Anda di halaman 1dari 80

KELOMPOK GENAP

KELAS B
GENAP
Eka Sityani. A (201210410311007) Hawa F (201210410311081)
Elita Marta W. (201210410311020) Siti Hasanah (201210410311129)
Noviyatul F. (201210410311025) Angga A (201210410311180)
Septia Alfionika (201210410311045) Tri Rahmi (201210410311187)
Sri Azhari B (201210410311048) Agung P (201210410311216)
Novita Riski K (201210410311055) Dio Agustine (201210410311223)
Yuanita E (201210410311059) Elok Muthokaroh (201210410311244)
Syahila R.M (201210410311064) Umi Nurul (201210410311250)
Rusdiana Dewi (201210410311068) Yeyen Pesa (201210410311128)
Kuntum K (201210410311071) Grandaes (201210410311146)
Awinda D (201210410311074) Dinarti P (201210410311164)
Nur Annisa (201210410311076) Ifkliyatul R (201210410311169
Dara Desinta (201210410311078)
DEFINISI
• Asma merupakan penyakit kronis saluran pernapasan yang
ditandai oleh inflamasi, peningkatan reaktivitas terhadap
berbagai stimulus, dan sumbatan saluran napas yang bisa
kembali spontan atau dengan pengobatan yang sesuai.
• Asma merupakan inflamasi kronik saluran napas. Berbagai sel
inflamasi berperan, terutama sel mast, eosinofil, sel limfosit T,
makrofag, netrofil dan sel epitel.
• Asma merupakan penyakit kronis saluran pernapasan. Hal ini
disebabkan karena pengencangan dari otot sekitar saluran
napas, peradangan, rasa nyeri, inflamasi dan iritasi pada saluran
napas di paru-paru.
• Asma adalah penyakit yang disebabkan oleh peningkatan
respon dari trachea dan bronkus terhadap bermacam-macam
stimuli yang di tandai dengan penyempitan bronkus atau
bronkiolus dan sekresi berlebih dari kelenjar di mukosa bronkus.
PATOFISIOLOGI
• Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yang menyebabkan sukar
bernafas. Penyebabnya adalah hipersensitivitas bronkhioulus terhadap benda-benda asing di
udara. Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut :
seseorang yang alergi mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody Ig E
abnormal dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan
antigen spesifikasinya.
• Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial paru yang
berhubungan erat dengan brokhiolus dan bronkhus kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka
antibody Ig E orang tersebut meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat
pada sel mast dan menyebabkan sel akan mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya
histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan leukotrient), faktor kemotaktik
eosinofilik dan bradikinin.
• Efek gabungan dari semua faktor-faktor ini akan menghasilkan adema lokal pada dinding
bronkhioulus kecil maupun sekresi mucus yang kental dalam lumen bronkhioulus dan spasme otot
polos bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran napas menjadi sangat meningkat Pada
asma , diameter bronkiolus lebih berkurang selama ekspirasi daripada selama inspirasi karena
peningkatan tekanan dalam paru selama ekspirasi paksa menekan bagian luar bronkiolus.
• Karena bronkiolus sudah tersumbat sebagian, maka sumbatan selanjutnya adalah akibat dari
tekanan eksternal yang menimbulkan obstruksi berat terutama selama ekspirasi. Pada penderita
asma biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik, tetapi sekali-kali melakukan ekspirasi. Hal
ini menyebabkan dispnea. Kapasitas residu fungsional dan volume residu paru menjadi sangat
meningkat selama serangan asma akibat kesukaran mengeluarkan udara ekspirasi dari paru. Hal ini
bisa menyebabkan barrel chest
KLASIFIKASI PENYAKIT ASMA
• Ekstrinsik (Alergi),ditandai dengan reaksi alergik yang disebabkan oleh alegren
yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga, bulu binatang, obat-obatan (antibiotic
dan aspirin) dan spora jamur. Asma ekstrinsik sering dihubungkan dengan
adanya suatu predisposisi genetik terhadap alergi. Oleh karena itu jika ada
alegren spesifik seperti yang disebutkan di atas, maka akan terjadi serangan
asma ekstrinsik

• Intrinsik (non alergik), ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi
terhadap faktor yang tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti udara dingin
atau bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi saluran pernafasan dan emosi.

• Asma gabungan Faktor predisposisi (Genetik)


Faktor presipitasi : -alergen (inhalan, kontaktan,
ingestan)
-perubahan cuaca,
-stress,
-lingkungan kerja,
-Olahraga/aktifitas jasmani yang
berat.
MEKANISME ASMA
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
Asma merupakan inflamasi kronik saluran napas. Berbagai sel
inflamasi berperan, terutama sel mast, eosinofil, sel limfosit T,
makrofag, netrofil dan sel epitel. Faktor lingkungan dan berbagai
faktor lain berperan sebagai penyebab atau pencetus inflamasi
saluran napas pada pasien asma. Inflamasi terdapat pada
berbagai derajat asma baik pada asma intermiten maupun asma
persisten. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan
hiperesponsif (hipereaktifitas) jalan napas yang menimbulkan
gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa
berat dan batuk-batuk terutama pada malam dan/atau dini hari.
Episodik tersebut berkaitan dengan sumbatan saluran napas
yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan
atau tanpa pengobatan.
FAKTOR RISIKO

Risiko berkembangnya asma merupakan interaksi


antara faktor pejamu (host) dan faktor lingkungan.

1. Faktor pejamu tersebut adalah:


- predisposisi genetik asma
- alergi
- hipereaktifitas bronkus
- jenis kelamin
- ras/etnik
Lanjutan:
2. Faktor lingkungandibagi 2, yaitu :
1) Yang mempengaruhi individu dengan 2.) Yang menyebabkan eksaserbasi
kecenderungan /predisposisi asma untuk (serangan) dan/atau menyebabkan gejala
berkembang menjadi asma. asma menetap.
• alergen di dalam maupun di luar
• Alergen di dalam maupun di luar ruangan
ruangan, seperti mite domestik, • polusi udara di luar maupun di dalam
alergen binatang, alergen kecoa, ruangan
jamur, tepung sari bunga
• Sensitisasi (bahan) lingkungan • infeksi pernapasan
kerja • olah raga dan hiperventilasi
• Asap rokok • perubahan cuaca
• Polusi udara di luar maupun di • makanan, additif (pengawet,
dalam ruangan penyedap, pewarna makanan)
• Infeksi pernapasan (virus) • obat-obatan, seperti asetil salisilat
• Diet • ekspresi emosi yang berlebihan
• Status sosioekonomi
• asap rokok
• Besarnya keluarga
• iritan antara lain parfum, bau-bauan
• Obesitas
yang merangsang
MANIFESTASI KLINIK
Gejala asma bersifat episodik, seringkali
reversibel dengan/atau tanpa pengobatan.
Gejala awal berupa :
- batuk terutama pada malam atau dini hari
- sesak napas
- napas berbunyi (mengi) yang terdengar jika pasien
menghembuskan napasnya
- rasa berat di dada
- dahak sulit keluar.
Lanjutan:
 Gejala yang berat adalah keadaan gawat darurat
yang mengancam jiwa. Yang termasuk gejala yang
berat adalah:
- Serangan batuk yang hebat
- Sesak napas yang berat dan tersengal-sengal
- Sianosis (kulit kebiruan, yang dimulai dari sekitar
mulut)
- Sulit tidur dan posisi tidur yang nyaman adalah
dalam keadaan duduk
- Kesadaran menurun
RESEP
POINT-POINT ASSESMENT
• Keluhan yang dialami pasien
• Apakah mengalami sulit bernapas
– Sudah berapa lama
– Tindakan apa yang dilakukan jika mengalami kesulitan
bernapas
• Apakah mengalami batuk (yang berdahak ataupun yang
tidak berdahak) atau flu
– Sudah berapa lama
– Tindakan apa yang sudah dilakukan untuk menangani batuk
• Apakah mengalami mengi
– Saat kapan (malam hari atau pagi hari)
– Jika terpapar udara dingin apakah semakin memburuk
• Apakah napas memendek jika terpapar dingin atau ketika
berolahraga?
• Apakah pasien sebelumnya terpapar debu, bulu binatang, serbuk
bunga, asap rokok atau zat-zat kimia?
– Apakah pasien habis bepergian kesuatu tempat (saat diperjalanan
terkena polusi atau debunya)
– Apakah pasien sebelumnya habis bepergian ketaman
– Apakah pasien memiliki hewan peliharaan (misal kucing)
– Apakah pasien perokok aktif / pasif
• Apakah ada riwayat alergi dan asma dalam keluarga pasien
• Apakah sebelumnya pernah menggunakan obat
– Obat apa
– Berapa lama menggunakan obat
– Apakah sekarang masih dikonsumsi
• Apakah sebelumnya punya alergi terhadap obat-obatan tertentu
• Apakah suka makan-makanan yang banyak mengandung minyak
(misal gorengan)
• Apa pekerjaan pasien
• Berapa umur pasien
• Berapa berat badan pasien
• Bagaimana lingkungan tempat tinggal pasien (apakah banyak
polusi udara)
TERAPI FARMAKOLOGI
ACCOLATE
KOMPOSISI Zafirlukas 20 mg (ISO vol. 46, hal: 492)

INDIKASI Pengobatan asma kronik dewasa dan (ISO vol. 46, hal: 492)
anak > 12 tahun

DOSIS Dewasa atau anak-anak 12 tahun A to Z drug facts


keatas: PO 20 mg bid.
Anak-anak: 5 tsampai 11 tahun: PO
10 mg bid.
KONTRAINDIKASI Hipersensitif, pasien <12 tahun, (ISO vol. 46, hal: 492)
kerusakan hati atau sirosis
EFEK SAMPING Mual, muntah, sakit kepala, sakit punggung, (ISO ol. 46, hal: 492)
rash

SSP: Sakit kepala; pusing. GI: Mual; diare; (A to Z Drug Facts)


dispepsia; sakit perut; muntah. Hati: Elevation
di tingkat transaminase. LAIN: Infeksi; demam;
asthenia; nyeri umum; myalgia; sakit
punggung.

INTERAKSI Aspirin: Peningkatan kadar plasma zafirlukast. (A to Z Drug Facts)


Eritromisin, teofilin: Menurunkan konsentrasi
plasma zafirlukast.
Warfarin: Zafirlukast mempotensiasi efek
hypoprothrombinemic warfarin. Peningkatan
yang signifikan dalam waktu protrombin (PT)
dapat terjadi.

MEKANISME Menghambat 3 tipe reseptor leukotrient. (A to Z Drug Facts)


KERJA Leukotrien dihubungkan lebih panjang,
komponen inflamatory asma.
Lanjutan:
PERHATIAN Dapat terjadi kenaikan serum transaminase (ISO ol. 46, hal: 492)
yang dapat merupakan bukti awal
hepatotoksik.
Kehamilan: Kategori B. Laktasi: diekskresikan
dalam ASI.
Anak-anak: Keamanan dan kemanjuran pada
anak-anak muda dari 5 tahun usia tidak
didirikan.
Lansia: Obat kenaikan cukai dengan usia.
Asma akut: Zafirlukast tidak efektif dalam
mengobati gejala asma akut, tetapi dapat
dilanjutkan selama waktu tersebut. Infeksi:
Pasien Lansia mengalami peningkatan
frekuensi infeksi (terutama pernafasan)
dibandingkan dengan pasien yang diobati
dengan plasebo. Ini tampaknya terkait dengan
penggunaan bersama kortikosteroid inhalasi.
AMINOFILIN
KOMPOSISI - -

INDIKASI mencegah atau mengobati bronkospasm yang (A TO Z drug


berhubungan dengan asma atau CPOD facts)

KONTRAINDIKASI hipersensitif terhadap xanthin (seperti kafein, A to drug facts


theobromin) atau ethylendiamin, ulkus peptic.
Aminofilin suppo dikontraindikasikan dengan
adanya infeksi pada rectum.
DOSIS ORAL /RECTAL. A to Z drug
Loading Dose  Dewasa dan anak : PO/PR 5 mg/kg. Facts
Maintenance Dose
Dewasa (tidak merokok): PO/PR 3 mg/kgBB 8 jam.
Geriatric dan pasien dengan corpulmonar: 2 mg/kgBB setiap 8 jam.
Pasien dengan CHF: 1 to 2 mg/kgBB setiap 12 jam
Anak 9-16 tahun & pasien dewasa (yang merokok): 3 mg/kgBB setiap 6
jam.
Anak 1-9 tahun: 4 mg/kgBB setiap 6 jam

Loading Dose
Dewasa atau anak-anak yang tidak menerima theofilin: IV 6 mg/kg.
Dewasa atau anak yang menerima theofillin: IV 0.6 to 3.1 mg/kg.
Maintenance Dose
Dewasa (bukan perokok): IV 0.5 to 0.7 mg/kg/jam
Geriatric dan pasien dengan corpulmonar: IV 0.3 to 0.6 mg/kg/jam
Pasien dengan CHF: IV 0.1 to 0.5 mg/kg/jam
Anak 9-16 tahun & pasien dewasa (yang merokok): IV 0.8 to 1 mg/kg/jam
Anak 1-9 tahun: IV 1 to 1.2 mg/kg/jam
Baru lahir- bayi <6bln: tidak direkomendasikan.
Bayi 26-52 minggu: dibagi menjadi per 6 jam.
Bayi <26 minggu: dosis dibaagi per 8 jam.
Bayi 6-52 minggu: dosis 24 jam(mg).

PREMATURE INFANTS > 4 Days Postnatal: IV 1.5 mg/kg/12 jam


PREMATURE INFANTS < 24 DAYS POSTNATAL: IV 1 mg/kg/12jam
EFEK SAMPING CV: palpitasi, takikardi, hipotensi,aritmia A to Z drug
CNS:iritabilitas, sakit kepala, insomnia, kejang otot. Facts
GI: mual, muntah, anoreksia, diare.
GU: Proteinuria; diuresis.
RESP: Tachypnea; respiratory arrest.
OTHER: Fever; flushing; hyperglycemia;
inappropriate antidiuretic hormone secretion;
sensitivity reactions (exfoliative dermatitis and
urticaria).

INTERAKSI Allupirinol, non selektif betabloker, kalsium kanal A to Z drug


bloker, simetidin, kontrasepsi oral, Facts
kortikosteroid,disulfiram, efedrin, vaksin virus
influenza, interferon, antibiotic gol. Makrolid,
quinolon, hormone tiroid: dapat meningkatkan level
aminofilin
Aminoglutethimide, barbiturates, hydantoins,
ketoconazole, rifampin, smoking (tobacco and
marijuana), sulfinpyrazone, sympathomimetics: dapat
menurunkan level aminofilin.
PERHATIAN Kehamilan: Kategory C. A to Z drug
Laktasi: tereksresi di ASI Facts
Anak-anak: Keamanan tidak dianjukan
untuk anak dibawah 1 tahun.
Kardiac effect: Aminophylline dapat
memperparah aritmia
GI effects: Aminophylline
memperparah ulcus
Toksisitas : pasien dengan kerusakan
hati atau gagal jantung dan pasien
usia>55th mempunyai efek risiko paling
buruk.
EPHINEFRIN
Komposisi Ephinefrin
Indikasi Pengobatan dan profilaksis serangan jantung dan serangan sementara A to Z
blok jantung atrioventrikular; pengobatan demam; meringankan asma Drug
bronkial; pengobatan sinkop yang disebabkan oleh blok jantung atau Fact
hipersensitivitas sinus karotis; serangan asma parah yang mengancam
jiwa ditandai dengan mengi, dysypena, dan ketidakmampuan untuk
bernapas.
Nasal Solution: Pengobatan nasal congestion; meringankan congestion
tuba eustachius. Inhalasi: meringankan sementara dari paroxysms akut
asma bronkial dan tempat lainnya; pengobatan post intubation dan
batuk menular yg disertai sesak nafas.
Efek KARDIOVASKULAR: aritmia jantung dan hipertensi yang berlebihan; A to Z
samping palpitasi (terutama pada pasien hipertiroid dan hipertensi); nyeri Drug
angina; otak dan subarachnoid hemorrhage; flushing. SSP: Kecemasan; Fact
sakit kepala; kegelisahan; tremor; kelemahan; hemiplegia; pusing;
insomnia. Penggunaan nasal: iritasi lokal; bersin; rebound congestion.
GI: Mual; muntah. GU: Penurunan pembentukan urin dengan
penggunaan parenteral awal. PERNAPASAN: Sesak napas. LAIN: asidosis
metabolik berat; pucat; urtikaria; wheal dan perdarahan di tempat
suntikan; nekrosis di tempat suntikan berikut suntikan berulang;
berkeringat; peningkatan sementara dari glukosa darah; peningkatan
serum asam laktat.
Dosis Asma A to Z
DEWASA DAN ANAK ≥ 4 tahun (Asma Nefrin ≥ 12 tahun): Drug Fact
Inhalasi Hand pump nebulizer: Tempat 0,5 mL (≈8 sampai
10 tetes) racemic epinephrine ke nebulizer reservoir. Tekan
bulb 1-3 kali dgn mulut terbuka. Jika pengobatan tidak
terjadi dalam waktu 2 sampai 3 menit, mengelola 2-3
tambahan inhalasi. Jangan mengelola> q 3 jam. Aerosol-
nebulizer: Tambahkan 0,5 mL (≈10 tetes) epinefrin rasemik
ke 3 mL pengencer atau 0,2-0,4 mL (≈ 4 sampai 8 tetes) dari
MicroNefrin untuk 4,6-4,8 mL air. Mengelola selama 15
menit 3 sampai 4 jam. DEWASA SC /IM Solusi (1: 1000): 0,2
sampai 1 ml (0,2 sampai 1 mg); ulangi 4 jam. SC Suspensi (1:
200): 0,1-0,3 mL (0,5 sampai 1,5 mg). IV Solusi (1: 10.000):
0,1-0,25 mg (1 sampai 2,5 ml) disuntikkan perlahan. BAYI
DAN ANAK-ANAK: SC Solusition (1: 1000): 0,01 mL /kg atau
0,3 ml / m2 (0,01 mg / kg atau 0,3 mg / m2); ulangi 20
menit untuk 4 jam. Jangan melebihi 0,5 mL (0,5 mg) dalam
dosis tunggal. Suspensi (1: 200): 0,005 mL / kg (0,025 mg /
kg). Maksimum dosis tunggal untuk anak-anak ≤ 30 kg
adalah 0,15 mL (0,75 mg). IV Solusi (1: 10.000): 0.01mg / kg
sampai 0,05 mg diulang pada interval 20 sampai 30 menit.
Perhatian Kehamilan: Kategori C. Tenaga Kerja: Jangan gunakan A to Z Drug
ketika ibu BP melebihi 130/80 mmHg; dapat Fact
menunda tahap kedua atau menyebabkan atonia
uteri. Laktasi: diekskresikan dalam ASI. ANAK: dosis
obat dengan hati-hati. Sinkop terjadi pada anak-
anak penderita asma. Pasien Risiko Khusus: Gunakan
obat dengan hati-hati pada pasien usia lanjut, pasien
dengan penyakit kardiovaskular, edema paru,
hipertensi, hipertiroidisme, diabetes, penyakit sakit
jiwa, asma, ritme prefibrillatory, atau kesalahan
anestesi jantung.
Kontra Hipersensitif terhadap epinefrin; glaukoma sudut A to Z Drug
indikasi sempit; Penggunaan bersamaan selama anestesi Fact
umum dengan hidrokarbon terhalogenasi atau
siklopropana; arteriosclerosis otak atau kerusakan
otak organik; digunakan dengan anestesi untuk jari
tangan dan kaki; menggunakan selama persalinan;
fenotiazin diinduksi kolaps sirkulasi; Terapi MAOI;
syok nonanaphylactic selama anestesi umum
dengan hidrokarbon terhalogenasi atau
siklopropana; penyakit jantung organik.

Farmakologi Merangsang baik alpha-dan beta-reseptor (alpha- A to Z Drug


reseptor pada dosis tinggi, beta1 - dan reseptor Fact
beta2 pada dosis moderat) dalam sistem saraf
simpatik. Melemaskan otot polos bronkus dan iris
dan antagonis histamin
Interaksi Alpha-adrenergik blocker (misalnya, phentolamine): A to Z Drug Fact
Vasoconstricting dan efek hipertensi yang antagonized.
Antihistamin: efek Epinefrin dapat diperkuat. Beta-blokir
Agen: Semoga mengurangi efek dari agen ini,
mengakibatkan hipertensi. Diuretik: respon Vascular
mungkin akan menurun. Ergot Alkaloid / Fenotiazin / Nitrat:
efek Pressor epinefrin dapat dibatalkan. General Anestesi
(misalnya, Halothane, Siklopropana) / Jantung Glikosida:
Potensi miokardium akan peka terhadap efek amina
simpatomimetik meningkat. Aritmia dapat menyebabkan
dengan pemberian bersamaan dan dapat menanggapi beta-
blocker. Guanethidine: Dapat meningkatkan respon pressor.
Levothyroxine: efek Epinefrin dapat diperkuat. Oxytoxic
Obat: Dapat menyebabkan hipertensi persisten berat.
Rauwolfia Alkaloid, Methyldopa, furazolidone: Dapat
menyebabkan hipertensi. Trisiklik Antidepresan: bisa
memperkuat efek vasopressive epinefrin ini. Tidak
kompatibel: Epinefrin tidak stabil dalam larutan alkali
(misalnya natrium bikarbonat); menghindari campuran.
Berotec®

(pustaka : Drug Information Handbook, 17th Edition)


komposisi Fenoterol
indikasi Gunakan: Berlabel Indikasi Pengobatan dan pencegahan gejala penyakit paru obstruktif
reversibel (termasuk asma dan bronkospasme akut), bronkitis kronis, emfisema

dosis Bronkospasme: Inhalasi:

Inhaler dosis terukur (MDI):


Pengobatan akut: 1 kepulan awalnya; dapat mengulang di 5 menit; jika bantuan tidak jelas,
dosis tambahan dan / atau terapi lainnya mungkin diperlukan

Intermiten pengobatan / jangka panjang: 1-2 tiupan 3-4 kali / hari (maksimum 8 puff / 24 jam)

Inhalasi solusi: 0.5-1 mg (hingga maksimum 2,5 mg)

Aerosol untuk inhalasi, sebagai hidrobromida: MDI:

- Berotec® [CAN]: 100 mcg / dosis [200 dosis]


Solusi untuk inhalasi, sebagai hidrobromida:
- Berotec® [CAN] 0,625 mg / mL (2 mL); 0,25 mg / mL (2 mL)
Kontra indikasi Hipersensitivitas terhadap fenoterol

Informasi pasien 1. Pasien harus diinstruksikan untuk mencari bantuan medis dalam kasus di mana gejala akut tidak lega atau
tingkat sebelumnya respon berkurang.
2. Kebutuhan untuk meningkatkan frekuensi penggunaan dapat menunjukkan kerusakan asma, dan
pengobatan tidak boleh ditunda.
3. Semua pasien harus menggunakan perangkat spacer saat menggunakan inhaler meteran-dosis.
4. Jangan gunakan lebih sering dari yang direkomendasikan.
5. Mempertahankan hidrasi yang memadai (2-3 L / hari cairan) kecuali diperintahkan untuk membatasi
asupan cairan
6. Jangan dibekukan dilemari es
7. Kocok tabung sebelum menggunakan
8. Duduk saat menggunakan obat
9. Tutup mata saat pemberian fenoterol untuk menghindari semprotan masuk ke mata.
10. Buang napas perlahan dan benar-benar melalui hidung; menghirup dalam-dalam melalui mulut sementara
pemberian aerosol. Tahan napas selama 10 detik setelah terhirup. Tunggu minimal 1 menit penuh antara
penarikan. Cuci corong antara penggunaan.
11. Jika lebih dari satu obat inhalasi yang digunakan, menggunakan fenoterol pertama dan menunggu 5 menit
antara obat. Perdana inhaler sebelum penggunaan pertama, dan setiap kali inhaler belum digunakan
selama lebih dari 2 minggu, dengan melepaskan 4 semprotan tes ke udara (dari wajah).
12. Buang inhaler setelah nomor berlabel dosis yang digunakan, bahkan jika tabung itu tidak merasa kosong.
13. Simpan dengan corong bawah.
14. Jangan biarkan tabung logam menjadi basah.
perhatian Laktasi Memasuki ASI / tidak dianjurkan; Makanan: Hindari atau
membatasi kafein (dapat menyebabkan stimulasi CNS); Ramuan /
Nutraceutical: Hindari ephedra, yohimbe (dapat menyebabkan stimulasi
CNS); kehamilan / Menyusui tidak dianjurkan

Efek samping Dalam pengobatan bronkospasme akut (dosis tinggi nebulization), gejala
sakit kepala (hingga 12%), tremor (32%), dan takikardia (hingga 21%);
mungkin mengalami kegelisahan, pusing, atau kelelahan (penggunaan hati
saat mengemudi atau terlibat dalam kegiatan berbahaya sampai respon
terhadap obat yang diketahui); mulut kering, rasa tidak enak, marah perut
(kecil, sering makan, perawatan mulut sering, permen karet, atau mengisap
lozenges dapat membantu); atau kesulitan buang air kecil (selalu
membatalkan sebelum pengobatan). Laporan GI terselesaikan marah, pusing
atau kelelahan, perubahan visi, nyeri dada atau palpitasi, ketidakmampuan
persisten untuk membatalkan, gugup atau insomnia, kram otot atau tremor,
atau batuk yang tidak biasa.
Mekanisme Melemaskan otot polos bronkus oleh aksi beta 2-
reseptor dengan sedikit efek pada detak jantung.

