Anda di halaman 1dari 15

Infus

Kelompok 5 Lokal 2A

1. Ivan Irdian Ananda Putra (P24850119034)


2. Lasria Gresia situmorang (P24840119037)
3. Lia Husna Nabilah (P24840119039)
4. Lintang Selsia Damayanti (P24840119041)
5. Mareza Agata Babtistini (P24840119043)
Pengertian Infundasi
Infundasi merupakan penyarian yang umum dilakukan untuk menyari zat kandungan
aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan nabati.

Penyarian dengan metode ini menghasilkan sari/ekstrak yang tidak stabil dan mudah
tercemar oleh kuman dan kapang.

Oleh sebab itu, sari yang diperoleh dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dari 24
jam.

Sediaan yang dibuat dengan metode infunasi adalah infus.


Pengertian Infus
Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan
air suhu 90° C selama 15 menit. Yang mana extraksinya dilakukan secara infundasi.

Penyarian adalah peristiwa memindahkan zat aktif yang semula di dalam sel ditarik
oleh cairan penyanyi sehingga zat aktif larut dalam cairan penyari. Secara umum
penyarian akan bertambah baik apabila permukaan simplisia yang bersentuhan
semakin luas (Ansel, 1989).

Umumnya infus selalu dibuat dari simplisia yang mempunyai jaringan lunak, yang
mengandung minyak atsiri, dan zat-zat yang tidak tahan pemanasan lama (Depkes
RI.1979).
Keuntungan Metode Infus

01 Unit alat yang dipakai sederhana

Biaya operasionalnya relatif rendah


02
Kekurangan Metode Infus

01 Hilangnya zat-zat atsiri 03 Kadang-kadang pada simplisia tertentu


akan menghasilkan ekstrak yang
berlendir, sehingga sulit dilakukan
Adanya zat-zat yang tidak tahan panas penyaringan
02 untuk waktu yang lama, disamping itu
simplisia yang mengandung zat-zat
albumin tentunya zat ini akan menggumpal 04 Zat - zat yang tertarik kemungkinan
sebagian akan mengendap kembali,
dan menyukarkan penarikan zat - zat apabila kelarutannya sudah
berkhasiat tersebut. mendingin.

05 Ekstrak kurang stabil dan mudah tercemar oleh


bakteri dan jamur sehingga tidak boleh disimpan
tebih dari 24 jam pada suhu kamar.
Alat – Alat yang Digunakan Untuk
Membuat Infus
Panci Infus Timbangan
Penyaring dari kain
flanel atau kapas

Gunting
Batang pengaduk
Cara Membuat
Infus
1. Basahi bahan baku, biasanya dengan air 2 kali bobot bahan, untuk bunga 4 kali
bobot bahan dan untuk karagen 10 kali bobot bahan.

2. Tambahkan bahan baku dengan air dan dipanaskan selama 15 menit pada suhu 90
derajat celcius. Umumnya untuk 100 bagian sari diperlukan 10 bagian bahan. Pada
simplisia tertentu tidak diambil 10 bagian bahan. Hal ini di sebabkan karena:
- Kandungan simplisia kelarutannya terbatas, misalnya kulit kina digunakan
6 bagian.
- Disesuaikan dengan cara penggunaannya dalam pengobatan, misalnya
daun kumis kucing, sekali minum infuse 100cc karena itu diambil 1/2 bagian.
- Berlendir, misalnya karagen digunakan 11/2 bagian
- Daya kerjanya keras, misalnya digitalis digunakan 1/2 bagian
3. Untuk memindahkan penyarian kadang-kadang perlu ditambah bahan kimia
misalnya:
- Asam sitrat untuk infuse kina
- Kalium atau Natrium karbonat untuk infuse kelembak

4. Penyaringan dilakukan pada saat cairan masih panas, kecuali bahan yang
mengandung bahan yang mudah menguap.
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan
Untuk Membuat Sediaan Infus
1. Jumlah simplisia
Kecuali dinyatakan lain, infus yang mengandung bukan bahan berkhasiat keras di
buat dengan menggunakan 10% simlisia.
Untuk pembuatan 100 bagian infus berikut digunakan sejumlah simplisia seperti
tertera:
- Kulit kina 6 bagian
- Daun digitalis 0,5 bagian
- Akar ipeka 0,5 bagian
- Daun kumis kucing 0,5 bagian
- Sekale kornutum 3 bagian
- Daun sena 4 bagian
- Temulawak 4 bagian
2. Derajat halus simplisia
Derajat halus perlu diketahui untuk menentukan simplisia tersebut dipotong-potong
dengan ukuran sesuai derajat
- Serbuk (5/8) misalnya : akar manis, daun kumiskucing, daun sirih, daun sena
- Serbuk (8/10) misalnya : dringo dan kelembak
- Serbuk (10/22) misalnya : laos, akar valerian, temulawak, dan jahe
- Serbuk (22/60) misalnya : kulit kina, akar ipeka, sekale komutum
- Serbuk (85/120) misalnya : daun digitalis

3. Banyaknya air ekstra


Diperlukan penambahan air sebanyak :
• Untuk simplisia segar : sejumlah infuse yang dibuat
• Untuk simplisia ½ kering : sejumlah infuse yang dibuat + ( 1 x berat simplisia)
• Untuk simplisia kering ; sejumlah infuse yang dibuat + ( 2 x berat simplisia)
Tujuannya adalah untuk melembabkan simplisia
4. Cara menyerka
Umumnya infus diserkai selagi panas menggunakan kain flannel. Kecuali infus simplisia
yang mengandung minyak atsiri, infus condurango corteks dan infus daun sena diserkai
setelah dingin. Infus cundorango diserkai dingin, karena zat berkhasiatnya larut dalam
keadaan dingin.

Infus daun sena harus diserkai setelah dingin karena infus daun sena mengandung zat yang
dapat menyebabkan sakit perut.

Untuk asam jawa sebelum dibuat infus dibuang bijinya dan diremas dengan air hingga
massa seperti bubur.

Infus daun sena, infus asam jawa dan infus simplisia lain yang mengandung lendir tidak
boleh diperas.

Untuk buah adas manis dan buah adas harus dipecah terlebih dahulu.
5. Penambahan bahan-bahan lain

Penambahan bahan lain bertujuan untuk menambah kelarutan, kestabilan,


dan menghilangkan zat-zat yang menyebabkan efek lain.

Pada pembuatan infus kulit kina ditambahkan larutan asam sitrat P 10% dari
bobot bahan berkhasiat dan pda pembuatan infus simplisia yang mengandung
glikosida antrakinon, ditambahkan laruta natrium karbonat 10% dari bobot
simplisia dengan tujuan untuk memperbesar kelarutan zat berkhasiat dalam
air.

Kecuali dinyatakan lain, dan kecuali untuk simplisia yang tertera dibawah,
infus yang mengandung bukan bahan berkhasiat keras, dibuat dengan
menggunakan 10% simplisia.
Daftar Pustaka

Farmakope Indonesia Edisi IV

http://nunuunuruul.blogspot.com/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html?
m=1[09.40, 16/11/2020] Lintang:

http://titikmardiyanti456.blogspot.com/2017/01/infusa-infus.html?m=1

https://text-id.123dok.com/document/eqo1e2dmz-kerugian-keuntungan-dan-
kekurangan-metode-infundasi-1-keuntungan.html

https://youtu.be/Rm4N-IwuSFE
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai