Anda di halaman 1dari 9

DEKOKTA Kelompok 8

verylia yousefa 31118057


Finidya safitri 31118058
Siti nur kasyifa 31118074
Doni permana 31118086
Trian nuraripin 31118095
Dekok (Dekokta)
• Dekokta berasal dari bahasa Latin
dekoktum.

• Dekokta adalah sediaan cair yang


dibuat dengan cara mengekstraksi
simplisia nabati dengan pelarut air
(polar) pada suhu 90° C selama30
menit, terhitung setelah panci bagian
bawah mulai mendidih (Farmakope
Indonesia, 1995)
• CARA KERJA
• Metode INFUSA dan DEKOKTA keduanya sama-sama
menggunakan pelarut air (pelarut polar).

• Cara kerjanya persis sama dengan metode infusa,


bedanya infusa butuh waktu 15menit pemanasan,
sementara dekokta 30 menit
• Prinsip
• Untuk melakukan proses infusa dan dekokta, maka kita
harus mempersiapkan 1 unit panci yang terdiri dari 2
buah panci yang saling bisa ditumpuk. Bagi para
praktisi pengobat tradisional mungkin sudah mengenal
jenis panci yang demikian ini, namanya “panci-tim”
Panci yang di atas digunakan untuk menaruh bahan yang
akan di ekstraksi (tentu bersama pelarut-nya, yaitu air,
masing-masing dengan takaran tertentu), sementara panci
sebelah bawah diisi air, maksudnya digunakan sebagai
pemanas panci atas, sehingga panas yang diterima panci
atas tidak langsung berhubungan dengan api.

Panci bagian atas

Panci bagian bawah


1. Simplisia yang berupa tanaman atau bagian tanaman dengan derajat halus
tertentu ditimbang (misalnya 10 g), kemudian dimasukkan ke dalam panci atas
diberi air “secukupnya”. Maksud dari “secukupnya” disini diperhitungkan
terhadap kadar ekstrak yang hendak kita inginkan, jadi misalnya kita ingin
membuat ekstrak berkadar zat aktif 10%, maka serbuk tanaman yang
dibutuhkan adalah 10 g ditambah air 100 g (100 cc), sementara kalo kita
menggunakan air sebanyak 200 cc dan serbuknya tetap 10 g, maka kadar
ekstrak yang akan kita peroleh menjadi 5% saja. Begitu seterusnya.
2. Setelah panci atas siap untuk diproses, maka masukkan panci beserta isinya
segera ke dalam panci bawah yang telah berisi air. Setelah itu panci bawah
dipanaskan di atas api langsung dan dibiarkan sampai mendidih (artinya suhu

Prosedur mencapai 100o C). Diharapkan maka suhu air di panci atas akan mencapai 90 oC
3. Pemanasan dilakukan selama 30 menit terhitung mulai air di panci bawah
mendidih (suhu panci atas mencapai 90°C), sambil sekali-sekali diaduk.

Pembuatan
Dekokta
4. Waktu 30 menit itu adalah aturan umum yang diberikan oleh
buku-buku farmasi resmi seperti Farmakope. Setelah cukup 30
menit, maka panci atas diturunkan dan disaring selagi masih panas
melalui kain flannel. Apabila volume akhir yang didapat ternyata
kurang dari 100 cc (air semula 100 cc) maka perlu ditambahkan air
panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infusa
yang dikehendaki yaitu 100 cc.

5. Cara menambahkan air itu harus menurut aturan kuantitatif, yaitu


hasil saringan tadi dipindah ke gelas ukur, kemudian kekurangan
air yang diperlukan, ditambahkan sampai volume akhir mencapai
batas skala 100 cc (jadi tidak boleh menambah air sesuai dengan
kurangnya air, namun yang diukur adalah kekurangan air yang
akan ditambahi).
Pembuatan
Simplisia dengan derajat halus yang sesuai masukan
dalam panci dengan air secukupnya,

panaskan diatas tangas air selama 30 menit terhitung


mulai suhu 90oC sambil sekali-sekali diaduk.

Serkai selagi panas melalui kain flanel

tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga


diperoleh volume dekok yang dikehendaki

Kecuali dekok dari simplisia Condurango Cortex yang


harus diserkai setelah didinginkan terlebih dahulu
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
METODE DEKOKTA
KELEBIHAN: 1. Peralatan sederhana
2. mudah dipakai
3. Biaya murah
KEKURANGAN: 1. Karena menggunakan pelarut air,
maka bisa dipastikan ekstrak yang
terjadi tidak awet (mudah ditumbuhi jamur),
2. Tidak bisa disimpan lama.
3. Kadang-kadang pada simplisia
tertentu akan menghasilkan ekstrak yang
berlendir, sehingga
sulit dilakukan penyaringan.
THANK YOU
Insert the SubTitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai