BIOKIMIA
KARBOHIDRAT
DISUSUN OLEH:
Naurah Sepvania
NIM: 01021272
FAKULTAS FARMASI
YAYASAN PENDIDIKAN IMAM BONJOL
2022
BAB I.
LANDASAN MATERI
A. Materi Praktikum
Karbohidrat
B. Tanggal Praktikum
14 Oktober 2022
C. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui reaksi-reaksi uji penggolongan Karbohidrat
D. Landasan Teori
Karbohidrat adalah senyawa yang menghasilkan derivate aldehid atau keton pada
hidrolisis.
Glukosa
Monosakarida
Fruktosa
Heksosa
Galaktosa
Aldosa
Gugus fungsi Manosa
Ketosa
Sukrosa
Oligosakarida Maltosa
Trisakarida Ravinosa
Amilosa
Amilum
Amilopektin
Glikogen
. Polisakarida
Dextrin
Selulosa
4. Pipet tetes
6. Pembakar spiritus
Bahan Kimia
1. α -naftol
2. Etanol
3. Reagen Benedict
4. Cu-asetat
5. Asam Asetat
6. Resorsinol
7. HCl
8. Iodium
9. NaOH
10. Glukosa
11. Fruktosa
12. Amilum
13. Sukrosa
14. Laktosa
F. Cara Kerja dan Hasil Pengamatan
Cara Kerja:
PERCOBAAN 1
2. Uji Karbohidrat gugus aldehid atau monoketon bebas dengan Reaksi benedict
a. Sediakan 5 tabung reaksi
Tabung I diisi dengan 1 mL amilum 1 %
Tabung II diisi dengan 1 mL fruktosa 1 %
Tabung III diisi dengan 1 mL sukrosa 1 %
Tabung IV diisi dengan 1 mL laktosa 1 %
b. Ke dalam tiap-tiap tabung tambahkan 5 ml reagen benedict, lalu dikocok
sampai homogen
c. Panaskan semua tabung dalam penangas air mendidih selama 5 menit
d. Amati perubahan warna yang terbentuk
e. Reaksi positif ditunjukan dengan munculnya warna hijau, kuning, atau merah
2. Uji Karbohidrat Gugus Aldehid atau Monoketon Bebas dengan Reaksi Benedict
a. Amilum 1%, hasilnya negatif karena larutan tidak mengalami perubahan warna.
b. Fruktosa 1%, hasilnya positif karena laritan berubah menjadi warna merah.
c. Sukrosa 1%, hasilnya positif karena larutan tidak mengalami perubahan warna.
d. Laktosa 1%, hasilnya positif karena larutan tidak mengalami perubahan warna.
PERCOBAAN 1
REAKSI MOLICSH
1. Tabung 1 yang berisi zat fruktosa 1% sebanyak 1 mL, pada awalnya
zat uji tersebut berwarna putih pekat, selanjutnya larutan uji di tetesi
sebanyak 3 tetes pereaksi molicsh dan ditambahkan H2SO4 pekat
sedikit – sedikit melalui dinding tabung reaksi. Setelah tercampur,
reaksi yang dihasilkan positif dan terdapat cincin warna ungu pada
tengah larutan. Hasil percobaan ini sesuai dengan hasil positif dari
reaksi molicsh, dimana gugus karbohidrat yang terkandung dalam
sampel terjadi perubahan warna dan adanya cincin berwarna ungu pada
lapisan tengah larutan.
2. Tabung 2 yang berisi zat sukrosa 1% sebanyak 1 mL, pada awalnya zat
uji tersebut tidak berwarna (bening), selanjutnya larutan uji di tetesi
sebanyak 3 tetes pereaksi molicsh dan ditambahkan H2SO4 pekat
sedikit – sedikit melalui dinding tabung reaksi. Setelah tercampur,
reaksi yang dihasilkan positif dan terdapat cincin warna ungu pada
tengah larutan. Hasil percobaan ini sesuai dengan hasil positif dari
reaksi molicsh, dimana gugus karbohidrat yang terkandung dalam
sampel akan membentuk hidroksi metil furfural yang secara kasat mata
terlihat dengan adanya cincin berwarna ungu.
