Kelas : Farmasi 2B
NIM : 31118062
A. TUJUAN
B. Tinjauan Pustaka
Karbohidrat atau disakarida adalah segolongan besar senyawa organic yang tersusun
hanya dari atom karbon, hydrogen. Karbohidrat digolongkan kedalam 3 golongan yaitu
monosakarida, olisakarida, dan polisakarida. Jenis karbohidrat yang sangat banyak maka
diperlukan pengetahuan dasar tentang sifat fisik dan kimia karbohidrat. Selain itu
keragaman jenis karbohidrat memerlukan cara pengujian yang berbeda.
1. Monosakarida yang terdiri atas jumlah atom c yang sama dengan molekul air.
2. Disakarida yang terdiri atas ikatan 2 monosakarida diana untuk tiap 12 atom C ada
11 molekul air.
4. Oligosakarida adalah gula rantai pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa
dan fruktosa.
-Alat :
1. Tabung reaksi,
2. Rak tabung,
3. Pipet tetes,
4. Gelas kimia,
5. Kaca arloji,
6. Spatula
7. Cawan uap
8. Penjepit kayu
-Bahan :
9. Laktosa
10. Glukosa
11. Sukrosa
12. Pati
13. Aquadest
14. H2so4 pekat
21. Penilhidrazin
22. Benedict
23. Molish
24. Barfoed
26. Maltosa
D. Prosedur Kerja
a. Tes iodin
• Kemudiaan panaskan
d. Pembentukan osazon
e. Test barfoed
f. Tes benedict
g. Tes seliwanoff
• Panaskan
h. Tes molish
E. Hasil Pengamatan
a. Tes iodin
Sampel Hasil
Glukosa (-) polisakarida
Laktosa (-) polisakarida
Maltosa (-) polisakarida
Sukrosa (-) polisakarida
Pati (+) polisakaida
e. Tes barfoed
Sampel Hasil
Glukosa Negative
Laktosa Negative
Maltosa Negative
Sukrosa Negative
Pati Negative
f. Tes benedict
Sampel Hasil
Glukosa Positive
Laktosa Positive
Maltosa Positive
Sukrosa Negative
Pati Negative
g. Tes seliwanoff
Sampel Hasil
Glukosa Negative
Laktosa Negative
Maltosa Negative
Sukrosa Negative
Pati Positive
h. Tes molish
Sampel Hasil
Glukosa Positive
Laktosa Positive
Maltosa Positive
Sukrosa Negative
Pati Negative
F. Pembahasan
Pada hasil praktikum kali ini mengenai identifikasi karbohidrat. Karbohidrat merupakan
senyawa polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton, senyawa yang menghasilkan
polihidrosi aldehid atau polihidroksi keton. Berdasarkan ukuran molekul, jumlah atom C
penyusun dan gugus fungsi yang dikandungnya. Karbohidrat adalah subtansi yang terdiri
atas atom-atom C, H dan O. perbandingan antara molekul H dan O adalah 2:1. Rumus
empiris dari karbohidrat adalah Cn (h2o)n. Karbohidrat dikelompokan menjadi :
1. Monosakarida
2. Disakarida
3. Polisakarida
Pada percobaan ini tes yang pertama yaitu Tes iodin, untuk membedakan atau
memisahkan polisakarida, monosakarida, dan disakarida. Positif polisakarida akan
menunjukan warna biru dan yang lainnya berwarna merahcoklat. Pada uji iodin ini
menggunakan larutan tiosulfat dan aquadest sebagai control, hasil pengamatan
menunjukan sampel pati positif polisakarida.
Percobaan kedua yaitu tes hidrolisis sukrosa, dengan menggunakan sampel
karbohidrat diantaranya glukosa, laktosa, ,maltosa, sukrosa, dan pati. Pada percobaan
ini sukrosa ditambah HCL pekat kemudiaan dipanaskan dan setelah itu di dinginkan.
Pengamatan diketahui larutannya berwarna orange da endapannya berwarna hijau.
Sedangkan pada sukrosa yang tidak terhidrolisis larutannya berwarna biru muda. Pada
hasil pengamatan glukosa, maltosa, laktosa dan pati tidak terhidrolisis.
Pada percobaan ketiga yaitu Tes asam mukat yang bertujuan untuk menguji
adanya galaktosa. Hal ini dikatakan karena pada uji asam mukat terjadi proses
oksidasi asam nitrat pekat dan dalam keadaan panas galaktosa menghasilkan asam
mukat yang kurang larut dalam air berupa Kristal asam mukat yang mudah
dimurnikan dan diketahui bentuk Kristal maupun titik leburnya. Berbeda halnya jika
bila dibandingkan dengan asam sakarat yang dihasilkan oleh oksidasi glukosa tidak
membentuk Kristal sehingga warna lebih bening.
Pada percobaan keempat yaitu tes pembentukan osazon untuk menguji adanya
gula aldosa atau ketosa dalam sampel. Mekanisme terbentuknya osazon adalah mula-
mula gugus aldose atau ketosa yang ada pada sampel bereaksi dengan penilhidrazin
membentuk D-glukofenillhydrazon yang sifatnya larut dalam air dan sulit diisolasi.
Dengan adanya pemanasan yang berkelanjutan mengakibatkan penilhidrazin yang
berlebih akan bereaksi lebih lanjut membentuk D-glukosazon yang berupa Kristal
kuning jingga. Hasil pengamatan menunjukan glukosa dan pati positive.
Pada percobaan kelima yaitu tes barfoed untuk mengtahui adanya gula
monosakarida. Prinsip percobaan dari ujibarfoed ini adalah berdasarkan adanya gugus
karbonil bebas yang akan mereduksi cu2+ dalam suasana asam sehingga terbentuk
cu2o endapan berwarna merah bata. Pereaksi yang digunakan pada percobaan ini
adalah larutan barfoed. Larutan barfoed merupakan campuran dari kupri asetat dan
asam asetat dalam air. Larutan ini akan bereduksi dengan gula-gula pereduksi
(monosakarida) sehingga menghasilkan warna endapan merah. Dalam suasana asam
ini gula reduksi yang termasuk dalam golongan disakarida memberikan reaksi yang
sangat lambat dengan larutan barfoed sehingga tidak terdapat endapan merah kecuali
pada percobaan
waktu yang diperlama. Hasil dari uji barfoed ini menunjukan semua sampel negative
monosakarida.
Pada percobaan keenam yaitu tes benedict bertujuan untuk menentukan suatu gula
pereduksi atau bukan, gula pereduksi terdapat pada monosakarida dan disakarida.
Hasil pengamatan menunujukan sampel glukosa, laktosa dan maltosa positive
mengandung gula pereduksi. Sedangkan sukrosa dan pati negative.
Pada percobaan terakhir yaitu tes molish bertujuan untuk menentukan adanya
karbohidrat berdasarkan dehidrasi karbohidrat dan h2so4 Pa yang kemudiaan bereaksi
dengan alfa naftol yang menghasilkan zat berwarna ungu. (+) karbohidrat glukosa =
monosakarida. Sukrosa, maltose, laktosa= disakarida. Pati = polisakarida.
G. Kesimpulan
Karbohidrat merupakan senyawa yang paling banyak dialam. Hampir semua tanaman dan
hewan mensintesis dan memetabolisme karbohidrat. Karbohidrat disintesis dalam
tanaman selama fotosintesis. Dapat disimpulkan dari praktikum identifikasi karbohidrat
ini mengidentifikasi dan membedakan macam-macam karbohdrat dan mengetahui reaksi
dengan menggunakan beberapa tes uji dengan menggunakan 5 sampel karbohidrat yaitu
glukosa, laktosa, maltose, sukrosa dan pati.
H. Daftar pustaka