Anda di halaman 1dari 34

EKSTRAKSI CARA PANAS

Eem Masaenah, S.Si., Apt


Ekstraksi Menggunakan Pelarut
(Dengan Cara Panas)

Infusa Dekokta Digesti

Refluks soxhletasi
Infusa, Dekokta, dan Digesti
Infusa
 Adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara menyari simplisia nabati dengan

air pada suhu 90⁰C selama 15 menit.

 Derajat halus simplisia perlu diperhatikan untuk mempermudah penyarian

 Simplisia dipotong-potong dengan ukuran sesuai derajat halusnya. Selain itu

dapat juga untuk menentukan alat penyaringnya, dengan kain flanel atau kapas
Contoh Infusa
• Infusa daun sena (infusa folia sennae)
• Infusa kulit kina (infusa cortex chinae)
• Infusa kulit frangula
• Infusa purshiana
• Infusa folia digitalis
• Infusa radix ipecacuanhae
• Infusa folia orthosiphonis
• Infusa secale cornutum
• Infusa herba teki
• Temu ireng
• Kelopak bunga rosella
• Infusa buah foeniculum
Persyaratan Pembuatan Infusa
Jumlah Simplisia
 Untuk pembuatan 100 bagian infusa, kandungan simplisia, antara lain:
1. Kulit kina 6 bagian
2. Daun digitalis 0,5 bagian
3. Akar ipeka 0,5 bagian
4. Daun kumis kucing 0,5 bagian
5. Secale cornutum 3 bagian
6. Daun sena 4 bagian
7. Temulawak 4 bagian
 Selain tanaman tersebut, dan tidak ada keterangan lain, maka infusa yang
tidak mengandung bahan berkhasiat keras mengandung 10% simplisia
Jumlah Air yang Dibutuhkan

Simplisia Sejumlah infusa yang


segar dibuat

Sejumlah infusa yang


Simplisia ½
dibuat + (1x berat
kering
simplisia)

