Anda di halaman 1dari 11

Metabolisme Tubuh dan Hubungan Absorbsi Lemak Dengan

Obesitas

Ng Chor Yao

102015204/A7
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat Korespondensi: Jalan Terusan Arjuna No. 6, Jakarta Barat 11510
E-mail: ng.2015fk204@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak

Struktur makro dan micro organ pencernaan terdiri dari hepar dan juga pancreas.
Hepar merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh dan mempunyai banyak fungsi.
Hepar bertekstur lunak, lentur, dan terletak di bagian atas cavitas abdominalis tepat di
bawahdiaphragma. Hepar berfungsi sebagai perhubungan dengan pencernaan. Zat-zat
gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah
yang kecil-kecil(kapiler). Pancreas adalah organ panjang pada bagian belakang
abdomen atas. Organ ini terdiri atas caput (di dalam lengkungan duodenum), collum,
korpus dan cauda. Pancreas terdiri atas eksokrin dan endokrin. Epitel ductus
ekskretorius bervariasi dari torak rendah bersel goblet atau kubus. Duktus interkalar
terbentuk dari sel selapis gepeng. Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam
duodenum danmelepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh
pankreas akanmencerna protein, karbohidrat dan lemak. Metabolisme Zat Makanan
pula merangkum proses pencernaan dan absorbsi karbohidrat,protein dan juga lemak.

Kata kunci : Hepar, Pankreas, Enzim, Pencernaan

Abstract

Macro and micro structure of the digestive organs consisting of liver and pancreas.
The liver is the largest gland in the body and has many functions. The liver textured
soft, pliable, and is located at the top right of the abdominal cavity in
bawahdiaphragma. The liver serves as a liaison with digestion. Nutrients from food
are absorbed into the intestinal wall is rich in blood vessels are small (capillaries).
Pancreas is an organ of the length on the back of the upper abdomen. This organ

1 1
consists of caput (inside the arch duodenum), collum, corpus and cauda. Pancreas
consists of exocrine and endocrine. Excretory duct epithelium varied from a low
piston-celled goblet or cubes. Intercalary duct is formed of a layer of flattened cells.
The pancreas releases digestive enzymes into the duodenum danmelepaskan
hormones into the blood. Enzymes released by the pancreas akanmencerna protein,
carbohydrates and fats. Substance food metabolism also summarizes the process of
digestion and absorption of carbohydrates, proteins and fats.

Keywords: Liver, Pancreas, Enzymes, Digestive

Pendahuluan

Manusia adalah makhluk hidup yang tentu memerlukan makanan untuk bertahan
hidup. Makanan, minuman, dan obat-obatan merupakan sumber energi dan sumber
bahan baku untuk membangun tubuh. Sebelum dapat digunakan tubuh, makanan
dicernakan di dalam sistem pencernaan.

Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar  pencernaan.
Makanan yang dimakan masuk lewat mulut kemudian masuk kedalam gaster melewat
esofagus lalu dibawa melalui usus halus sampe ke usus besar dan
kemudiandikeluarkan lewat anus.Sesuai dengan skenario, seorang laki-laki memiliki
tekanan darah tinggi hinggaakhirnya terkena stroke dan mengalami dysphagia.
Dengan terjadinya dysphagia maka terjadigangguan dari salah satu organ atau
mekanisme pencernaan yang tentu akan mempengaruhisistem pencernaan secara
keseluruhan. Maka dari itu penulis akan mencoba membahasstruktur organ
pencernaan mulai dari mulut sampai ke anus dan juga akan dibahas mengenai
mekanisme kerja sistem pencernaan.

Struktur makro organ pencernaan

Hepar

Hepar merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh dan mempunyai banyak fungsi.
Hepar bertekstur lunak, lentur, dan terletak di bagian atas cavitas abdominalis tepat di
bawahdiaphragma. Sebagian besar hepar terletak di profunda arcus costalis dextra,
dan atap diaphragma dextra memisahkan hepar dari pleura, pulmo, pericardium, dan

1 2
cor. Hepar terbentang ke sebelah kiri untuk mencapai bagian diaphragma sinistra.
Permukaan atas hepar yang cembung melengkung di bawah kubah diaphragma.
Facies visceralis, atau posteroinferior, membentuk cetakan visera yang letaknya
berdekatan sehingga bentuknya menjadi tidak beraturan. Permukaan ini berhubungan
dengan pars abdominalis oesopha gus, gaster, duodenum, flexura coli dextra, ren
dextra dan glandula suprarenalis dextra, serta vesica biliaris. Hepar dapat dibagi
menjadi lobus hepatis dexter yang besar dan lobus hepatis sinister yang kecil oleh
perikatan ligamentum falciforme. Lobus hepatis dexter terbagi lagi menjadi lobus
quadratus dan lobus caudatus oleh adanya vesica biliaris, fissura ligamenti teretis,
vena cava inferior, dan fissura ligamenti venosi.Ligamentum falciforme, yang
merupakan lipatan ganda peritoneum, berjalan ke atas dari umbilicus ke hepar.1
Ligamentum ini mempunyai pinggir bebas berbentuk bulan sabit dan mengandung
ligamentum teres hepatis yang merupakan sisa vena umbilicalis. Ligamentum
falciforme berjalan ke permu laan anterior dan kemudian ke permukaan superior
hepar dan akhirnya membelah menjadi dua lapis. La pisan kanan membentuk lapisan
atas ligamentum coro narium; lapisan kiri membentuk lapisan atas ligamentum
triangulare sinistrum.1 Bagian kanan ligamentum coronarium dikenal sebagai
ligamentum triangulare dextrum. Perlu diketahui bahwa lapisan peritoneum yang
membentuk ligamentum coronarium terpisah satu dengan yang lain, mening galkan
sebuah daerah yang tidak diliputi peritoneum. Daerah ini disebut area nuda.
Pembuluh-pembuluh darah yang me ngalirkan darah ke hepar adalah a. hepatica pro
pria (30%) dan v. portae hepatis (70%). Arteria he patica propria membawa darah
yang kaya oksigen ke hepar, dan vena porta membawa darah yang kaya akan hasil
metabolisme pencernaan yang diabsorbsi dari tractus gastrointestinalis. Darah arteria
dan vena dialirkan ke vena centralis masing-masing lobuli hepatis melalui sinusoid
hepar. V. centrales mengalirkan darah ke v.1,2 hepatica dextra dan sinistra, dan vena-
vena ini meninggalkan pars posterior hepar dan ber muara langsung ke dalam vena
cava inferior. Inervasi hepar berasal dari plexsus hepaticus, persarafan simpatis dari
plexsus coeliacus dan parasimpatis dari tractus vagalis anterior dan posterior.

Pankreas

Pancreas adalah organ panjang pada bagian belakang abdomen atas. Organ ini terdiri
atas caput (di dalam lengkungan duodenum), collum, korpus dan cauda. Pembuluh
darah mesenterika superior lewat di belakang pancreas, kemudian di anterior, di atas

1 3
prosessus uncinatus dan bagian ketiga duodenum menuju pangkal mesenterium usus
halus.1 Vena cava inferior, aorta abdominalis, plexus coeliaca, ginjal kiri (dan
pembuluh darahnya), serta kelenjar adrenal sinistra merupakan batas posterior
pankreas. Selain itu, vena porta terbentuk di belakang collum pankreas dari gabungan
vena lienalis dan vena mesenterika superior.1 Gaster adalah batas anterior pankreas.
Pada pankreas, duktus pancreaticus Wirsungi berjalan sepanjang kelenjar kemudian
bercabang menjadi dua, yang besar akan mengalirkan sekretnya ke ampula Vateri,
bersama dengan duktus biliaris atau choledocus. Dan cabang kecilnya, duktus
aksesorius (Santorini) mengalirkan sekresi pankreas dari prosesus uncinatus pankreas,
memiliki pintu agak di proksimal ampula ke bagian kedua duodenum (pars descenden
duodeni). Pankreas memiliki bagian-bagiannya sendiri yang menghasilkan produk
berbeda. Insulin diproduksi oleh pulau Langerhaans, enzim-enzim diproduksi oleh sel
asinus, dan natrium bikarbonat disekresi oleh kedua duktulus kecil dan duktus lebih
besar yang berasal dari asinus. Produk kombinasi ini kemudian mengalir melalui
duktus pankreatikus yang panjang, yang biasanya bergabung dengan duktus hepatica
tepat sebelum mengeluarkan isinya ke duodenum.1,2

Struktur micro organ pencernaan

Hepar

Hepar terdiri atas satuan heksagonal disebut lobulus hati. Di pusat setiap lobulus,
terdapat sebuah vena sentral dilapisi endotel, yang dikelilingi lempeng-lempeng sel
hati berbentuk poligonal disebut hepatosit. Jaringan ikat disini membentuk triad porta
atau sering disebut segitiga Kiernan yang merupakan tempat cabang arteri hepatika,
cabang vena porta, dan cabang duktus biliaris. Terdapat kapiler sinusoid di antara
hepatosit, pada dinding sinusoid terdapat makrofag tetap, yaitu Sel Kupffer. Darah di
dalam sinusoid yang mengandung eritrosit dan leukosit mengalir ke dalam vena
sentral.

Pankreas

Pancreas terdiri atas eksokrin dan endokrin. Epitel ductus ekskretorius bervariasi dari
torak rendah bersel goblet atau kubus. Duktus interkalar terbentuk dari sel selapis
gepeng. Kelenjar pancreas bersifat serosa murni. Ditemukan sentroductular yang
merupakan saluran keluar pertama. Pulau Langerhans adalah massa sel endokrin
berbentuk bulat dengan berbagai ukuran, yang dipisahkan dari jaringan asini eksokrin

1 4
dis sekelilingnya oleh selapis serat retikular halus. Pulau Langerhans biasanya lebih
besar dari asini dan tampak sebagai kelompok padat sel-sel epitelial yang ditembus
oleh banyak kapiler.

Fungsi Hepar dan pancreas

Pankreas :

Pankraes merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu asini
yangmenghasilkan enzim-enzim pencernaan dan pulau pancreas yang
menghasilkanhormone. Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum
danmelepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas
akanmencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein
kedalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam
bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran
pencernaan.Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang
berfungsimelindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.1-3

Hepar :

Hati atau hepar merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai
fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari
makanandiserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-
kecil(kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung
denganvena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena
porta.Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana
darahyang masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi,set
elah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasiumum.2-3

Metabolisme Zat Makanan


Makanan adalah salah satu kebutuhan esensial tubuh. Substansi yang dapat berfungsi
sebagai makanan untuk tubuh adalah substansi yang dapat digunaka sebagai bahan

1 5
pembakaran, pembangunan untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan pertumbuhan
jaringan.

Pencernaan dan penyerapan karbohidrat

Pencernaan karbohidrat

Karbohidrat dalam bentuk polisakarida, disakarida, dan monosakarida. Polisakarida


yang dapat dimetabolisme adalah zat pati dari tanaman dan glikogen dari hewani
termasuk polimer glukosa. Pencernaan dimulai dari mulut temapat amilase, saliva
memecahkan menjadi polimer glukosa yang lebih pendek yaitu maltosa dan dekstrin.
Kerja amylase pada zat pati sangat pendek pada saat makanan dalam mulut dengan
cepat ditelan. Ketika makanan mencapai lambung asam hidrokloridan mengaktifkan
amylase. Zat pati dalam bola makanan bercampur karena gerakan lambung. 3,4

Dalam mulut dan lambung tidak terjadi pencernaan disakarida (sukrosa, maltosa,
laktosa) dan monsakarida (gluosa dan fruktosa). Dalam duodenum, pencernaan
berlanjut amylase pankreas memecah zat pati menjadi polisakarida yang lebih kecil.
Akhirnya menjadi maltose disakarida. Getah usus halus mengandung 3 enzim
(maltosa, laktosa dan sukrosa) yang menyelesaikan pencernaan disakarida menjadi
glukosa. Semua monosakarida kemudian diabsorpsi di usus halus. Dari sini masuk ke
aliran darah dan kemudian dimetabolisme ke dalam tubuh.3,4

Penyerapan karbohidrat

Pada dasarnya hampir semua karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.


Monosakarida yang paling banyak diserap adalah glukosa, biasanya membentuk lebih
banyak dari 80 % kalori karbohidrat yng diserap. Glukosa diangkut oleh mekanisme
Ko-Transport Natrium Transport aktif natrium menebus membran basolateral ke
dalam ruang paraselular menyebabkan natrium di dalam sel berkurang yang
menyebabkan natrium berpindah menembus brush border enterosit untuk masuk
bagian dalam sel melalui proses difusi terfasilitasi. Monosakrida lain dipindakan
Galaktosa diangkut oleh mekanisme yang hampir sama persis yang digunakan oleh

1 6
glukosa. Dalam perjalanannya melalui enterosit, banyak dari fluktosa yang diubah
menjadi glukosa dalam sisa penjalannya menuju ruang paraselular.

Pencernaan dan penyerapan lemak

Pencernaan lemak

Lemak tidak dicerna dimulut dan di lambung. Proses pencernaan dimulai di dalam
duodenum. Disini sifat fisik globul lemak di ubah dengan mengemulsi kerja empedu.
Proses ini memecah globul dan meningkatkan permukaan daerah dengan enzim lipase
dari pankreas. Lipase memecah lemak menjadi asam lemak dan Gliserol yang
diabsorpsi dari usus halus. Dalam sel usus halus, lemak dibuat kembali dan dibentuk
menjadi partikel kecil disertai protein yang disebut kilomikron. Zat ini di absorpsi ke
dalam sisten limfatik usus halus dan di ambil ke dalam aliran darah.

Penyerapan lemak

Monogliserida dan asam lemak berdifusi secara pasif menembus membran

sel enterosit untuk masuk ke dalam enterosit. Setelah masuk ke dalam enterosit,
sebagian besar asam lemak dan monogliserida berikatan kembali membentuk
trigliserida baru.3

Kilomikron di ekskresikan dari enterosit melalui proses eksositosis Trigliserida yang


terbentuk kembali berkumpul di apparatus golgi membentuk globulus yang
mengandung kolesterol dan fosoflipid. Globules ini kemudian

dinamai kilomikron. Kilomikron di angkut dalam limfe. Dari permukaan basolateral


enterosit, kilomikron mengalir ke lakteal sentral vilus dan kemudian di dorong,
bersama dengan limfe, ke atas menuju duktus torasikus untuk disalurkan ke dalam
vena-vena besar di leher.3,4

Pencernaan dan penyerapan protein

1 7
Protein tidak dicerna dalam mulut. Dalam lambung kerja asam hidroklorida
mengubah sifat fisik protein dengan membuat lebih mudah di cerna. Proses
pencernaan protein di mulai dari lambung dengan kerja enzim pepsin. Pepsin
diproduksi dalam bentuk inaktif disebut pepsinogen yang diaktifkan menjadi pepsin
karena kerja asam klorida. Pepsin memecah protein makromolekular menjadi fragmen
yang lebih kecil yang disebut peptide. Proses pencernaan protein berlanjut di dalam
duodenum. Enzim tripsin dan kimotripsin bekerja mencegah protein dan peptide
menjadi fragmen yang lebih kecil. Kedua enzim ini dihasilkan oleh pankreas dalam
bentuk tidak aktif dan diaktifkan dalam getah alkalin pankreas untuk menghentikan
kerja pepsin. 3-5

Penyerapan di usus besar : pembentukan feses

Separuh proksimal kolon penting untuk penyerapan elektrolit dan air. Penyerapan ion
narium dan klorida menciptakan gradient osmotik di kedua sisi mukosa usus besar,
dalam hal ini pada gilirannya menyebabkan penyerapan air.

Usus besar maksimal dapat menyerap sekitar 5-7 liter cairan dan elektrolit setiap hari.
Jika jumlah total yang masuk ke usus besar melalui katub ileosekal atau melalui
sekresi usus besar melebihi kapasitas absorptif ini, kelebihan itu muncul di feses
sebagai diare.

