Anda di halaman 1dari 21

SISTEM URINOLOGI

URINARIUS :

Terdiri dari :

• GINJAL : Berfungsi sebagai produksi urin

• URETER : Berfungsi sebagai saluran urin

• VESICA URINARIA : Berfungsi sebagai penyimpanan urin

• URETHRA : Berfungsi sebagai pengeluaran urin


1. GINJAL

Berwarna merah tua, seperti kacang

Regio lumbalis superior, pada dinding posterior abdomen

Letak : retroperitoneal

Dilindungi oleh costae 11-12 di belakang .

Ginjal kanan tumpang tindih dengan hepar, terletak lebih inferior daripad ginjal kiri

Besar : 11-12 x 6 x 3 cm

Permukaan lateral : konveks, permukaan medial : konkaf, disebut hilus, tempat keluar masuk A/V/N.

• Diliputi oleh beberapa lapisan, yang menyokong ginjal dari dalam keluar :

- capsula renalis : melekat erat pada ginjal,memberi bentuk ginjal dan barrier infeksi.

- capsula adipose : mrpk lemak perirenal

- fascia renalis

- lemak pararenal : paling luar dan di belakang ginjal

• BAGIAN GINJAL :

- 2 Permukaan ; anterior dan posterior

- 2 tepi : medial dan lateral

- 2 kutub : superior dan inferior


- Hillus renalis

* PERMUKAAN GINJAL

- Atas : bersentuhan dengan diafragma

- Medial : terletak pada crus lateral diaphragmatic


- Lateral ; terletak pada trigonum lumbosacrale
- Bersandar dari medial ke lateral pada M. Psoas Major, M. Quadratus Lumborum, dan
aponeurosis M. Transversus Abdominis.

 Perdarahan dan persyarafan ginjal

• Persarafan :

- serabut sympatis dari T9-L2.

- setiap plexus dibtk oleh saraf-saraf dari plexus coeliacus, plexus aorticus dan N.
splanchnicus

• Perdarahan :

- menerima 25% Cardiac Output (1200ml/mnt)

2. ureter

• Sepasang, kanan dan kiri

• Merupakan tuba muscular

• Berkontraksi secara peristaltik

• Membawa urin dari ginjal ke VU.

• Panjang + 25-30 cm(10 inch), diameter + 3 mm

• Mulai di superior, setinggi L2, sebagai lanjutan pelvis renalis.

• Pelvis renalis dimulai di bagian hillus ginjal, tdpt di blkg A/V. Renalis, berbentuk terompet,
menyempit saat msk ke pars abdominalis.

Suplai darah : dari arteri terdekat

• Arteri Renalis

• Aorta Abdominalis

• Arteri Testicularis

• Arteri iliaca communis

• Arteri iliaca interna


Persarafan : Simpatis dan Parasimpatis

• Peredaran Darah Ureter terdapat pada:

 Arteri Renalis : cabang Aorta abdominalis

 Arteri Vesicalis : cabang A. Iliaca communis

3. Vesica urinaria
Kantong otot yg menyimpan dan mengeluarkan urin.
Terletak di inferior rongga peritoneum pada dasar pelvis, tepat posterior simphisis pubis.
Pada laki-laki terletak tepat anterior rectum
Pada wanita terletak tepat anterior vagina dan uterus.
Dalam keadaan kosong, tampak kolaps,berbentuk pyramidalis dengan 4 permukaan dan 4
sudut.
4 Sudut tsb adalah :
a. 2 sudut posterolateral : menerima ureter
b. Sudut anterior (apex) tdpt cincin fibrosa yg dis. URACHUS (sisa embr. Allantois).
c. Sudut inferior(collum) : mengalir ke urethra.

Kantong muskuler yang mampu mengembang dan mengempis

Menyimpan dan mengeluarkan urin

Letak : (saat kosong) : Rongga pelvis minor

Bila penuh  cavum abdomen

• Dlm keadaan penuh, VU berbentuk spheris bulat dan keluar dari rongga retropubic ke dalam
rongga abdomen.

• Dinding VU t.d. 3 lapisan :

1. Mucosa : epitel transisional&lap. Propria

2. Lapisan otot tebal : M. detrusor

3. Advintia Fibrosa : kec.permukaan superor yang ditutupi peritoneum parietale

• Perdarahan :

- oleh Arteri Vesicalis Superior dan Inferior ( cabang dari Arteri Iliaca interna).

- Vena dari VU mengalir ke Vena Iliaca Interna.

• Persarafan :

- oleh plexus hipogastricus yg terdapat di serabut parasimpatis (splancnichus pelvicus) dan


sedikit serabut simpatis (plexus dari thoracalis bagian bawah dan splancnichus lumbalis atas) dan
serabut visceral sensoris.
4. uretra

Merupakan tuba berdinding tipis

Membawa urin dari VU dan mengeluarkan dari tubuh.

Mengandung otot polos yg pada pria makin distal makin tipis.

Pada pria : + 20 cm t.d : pars prostatica, pars membranosa, dan pars spongiosa/penile.

Pada wanita + 3-4 cm, terikat pada dinding anterior vagina oleh jaringan penunjang.

SISTEM GASTROINTESTINAL
Berfungsi untuk menerima makanan, mencerna menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam
aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat di cerna atau merupakan sisa proses tersebut
dari tubuh.

Proses mencerna makanan yang kita makan, yang bentuknya masih kasar, menjadi bentuk lebih halus dan
sederhana untuk di serap sari-sari makanannya.

FUNGSI SISTEM GASTROINTESTINAL

Fungsi utama adalah mnyediakan air, garam, mineral, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrien yang telah
dicernna sehingga nustrisi tersebut siap untuk diabsorpsi.

Memecahkan partikel makanan ke dalam bentuk molekul yang siap dicerna, mengabsorpsi hasil pencernaan ke
dalam darah, dan mengeliminasi makanan yang tidak dicerna.

Organ-organ yang terdapat pada sistem pencernaan

1. Mulut

didalam mulut terdapat beberapa organ yang berperan dalam proses pencernaan yaitu gigi,
lidah, dan kelenjar ludah (glandula salivales).

• Gigi membantu menghancurkan makanan


• Air Ludah (saliva) membantu melunankan

• Enzim Saliva membantu mengurai karbohidrat/pati

• Lidah membantu membolak-balik makanan dan menelan

2. kerongkongan
Kerongkongan merupakan saluran panjang dan tipis sebagai jalan makanan yang telah dikunyah dari
mulut menuju lambung.

3. Lambung

Lambung organ pencercaan yang bentunya dipenuhi dengan otot dan pembuluh darah.

Fungsi

1. menyimpan makanan sampai tercerna dan bergerak kesaluran pencernaan selanjutnya

2. memecah makanan sampai halus dan mencampurnya dengan getah lambung.


4. Usus halus

usus halus merupakan saluran berbelok-belok yang panjangnya sekitar 6-8 meter, dengan lebar 25 mm.

Usus halus terbagi menjadi 3 bagian :

1. Duodenum (usus 12 jari)

2. Jejunum (usus kosong)

3. Eleum (usus penyerapan)

5. Usus Besar

 Terdiri dari 3 bagian

1. usus besar naik (kolon ascendens), yang berbatasan dengan usus halus dan usus buntu (sekum)

2. usus besar mendatar (kolon transverium)

3. usus besar turun (kolon descendens)

Fungsi :

1. mengatur kadar air pada sisa makanan

2. melepaskan garam yang berlebihan dalam darah

3. membusukan makanan dengan bantuan bakteri E.coli


6. Anus (rektum)

bagian terakhir dari sistem pencernaan.

Proses Ingesti dan Mastikasi : pergerakan makan dan melibatkan otot-otot rahang

Proses Deglutisi : menelan makanan ke kerongkongan

Proses Digesti : penyederhanaan bentuk makanan

Proses Absorbsi: penyerapan pada usus halus

Proses Defekasi : pembuangan zat-zat sisa.

ASPEK MEKANISME PENCERNAAN MAKANAN

PENGUNYAHAN

Sebagian besar otot-otot pengunyah dipersarafi oleh cabang motoris saraf otak ke V, dan proses mengunyah
diatur oleh nucleus pada batang otok

MENELAN

Menelan merupakan mekanisme yang kompleks, pada dasarnya karena faring sebagian besar waktunya
melakukan beberapa fungsi lain disamping menelan
FUNGSI SEKRESI SALURAN PENCERNAAN

Diseluruh saluran pencernaan, sekresi mempunyai dua fungsi utama :

Pertama, enzim – eznim pencernaan di sekresi pada hampir semua bagian dari mulut sampai ujung distal
ileum.

