosis, metode pembuatan hewan coba):

Pengkondisian hiperkolesterol menggunakan campuran otak sapi, kuning


telur bebek, telur puyuh, asam kolat, kolesterol murni dan minyak kelapa
sebanyak 2 mL/hari selama 14 hari diberikan melalui sonde. Pemberian
dosis pati resisten type-3 kluwih pada tiap kelompok (20, 30, 40 gr/ hari)
yang dicampurkan dengan pakan standar. Pengambilan darah dengan lancet
pada ekor hewan coba dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum treatment
dan sesudah treatment penurunan hiperkolesterol. Analisis profil lipid pada
darah hewan coba menggunakan alat Lipid Pro Meter.

9. Jelaskan manfaat dan aplikasi penelitian ini pada masyarakat :


Riset ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada empat pihak yaitu
mahasiswa, pemerintah, industri dan masyarakat. Manfaat untuk mahasiswa
adalah menambah pengetahuan dan membentuk pola berfikir kreatif,
konstruktif yang terstruktur. Kebermanfaatan untuk pemerintah adalah usaha
membantu menyelesaikan permasalahan Penyakit Jantung Koroner (PJK) di
KOMISI ETIK PENELITIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjend Panjaitan Malang 65145
Telp/Fax (0341) 559054, 575836
E-mail : bioetikub@ub.ac.id

Indonesia. Sedangkan manfaat untuk industri adalah informasi baru aplikasi


pregelatinisasi pati resisten type-3 kluwih. Terakhir, manfaat untuk
masyarakat adalah meningkatkan nilai ekonomi bahan pangan lokal kluwih.

10 Bagaimana dasar anda menentukan hewan coba meliputi ( jenis kelamin,


berat badan, umur dan jumlah hewan coba) :

Tikus merupakan hewan percobaan yang paling banyak digunakan dalam


percobaan in-vivo dan memiliki sistem pencernaan yang mirip dengan
manusia. Pemilihan jenis kelamin jantan dikarenakan menghindari
berkembang biaknya hewan percobaan (hamil dan menyusui), berat badan
yaitu 80-100 g yang merupakan berat standar dari mencit, hewan percobaan
berumur 2 bulan (5-7 minggu) dan jumlah hewan coba adalah 20 karena
menggunakan rumus perhitungan yang mengacu pada Arifin & Zahruddin
(2017) yaitu 10=kn – k (jumlah minimal sampel) dimana k = kelompok
perlakuan dan n = jumlah anggota per kelompok.
Maka 10 = 5n – 5, n = 3 ekor per kelompok
Total hewan yang digunakan = 5 perlakuan x 3 ekor = 15 ekor
Dari perhitungan di atas maka didapatkan hasil untuk 5 perlakuan dibutuhkan
tikus minimal sebanyak 3 ekor dalam setiap kelompok perlakuan. Namun
pada penilitian ini, akan digunakan tikus dengan total 20 ekor atau 4 ekor per
kelompok sebagai hewan percobaan untuk mengantisipasi kejadian yang
tidak diinginkan. Adapun kelompok perlakuan yang akan dilakukan adalah
satu kelompok kontrol.
Kelompok 1 : Kelompok kontrol positif dengan pakan standar tanpa kluwih
Yang diberi perlakuan hiperkolesterol selama 14 hari
Kelompok 2 : Kelompok perlakuan 1 dengan pakan standar + pati
pregelatinisasi 20 gr yang diberi perlakuan hiperkolesterol selama 14 hari
Kelompok 3 : Kelompok perlakuan 2 dengan pakan standar + pati
pregelatinisasi 30 gr yang diberi perlakuan hiperkolesterol selama 14 hari
Kelompok 4 : Kelompok perlakuan 3 dengan pakan standar + pati
pregelatinisasi 40 gr yang diberi perlakuan hiperkolesterol selama 14 hari
Kelompok 5 : Kelompok kontrol negatif dengan pakan standar tanpa
perlakuan hiperkolesterol

11 Dalam pelaksanaan penelitian apakah saudara menyiapkan log book yang


akan mencatat semua kegiatan penelitihan, kejadian yang tidak dikehendaki
pada hewan dan cara penyelesaianya :

Iya
KOMISI ETIK PENELITIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Mayjend Panjaitan Malang 65145
Telp/Fax (0341) 559054, 575836
E-mail : bioetikub@ub.ac.id

12 Apakah yang membantu saudara dalam perlakuan hewan coba sudah


memiliki sertifikat atas kompetensi dalam merawat hewan?

Iya

13 Bagaimana kondisi ruang kandang? Apakah dalam kandang tersedia tempat


khusus untuk rat, rabbit, dan mus musculus?

Iya

14 Setelah selesai penelitian bagaimana penanganan terhadap hewan coba?


Tikus yang telah selesai diteliti yaitu tikus dengan keadaan telah dibedah
atau tersayat sehingga penanganan terhadap hewan coba setelah dilakukan
pembedahan adalah dibuang di kantong plastik steril dan seluruh peralatan
yang digunakan dalam proses bedah dibersihkan.

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal : …………………………….

Ketua,
Komisi Etik Penelitian

Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES

Anda mungkin juga menyukai