Farmakodinamik / - Onset aksi: 5 menit


Kinetics - Puncak efek: 30-60 menit
- Durasi: 3-4 jam (hingga 6-8 jam)
Combivent
Komposisi Ipratium-Br 21 mcg, salbutamol sulfat 120 mcg tiap ISO Indonesia Vol 46
hirupan, Ipratrium-Br 0,5 mg, salbutamolsulfat 2,5 mg / Hal : 495
2,5 ml vial unit dosis

Indikasi Bronkospasmus ISO Indonesia Vol 46


Hal : 495

Dosis Dewasa: Drug Information


COPD Handbook, 17th
Aerosol untuk inhalasi : 2 semprot inhalasi 4 kali / hari, Edition
boleh menerima dosis tambahan sebagaimana diperlukan,
tapi total pemberian dalam 24 jam mestinya tidak melebihi
12 semprot inhalasi.
Solusi untuk nebulasi : Pertama: 3 mL tiap 6 jam (maksimal
3 mL tiap 4 jam)
Kontra Indikasi Hypersensitivitas ke ipratropium, albuterol, atropine, atau Drug Information
beberapa komponen formulasi Handbook, 17th
Edition
Efek Samping CV: Debaran jantung; Hipertensi; hipertensi yang A to Z
menjengkelkan. RESP: Batuk; Pembusukan gejala. Drug Fact
CNS: Gelisah; Kepeningan; Sakit kepala. EENT: Visi
Blurred; kejengkelan lokal. Karena yang 0.06
perumusan percikan bunyi sengau saja: Epistaxis;
kekeringan bunyi sengau; bunyi sengau buntu;
perbuatan tidak wajar rasa; bunyi sengau [yang]
membakar; conjunctivitis; parau; radang tekak. GI:
Kemuakan; mulut kering; GI kesusahan; constipation.
DERM: Ruam. LAIN: Radang sendi.
Perhatian Kehamilan: Kategori B. Masa menyusui anak: Tak dapat A to Z
ditentukan. Anak-Anak: Keselamatan Dan Kemanjuran Drug Fact
di (dalam) anak-anak< 12 tahun tidak diketahui

Interaksi Anticholinergics: Ada beberapa potensi untuk Drug


aditip efek anticholinergic ketika diatur dengan lain Information
agen anticholinergic. Handbook,
17th Edition
ATROVENT
KOMPOSISI Ipatropium bromide 0,02mg , tiap semprot (mereted ISO
aerosol). Tiap 1ml solution: ipatropium bromide 0,25mg. INDONESIA
VOL.47

INDIKASI Bronkospasme: pengobatan Pemeliharaan bronkospasme A to Z Drug


berhubungan dengan PPOK, termasuk bronkitis kronis Fact
dan emfisema, digunakan sendiri atau dalam kombinasi
dengan bronkodilator lainnya (terutama beta-adrenergik).
Rhinorrhea: lega Gejala dari rhinorrhea terkait dengan
rhinitis alergi dan nonallergic dan mengurangi gejala-
gejala rhinorrhea terkait dengan flu biasa pada pasien ³
12 tahun untuk aerosol dan solusi, ³ 6 thn untuk 0,03%
semprot hidung, dan ³ 5 thn untuk 0,06% nasal spray .

obstruksi kronis saluran nafas yang reversible, terutama ISO


bronkritis kronis. INDONESIA
VOL.47
KONTRAINDI Hipersensitivitas terhadap atropin atau turunan A to Z Drug
KASI antikolinergik atau lesitin kedelai atau produk makanan Fact
terkait.
DOSIS DEWASA: Aerosol / Inhalasi: 2 semprot (36 mcg) empat A to Z Drug
kali sehari (maks 12 semprot/ 24 jam). Jangan melebihi Fact
12 semprot dalam 24 jam. Solusi: 500 mcg (1 unit dosis
botol) diberikan 3 sampai 4 kali sehari oleh nebulization
lisan, dengan dosis 6 sampai 8 jam terpisah. Solusinya
bisa dicampur dalam nebulizer dengan albuterol jika
digunakan dalam waktu 1 jam.
Semprot formulasi 0,03: 2 semprotan (42 mcg) per
lubang hidung 2 atau 3 kali sehari (dosis optimum
bervariasi). 0,06 formulasi: 2 semprotan (84 mcg) per
lubang hidung 3 atau 4 kali sehari (dosis optimum
bervariasi).
EFEK CV: Palpitasi; hipertensi; hipertensi diperburuk. RESP: A to Z Drug
SAMPING Batuk; eksaserbasi gejala. SSP: Gugup; pusing; sakit kepala. Fact
EENT: Penglihatan kabur; iritasi lokal. Untuk formulasi
semprot hidung hanya 0,06: Epistaksis; kekeringan hidung;
hidung tersumbat; rasa penyimpangan; pembakaran
hidung; konjungtivitis; suara serak; faringitis. GI: Mual;
mulut kering; Distress GI; sembelit. Derm: Ruam. LAIN:
Arthritis.
INTERAKSI Antikolinergik: Ada beberapa potensi aditif efek A to Z Drug
antikolinergik bila diberikan dengan agen antikolinergik Fact
lainnya.

PERHATIAN Gunakan obat dengan hati-hati pada pasien dengan


glaukoma sudut sempit, hipertrofi prostat, obstruksi leher
kandung kemih karena peningkatan risiko curah hujan atau
memburuknya penyakit yang mendasarinya. Bronkospasme
akut: Tidak diindikasikan untuk pengobatan awal episode
akut bronkospasme yang respon cepat diperlukan. Untuk
bantuan dari bronchospasms di eksaserbasi akut PPOK, obat
dengan onset cepat mungkin lebih sebagai terapi awal.
Kombinasi ipratropium dan beta agonis dalam relief
bronchospasms terkait wtih COPD belum terbukti lebih
efektif daripada salah satu obat saja.
Metaproterenol sulfat
INDIKASI pengobatan asma bronkial dan bronkospasme A to Z drug
reversible terkait dengan bronchitis dan emfisema. facts
Kendali serangan asma akut pada anak lebih dari 6
tahun (larutan inhalasi saja)
DOSIS Aerosol: dewasa dan anak lbh dari 12 tahun: menghirup A to Z drug
2 sampai 3 penarikan q 3 sampai 4 jam. Tidak lebih dari facts
12 penarikan per hari.
Hand nebulizer: dewasa dan anak lebih dari 12 tahun:
menghirup 5 sampai 15 penarikan q 4 jam bila perlu.
Intermittent Positive Pressure Breathing Apparatus:
dewasa dan anak lebih dari 12 tahun: menghirup 0,2
hingga 0,3 ml dari 5% larutan dalam 2,5 ml pengencer
q4 jam bila perlu.
Nebulizer: dewasa dan anak lebih dari 12 tahun:
menghirup 0,1 sampai 0,2 ml dalam garam untuk total
volume 3 ml.
KONTRAINDIKASI aritmia terkait dengan takikardi A to Z drug facts

PERHATIAN kehamilan: kategori C. laktasi: tidak dapat A to Z drug facts


ditentukan. ANAK-ANAK: hanya digunakan pada
anak usia lebih dari 6 tahun. MANULA: dosis yang
lebih rendah mungkin diperlukan. EFEK CNS:
stimulasi SSP dapat terjadi, penggunaan obat
dengan hati-hati pada pasien dengan riwayat
kejang atau hipotiroidism. GANGGUAN
KARDIOVASKULER; gejala keracunan dapat terjadi.
DIABETES MELLITUS: penyesuaian dosis insulin
atau oral hipoglikemia yang mungkin diperlukan.
PENGGUNAAN YANG BERLEBIHAN: bronkospasme
paradox dan serangan jantung telah dikaitkan
dengan penggunaan inhalan yang berlebihan.
HIPERSENSITIFITAS: reaksi alergi dapat terjadi
setelah penggunaan. PERSALINAN DAN
MELAHIRKAN: dapat menghambat kontraksi
uterus dan menunda persalinan pematur.
EFEK SAMPING KARDIOVASKULER: palpitasi, hipertensi, A to Z drug facts
takikardia, gagal jantung. CNS: tremor, pusing,
gugup, lemah, sakit kepala, mengatuk,
insomnia. KULIT: kemerahan. GI: mual,
muntah, mulut kering. PERNAPASAN: batuk,
asma eksaserbasi, tenggorokan kering, suara
serak, hidung tersumbat. LAIN-LAIN: kelelahan,
reaksi kulit.
INTERAKSI MAOIs , antidepresan trisiklik, efek penekan A to Z drug facts
dapat diperkuat.

MEKANISME KERJA Melemaskan otot polos bronkus melalui A to Z drug facts


stimulasi reseptor -2
NASONEX
Komposisi mometasone furoate 50 micrograms/ metered BNF 61 hal 691
spray.
Termasuk benzalkonium klorida, polisorbat 80

Indikasi Profilaksis dan pengobatan musiman rhinitis ; A to Z Drug Fact


pengobatan abadi gejala rinitis alergi; profilaksis
pada pasien dengan alergi musiman diketahui
bahwa endapan gejala hidung musiman rhinitis
alergi.

Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap mometason atau


komponen dari formulasi; pengobatan DIH 17th Edition
bronkospasme akut (inhaler oral)
Dosis profilaksis dan pengobatan rhinitis alergi, DEWASA dan BNF 61 hal
ANAK lebih dari 12 tahun, 100 mikrogram (2 semprotan) 691
ke masing-masing lubang hidung sekali sehari, apabila
meningkat jika perlu untuk max. 200 mikrogram (4
semprotan) ke masing-masing lubang hidung sekali
sehari; ketika kontrol dicapai maka mengurangi sampai
50 mikrogram (1 semprot) ke dalam setiap lubang
hidung sekali sehari; ANAK 6- 11 tahun, 50 mikrogram (1
semprot) ke dalam setiap lubang hidung sekali sehari.
Polip hidung, DEWASA lebih dari 18 tahun, 100
mikrogram (2 semprotan) ke masing-masing lubang
hidung sekali sehari, apabila meningkat jika perlu
setelah 5-6 minggu untuk 100 mikrogram (2 semprotan)
ke masing-masing lubang hidung dua kali sehari
(mempertimbangkan pengobatan alternatif jika tidak
ada perbaikan setelah lebih 5 -6 minggu); mengurangi ke
dosis efektif terendah ketika kontrol dicapai
EFEK KARDIOVASKULAR: Nyeri dada. SSP: Sakit kepala. A to Z Drug
SAMPING EENT: sakit telinga; konjungtivitis; otitis media; Facts
faringitis; epistaksis / darah bercampur lendir; rhinitis;
sinusitis; iritasi hidung. GI: Muntah; diare; dispepsia;
mual. PERNAPASAN: Batuk; infeksi saluran pernapasan
atas; asma; bronkitis; mengi. LAIN: Infeksi virus;
dismenore; nyeri muskuloskeletal; arthralgia; gejala
seperti flu; mialgia.
INTERAKSI -penggunaan bersamaan dengan obat-obatan yang (AHFS Drug
berpotensi menghambat (misalnya, ketoconazole) dari Information
isoenzim CYP3A4 dapat mengakibatkan konsentrasi 2008)
mometason plasma meningkat
Corticorelin: Kortikosteroid dapat mengurangi efek DIH 17th
terapeutik Corticorelin. Secara khusus, respon ACTH Edition
plasma corticorelin dapat tumpul oleh terapi
kortikosteroid baru atau saat ini. Risiko C: Terapi
Memantau
MEKANISME -rhinitis alergi ringan dikendalikan oleh antihistamin atau (BNF 61 hal
KERJA kortikosteroid topikal hidung; dekongestan nasal sistemik 689)
memiliki nilai meragukan. Dekongestan nasal topikal
dapat digunakan untuk waktu yang singkat dan
memungkinkan penetrasi kortikosteroid topikal hidung.
Lebih banyak gejala hidung tersumbat dapat dikurangi
dengan kortikosteroid topikal hidung; kromoglikat
(kromoglikat) adalah alternatif, tapi mungkin kurang
efektif. Topikal antihistamin azelastine berguna untuk
mengendalikan gejala dalam rhinitis alergi. Antihistamin
topikal dianggap kurang efektif daripada kortikosteroid
topikal tapi mungkin lebih efektif daripada kromoglikat.
Dalam rhinitis alergi musiman (misalnya demam),
pengobatan harus dimulai 2 sampai 3 minggu sebelum
musim dimulai dan mungkin harus dilanjutkan selama
beberapa bulan; pengobatan berkelanjutan mungkin
diperlukan untuk tahun rhinitis abadi.

Memiliki efek anti-inflamasi yang kuat pada saluran A to Z Drug


hidung. Facts
PERHATIAN Kehamilan: Kategori C. Laktasi: belum ditentukan. A to Z Drug
Karena kortikosteroid lainnya diekskresikan dalam Facts
air susu manusia, gunakan hati-hati. ANAK:
Keselamatan dan kemanjuran pada anak di bawah
2 tahun belum ditetapkan. Kortikosteroid oral
dapat menekan pertumbuhan pada anak-anak dan
remaja, terutama dengan dosis yang lebih tinggi
selama periode diperpanjang. Imunologi: Pasien
yang menerima agen imunosupresan lebih rentan
terhadap infeksi daripada orang dewasa yang
sehat. Jika seorang pasien terkena campak atau
cacar air, pencegahan dan pengobatan yang tepat
dapat diindikasikan.
SERETIDE

Sumber: farmasi-id.com
Sumber: medicastore.com

SERETIDE INHALER 125MCG


Komposisi Salmeterol 25 mcg, fluticasone propionate 125 mcg

Indikasi Terapi reguler untuk penyakit obstruktif saluran nafas yang reversibel, mencakup asma
dan PPOK, termasuk bronkitis dan emfisema

Penyakit obstruksi saluran napas yang reversibel : Dewasa dan anak ≥ 12 tahun : 1
Dosis
inhalasi Diskus Seretide 100, 250, atau 500. Anak > 4 tahun : 1 inhalasi Diskus Seretide
100. PPOK : Dewasa 1 inhalasi Diskus Seretide 250 atau 500. Semua dosis diberikan 2
kali sehari

Tidak untuk terapi gejala asma akut dan penanganan awal asma. TB paru, gangguan KV
Perhatian: berat, DM, hipokalemia yang tidak diterapi, tirotosikosis. Lakukan pengawasan berkala
terhadap laju pertumbuhan pada anak yang mendapat terapi jangka panjang. Hamil,
laktasi

Efek Samping Serak atau disfonia, sakit kepala, kandidiasis mulut dan tenggorokan, iritasi
tenggorokan, palpitasi, tremor, bronkospasme paradoksikal, artralgia; kram otot

Penyekat β selektif dan non selektif, penghambat CYP450 (ritonavir, eritromisin,


Interaksi
ketokonazol). MAOI, antidepresan trisiklik, L-dopa, L-tiroksin, oksitosin, antiaritmia;
xantin
SALMETEROL
Indikasi pengobatan Pemeliharaan asma dan pencegahan A to Z Drug
bronkospasme dengan penyakit saluran napas Fact
obstruktif reversibel; pencegahan bronkospasme
akibat olahraga; pengobatan pemeliharaan
bronkospasme berhubungan dengan penyakit paru
obstruktif kronik (PPOK) (termasuk emfisema dan
bronkitis kronis).
Kontraindikasi jantung takiaritmia A to Z Drug Fact

Interaksi Diuretik: perubahan EKG dan hipokalemia terkait A to Z Drug


dengan diuretik tersebut dapat memperburuk Fact
dengan pemberian bersamaan. MAO inhibitor,
antidepresan trisiklik: Dapat meningkatkan efek
kardiovaskular dari salmeterol.
Dosis Asma / Bronkospasme= A to Z Drug Fact
DEWASA & ANAK³12 THN: Inhalasi 2 penarikan dua kali
sehari, »12 jam terpisah. DEWASA & ANAK³4 THN UNTUK
TERHISAP POWDER: Inhalasi 1 inhalasi (50 mcg) dua kali
sehari, »12 jam terpisah.
Latihan-Induced Bronkospasme=
DEWASA & ANAK³12 YR: Inhalasi 2 penarikan setidaknya 30
sampai 60 menit sebelum latihan; dosis tambahan tidak
boleh digunakan sampai 12 jam. DEWASA & ANAK³4 YRS
UNTUK TERHISAP POWDER: Menghirup 1 terhirup³30 menit
sebelum latihan; dosis tambahan tidak boleh digunakan
sampai 12 jam.
COPD= DEWASA: Inhalasi 2 penarikan (42 mcg) dua kali
sehari, »12 jam terpisah.