Sejumlah infusa yang


Simplisia
dibuat + (2x berat
kering
simplisia)
Alat dalam Pembuatan Infusa
• 1 unit panci yang terdiri dari 2 buah
panci yang saling bisa ditumpuk
• Panci atas digunakan untuk menaruh
bahan yang akan diekstraksi (tentu
bersama pelarutnya, yaitu air, masing-
masing dengan takaran tertentu)
• Panci bawah diisi air, digunakan sebagai
pemanas panci atas, panas yang diterima
panci atas tidak langsung berhubungan
dengan api
Con’d
Teorinya, ketika panci bawah airnya
mendidih (pada suhu 100oC), maka panas
yang diterima oleh panci atas hanya
bersuhu sekitar 90oC saja
Kondisi demikian ini diperlukan agar zat
aktif dalam bahan tidak rusak oleh
pemanasan berlebihan (biasanya zat aktif
akan rusak bila dipanaskan sampai 100oC
atau lebih)
Cara Pembuatan Infusa
• Simplisia dengan derajat kehalusan tertentu dimasukkan ke dalam
panci atas diberi “air secukupnya”. Air yang digunakan merupakan
air yang telah didestilasi
• Setelah panci atas siap untuk diproses, maka masukkan panci
beserta isinya segera ke dalam panci bawah yang telah berisi air.
Setelah itu panci bawah dipanaskan di atas api langsung dan
dibiarkan sampai mendidih (artinya suhu mencapai 100°C).
Pemanasan dilakukan selama 15 menit terhitung mulai air di panci
bawah mendidih (suhu panci atas mencapai 90°C), sambil sekali-
kali diaduk
• Setelah 15 menit, maka panci atas diturunkan dan disaring selagi
masih panas melalui kain flanel
Cara Pembuatan Infusa
• Infusa daun sena dan infusa simplisia yang mengandung minyak atsiri,
disaring setelah dingin
• Infusa daun sena, infusa asam jawa, dan infusa simplisia lain yang
mengandung lendir tidak boleh diperas
• Asam jawa sebelum dibuat infusa dibuang bijinya dan diremas dengan
air hingga diperoleh massa seperti bubur
• Buah adas manis dan buah adas harus dipecah dahulu
• Pada pembuatan infusa kulit kina, ditambahkan larutan asam sitrat P
10% dari bobot bahan berkhasiat
• Pada pembuatan infusa simplisia yang mengandung glikosida
antrakinon, ditambahkan larutan natrium karbonat P 10% dari bobot
simplisia
Dekokta
• Dekokta berasal dari bahasa Latin dekoktum
• Dekokta adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi
simplisia nabati dengan pelarut air (polar) pada suhu 90°C selama 30
menit, terhitung setelah panci bagian bawah mulai mendidih
Cara Kerja
• Metode INFUSA dan DEKOKTA keduanya sama-sama menggunakan
pelarut air (pelarut polar)
• Cara kerjanya persis sama dengan metode infusa, bedanya infusa
butuh waktu 15 menit pemanasan, sementara dekokta 30 menit
• Dekokta membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
pemanasannya. Hal ini terutama berkaitan dengan bahan-bahan
simplisia yang umumnya berupa bahan keras, seperti misalnya kulit
kayu (korteks), kayu (lignum), akar (radiks), batang, kulit buah
(perikarpium), biji (semen)
• Untuk melakukan proses infusa dan dekokta, maka kita harus
mempersiapkan 1 unit panci yang terdiri dari 2 buah panci yang
saling bisa ditumpuk, disebut “panci-tim”
Persyaratan
• Simplisia yang keras, bahan yang tak mengandung minyak atsiri
• Tahan pada pemanasan, dekokta disaring pada saat panas
• Bahan alam yang digunakan yang sudah dikeringkan dan mempunyai tingkat
kehalusan tertentu
• Contoh simplisia: semen lini, radix senegae, daun jambu biji, akar kucing,
buah sambiloto
Kelebihan
• Dapat digunakan untuk senyawa yang tahan dan stabil
pada pemanasan

Kelemahan
• Ekstrak kurang stabil dan mudah tercemar oleh bakteri
dan jamur sehingga tidak boleh disimpan lebih dari 24
jam pada suhu kamar
• Kadang-kadang pada simplisia tertentu
akan menghasilkan ekstrak yang berlendir, sehingga sulit
dilakukan penyaringan
Perbedaan Infusa dan Dekokta
Infusa Dekokta

• Waktu pengrebusan 15 menit • Waktu pengrebusan 30 menit


• Pada bahan-bahan bakal yang lunak • Pada bahan-bahan bakal yang keras
• Pada bahan-bahan bakal minyak atsiri • Pada bahan-bahan bakal tanpa minyak
atsiri
• Pada bahan-bahan bakal dimana zat
yang terkandung tidak atau kurang • Pada bahan-bahan bakal dimana
tahan terhadap penghangatan. bagian-bagiannya tahan terhadap
Misalnya radix ipecacuanhae, rhizoma penghangatan.
hydrastis, dan bahan-bahan bakal yang Contoh sediaan: semen lini, radix
banyak mengandung pati seperti radix senegae, daun jambu biji, akar kucing,
liquiritae, radix rhei, dan sebagainya
buah sambiloto
Contoh sediaan: infusa daun sena, infusa
kulit kina, infusa kulit frangula, infusa
purshiana
Digesti
Digesti merupakan sebutan lain dari maserasi kinetik dengan pengadukan
kontiniu pada temperatur yang lebih tinggi dari suhu kamar. Secara umum
dilakukan pada suhu 40o-50oC. Cara ini dilakukan untuk zat aktif yang tahan
terhadap pemanasan. Mesin yang digunakan dapat menggunakan ekstraktor
dengan pengaduk atau ekstraktor Nauta. Metode ini digunakan dalam skala lab
maupun industri.
Ekstraktor Nauta
Con’d
Dengan pemanasan diperoleh keuntungan antara lain:
1. Kekentalan pelarut berkurang, yang dapat mengakibatkan
berkurangnya lapisan-lapisan batas
2. Daya melarutkan cairan penyari akan meningkat, sehingga
pemanasan tersebut mempunyai pengaruh yang sama
dengan pengadukan
3. Koefisien difusi berbanding lurus dengan suhu absolut dan
berbanding terbalik dengan kekentalan, sehingga kenaikan
suhu akan berpengaruh pada kecepatan difusi. Umumnya
kelarutan zat aktif akan meningkat bila suhu dinaikkan
4. Jika cairan penyari mudah menguap pada suhu yang
digunakan, maka perlu dilengkapi dengan pendingin balik,
sehingga cairan akan menguap kembali ke dalam bejana
Refluks dan Soxhletasi
Refluks
Definisi Prinsip
• Refluks adalah ekstraksi dengan • Pemanasan pelarut volatil
pelarut pada temperatur titik menguap uap didinginkan oleh
didihnya dalam jangka waktu kondensor sehingga mengembun
tertentu dimana pelarut akan menjadi bentuk cair turun lagi ke
terkondensasi menuju pendingin dalam wadah reaksi sehingga
dan kembali ke labu (Ditjen POM, pelarut akan tetap ada selama
2000; Mayo, et al., 1955; reaksi berlangsung
Landgrebe, 1982)
Alat Refluks
Skala Lab
Alat Refluks Skala Industri
Prosedur Kerja
Masukkan semua reaktan atau bahannya ke dalam labu
bundar

Kemudian masukkan batang magnet stirer setelah kondensor


pendingin air terpasang

Aduk campuran tersebut dan refluks selama waktu tertentu


sesuai dengan reaksinya

Pengaturan suhu dilakukan pada penangas air


Con’d
Pelarut akan mengekstraksi dengan panas, terus akan
menguap sebagai senyawa murni dan kemudian terdinginkan
dalam kondensor, turun lagi ke wadah, mengekstraksi lagi dan
begitu terus

Penggantian pelarut dilakukan sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam

Filtrat yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan


Soxhletasi
Definisi
• Ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya
dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontiniu dengan
jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik
Mekanisme Kerja
Cairan penyari dipanaskan sampai mendidih.
Uap penyari akan naik melalui pipa samping,
kemudian diembunkan lagi oleh pendingin tegak

Cairan penyari turun untuk menyari zat aktif dalam


simplisia. Bila cairan penyari mencapai sifon, maka
seluruh cairan akan turun ke labu alas bulat dan
terjadi proses sirkulasi

Zat aktif yang terdapat dalam simplisia tersari


seluruhnya yang ditandai jernihnya cairan yang lewat
pada tabung sifon
Alat Soxhlet Skala Lab
Alat Soxhlet Skala Industri
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Kekurangan
• Dapat digunakan untuk • Substansi harus stabil
sampel dengan tekstur pada temperatur didih
yang lunak pelarut
• Digunakan pelarut yang • Ekstraksi berlangsung
lebih sedikit relatif lama karena
• Pemanasan dapat diatur adanya pendinginan oleh
udara
• Dapat digunakan
berulang-ulang sehingga
substansi yang diperoleh
relatif besar
TERIMA KASIH
Con’d
Teorinya, ketika panci bawah airnya
mendidih (pada suhu 100oC), maka
panas yang diterima oleh panci atas
hanya bersuhu sekitar 90oC saja
Kondisi demikian ini diperlukan agar
zat aktif dalam bahan tidak rusak oleh
pemanasan berlebihan (biasanya zat
aktif akan rusak bila dipanaskan
sampai 100oC atau lebih)

Anda mungkin juga menyukai