3. Tabung 3 yang berisi zat laktosa 1% sebanyak 1 mL, pada awalnya zat
uji tersebut tidak berwarna (bening), selanjutnya larutan uji di tetesi
sebanyak 3 tetes pereaksi molicsh dan ditambahkan H2SO4 pekat
sedikit – sedikit melalui dinding tabung reaksi. Setelah tercampur,
reaksi yang dihasilkan positif dan terdapat cincin warna ungu pada
tengah larutan. Hasil percobaan ini sesuai dengan hasil positif dari
reaksi molicsh, dimana gugus karbohidrat yang terkandung dalam
sampel terjadi perubahan warna dan adanya cincing berwarna ungu
pada lapisan tengah larutan.
4. Tabung 4 yang berisi zat amilum 1% sebanyak 1 mL, pada awalnya zat
uji tersebut berwarna putih, selanjutnya larutan uji di tetesi sebanyak 3
tetes pereaksi molicsh dan ditambahkan H2SO4 pekat sedikit – sedikit
melalui dinding tabung reaksi. Setelah tercampur reaksi, yang
dihasilkan negatif dan tidak terdapat cincin warna ungu pada tengah
larutan. Hasil percobaan ini sesuai dengan hasil positif dari reaksi
molicsh, dimana gugus karbohidrat yang terkandung dalam sampel
terjadi perubahan warna dan adanya cincing berwarna ungu pada
lapisan tengah larutan.
PERCOBAAN 2
REAKSI BENEDICT
1. Tabung 1 yang berisi zat amilum 1% sebanyak 1 mL, pada awalnya zat
uji tersebut berwarna putih pekat. Di tambahkan reagen benedict dan di
panaskan selama 5 menit hasil akhir dari percobaan ini larutan uji tidak
mengalami perubahan perubahan warna (-). Hasil percobaan yang telah
di lakukan, larutan sampel tidak menghasilkan reaksi yang positif dan
tidak ada perubahan warna yang terjadi, dimana seharusnya hasildari
reaksi ini positif karena laktosa terdapat gugus aldehid, perbedaan yang
terjadi dikarenakan kesalahan pada saat praktikum yang belum
diketahui, antara larutan benedictnya terlalu banyak atau
pemanasannya yang kurang sempurna
2. Tabung 2 yang berisi zat fruktosa 1% sebanyak 1 mL, pada awalnya
zat uji tersebut tidak berwarna (bening). Di tambahkan reagen benedict
dan di panaskan selama 5 menit hasil akhir dari percobaan ini larutan
berwarna merah mengalami perubahan (+). Hasil percobaan yang telah
di lakukan, larutan sampel menghasilkan reaksi yang positif dan ada
perubahan yang terjadi.
3. Tabung 3 yang berisi zat sukrosa 1% sebanyak 1 mL, pada awalnya zat
uji tersebut tidak berwarna (bening). Di tambahkan reagen benedict
dan di panaskan selama 5 menit hasil akhir dari percobaan ini larutan
uji tidak mengalami perubahan perubahan warna (-).Hasil percobaan
yang telah di lakukan, larutan sampel tidak menghasilkan reaksi yang
positif dan tidak ada perubahan warna yang terjadi, dimana seharusnya
hasildari reaksi ini positif karena laktosa terdapat gugus aldehid,
perbedaan yang terjadi dikarenakan kesalahan pada saat praktikum
yang belum diketahui, antara larutan benedictnya terlalu banyak atau
4. Tabung 4 yang berisi zat laktosa 1% sebanyak 1 mL, pada awalnya zat
uji tersebut berwarna putih. Di tambahkan reagen benedict dan di
panaskan selama 5 menit hasil akhir dari percobaan ini larutan uji tidak
mengalami perubahan perubahan warna (-).Hasil percobaan yang telah
di lakukan, larutan sampel tidak menghasilkan reaksi yang positif dan
tidak ada perubahan warna yang terjadi, dimana seharusnya hasildari
reaksi ini positif karena laktosa terdapat gugus aldehid, perbedaan yang
terjadi dikarenakan kesalahan pada saat praktikum yang belum
diketahui, antara larutan benedictnya terlalu banyak atau
PERCOBAAN 3
REAKSI BARFOED
1. Tabung 1 yang berisi zat amilum 1% sebanyak 1 mL, pada awalnya zat
uji tersebut berwarna putih pekat. Di tambahkan pereaksi barfoed dan
di panaskan selama 20 menit hasil akhir hasil percobaan ini tidak
terdapat enapan pada larutan uji. Hasil percobaan yang telah di
lakukan, larutan sampel tidak menghasilkan reaksi yang positif dan
tidak menghasilkan endapan.
