Siti Nur K., Hisni Nurul F., Anggi O., Dikri F., Mamay M., Dini A., Livia A.,
Nadia Fauziah F., Via H., Wulan N., Anisa N., M. Doni P., Resti F., Lena Y., Leti N.,
Windi O. M.P., Ipah R., Pipit P., Fasya A.H., Trian N., Akbar P., Alifia N. S., Salsabila H.O.
ABSTRAK
Penelitian pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat telah banyak dilakukan. Salah satu
pendekatan yang paling efektif adalah dengan pendekatan etnomedisin. Etnomedisin merupakan
studi tentang presepsi dan konsepsi masyarakat lokal dalam memahami kesehatan atau studi
yang mempelajari sistem medis etnis tradisional terhadap suatu penyakit. Penelitian etnomedisin
di indonesia sudah banyak dilakukan. Dari berbagai daerah di Indonesia terdapat sekitar 57
tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat lokal untuk mengobati penyakit tekanan darah
(antihipertensi). Bagian tumbuhan yang digunakan yaitu daun, batang, buah, biji, akar, umbi dan
rimpang. Cara pengolahan yang banyak dilakukan yaitu direbus kemudian diminum.
Katakunci : Etnomedisin, Antihipertensi, Tumbuhan
ABSTRACT
Many researches on plants as medicinal substances have been carried out. One of the
most effective approaches is the ethnomedicine approach. Ethnomedicine is a study of local
people's perceptions and conceptions in understanding health or studies that study the
traditional ethnic medical system of a disease. Ethnomedicine research in Indonesia has been
widely carried out. From various regions in Indonesia, there are about 62 plants that are used
by local people to treat blood pressure (antihypertensive) diseases. The plant parts used are the
leaves, stems, fruits, seeds, roots, tubers and rhizome. The most common way of processing is
boiling then drinking it.
Keywords: Ethnomedicin, Antihypertension, Plants
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan wilayah batuk, sakit kepala, diebetes, diare, hipotensi
kekayaan biodiversitas dunia terbesar kedua, dan hipertensi (Aulana, 2015). Penyakit-
serta memiliki keanekaragaman hayati yang penyakit ini merupakan penyakit yang
tinggi dan melimpah, Sebagian besar banyak diderita oleh lapisan masyarakat di
tumbuhan memiliki potensi untuk Indonesia baik usia tua atapun usia muda,
dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat- salah satu penyakit yang mewabah di
obatan. Berbagai suku memanfaatkan Indonesia adalah penyakit hipertensi.
tumbuhan sebagai bahan etnomedisin Darah tinggi (hipertensi) merupakan
dengan keunikan ramuan dan cara penyajian salah satu faktor resiko kardiovaskular yang
yang menunjukkan tingginya pengetahuan paling banyak menyebabkan kematian di
etnis lokal tentang tumbuhan obat (Evizal seluruh dunia. Hipertensi atau tekanan darah
dkk., 2013). tinggi adalah kondisi medis yaitu terjadinya
Pengobatan tradisional atau disebut peningkatan tekanan darah secara kronis
juga etnomedisin merupakan salah satu dalam jangka waktu yang lama (Kurniawati
bidang kajian etnobotani yang & Estiasih, 2015).
mengungkapkan pengetahuan lokal berbagai Di Indonesia, angka penderita
etnis mengenai kesehatan. Secara ilmiah hipertensi mencapai 32% pada tahun 2008
dinyatakan bahwa etnomedisin merupakan dengan kisaran usia di atas 25 tahun. Jumlah
persepsi dan konsepsi masyarakat lokal penderita pria mencapai 42.7%, sedangkan
dalam memahami kesehatan atau studi yang 39.2% adalah wanita. Beberapa studi
mempelajari sistem medis etnis tradisional menunjukkan bahwa seseorang yang
(Bhasin, 2007 ; Daval, 2009). mempunyai kelebihan berat badan lebih dari
Perkembangan penggunaan obat tradisional 20% dan hiperkolesterol mempunyai risiko
khususnya dari tumbuhan untuk membantu yang lebih besar terkena hipertensi
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (Riskedas, 2013), Faktor risiko tersebut pada
sudah cukup meluas. Salah satu manfaat umumnya disebabkan pola hidup (life style)
penggunaan obat dari tumbuhan tersebut yang tidak sehat. Faktor sosial budaya
bagi manusia sebagai antibiotik untuk masyarakat Indonesia berbeda dengan sosial
berbagai macam penyakit diantaranya flu, budaya masyarakat di negara maju, sehingga