Kedua, kelenjar mucus, yang terdapat dari mulut sampai anus, menghasilkan mucus

untuk melumasi dan melindungi semua bagian saluran pencernaan

ABSORPSI DALAM SALURAN PENCERNAAN

• Absorpsi zat-zat gizi terutama terjadi pada permukaan usus halus.

• Proses Absorpsi (penyerapan) akan berlangsung diusia kosong dan sebagian besar di usus penyerap.
Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa ,lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan
gliserol,protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan
dan dapat langsung diserap oleh usus halus.

SISTEM IMUN

Sistem Imun Non Spesifik

Sistem pertahanan

– terdepan

– langsung

– Tidak terhadap

mikroorganisme tertentu

– telah ada sejak lahir

A.Pertahanan Fisik/Mekanik

– Kulit/mukosa

– Batuk

– Silia

– Bersin

B.Pertahanan humoral
– Komplemen

– Interferon

– CRP (C Reactive Protein)

1. Komplemen:-Lisis bakteri

-Kemotaktik

-Opsonisasi

2. Interferon:

-Glikoprotein

Respons terhadap virus

Mekanisme kerja:

-Menginduksi sel sehat sehingga resisten terhadap virus

-Mengaktifkan sel NK

3. C-R-P

-Dibuat oleh tubuh pada waktu infeksi

Mekanisme kerja:

*Dengan bantuan Ca++ mengikat mol kuman dan jamur

*Mengaktifkan Komplemen

C. Pertahanan Biokimia:

– Asam lambung

– Lisosim

– Laktoferin

– Asam neurminik

D. Pertahanan Seluler

Fagosit:

oleh sel mononuklear (monosit dan makrofag) sel polimorfonuklear (granulosit) Makrofag

Sel NK (Natural Killer Cell)

Menghancurkan:

sel yang terinfeksi Virus

sel neoplasma
Sistem Imun Spesifik
A. Humoral:

Yang berperan sel B yang akan berkembang menjadi sel Plasma menghasilkan antibody

B. Selular:

- Yang berperan Sel T

- Fungsi Pertahanan terhadap :Bakteri Intra Sel: -Virus –Jamur -Parasit -Keganasan

C. Organ limfoid:

Organ Limfoid Primer: Timus

Organ Limfoid Sekunder: untuk proliferasi & diferensiasi

Antigen

Determinan (epitop):

Bagian antigen yang menginduksi pembentukan antibodi.

Hapten:

Determinan antigen dengan berat molekul<,

harus berikatan dengan carrier

Menurut Sifat Kimiawi:

1. Hidrat Arang

2. Lipid

3. Asam nukleat

4. Protein

Antibodi

IgG

• BM: 160.000 D

• Kadar dalam serum: 13 mg/ml

• 75% dari semua Imunoglobulin

• Ada di: –CSF –Serum -Urine -Peritoneum

• Dapat menembus Plasenta

• Berperan dalam imunitas bayi sampi 6-9 bulan

• Peran dalam imunitas seluler:

• Merusak antigen seluler melalui interaksi dengan komplemen


• Efek sitolitik Sel K (Killer Cell), Eosinofil, Netrofil: {sebagaiefektorsel dari ADCC (antibody Dependent
cellular Toxicity)}

• Subklas: IgG1, IgG2, IgG3, IgG4

IgM

• Imunoglobulin pertama yang dibentuk dalam respons imun

• BM: 900.000 D

• Bentuk: Pentamer

• Sel B mengekspresi IgM pada permukaan

• Kadar IgM bayi: 10% Dewasa hingga umur 1 tahun

• Fetus umur 12 minggu mulai membentuk IgM

• Merupakan antibodi alamiah:

• Iso-aglutinin

• Gol darah ABO

• Aktifitas biologik:

• Aglutinasi Antigen

• Menurunkan motilitas patogen

• Opsonin

• Mengaktifkan komplemen

IgA

• Sedikit dalam serum

• Banyak dalam sekret:

• saluran cerna

• saluran nafas

• saluran kemih

• air mata, ludah, keringat, ASI

• BM: 160.000 D

• Aktifitas Biologik:

• menetralisir toksin dan virus

• mencegah kontak toksin/Virus dengan sel sasaran

• Dalam serum:

• aglutinasi kuman
• menurunkan motilitas kuman

• meningkatkan fungsi PMN

• mengaktifkan komplemen

IgD

• Petanda dari sel B yang matang

• Tidak mengikat komplemen

• Antibodi terhadap makanan, autoantigen, komponen inti

IgE

• BM: 200.000 d

• FC reseptor pada sel mast dan Basofil

• Berperan dalam

• -alergi

• -parasit

Reaksi Hipersensitifitas

Gel & Coomb membagi reaksi hipersensitifitas menjadi 4:

Reaksi hipersensitifitas tipe I

• Disebut juga:

• Reaksi Alergi

• Reaksi anafilaksis

• Reaksi Cepat

• Ikatan Antigen-antibodi pada sel Mast atau Basofil sehingga timbul degranulasi mediator

• Contoh penyakit:

– Asma

– Rinitis Alergika

– Urtikaria

– Dermatitis Atopika

– Renjatan Anafilaksis

Reaksi hipersensitifitas tipe II

• Disebut juga: Reaksi sitotoksik

• Pada reaksi ini terbentuk kompleks antibodi-antigen:


– Mengaktifkan sel K sebagai efektor ADCC

– Mengaktifkan komplemen memudahkan fagositosis, menimbulkan lisis

• Contoh penyakit:

– Reaksi tranfusi, menimbulkan kerusakan eritrosit

– Anemia hemolitik imun

– Reaksi obat, menimbulkan agranulositosis, anemia.

Reaksi Hipersensitifitas tipe III

• Disebut juga: Reaksi Komplek Imun

• Antibodi: IgM, IgG

• Endapan komplek imun mengaktifkan komplemen-kemotaktik terhadap makrofag

• Antigen:

– Mikroorganisme jaringan yang persisten: malaria

– Spora jamur

– Jaringan sendiri

• Macam reaksi:

– 1.Reaksi Arthus: komplek Antibodi-antigen mengendap pada pembuluh darah menimbukan aktifasi
komplemen:

• C3a, C5a menimbulkan eritem dan sembab

• C567 kemotaktik terhadap netrofil melepas vasoaktif amin, protease dan kolagenase
menyebabkan perdarahan dan nekrosis

– 2. Reaksi serum sickness

– 3. Reaksi yang disertai komplek imun (Demam Rematik, Rematoid Artritis)

Reaksi Hipersensitifitas tipe IV

• Disebut juga :

• Reaksi hipersensitifitas lambat

• Delayed Type Hypersensitifity

• Reaksi tuberkulin

• Antigen merupakan

• jaringan asing

• mikroorganisme intraseluler: virus, tbc & lepra

• Efektor sel : Makrofag

• Macam Reaksi:
• Reaksi Jones Mote

– Tungau

– Poison Ivy

– reaksi penolakan jaringan

• Dermatitis Kontak

• Reaksi tuberkulin

• Reaksi granulomata

INTEGUMEN
 Integumen berasal dari bahasa latin “ integumentum ” yang berarti penutup.

Mencangkup kulit, rambut, bulu, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir)

Struktur kulit dan fungsi kulit

Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia

Struktur dibagi menjadi :

1. Epidermis

2. Dermis

3. Hipodermis

Epidermis adalah bagian luar dari kulit, lapisan sel dari ketebalan berbeda tergantung letaknya pada tubuh.

Dermis adalah terletak dibawah lapisan epidermis dan jaringan subkutan yang terdiri dari jaringan ikat dan bantal tubuh
dari stres dan ketegangan.

Hipodermis adalah salah satu lapisan dari beberapa lapisan yang terdapat pada kulit, yang merupakan lapisan kulit lemak
atau jaringan ikat yang merupakan rumah dari kelenjar keringat dan lemak dan juga sel-sel kolagen.
Lapisan Kulit

EPIDERMIS → Lapisan kulit paling luar bekerja untuk melindungi struktur2 tubuh dari serangan mikroba, dan benda asing
lainnya.