Farmakologi Menghasilkan bronkodilatasi dengan relaksasi otot A to Z Drug Fact


polos bronkus melalui stimulasi reseptor beta-2.
Efek samping CV: Takikardia; palpitasi. SSP: Tremor; kecemasan; A to Z Drug
malaise; kelelahan; pusing; vertigo; kegelisahan; sakit Fact
kepala. EENT: Rhinitis; tenggorokan kering / iritasi. GI:
GI distress; mual; muntah; diare. META: Hiponatremia.
RESP: Batuk; bronkospasme paradoks; infeksi saluran
pernapasan atas; nasopharyngitis; rongga hidung /
penyakit sinus; sakit kepala sinus; infeksi saluran
pernapasan bawah; rhinitis alergi; laringitis; tracheitis /
bronkitis. LAIN: Bersama / sakit punggung; kram otot /
kontraksi; mialgia / miositis; nyeri otot; pusing;
influenza; viral gastroenteritis; urtikaria; sakit gigi;
malaise / lelah; Letusan; dismenore.
Perhatian Kehamilan: Kategori C. Anak-anak: Tidak A to Z Drug Fact
direkomendasikan untuk anak-anak <12 tahun. Kejang
asma akut: Jangan gunakan untuk mengobati gejala akut.
Penyakit kardiovaskular: Gunakan dengan hati-hati pada
pasien dengan penyakit kardiovaskular, gejala toksik
dapat terjadi. Penggunaan berlebihan: bronkospasme
paradoks dan serangan jantung telah dikaitkan dengan
penggunaan inhalan berlebihan. Hipersensitivitas: Reaksi
alergi dapat terjadi setelah pemberian. Hipokalemia:
Penurunan kadar kalium dapat terjadi.
TEOFILIN
Indikasi Melonggarkan obstruksi jalan napas, asma (BNF hal.181)
akut;

Peringatan penyakit jantung juga; hipertensi; (BNF hal.181)


hipertiroidisme ulkus peptikum; ; epilepsi
tua; ; demam hypokalaemia risiko , akut
menghindari porphyria ;
plasmatheophylline, penyesuaian dosis
mungkin perlu kalau merokok mulai atau
berhenti dalam perawatan.
Gangguan Hati mengurangi dosis.
Kehamilan dan Laktasi (AHFS)
Efek samping mual, muntah, iritasi lambung, diare; (BNF hal.181)
palpitasi, takikardia, aritmia, hipotensi;
kecemasan, pusing, tremor, sakit kepala,
stimulasi SSP, insomnia, dan kejang-kejang;
Dosis Mengoptimalkan konsentrasi plasma-teofilin : 10-20 mg / liter (BNF
(55-110 mikromol / liter); 4-6 jam, 5 hari setelah memulai hal.181)
pengobatan.

Dosis harus individual didasarkan pada konsentrasi serum


puncak dan harus didasarkan pada berat badan ideal:
Gejala akut: dosis Loading: Oral, I.V (DIH)
Jika tidak ada teofilin diterima dalam 24 jam sebelumnya: 4,6
mg / kg dosis muatan (~ 5,8 mg / kg aminofilin hidro) IV atau 5
mg / kg secara oral. Dosis muatan dimaksudkan untuk mencapai
tingkat serum sekitar 10 mcg / mL; dosis pemuatan harus
diberikan secara intravena (pilihan) atau dengan produk lisan
diserap dengan cepat (bukan produk extended-release). Catatan:
Rata-rata, untuk setiap 1 mg / kg diberikan teofilin, tingkat
darah akan meningkat 2 mcg / mL
Jika teofilin telah diberikan dalam 24 jam sebelumnya: A dosis
muatan tidak dianjurkan tanpa memperoleh konsentrasi serum
teofilin. Dosis pemuatan harus dihitung sebagai berikut:
Dosis = (diinginkan serum konsentrasi teofilin - diukur
konsentrasi serum teofilin) (Vd)
Lanjutan
Gejala Akut : Pemeliharaan Dosis: IV: Catatan: Untuk DIH
mencapai konsentrasi target 10 mcg / mL kecuali
dinyatakan lain. Dosis awal yang lebih rendah mungkin
diperlukan pada pasien dengan mengurangi izin teofilin.
Dosis harus disesuaikan dengan pengukuran kadar
serum selama periode pertama 12 hingga 24 jam. (DIH)
Dewasa 16-60 tahun (sehat, bukan perokok): 0,4 mg / kg
/ jam; maksimum 900 mg / hari kecuali kadar serum
mengindikasikan butuhkan untuk dosis yang lebih besar
Dewasa> 60 tahun: 0,3 mg / kg / jam; maksimum 400
mg / hari kecuali kadar serum mengindikasikan
butuhkan untuk dosis yang lebih besar
Dekompensasi jantung, cor pulmonale, disfungsi hati,
sepsis dengan kegagalan multiorgan, shock: 0,2 mg / kg /
jam; maksimum 400 mg / hari kecuali kadar serum
mengindikasikan butuhkan untuk dosis yang lebih besar.
KONTRA Hipersensitivitas terhadap teofilin, atau kompoonen -
INDIKASI lain dalam sediaan. Memiliki riwayat alergi terhadap
jagung atau larutan yang mengandung dextrose.2

INTERAKSI Makanan tidak mempengaruhi absorbsi sediaan cair, -


MAKANAN sediaan lepas lambat. ;Namun makanan mungkin
dapat menginduksi percepatan pelepasan dari
sediaan lepas lambat, sehingga dapat menyebabkan
peningkatan kadar obat dalam serum dan potensial
toksisitas.4

INTERAKSI OBAT Bupropion, cimetidine, ciprofloxacin, enoxacin, (AHFS)


erythromycin, ethinyl estradiol, etintidine,
etonogestrel, fluvoxamine, halothane, idrocilamide,
imipenem, levofloxacin, mestranol, mexiletine,
norelgestromin, norethindrone, norgestrel, pefloxacin,
peginterferon alfa-2a, rofecoxib, thiabendazole,
troleandomycin, zileuton.
Lanjutan interaksi:
Moderate: Adenosine, adinazolam, alprazolam, aminoglutethimide, (AHFS)
amiodarone, azithromycin, bromazepam, brotizolam, cannabis,
carbamazepine, chlordiazepoxide, clobazam, clonazepam, clorazepate,
diazepam, disulfiram, estazolam, flunitrazepam, flurazepam,
fosphenytoin, halazepam, interferon alfa-2a, ipriflavone, isoproterenol,
ketazolam, lorazepam, lormetazepam, medazepam, methotrexate,
midazolam, nilutamide, nitrazepam, oxazepam, pancuronium,
pentoxifylline, phenobarbital, phenytoin, piperine, prazepam.

Farmakologi Teofilin dan dyphylline mengerahkan tindakan farmakologis (AHFS)


identik. Teofilin kompetitif menghambat phosphodiesterase,
enzim yang mendegradasi 3'siklik, monofosfat 5'-adenosine
(cAMP). Peningkatan konsentrasi cAMP intraseluler dapat
memediasi sebagian besar efek farmakologis obat. Tindakan
teofilin pada miokardium dan transmisi neuromuskular
mungkin akibat dari translokasi intraseluler kalsium
terionisasi.
Teosal
Komposisi Teofilin 150 mg; Salbutamol 1 mg ISO Indonesia Volume 46
Halaman 501

Indikasi Bronkodilator pada asma bronchial, ISO Indonesia Volume 46


bronchitis akut atau kronis Halaman 501
Dosis Tablet: Dewasa 1 tablet; anak <12 tahun ½ MIMS Edisi 11 Halaman
tab- 1 tab diberikan 2-4 kali dalam sehari 88

Kontraindikasi Hipertiroid, Tirotoksikosis MIMS Edisi 11 Halaman


88
Efek Samping Tremor halus pada otot skeletal, palpitasi, MIMS Edisi 11 Halaman
takikardia, sakit kepala, mual dan muntah. 88

