"INFUNDASI"
Dosen : Yuli Nurullaili,M.arm.,Apt
Disusun Oleh :
YOGYAKARTA
2019
Kata Pengantar
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul INFUNDASI.Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu bidang
studi FITOFARMASETIKA yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis
sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan
dapat tercapai, Amiin.
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Infundansi........................................................................................... 3
B. Sediaan yang Dibuat Dengan Metode Infundansi............................................... 3
C. Cara Kerja Infundasi............................................................................................ 4
D. Kekurangan dan Kelebihan Metode Infundasi.................................................... 5
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah galenika berawal dari nama seorang tabib yunani yaitu Claudius Galenos
(Galen) yang membuat sediaan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan dan hewan sehingga
munculah ilmu obat-obatan yang dinamakan galenika.
Jadi, ilmu galenika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara pembuatan sediaan
(preparat) obat dengan cara sederhana yang dibuat dari alam (tumbuan dan hewan)
Secara umum pembuatan sediaan galenik adalah Mengolah bagiian tumbuhan yang
mengandung obat menjadi simplisia atau bahan obat lainya.Setelahmenjadi simplisia obat-
obat (bahan obat) tersebut di ambil dan di olah dalam bentuk sediaan (preparat) .Tujuan dari
adanya sediaan galenika adalah:
1. Memisahkan zat-zat esensial yang terkandung dalam simplisia dari zat-zat lain yang di
anggap kurang bermanfaat
3. Agar obatobat yang terkandung dalam sediaan tersebut stabil dalam penyimpanan yang
lama
Sediaan galenik adalah sediaan yang di buat dari bahan baku hewan atau tumbuhan yang di
ambil sarinya.
Zat-zat yang tersari (berkhasiat) biasanya terdapat dalam sel-sel bagian tumbuh-
tumbuhan yang umumnya dalam keadaan kering.Cairan penyari masuk kedalam zat-zat
berkhasiat utama dari pada simplisia yang akan di ambil sarinya,kemudian, zat berkhasiat
tersebut akan terbawa larut dengan cairan penyari, setelah itu larutan yang mengandung zat
berkhasiat dipisahkan dari bagian simplisia lain yang kurang bermanfaat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan galenik diantaranya sebagai
berikut:
1. Derajat kehalusan
Derajat kehalusan ini harus di sesuaikan dengan mudah atau tidaknya obat yang terkandung
tersebut untuk disari.semakin halus simplisianya itu akan mempermudah proses penyarian,
ataupun sebaliknya semakin sukar disari maka simplisia harus di buat semakin halus.
Suhu harus di sesuaikan dengan sifat dari obat, apakah mudah menguap atau tidak, mudah
tersari atau tidak
Setiap simplisia atau bahan obat mempunyai cara dan bahan penyari yang berbeda-beda,
Oleh karena itu cara ini harus di sesuaikan dengan sifat kelarutan obat dan daya serap bahan
penyari ke dalam simplisia.
4. Konsentrasi/kepekatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Infundasi
Infundasi merupakan metode penyarian dengan cara menyari simplisia dalam air pada
suhu 900C selama 15 menit. Infundasi merupakan penyarian yang umum dilakukan untuk
menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan nabati. Penyarian dengan
metode ini menghasilkan sari/ekstrak yang tidak stabil dan mudah tercemar oleh kuman dan
kapang. Oleh sebab itu, sari yang diperoleh dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dari
24 jam.
Infus / rebusan obat sediaan air yang dibuat dengan mengextraksi simplicia nabati dengan air
suhu 90° C selama 15 menit,yang mana extraksinya dilakukan secara infundasi Penyarian
adalah peristiwa memindahkan zat aktif yang semula di dalam sel ditarik oleh cairan
penyanyi sehingga zat aktif larut dalam cairan penyari. Secara umum penyarian akan
bertambah baik apabila permukaan simplisia yang bersentuhan semakin luas (Ansel, 1989).
Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada 90-
980C selama 15 menit. Umumnya infus selalu dibuat dari simplisia yang mempunyai jaringan
lunak,yang mengandung minyak atsiri,dan zat-zat yang tidak tahan pemanasan lama.(Depkes
RI.1979)
1. Membasahi bahan bakunya, biasanya dengan air 2 kali bobot bahan, untuk bunga 4
kali bobot bahan dan untuk karagen 10 kali bobot bahan.
2. Bahan baku ditambah dengan air dan dipanaskan selama 15 menit pada suhu 90 0
980C. Umumnya untuk 100 bagian sari diperlukan 10 bagian bahan. Pada simplisia
tertentu tidak diambilo 10 bagian bahan. Hal ini disebabkan karena:
4. Penyaringan dilakukan pada saat cairan masih panas, kecuali bahan yang mengandung
bahan yang mudah menguap.
5. Simplisia yang digunakan untuk pembuatan infuse harus mempunyai derajat kehalusan
tertentu.
Simplisia yang telah dihaluskan sesuai dengan derajat kehalusan yang telah
ditetapkan dicampur dengan air secukupnya dalam sebuah panci. Kemudian dipanaskan
dalam tangas air selama 15 menit, dihitung mulai suhu dalam panci mencapai 900C, sambil
sekali-sekali diaduk. Infuse diserkai sewaktu masih panas melalui kain flannel. Untuk
mencukupi kekurangan air, ditambahkan air mendidih melalui ampasnya. Infuse simplisia
yang mengandung minyak atsiri harus diserkai setelah dingin. Infuse asam jawa dan
simplisia yang berlendir tidak boleh diperas.
Infuse kulit kina biasanya ditambah dengan asam sitrat sepersepuluh dari bobot
simplisia. Asam jawa sebelum dipakai dibuang bijinya dan sebelum direbus dibuat massa
seperti bubur. Buah adas dan dan buah adas manis dipecah terlebih dahulu.
A = Panci bahan dan aquadest
B = Tangas air
Dengan kedudukan yang demikian panci yang berisi bahan tidak langsung berhubungan
dengan api
a. Keuntungan :
b. Kerugian :
3. Adanya zat-zat yang tidak tahan panas lama,dismping itu simplisia yang
mengandung zat-zat albumin tentunya zat ini akan menggumpal dan menyukarkan
penarikan zat-zat berkhasiat tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Infundasi merupakan metode penyarian dengan cara menyari simplisia dalam air pada
suhu 900C selama 15 menit
3. Prinsip kerja dari metode infundasi adalah proses pemanasan dengan cairan
penyarinya adalah air
DAFTAR PUSTAKA