Epidermis dibagi menjadi 2 lapisan utama yaitu :

1. stratum corneum / lapisan tanduk

2. stratum malfigi, dibagi menjadi 4 lapisan yaitu :

• stratum lucidum

• stratum granulosum

• stratum spinosum (akantosum)

• stratum basale (germinativum) 

Sel-sel penyusun lapisan epidermis

• Sel Merkel, yaitu sel epidermis lokal yang terletak di lapisan basal epidermis dan selubung epitel folikel rambut
yang berfungsi sebagai reseptor sensorik.

• Sel Keratinosit, yaitu sejenis sel yang ditemukan di lapisan terluar kulit yang bertugas menghasilkan keratin, yaitu
protein pembentuk kulit, rambut, dan kuku.

• Melanosit, yaitu sel-sel yang terdapat pada epidermis yang bertanggung jawab untuk memproduksi melanin,
yaitu zat yang memberikan warna pada kulit.

• Sel Langerhans, yaitu sel-sel yang terdapat dalam penile epithelium yang berperan penting dalam proses
imunologi kulit.
Lapisan Kulit Dermis dibagi menjadi 2 lapisan :

• Stratum Papilare, lapisan ini mengandung jaringan terminal kapiler, yang merupakan bagian yang berbatasan
dengan epidermis.

• Lapisan Retikular, Lapisan ini terdiri dari jaringan ikat yang tidak teratur. Dalam lapisan ini terdapat akar rambut,
kelenjar sebaceous, kelenjar keringat, reseptor, kuku, serta pembuluh darah. Lapisan Retikular terletak di bawah
papiler dan memiliki ukuran yang lebih tebal.

3 sel utama yang menyusun lapisan dermis :

1. Fibroblas, Sel ini paling umum terdapat dalam jaringan ikat hewan. Fibroblas adalah sejenis sel yang bertugas
untuk mensintesis matriks ekstra seluler dan kolagen.

2. Makrofag, Sel makrofag ini memiliki kemampuan presentasi antigen ke sel T dan fagositosis. Sel ini merupakan
sel yang terdapat pada jaringan yang berasal dari sel darah putih (monosit).

3. Adiposit, yaitu sejenis sel yang berfungsi sebagai tempat penyimpan lemak. Sel ini merupakan sel penyusun
jaringan adiposa serta jaringan penghantar areolar.

Ujung akhir syaraf sensorik berada di lapisan dermis. Ujung syaraf tersebut yaitu :

a. Paccini, yaitu ujung syaraf yang terletak di sekitar akar rambut dan memiliki kepekaan terhadap rangsangan
seperti tekanan.

b. Ruffini, yaitu ujung syaraf yang memiliki kepekaan terhadap rangsangan panas

c. Krause, yaitu ujung syaraf pada kulit yang memiliki kepekaan terhadap rasa dingin

d. Lempeng merkel, yaitu ujung syaraf yang terletak di permukaan kulit yang bertindak sebagai perasa terkait
dengan sentuhan serta tekanan yang ringan.

e. Meisner, yaitu ujung syaraf yang memiliki kepekaan terhadap adanya sentuhan

f. Ujung syaraf tanpa selaput, yaitu ujung syaraf yang memberikan kepekaan terhadap adanya rasa nyeri.

Hipodermis

• Hipodermis adalah salah satu lapisan dari bebarapa lapisan yang terdapat pada kulit.[ Hipodermis ini merupakan
lapisan kulit lemak atau jaringan ikat yang merupakan rumah dari kelenjar keringat dan lemak dan juga sel-
sel kolagen.  Lapisan Hipodermis ini dikenal juga sebagai sebagai jaringan subkutis atau subkutan. [Lapisan kulit ini
merupakan lapisan yang paling dalam dan mengandung pembuluh darah dan limfia, serta saraf yang berjalan
sejajar dengan permukaan kulit.[ Lapisan ini mengandung banyak jaringan lemak. Hipodermis mempunyai
tanggung jawab pada tubuh untuk menjaga kestabilan panas pada tubuh manusia dan melindungi organ internal
vital dalam tubuh manusia.

Fungsi Hipodermis

• Hipodermis ini terdiri dari sel-sel lemak, ujung saraf tepi, pembuluh darah dan pembuluh getah bening, kemudian
dari beberapa kandungan yang terdapat pada lapisan ini sehingga lapisan Hipodermis ini memiliki fungsi sebagai
penahan terhadap benturan ke organ tubuh bagian dalam, memberi bentuk pada tubuh,
mempertahankan suhu tubuh dan sebagai tempat penyimpan cadangan makanan.

