Dosen Pengampu :
Delta Baharyati
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah fitokimia “ PENGUJIAN PARAMETR SERTA EKTRAKSI METODE
INFUSA FRAKSINASI DAN KLT PADA SIMPLISIA SAMBILOTO ” tepat
pada waktunya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karna itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa me-ridhoi segala usaha kita. Aamiin.
Peyusun
i
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................................1
1.3 TUJUAN......................................................................................................................2
2. Mengetahui pengaruh penggunaan kontrasepsi hormonal.......................................2
3. Menetahui cara krja penggunaan kontrasepsi hormonal...........................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
2.1 DIFINISI....................................................................................................................3
2.2 Kontrasepsi Hormonal.............................................................................................4
2.3 Mekanisme Kerja Kontrasepsi Hormonal.................................................................4
.4 Macam –Macam Alat Kontrasepsi Hormonal...........................................................6
2.4 Etiologi.....................................................................................................................9
2.5 Farmakoterapi..................................................................................................10
BAB III...............................................................................................................................12
KESIMPULAN....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pada suhu 90 oC selama 30 menit. 3 Metode infusa dan dekokta dipilih
karena lebih aplikatif digunakan pada masyarakat dan cenderung
mendekati cara pembuatan obat tradisional yang dilakukan masyarakat
(Ainia, 2017).
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui cara proses kerja pada infusa pada simplisia sambiloto
2. Mengetauhi kandungan parameter baik secarah spesipik dan non
spesifik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DIFINISI
Infus / rebusan obat:sedian air yang dibuat dengan mengextraksi simplicia nabati dengan air
suhu 90° C selama 15 menit,yang mana extraksinya dilakukan secara infundasi Penyarian
adalah peristiwa memindahkan zat aktif yang semula di dalam sel ditarik oleh
cairan penyanyi sehingga zat aktif larut dalam cairan penyari. Secara umum
penyarian akan bertambah baik apabila permukaan (Ansel,2009)
Infus merupakan sediaan cair pada suhu 900 C selama 15 menit . hal-hal
yang harus diperhatikan dalam membuat cairan infuse adalah jumlah simplisia,
derajat halus simplisia , banyaknya air ekstrak, serta cara menyari
(Syamsuni,2006).Umumnya infus selalu dibuat dari simplisia yang mempunyai
jaringan lunak,yang mengandung minyak atsiri, dan zat-zat yang tidak tahan
pemanasan lama.
3
c. Keuntungan dan Kerugian Infusa
Keuntungan
1. Unit alat yang dipakai sederhana,
Kerugian
1. Zat-zat yang tertarik kemungkinan sebagian akan mengendap kembali,
apabila kelarutannya sudah mendingin, (lewat jenuh).
3. Adanya zat-zat yang tidak tahan panas lama, dismping itu simplisia
yang mengandung zat-zat albumin tentunya zat ini akan menggumpal dan
menyukarkan penarikan zat-zat berkhasiat tersebut.
4. Ekstrak kurang stabil dan mudah tercemar oleh bakteri dan jamur sehingga
tidak boleh disimpan tebih dari 24 jam pada suhu kamar.
4
diinginkan dapat terpisah. Metode 6 fraksinasi lainnya yaitu fraksinasi
yang dilakukan dengan menggunakan kolom kromatografi, yakni berupa
gelas pipa yang dilengkapi dengan kran dan penyaring didalamnya
ukuran kolom yang digunakan dapat disesuaikan dengan banyaknya
sampel yang akan dipisahkan. Glass wool atau kapas biasanya
digunakan untuk menahan penyerap yang diletakkan di dalam kolom
pengisian kolom dilakukan dengan homogen (Harborne, 1996).
5
didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh senyawa dari titik asal
dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut dari titik asal. Oleh
karena itu bilangan Rf selalu lebih kecil dari 1,0 (Hostettmann, 1995).
Pada identifikasi noda atau penampakan noda, jika noda sudah bewarna
dapat langsung diperiksa dan ditentukan harga Rf. Harga Rf dihitung
sebagai jarak yang ditempuh oleh komponen dibagi dengan jarak tempuh
oleh 14 eluen (fase gerak) untuk setiap senyawa berlaku rumus sebagai
berikut (Harmita, 2006): Harga-harga Rf untuk senyawa-senyawa yang
murni dapat dibandingkan dengan harga-harga standar. Harga Rf yang
diperoleh hanya berlaku untuk campuran tertentu dari pelarut dan
penyerap yang digunakan (Sastrohamidjojo, 1985).
BAB III
KESIMPULAN
6
DAFTAR PUSTAKA