2. Tabung 2 yang berisi zat fruktosa 1% sebanyak 1 mL, pada awalnya
zat uji tersebut tidak berwarna (bening). Di tambahkan pereaksi
barfoed dan di panaskan selama 20 menit hasil akhir hasil percobaan
ini positif karena adanya endapan warna merah pada larutan uji. Hasil
percobaan ini sesuai dengan hasil positif dari reaksi barfoed, dimana
gugus karbohidrat monosakarida yang terkandung dalam sampel
terdapat endapan berwarna merah pada larutan uji.
3. Tabung 3 yang berisi zat sukrosa 1% sebanyak 1 mL, pada awalnya zat
uji tersebut tidak berwarna (bening). Di tambahkan pereaksi barfoed
dan di panaskan selama 20 menit hasil akhir hasil percobaan ini tidak
terdapat endapan. Hasil percobaan yang telah di lakukan, larutan
sampel tidak menghasilkan reaksi yang positif dan tidak terdapat
endapan yang sesuai dengan reaksi barfoed pada larutan uji.
4. Tabung 4 yang berisi zat laktosa 1% sebanyak 1 mL, pada awalnya zat
uji tersebut berwarna putih pekat. Di tambahkan pereaksi barfoed dan
di panaskan selama 20 menit hasil akhir hasil percobaan ini terdapat
endapan tetapi warna kuning. Hasil percobaan yang telah di lakukan,
larutan sampel menghasilkan reaksi yang positif , endapan yang
dihasilkan sesuai dengan reaksi barfoed.
PERCOBAAN 4
REAKSI AMILUM DAN IODIUM
1. Tabung 1 yang berisi zat amilum 1% sebanyak 2 mL pada awalnya zat
uji tersebut berwarna putih pekat kemudian di tambahkan 2 tetes
larutan HCL dan ditambahkan 1 tetes larutan iodium setelah tercampur
tidak terjadi perubahan. Selanjutnya di panaskan selama 5 menit dan
didinginkan, hasil terakhir uji percobaan ini ada perubahan warna ungu
pada larutan uji ini. Dalam hasil percobaan ini, amilum yang
direaksikan dengan iodium menghasilkan senyawa kompleks yang
berwarna biru atau ungu.
2. Tabung 2 yang berisi zat amilum 1% sebanyak 2 mL pada awalnya zat
uji tersebut berwarna putih pekat kemudian di tambahkan 2 tetes
larutan NaOH dan ditambahkan 1 tetes larutan iodium setelah
tercampur tidak terjadi perubahan. Selanjutnya di panaskan selama 5
menit dan didinginkan, hasil terakhir uji percobaan ini tidak ada
perubahan warna ungu pada larutan uji ini. Dalam hasil percobaan ini,
amilum yang direaksikan dengan iodium tidak menghasilkan senyawa
kompleks yang berwarna biru atau ungu melainkan sedikit endapan
putih
3. Tabung 3 yang berisi zat amilum 1% sebanyak 2 mL pada awalnya zat
uji tersebut berwarna putih pekat kemudian di tambahkan 2 tetes air
dan ditambahkan 1 tetes larutan iodium setelah tercampur tidak terjadi
perubahan. Selanjutnya di panaskan selama 5 menit dan didinginkan,
hasil terakhir uji percobaan ini tidak ada perubahan warna ungu pada
larutan uji ini. Dalam hasil percobaan ini, amilum yang direaksikan
dengan iodium tidak menghasilkan senyawa kompleks yang berwarna
biru atau ungu melainkan sedikit endapan putih.
PERCOBAAN 5
PEMECAHAN SUKROSA MENJADI GLUKOSA DAN FRUKTOSA
DENGAN REAKSI HIDROLISIS
BAB II.
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
B. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Septiansyah, Luky. 2022. Fakultas Farmasi Modul Praktikum Biokimia Farmasi.
Universitas Yayasan Pendidikan Imam Bonjol. Cirebon.
Pertanyaan :
1. Gugus apa dari karbohidrat yang memberikan reaksi molisch yang positif ?
Jawab :
Semua jenis karbohidrat mulai dari monosakarida, disakarida, oligosakarida,
dan polisakarida menunjukkan reaksi positif dengan uji Molisch. Reaksi
positif ditunjukkan dengan munculnya warna ungu. Dan dalam gugus
karbohidrat yang memberikan reaksi molicsh yang positif adalah gugus
aldehid dan keton.
2. REAKSI BENEDICT
3. REAKSI BARFOED