 KELENJAR KERINGAT EKRINE (MEROCRINE) terdapat diseluruh permukaan tubuh, banyak terdapat di kulit yang
tebal, kecuali telinga dan bibir.

Fungsinya : 

- mengatur temperatur tubuh


- Bereaksi dalam keadaan emosional

- Beraksi terhadap rangsangan fisiologis

 KELENJAR KERINGAT APOKRIN terutama ditemukan di axila, sekitar putting susu, payudara, external lubang
telinga, area genital, kelopak mata. Kelenjar ini mulai beraktivitas sekresinya pada usia puberitas.

Fungsinya :

- Bereaksi terhadap perubahan hormon

- Bereaksi dalam keadaan emosional

 KELENJAR SEBASEA terdapat diseluruh permukaan tubuh kecuali telapak tangan dan telapak kaki

Fungsinya :

• Memproduksi sebum, bergabung dengan triglyserida,  kolesterol, lilin melalui folikel rambut untuk melicinkan
rambut dan kulit.

kelenjar sebasea tidak aktif sampai masa puberitas.

Derivat-derivat kulit

KUKU

Bagian tubuh yang tumbuh di ujung jari. Berfungsi untuk melindungi ujung jari yang lembut

• KUKU merupakan lempeng yang terbuat dari sel tanduk yang menutupi permukaan dorsal ujung jari tangan dan
kaki.

• Lempeng kuku terdiri dari 3 bagian :

1. Pinggir bebas

2. Badan 

3. Akar yang melekat pada kulit dan dikelilingi oleh lipatan kulit lateral dan proksimal.

BAGIAN KUKU
• Matrik adalah bagian hidup dari kuku. Tepat berada di belakang dan di bawah lipatan kuku dan menghasilkan
keratin yang tumbuh "lempeng" kuku. Jika matriks terjadi kerusakan, maka pertumbuhan lempeng kuku yang
akan terkena dampak langsung.

• Lunula adalah wilayah putih kecil terbentuk di dasar kuku Anda dan merupakan satu-satunya bagian dari matriks
yang terlihat. 

• Eponychium adalah kulit mati yang terbentuk di sekitar kutikula. Ini kulit mati dapat dihapus dan / atau dipangkas
dan cenderung lebih banyak terdapat pada laki-laki daripada perempuan.

• Paronychium adalah kulit hidup sekitar kutikula yang melindungi matriks.  

• Hyponychium adalah daerah di mana lempeng kuku dan kuku melekat dan terletak di ujung kuku.

Lempeng kuku adalah "kuku" aktual yang terdiri dari lapisan keratin.

BULU

Struktur karatin yang karakteristiknya terdapat pada bangsa aves dan dianggap sebagai modifikasi dari sisik

KELENJAR

Alat tubuh yang menghasilkan getah atau sekresi tertentu.

RAMBUT

Organ seperti benang yang tumbuh pada bagian kulit. Berfungsi untuk mengatur suhu tubuh.

• Tubuh ditutupi oleh rambut kecuali telapak tangan, kaki, bibir, beberapa bagian dari genetalia luar.

• Fungsi rambut adalah :

 Melindungi kulit terhadap pengaruh-pengaruh buruk contohnya : alis mata melindungi mata agar
keringat tidak mengalir ke mata.

 Pengatur suhu→pendorong penguapan keringat

 Indera peraba yang sensitif

 Rambut dibentuk dari keratin. Pada kulit kepala, kecepatan pertumbuhan rambut biasanya 3mm/hari. 

Folikel rambut melewati siklus :

- pertumbuhan ( rambut anagen), 

- stadium intermedia (rambut katagen),

- dan involusi (rambut telogen)


 Jenis rambut terbagi atas 2 yaitu :

1. Rambut terminal (dapat panjang), berwarna yaitu pada rambut kepala, alis, dan bagian yang tumbuh
pada saat puberitas

2. Rambut velus (pendek, halus, dan lembut) yang berada pada permukaan tubuh

Warna rambut 

• Dihasilkan oleh melanocit yang ada pada papilla rambut, dan ditentukan oleh gen-gen.

Anda mungkin juga menyukai