P24840418013
3/A
FITOKIMIA
sim.pli.sia n bahan alamiah yang digunakan sebagai obat, belum mengalami pengolahan
apa pun (kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan). (KBBI, 2016)
Simplisia adalah bahan alam yang telah dikeringkan yang digunakan untuk pengobatan
dan belum mengalami pengolahan, kecuali dinyatakan lain suhu pengeringan tidak lebih
dari 60⁰C. (BPOM, 2014)
Proses pemanenan dan preparasi simplisia merupakan proses yang menentukan mutu
simplisia dalam berbagai artian, yaitu komposisi senyawa kandungan, kontminasi dan
stabilitas bahan. Namun demikian simplisia sebagai produk olahan, variasi senyawa
kandungan dapat di perkecil, diatur atau dikonstankan (Depkes RI, 2000).
note: maaf bu, videonya mau saya masukin ternyata filenya terlalu besar, jadi saya sertakan
link video yang saya jadikan reverensi, terima kasih sebelumnya
Auren Azizah
P24840418013
3/A
FITOKIMIA
Sebagai acuan adalah monografi simplisia yang tertera dalam farmakope dan Materia
Medika Indonesia. Pada umumnya identifikasi dilakukan dengan reaksi warna.
Penilaian antara lain diperlukan untuk mengetahui adanya pemalsuan atau penurunan
mutu simplisia. Pemalsuan umumnya dilakukan secara sengaja, sedangkan penurunan mutu
mungkin dilakukan secara tidak sengaja.
Penilaian simplisia pada garis besarnya terbagi menjadi lima cara pemeriksaan
1. Organoleptik
Pemeriksaan dengan pancaindera dan meliputi pemeriksaan terhadp bentuk, bau, rasa
pada lidah dan tangan, kadang kadang juga pengamatan dengan pendengaran. Hal hal
yang diperhatikan adalah bentuk, ukuran, warna bahian luar dan dalam, retakan retakan
atau gambaran gambaran dan susunan bahnanya ( berserat, bergumpal, dan lain
sebagainya ) dilakukan sebelum pemeriksaan dengan cara lain karena pada umumnya
pemeriksaan baru dilanjutkan jika penilaian organoleptic memberikan hasil yang baik.
2. Mikroskopik
Meliputi pengamatan terhadap irisan melintang dan terhadap serbuk
3. Kimia
Bersifat kualitatif, disebut identifikasi. Pada umumnya berupa reaksi warna atau reaksi
pengendapan. Sebelum reaksi reaksi tersebut dilakukan isolasi terhadap zat yang
dikehendaki. Jika bersifat kuantitatif disebut penetapan kadar.
4. Fisika
Meliputi penetapan daya larut, bobot jenis, rotasi optic, titik lebur, titik beku, kadar air,
sifat simplisia denga sinar ultra violet, dan sebagainya
5. Hayati
Pada umumnya bersifat penetapan potensi (Elenora dkk, 2013)
Auren Azizah
P24840418013
3/A
FITOKIMIA
Daftar Pustaka
[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2014. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
Dan Makanan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 tentang Persyaratan Mutu
Obat Tradisional BAB I Pasal 1 Ayat 5. Jakarta : BPOM
Depkes RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta, 9-16.
Elenora, R dkk. 2013. Serial Buku Ajar Analisa Farmasi dan Makanan : Farmakognosi. Jakarta :
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II
Gunawan, D & Mulyani, S. 2004. Ilmu Obat Alam. Bogor : Penebar Swadaya.
Hartini, S & Wulandari E. 2016. Buku Panduan Praktikum Farmakognosi Fitokimia. Sleman :
Universitas Sanata Dharma
https://www.youtube.com/watch?v=NXWQHS-_r_0
KBBI. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available at:
http://kbbi.web.id/pusat, [Diakses 26 Agustus 2019, 23:54].