Perhatian Penyakit jantung, hipertensi berat. Pada MIMS Edisi 11 Halaman


pasien hamil belum dapat ditentukan. 88

Interaksi Propanolol, penghambat reseptor β- MIMS Edisi 11 Halaman


adrenal, digitalis, antikoagulan oral 88
Farmakologi
Salbutamol merupakan suatu senyawa yang selektif
merangsang reseptor β-2 adrenergik pada otot
bronkus dan digunakan sebagai bronkodilator pada
penderita asma bronkial. Salbutamol diberikan
secara peroral kerjanya lebih selektif dan lebih
panjang dibandingkan isoprenalin, sehingga relatif
kurang mempengaruhi kecepatan detak
jantung.Teofilin, efek yang terpenting ialah
menyebabkan relaksasi otot polos bronkus, lebih-
lebih bila otot bronkus tersebut dalam keadaan
konstriksi, baik secara eksperimental dengan
histamin ataupun pada keadaan asma.
Ventolin tablet
komposisi salbutamol sulfate atau albuterol Mims Indonesia
2011/2012 hal.87
Indikasi Pencegahan dan pengobatan bronkospasme reversibel terkait dengan A to z drug facts
asma dan penyakit paru obstruktif lainnya.
Kontraindikasi Cardiac tachyarrhythmias A to z drug facts
Dosis DEWASA DAN ANAK ³ 12 tahun: PO 2 sampai 4 mg / dosis 3 sampai 4 kali A to z drug facts
/ hari. Jangan melebihi 32 mg / hari. ANAK-ANAK 6 sampai 12 tahun: PO
2 mg / dosis 3 sampai 4 kali / hari. Jangan melebihi 24 mg / hari.
ANAK 2 sampai 6 tahun: PO 0,1-0,2 mg / kg / dosis 3 kali / hari. Jangan
melebihi 12 mg / hari. DEWASA DAN ANAK> 12 tahun, diperpanjang-
Release (Volmax): PO 8 mg tiap 12 jam. 4 mg tiap 12 jam mungkin cukup
pada beberapa pasien. Mungkin hati-hati meningkat bertahap di bawah
pengawasan dokter untuk maks 16 mg bid (max 32 mg / hari).
DEWASA DAN ANAK> 12 tahun, diperpanjang-Release (Proventil
Repetabs): PO 4 sampai 8 mg tiap 12 jam. Mungkin hati-hati meningkat
bertahap untuk maks 16 mg bid (max 32 mg / hari). ANAK-ANAK 6 sampai
12 tahun, diperpanjang-Release (Volmax): PO 4 mg tiap 12 jam. Mungkin
hati-hati meningkat dengan langkah-langkah di bawah pengawasan
penyedia perawatan kesehatan untuk maks 24 mg / hari dalam dosis
terbagi jika gejala tidak terkontrol. ANAK-ANAK 6 sampai 12 tahun,
diperpanjang-Release (Proventil Repetabs): PO 4 q 12 jam. Mungkin hati-
hati meningkat bertahap untuk maks tawaran 12 mg.
Interaksi Beta-Blockers: bronchospasms berat dapat A to z drug facts
diproduksi pada pasien asma mengambil
albuterol. Digoxin: Albuterol dapat
menurunkan kadar digoxin serum.
Diuretik: perubahan EKG dan hipokalemia
terkait dengan diuretik tersebut dapat
memperburuk dengan albuterol
coadministration..
Efek samping KARDIOVASKULAR: Palpitasi; takikardia; BP A to z drug facts
tinggi; sesak dada; angina. SSP: Tremor;
pusing; hiperaktif; kegelisahan; sakit
kepala; Insomnia; kelemahan; mengantuk;
kegelisahan. EENT: Mulut kering; iritasi
tenggorokan. GI: Mual; muntah; mulas;
diare. GU: retensi urin. PERNAPASAN:
Batuk; bronkospasme; mengi; dyspnea.
LAINNYA: Flushing; berkeringat; anoreksia;
perubahan sensorik yang tidak biasa.
Perhatian Kehamilan: Kategori C. Laktasi: Tidak diketahui. Tenaga Kerja dan A to z drug
Pengiriman: Semoga menghambat kontraksi uterus. ANAK: aerosol facts
Albuterol dan bubuk inhalasi pada anak-anak <4 tahun dan solusi
albuterol untuk inhalasi pada anak-anak <2 tahun belum ditetapkan.
Efek kardiovaskular: gejala Toxic dapat terjadi pada pasien dengan
gangguan kardiovaskular. CNS Efek: stimulasi SSP dapat terjadi;
menggunakan hati-hati pada pasien dengan riwayat kejang atau
hipertiroidisme. Diabetes: Dosis penyesuaian insulin atau agen
hipoglikemik oral mungkin diperlukan. Gunakan berlebihan:
bronkospasme paradoks dan serangan jantung telah dikaitkan
dengan penggunaan inhalan berlebihan. Hipokalemia: Penurunan
kadar kalium telah terjadi. Toleransi: Jika dosis sebelumnya efektif
gagal untuk memberikan bantuan, terapi mungkin perlu ditinjau
kembali.
farmakologi SALBUTAMOL menghambat pelepasan mediator dari ”pulmonary Buku saku
mast cell”, mencegah kebocoran kapiler dan udema bronkus serta dokter
merangsang pembersihan mukosiliar. Sebagai agonis beta-2
SALBUTAMOL pengaruhnya terhadap adrenoseptor beta-1 pada
sistem kardiovaskuler adalah minimal. SALBUTAMOL diabsorpsi
dengan baik melalui saluran pencernaan sehingga efeknya akan
tampak setelah 15 menit dan berlangsung selama 4 – 8 jam.Waktu
paruh eliminasinya berkisar dari 2,7 sampai 5 jam.SALBUTAMOL
tidak dimetabolisme oleh enzim-enzim COMT maupun sulfatase dari
dinding intestin. Di hati akan berkonjugasi dengan sulfat.Diekskresi
melalui urin dalam bentuk utuh.
Terbutalin sulfat
komposisi Terbutalin sulfat 2,5 mg/tab Iso indonesia vol 46
hal 494
Indikasi Pengobatan bronkospasme reversibel A to Z drug facts
berhubungan dengan asma, bronkitis dan
emfisema. Penggunaan berlabel (S):
Menghambat persalinan prematur.
Kontraindikasi jantung aritmia terkait dengan takikardia A to Z drug facts
interaksi
Dosis Asma atau bronkokonstriksi: Oral: 5 mg / dosis tiap DIH ed 17
6 jam 3 kali / hari; jika efek samping terjadi,
mengurangi dosis 2,5 mg setiap 6 jam; tidak
melebihi 15 mg dalam 24 jam
Oral: Anak-anak: <12 tahun: Awal: 0,05 mg / kg /
dosis 3 kali / hari, meningkat secara bertahap yang
diperlukan; maksimum: 0,15 mg / kg / dosis 3-4
kali / hari atau total 5 mg / 24 jam 12-15 tahun:
2,5 mg setiap 6 jam 3 kali / hari; tidak melebihi 7,5
mg dalam 24 jam> 15 tahun: 5 mg / dosis setiap 6
jam 3 kali / hari; jika efek samping terjadi,
mengurangi dosis 2,5 mg setiap 6 jam; tidak
melebihi 15 mg dalam 24 jam
Efek samping CV : Palpitasi ; takikardia ; ketidaknyamanan dada atau A to z drug fact
nyeri ; aritmia ; perubahan tekanan darah / hipertensi
. SSP : Stimulasi ; tremor ; pusing ; kegelisahan ;
mengantuk ; sakit kepala ; kelemahan . GI : Mual ;
muntah ; Distress GI . HEPA : Peningkatan enzim hati .
META : Hipokalemia ( dengan dosis tinggi ) . RESP :
Dispnea .
Perhatian Kehamilan: Kategori B. Laktasi: diekskresikan dalam ASI. A to Z drug facts
Persalinan dan melahirkan: menghambat kontraksi
rahim dan menunda persalinan prematur. Anak-anak:
Keamanan dan kemanjuran pada anak-anak <12 tahun
tidak didirikan. Lansia: Turunkan dosis mungkin
diperlukan. Hipersensitivitas: Hipersensitivitas (alergi)
reaksi dapat terjadi setelah pemberian. Hipokalemia:
Penurunan kadar kalium telah terjadi. Toleransi: Jika
dosis sebelumnya efektif gagal untuk memberikan
bantuan, terapi mungkin perlu ditinjau kembali.
Interaksi Beta-blocker: Blok efek bronkodilator dari terbutalin. A to Z drug facts
MAO inhibitor: Hipertensi dapat terjadi. Antidepresan
trisiklik: efek kardiovaskular dari terbutaline dapat
ditingkatkan
SALBUTAMOL
Indikasi Simpatomimetikum, mempunyai efek Martindale 36, hal 1131
beta-agonis.

Asma, ataukondisi lain yang BNF 58, 156).


berhubungandengan airways
obstruction, premature labour
Meredakan bronkospasme pada
bronchial asma, bronchitis kronis, dan
emfisema pada pasien dg coexisting
penyakit jantung dan hipertensi.
Dosis 1 bulan-18 tahun : 100 atau 200 Martindale 36, hal 1131
mikrogram (1-2 inhalasi) 4xsehari
Inhalasi dg bubuk kering dari kapsul : 5-
12 tahun 200 mikrogram 4xsehari.

Kontraindikasi Hipersensitivitas (Martindale 36, hal 1131).


Perhatian Hati-hatipemberianpadapasien hyperthyroidism (Martindale 36, hal
(aktv.Kelenjartiroid yang berlebihan), myocardial 1132).
insufficiency, aritmia, hipertensi, DM,
wanitahamil
Hati-hatipemberianpadapasien hyperthyroidism, (BNF 58, hal 155).
penyakitkardiovaskuler, aritmia, susceptibility to
QT-interval prolongation, hipertensi, penderita
diabetes

Efek samping Salbutamol  beta-agonis tremor ototskelet, Martindale 36, hal


palpitasi (perasaanberdebar-debar / 1131).
denyutjantungtdkteraturygsftxsubjektif),
takikardia, nervous tension, sakitkepala,
vasodilatasiperifer, kadangkejangotot.
Menyebabkan hipokalemia setelah pemberian
dosis besar.
Efeksamping yang lain adalah takikardia, aritmia, (BNF 58, hal 155).
vasodilatasiperifer, miokardiskemik,
dangangguantidurdanperilaku.
Dosistinggimenyebabkanhipokalemia
Interaksi Salbutamol + kortikosteroid, diuretic, atau (BNF 58, hal 155).
xanthine (ex: teofilin) meningkatkan resiko
hypokalemia .
SYMBICORT
Komposisi budesonide 100 mikrogram, formoterol (BNF 61)
fumarat 6 mikrogram

Indikasi Pengobatan asma pada pasien di mana terapi (DIH)


kombinasi ditunjukkan

Dosis PediatricAsthma: inhalasi Oral: (DIH)


Anak-anak 5-11 tahun (NIH Pedoman):
Symbicort® 80 / 4,5: 2 inhalasi dua kali sehari.
Jangan melebihi 4 inhalasi per hari.