Feses dalam keadaan normal mengandung air tiga perempat dan bahan padat
seperempat. Bahan padat terdiri dari bakteri mati sekitar 30 %, lemak sekitar 10-20 %,
bahan inorganik sekitar 10-20 %, protein sekitar 2-3 % dan serat makanan tak tercerna
dan konstituen kering getah pencernaan, misalnya pigmen empedu dan sel epitel yang
terlepas, sekitar 30 %. Warna feses yang coklat di sebabkan oleh sterkobilin dan
urobilin, yaitu turunan bilirubin. Bau terutama ditimbulkan oleh indol, skatol,
merkaptan, dan hydrogen sulfide.3-5

Enzim Pencernaan

1. Mulut terdapat enzim :


a. Ptialin / amilase

Digunakan untuk merubah makromolekul amilum menjadi maltosa.

b. Lisozim

1 8
Bisa mencegah infeksi dengan cara mengikat dan memutus molekul spesifik pada
permukaan jenis bakteri.

2. Lambung

Getah lambung di sekresikan oleh chief cell (sel utama), dan sel utama.
menghasilkan HCl, pepsinogen dam mucus. 6

c. Pepsin

Proteolitik yang disekresi oleh lambung untuk memulai hidrolisasi protein.

d. HCl

Zat yang digunakan untuk mengaktifkan pepsinogen dan juga untuk mengubah
struktur makromolekul dari zat makan dengan melepas jaringan ikatnya menjadi
mikromolekul.

3. Pankreas

Terdiri atas 2 bagian:

A. Bagian eksokrin

Mencurahkan sekretnya kepada system saluran dan bermuara pada duodenum.


Mensekresi : sekresi enzimatik , dan NaHCO

B. Bagian Endokrin

Mencurahkan produknya kedalam darah untuk diangkut ke sel sel sasaran jauh.
Enzim didalam pancreas6

1) Enzim proteolitik pancreas

a. Tripsinogen yang disekresi pancreas diaktivasi menjadi tripsin oleh


enterokinase yang di produksi usus halus. Tripsin mencerna protein dan
polipeptida besar untuk membentuk polipeptida dan menjadi peptide
yang lebih kecil.
b. Kimotripsin teraktivasi dari kimotripsinogen oleh tripsin. Kimotripsin
memiliki fungsi yang sama seperti tripsin terhadap protein.

1 9
c. Karbokpeptidase , aminopeptidase, dan dipeptidase adalah enzim yang
melanjutkan proses pencernaan protein untuk menghasilkan asam asam
amino bebas.6

2) Lipase pancreas

Menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah lemak diemulsi
oleh garam garam empedu.

3) Amilase pancreas

Menghidrolisis zat tepung yang tidak tercerna oleh amylase saliva menjadi
disakarida.

4) Ribonuklease dan deoksiribonuklease

Menghidrolisis RNA dan DNA menjadi blok blok pembentuk nukleotidanya.6

Kesimpulan

Sistem pencernaan terdiri dari organ dan enzim pencernaan. Semua sistem harus
dijaga agar bekerja sesuai dengan fungsinya. Jika terdapat suatu hambatan ataupun
gangguan pada sebuah organ, maka sistem pencernaan akan terganggu dan
menimbulkan rasa yang tidak nyaman. Oleh karena itu kita harus menjaga pola makan
serta porsi makan, frekuensi makan, dan juga mengetahui nutrisi yang terkandung
dalam makanan yang kita konsumsi.

Daftar Pustaka

1. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Jakarta: EGC; 2016.
2. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed ke-6. Jakarta: EGC;
2016.
3. Mescher AL. Histologi dasar junqueira. Edisi 12. Jakarta : EGC; 2014.
4. Paulsen F, Waschke J. Sabotta atlas anatomi manusia jilid 2. Edisi 23. Jakarta :
EGC; 2012.

5. Watson R. Anatomi dan Fisiologi. Edisi 10. Dalam: Nutrisi dan eliminasi.
Jakarta: EGC; 2012
6. Gawlicka, A., P. Brigitte, M. H. Horn, R. Neil, O. Ingergjerd & J. T. Ole.
2014. Activity of Digestive Enzyme.

1 10
1 11

Anda mungkin juga menyukai