Kelompok 5 Lokal 2A
Penyarian dengan metode ini menghasilkan sari/ekstrak yang tidak stabil dan mudah
tercemar oleh kuman dan kapang.
Oleh sebab itu, sari yang diperoleh dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dari 24
jam.
Penyarian adalah peristiwa memindahkan zat aktif yang semula di dalam sel ditarik
oleh cairan penyanyi sehingga zat aktif larut dalam cairan penyari. Secara umum
penyarian akan bertambah baik apabila permukaan simplisia yang bersentuhan
semakin luas (Ansel, 1989).
Umumnya infus selalu dibuat dari simplisia yang mempunyai jaringan lunak, yang
mengandung minyak atsiri, dan zat-zat yang tidak tahan pemanasan lama (Depkes
RI.1979).
Keuntungan Metode Infus
Gunting
Batang pengaduk
Cara Membuat
Infus
1. Basahi bahan baku, biasanya dengan air 2 kali bobot bahan, untuk bunga 4 kali
bobot bahan dan untuk karagen 10 kali bobot bahan.
2. Tambahkan bahan baku dengan air dan dipanaskan selama 15 menit pada suhu 90
derajat celcius. Umumnya untuk 100 bagian sari diperlukan 10 bagian bahan. Pada
simplisia tertentu tidak diambil 10 bagian bahan. Hal ini di sebabkan karena:
- Kandungan simplisia kelarutannya terbatas, misalnya kulit kina digunakan
6 bagian.
- Disesuaikan dengan cara penggunaannya dalam pengobatan, misalnya
daun kumis kucing, sekali minum infuse 100cc karena itu diambil 1/2 bagian.
- Berlendir, misalnya karagen digunakan 11/2 bagian
- Daya kerjanya keras, misalnya digitalis digunakan 1/2 bagian
3. Untuk memindahkan penyarian kadang-kadang perlu ditambah bahan kimia
misalnya:
- Asam sitrat untuk infuse kina
- Kalium atau Natrium karbonat untuk infuse kelembak
4. Penyaringan dilakukan pada saat cairan masih panas, kecuali bahan yang
mengandung bahan yang mudah menguap.
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan
Untuk Membuat Sediaan Infus
1. Jumlah simplisia
Kecuali dinyatakan lain, infus yang mengandung bukan bahan berkhasiat keras di
buat dengan menggunakan 10% simlisia.
Untuk pembuatan 100 bagian infus berikut digunakan sejumlah simplisia seperti
tertera:
- Kulit kina 6 bagian
- Daun digitalis 0,5 bagian
- Akar ipeka 0,5 bagian
- Daun kumis kucing 0,5 bagian
- Sekale kornutum 3 bagian
- Daun sena 4 bagian
- Temulawak 4 bagian
2. Derajat halus simplisia
Derajat halus perlu diketahui untuk menentukan simplisia tersebut dipotong-potong
dengan ukuran sesuai derajat
- Serbuk (5/8) misalnya : akar manis, daun kumiskucing, daun sirih, daun sena
- Serbuk (8/10) misalnya : dringo dan kelembak
- Serbuk (10/22) misalnya : laos, akar valerian, temulawak, dan jahe
- Serbuk (22/60) misalnya : kulit kina, akar ipeka, sekale komutum
- Serbuk (85/120) misalnya : daun digitalis
Infus daun sena harus diserkai setelah dingin karena infus daun sena mengandung zat yang
dapat menyebabkan sakit perut.
Untuk asam jawa sebelum dibuat infus dibuang bijinya dan diremas dengan air hingga
massa seperti bubur.
Infus daun sena, infus asam jawa dan infus simplisia lain yang mengandung lendir tidak
boleh diperas.
Untuk buah adas manis dan buah adas harus dipecah terlebih dahulu.
5. Penambahan bahan-bahan lain
Pada pembuatan infus kulit kina ditambahkan larutan asam sitrat P 10% dari
bobot bahan berkhasiat dan pda pembuatan infus simplisia yang mengandung
glikosida antrakinon, ditambahkan laruta natrium karbonat 10% dari bobot
simplisia dengan tujuan untuk memperbesar kelarutan zat berkhasiat dalam
air.
Kecuali dinyatakan lain, dan kecuali untuk simplisia yang tertera dibawah,
infus yang mengandung bukan bahan berkhasiat keras, dibuat dengan
menggunakan 10% simplisia.
Daftar Pustaka
http://nunuunuruul.blogspot.com/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html?
m=1[09.40, 16/11/2020] Lintang:
http://titikmardiyanti456.blogspot.com/2017/01/infusa-infus.html?m=1
https://text-id.123dok.com/document/eqo1e2dmz-kerugian-keuntungan-dan-
kekurangan-metode-infundasi-1-keuntungan.html
https://youtu.be/Rm4N-IwuSFE
Terima Kasih