AdultsAsthma: inhalasi Oral:


US pelabelan: Symbicort® 80 / 4.5, Symbicort®
160 / 4,5: 2 inhalasi dua kali sehari.
Efek Samping Nyeri perut (bagian atas), alergi rhinitis, arthralgia, DIH
asma, bronkitis, diare, pusing, dispepsia, disfonia,
gastroenteritis (virus), infeksi saluran pernapasan
bawah, migrain, kejang otot, mialgia, mual, muntah,
nyeri (ekstremitas), palpitasi, faringitis, nyeri pasca
prosedural, demam, rhinitis, kemacetan sinus, sakit
kepala sinus, ketegangan sakit kepala, tremor, infeksi
saluran kemih.

Perhatian Kehamilan Factor Risiko C (DIH)


Lactation Excretion dalam ASI diketahui / digunakan hati-
hati.
Kandidiasis oral: Infeksi dengan Candida albicans dalam
mulut dan tenggorokan (sariawan) telah dilaporkan
dengan penggunaan.
Pediatrics: inhalasi Oral dan kortikosteroid intranasal
dapat menyebabkan penurunan kecepatan pertumbuhan
pada pasien anak
Kontra Hipersensitivitas untuk amina adrenergik, formoterol, (DIH)
indikasi budesonide, atau komponen dari formulasi; perlu untuk
bronkodilatasi akut (termasuk status asmatikus)

Interaksi Jus jeruk, ketoconazole: Dapat meningkatkan kadar plasma A to Z


budesonide, meningkatkan efek farmakologis dan drug
merugikan. Facts
Diuretik, Steroid, Xanthine Derivatif: bisa memperkuat efek
hipokalemia formoterol. Nonpotassium Sparing Diuretik
(misalnya, loop atau thiazide diuretik) perubahan EKG dan
hipokalemia dapat diperburuk oleh formoterol. MAOIs,
trisiklik Antidepresan. Obat Dikenal Memperpanjang QTc
Interval Formoterol dapat mempotensiasi agen ini,
meningkatkan risiko aritmia jantung. Beta Blockers Efek dari
kedua agen dapat dihambat.
Farmakologi Mekanisme kerja Formoterol melemaskan otot polos bronkus DIH
dengan tindakan selektif pada reseptor beta2 dengan sedikit efek
pada detak jantung. Formoterol memiliki efek long-acting.
Budesonide adalah kortikosteroid yang mengontrol laju sintesis
protein, menekan migrasi leukosit polimorfonuklear / fibroblast,
membalikkan permeabilitas kapiler dan lisosom stabilisasi pada
tingkat sel untuk mencegah atau mengendalikan peradangan.
DRPs
KIE
• Carilah tempat yang nyaman dan sejuk kemudian bawa
penderita ke tempat tersebut.
• Posisikan si penderita dalam keadaan setengah duduk dan
sambil bersandar di tembok. Pada bagian leher, berikan bantal
agar terasa lebih nyaman. Jangan sekali-kali memposisikan
penderita dalam keadaanberbaring/tidur.
• Jangan merasa panik sehingga tidak memperburuk keadaan.
Yang diperlukan hanyalah rileks dan santai.
• Berilah minuman air hangat walaupun hanya sedikit, ini akan
membantu.
• Pijatlah secara perlahan bagian jempok kakinya, tepatnya 3-5
cm diatas ruas jempol, itu adalah syaraf paru-paru.
• Jika keadaan penderita asma ini tidak kunjung sembuh, kuran
lebih dalam waktu 15 menit. Segeralah bawa ke dokter
terdekat untuk menjalani pengobatan yang cocok.
• Menjelaskan pada pasien dan orangtuanya
bahwa pengobatan asma
adalah pengobatan jangka panjang dan kepatu
han dalam berobat dan pengobatan sangat
diharapkan
• Menasehati pasien dan orangtuanya bahwa
apabila ada keluhan pasien dalam
menggunakan obat segera laporkan ke dokter
atau apoteker dan apabila terjadi kekambuhan
segera melapor pada tenaga medis
Mengontrol alergen di dalam dan di
luar ruangan
Faktor Pencetus Asma Kontrol Lingkungan

Debu rumah (Domestik Cuci sarung bantal, guling, sprei, selimut dengan air panas (55-60°C) paling lama 1 minggu
mite) sekali
Ganti karpet dengan linoleum atau lantai kayu
Ganti furnitur berlapis kain dengan berlapis kulit
Bila gunakan pembersih vakum, pakailah filter HEPA dan kantung debu 2 rangkap
Cuci dengan air panas segala mainan kain
Serpihan kulit (Alergen Pindahkan binatang peliharaan dari dalam rumah, atau paling tidak dari kamar tidur dan
binatang) ruang utama.
Gunakan filter udara (HEPA) terutama di kamar tidur dan ruang utama
Mandikan binatang peliharaan 2 x/ minggu
Ganti furniture berlapis kain dengan berlapis kulit
Ganti karpet dengan tikar atau lantai kayu
Gunakan pembersih vakum dengan filter HEPA dan kantung debu 2 rangkap

Eliminasi lingkungan yang disukai kecoa seperti tempat lembab, sisa makanan, sampah
Kecoa terbuka dll
Gunakan pembasmi kecoa

Perbaiki semua kebocoran atau sumber air yang berpotensi menimbulkan jamur , misalnya
Jamur dinding kamar mandi, bakmandi, kran air, dsb. Jangan gunakan alat penguap.
Pindahkan karpet basah atau yang berjamur

Tepung sari bunga dan Bila di sekitar ruangan banyak tanaman berbunga dan merupakan pajanan tepung sari
jamur di luar ruangan bunga, tutup jendela rapat-rapat, gunakan air conditioning. Hindari pajanan tepung sari
bunga sedapat mungkin.
Mengontrol polusi udara di dalam dan
di luar ruangan
Faktor Pencetus Asma Kontrol Lingkungan
Polusi udara dalam ruangan Tidak merokok di dalam rumah
Asap rokok (perokok pasif) Hindari berdekatan dengan orang yang sedang
Asap kayu/ masak merokok
Spray pembersih rumah Upayakan ventilasi rumah adekuat
Obat nyamuk Hindari memasak dengan kayu
Dll Hindari menggunakan spray pembersih rumah
Hindari menggunakan obat nyamuk yang
menimbulkan asap atau spray dan
mengandung bahan polutan
Polusi udara di luar`ruangan Hindari aktiviti fisis pada keadaan udara dingin
Asap rokok Cuaca Ozon dan kelembaban rendah
Gas buang kendaraan bermotor Tinggalkan/ hindari daerah polusi
Dll

Pajanan di lingkungan kerja Hindari bahan polutan


Ruang kerja dengan ventilasi yang baik
Lindungi pernapasan misalnya dengan masker
Bebaskan lingkungan dari asap rokok
Mengontrol faktor pencetus lain
Faktor Pencetus Asma Mengontrol Pencetus

Refluks gastroesofagus Tidak makan dalam 3 jam sebelum tidur.


Pada saat tidur, posisi kepala lebih tinggi dari badan.
Gunakan pengobatan yang tepat untuk meningkatkan
tekanan esofagus bawah dan mengatasi refluks

Obat-obatan Tidak menggunakan Beta-bloker (termasuk tetes


mata, dsb)
Tidak mengkonsumsi aspirin atau antiinflamasi non-
steroid

Infeksi pernapasan Menghindari infeksi pernapasan sedapat mungkin


(virus) dengan hidup sehat,
bila terjadi minta bantuan medis/ dokter.
Vaksinasi influenza setiap tahun
TERAPI NON FARMAKOLOGI
 Edukasi pasien
– Edukasi pasien dan keluarga, untuk menjadi mitra dokter
dalam penatalaksanaan asma.
– Edukasi kepada pasien/keluarga bertujuan untuk :
meningkatkan pemahaman (mengenai penyakit asma secara umum
dan pola penyakit asma sendiri)
1. Identifikasi dan mengendalikan faktor pencetus
2. Pemberian oksigen
3. Banyak minum untuk menghindari dehidrasi terutama pada
anak-anak
4. Kontrol secara teratur
5. Pola hidup sehat
Dapat dilakukan dengan :
 Penghentian merokok
 Menghindari kegemukan
 Kegiatan fisik misalnya senam asma

Anda mungkin juga menyukai