Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

METODE INFUNDASI

Disusun Oleh:
Aloisia Felnditi
Dina Asri Nabila
Florensia Novia Rumwarin

UNIVERSITAS TRINITA MANADO


2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karna dengan rahmat-
Nya, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Metode Infundasi. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan dan pengetahuan tentang metode infundasi.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap ada kritikan
saran dan usulan demi kebaikan makalah yang kami buat dimasa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga malakah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan.

Manado 05 Desember 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh rakyat Indonesia dimana
kesehatanadalah kebutuhan yang harus dimiliki seluruh bangsa tujuan dan cita-cita
sebagaimanatercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Pembangunan
Kesehatandiarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup
sehat bagisetiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.Dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan diatur sedemikian rupa oleh pemerintah namun
pelaksaannya dilakukan bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat secara serasi
danseimbang, terutama melalui upaya peningkatan dan pencegahan yang dilakukan
secaraterpadu dengan upaya penyembuhan dan pemulihan yang diperlukan. Dengan
demikianupaya kesehatan diselenggarakan dalam suatu tatanan terbuka dan bersifat
dinamis, dengantujuan tercapainya kemampuan setiap penduduk untuk hidup sehat.
Infundasi adalah sediaan cair yang di buat dengan menyari simplisia dengan air
pada suhu 900selama 15 menit.Infudasi adalah proses penyarian yang umumnya
digunakan untuk menyarizat kandungan aktif yang larut dalam air dan bahan-bahan
nabati.Penyarian dengan cara inimenghasikan sari yang tidak stabil dan mudah tercemar
oleh kuman dan kapang. Oleh sebabitu, sari yang diperoleh dengan cara ini tidak boleh
disimpan lebih dari 24 jam.Cara ini sangatsederhana dan sering digunakan oleh
perusahaan obat tradisional. Dengan beberapamodifikasi, cara ini sering digunakan untuk
membuat ekstrak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Infundasi?
2. Bagaimana Cara Pengerjaan Infundasi?
3. Apa saja Keuntungan dan Kerugian Infundasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian infundasi
2. untuk mengetahui cara kerja dari infundasi
3. untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari infundasi

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Infundasi
Infundasi merupakan metode penyarian dengan cara menyari simplisia
dalam air pada suhu 90oC selama 15 menit. Infundasi merupakan penyarian yang
umum dilakukan untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari
bahan-bahan nabati.
Penyarian dengan metode ini menghasilkan sari/ekstrak yang tidak stabil dan
mudah tercemar oleh kuman dan kapang. Oleh sebab itu, sari yang diperoleh
dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam.
Infus/ rebusan obat: sedian air yang dibuat dengan mengektraksi simplisia
nabati dengan air suhu 90° C selama 15 menit, yang mana ektraksinya dilakukan
secara infundasi. Penyarian adalah peristiwa memindahkan zat aktif yang semula
di dalam sel ditarik oleh cairan penyanyi sehingga zat aktif larut dalam cairan
penyari.
Umumnya infusa selalu dibuat dari simplisia yang mempunyai jaringan
lunak,yang mengandung minyak atsiri,dan zat-zat yang tidak tahan pemanasan
lama.

B. Cara Kerja Infundasi


Infus/ rebusan obat: sedian air yang dibuat dengan mengektraksi simplisia
nabati dengan air suhu 90° C selama 15 menit, yang mana ektraksinya dilakukan
secara infundasi. Penyarian adalah peristiwa memindahkan zat aktif yang semula
di dalam sel ditarik oleh cairan penyanyi sehingga zat aktif larut dalam cairan
penyari. Secara umum penyarian akan bertambah baik apabila permukaan
simplisia
yang bersentuhan semakin luas (Ansel, 2005).
Umumnya infus selalu dibuat dari simplisia yang mempunyai jaringan
lunak,yang mengandung minyak atsiri,dan zat-zat yang tidak tahan pemanasan
lama (Anonim, 1979).
Cara ini sangat sederhana dan sering digunakan oleh perusahaan obat
tradisional. Dengan beberapa modifikasi, cara ini sering digunakan untuk
membuat ekstrak.Infus dibuat dengan cara:
1. Membasahi bahan bakunya, biasanya dengan air 2 kali bobot bahan, untuk
bunga 4 kali bobot bahan dan untuk karagen 10 kali bobot bahan.
2. Bahan baku ditambah dengan air dan dipanaskan selama 15 menit pada suhu
900 – 980C.Umumnya untuk 100 bagian sari diperlukan 10 bagian bahan.
Pada simplisia tertentu tidakdiambilo 10 bagian bahan. Hal ini di sebabkan
karena:
a. Kandungan simplisia kelarutannya terbatas, misalnya kulit kina
digunakan 6 bagian.
b. Disesuaikan dengan cara penggunaannya dalam pengobatan, misalnya
daun kumis kucing,sekali minum infuse 100cc karena itu diambil 1/2
bagian.
c. Berlendir, misalnya karagen digunakan 11/2 bagian
d. Daya kerjanya keras, misalnya digitalis digunakan 1/2 bagian.
3. Untuk memindahkan penyarian kadang-kadang perlu ditambah bahan kimia
misalnya:
a. Asam sitrat untuk infuse kina
b. Kalium atau Natrium karbonat untuk infuse kelembak
4. Penyaringan dilakukan pada saat cairan masih panas, kecuali bahan yang
mengandung bahan yang mudah menguap. Simplisia yang digunakan untuk
pembuatan infuse harus mempunyai derajat kehalusan tertentu.
a. Derajat kahalusan (2/3), misalnya : Daun kumis kucing, Daun sirih,
Akar manis
b. b. Derajat kehalusan (3/6), misalnya : Rimpang jeringau, Akar
kelembak
c. Derajat kehalusan (6/8), misalnya : Rimpang lengkuas, Rimpang
temulawak, Rimpang jahe
d. Derajat kehalusan (8/24), misalnya : Kulit kina
C. Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan dari penggunaan metode infundasi adalah unit alat yang
dipakai sangat sederhana sehingga biaya operasional yang diperlukan relative
rendah. Sedangkan kerugian dari metode ini adalah zat-zat yang tertarik
kemungkinan sebagian akan mengendap kembali apabila kelarutannya sudah
mendingin (lewat jenuh), hilangnya zat-zat atsiri, dan tidak cocok untuk
mengekstraksi senyawa/ simplisia yang tidak tahan panas, disamping itu simplisia
yang mengandung zat-zat albumin tentunya zat ini akan menggumpal dan
menyukarkan penarikan zat-zat berkhasiat tersebut (Ansel, 2005).

Gambar Infundasi
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
 Infundasi merupakan metode penyarian dengan cara menyari simplisia
dalam air pada suhu 90oC selama 15 menit. Infundasi merupakan
penyarian yang umum dilakukan untuk menyari zat kandungan aktif yang
larut dalam air dari bahan-bahan nabati.
 Umumnya infusa selalu dibuat dari simplisia yang mempunyai jaringan
lunak,yang mengandung minyak atsiri,dan zat-zat yang tidak tahan
pemanasan lama.
 Keuntungan dari penggunaan metode infundasi adalah unit alat yang
dipakai sangat sederhana sehingga biaya operasional yang diperlukan
relative rendah.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/AsthrEeySchwarzenegger/laporan-lengkap-
ekstraksi diakses pada Sabtu 05 Desember 2020 pukul 15.38 WITA

https://dokumen.tips/documents/ekstraksi-menggunakan-metode-
infundasi.html diakses pada Sabtu 05 Desember 2020 pukul 16.05 WITA

https://www.academia.edu/5431441/Infundasi diakses pada Sabtu 05


Desember 2020 pukul 16.35 WITA

Anda mungkin juga menyukai