Email: yulia.2016fk@civitass.ukrida.ac.id
Abstrak
Pankreas adalah organ aksesoris pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu
menghasilkan enzimpencernaan atau fungsi eksokrin serta menghasilkan beberapa hormon atau
fungsi endokrin. Pankreas terletak pada kuadran kiri atas abdomen dan bagian kaput/kepalanya
menempel pada organ duodenum.Pankreas terdiri dari beberapa enzim yang dapat mendukung
jalannya sistem pencernaan.Enzim-enzim pankreas berfungsi optimal pada lingkungan yang
netral atau sedikit basa, saat isi lambung yang sangat asam masuk ke dalam duodenum maka
harus dinetralkan sehingga enzim berfungsi optimal, dan mencegah kerusakan
duodenum.Gangguan pada pankreas dipengaruhi oleh enzim-enzim pankreas.
Abstract
The pancreas is an organ in the digestive system accessories that have two main functions,
namely to produce digestive enzymes or exocrine function and produces several hormones or
endocrine function. The pancreas is located in the upper left quadrant of the abdomen and part
of the head / head attached to the duodenum organ. The pancreas is composed of several
enzymes that can support the path of the digestive system. Pancreatic enzymes to function
optimally in an environment that is neutral or slightly alkaline, when the highly acidic stomach
contents into the duodenum it must be neutralized so that the enzyme to function optimally, and
to prevent damage to the duodenum. Disorders of the pancreas is affected by pancreatic
enzymes.
Pankreas
Pankreas merupakan organ yang memanjang,terletak pada epigastrium dan kuadran kiri atas dan
pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum.Pankreas dapat dibagi menjadi caput,
collum, corpus, dan cauda.Caput pancreas berbentuk seperti cakram dan terletak di bagian
cekung duodenum.Collum pancreas merupakan bagian pancreas yang mengecil dan
menghubungkan caput dengan corpus. Collum pancreas terletak di depan pangkal V. Porta
Hepatis dan tempat dipercabangkannya A. mesenterica superior dari Aorta. Corpus pancreas
berjalan ke atas dan kiri menyilang garis tengah. Cauda pancreas berjalan kedepan menuju
Ligamentum Lienorenale dan berhubungan dengan hilus lienalis (Gambar 1).1,2
Gambar 1. Pankreas1,2
Perdarahan pancreas pada pembuluh nadi adalah oleh A. Lienalis,A. Pancreaticoduodenale
Superior dan Inferior.Aliran balik vena pancreas sesuai dengan arterinya mengalirkan darah ke
sistem porta. Kelenjar limfe terletak di sepanjang arteri yang mendarahi kelenjar. Pembuluh
eferen akhirnya mengalirkan cairan limfe ke nl. Coeliacus dan mesentrica
superiores.Persarafannya berasal dari serabut saraf simpatik dan parasimpatis (vagus).2
Pankreas merupakan kelenjar campur, berfungsi eksokrin dan endokrin. Bagian eksokrin
pankreas menghasilkan kelenjar sekretorik yang membentuk asinus yang berhubungan dengan
ductus di duodenum. Enzim dibentuk oleh sel-sel asinus, sedangkan cairan alkali dilepaskan oleh
sel-sel duktus. Pelepasan enzim-enzim dan cairan alkalis terjadi secara intermiten dan
dikendalikan oleh hormon yang dihasilkan oleh kolesitokinin dan sekretin. Bagian endokrin
pankreas terdiri atas pulau-pulau Langerhans dan mensekresikan insulin dan glukagon.3
Usus Halus
Duodenum
Duodenum merupakan saluran berbentuk huruf C dengan panjang sekitar 25 cm yang merupakan
organ penghubung gaster dengan jejunum. Dudoneum melengkung di sekitar caput pancreatis.
Satu inci (2,5 cm) pertama duodenum menyerupai gaster, yang permukaan anterior dan
posteriornya diliputi oleh peritoneum dan mempunyai omentum minus yang melekat pada
pinggir atasnya dan omentum majus yang melekat pada pinggir bawahnya. Bursa omentalis
terletak di belakang segmen yang pendek ini. Sisa duodenum yang lain terletak retroperitoneal,
hanya sebagian saja yang diliputi oleh peritoneum.4
Duodenum terletak pada regio epigástrica dan umbilicalis dan untuk tujuan deskripsi dibagi
menjadi empat bagian yaitu pars superior duodenum panjangnya 5 cm, mulai dari pylorus dan
berjalan ke atas dan belakang pada sisi kanan vertebra lumbalis l. Jadi bagian ini terletak pada
planum transpyloricum, pars descendens duodenum, bagian kedua duodenum panjangnya 8 cm
dan berjalan vertikal ke bawah di depan hilum renale dextra, di sebelah kanan vertebrae lumbales
II dan III. Kira-kira pertengahan arah ke bawah, pada margo medialis, ductus choledochus dan
ductus pancreaticus menembus dinding duodenum. Kedua ductus ini bergabung
untuk membentuk ampula hepatopancreatica yang akan bermuara pada papilla duodeni major.
Ductus pancreaticus acessorius, bila ada, muara ke dalam duodenum sedikit lebih tinggi,
yaitu pada papilla duodeni minor, pars horizontalis duodenum panjangnya 8 cm dan berjalan
horizontal ke kiri pada planum subcostale, berjalan di depan columna vertebralis dan mengikuti
pinggir bawah caput pancreatic, pars ascendens duodenum panjangnya 5 cm dan berjalan ke atas
dan ke kiri ke flexura duodenojejunalis. Flexura ini difiksasi oleh lipatan peritoneum,
ligamentum Treitz, yang melekat pada crus dextrum diaphragma.4
Ada dua jaringan utama yang menyusun pankreas, yaitu : jaringan asini dan pulau Langerhans.
Jaringan asini berfungsi untuk mensekresi getah pecernaan dalam duodenum. Sedangkan pulau
Langerhans adalah kumpulan sel berbentuk ovoid, berukuran 76×175 mm dan berdiameter 20
sampai 300 mikron tersebar di seluruh pankreas, walaupun lebih banyak ditemukan di ekor
daripada kepala dan badan pankreas. Pulau-pulau ini menyusun 1-2% berat pankreas. Pada
manusia terdapat 1-2 juta pulau. Masing-masing memiliki pasokan darah yang besar; dan darah
dari pulau Langerhans, seperti darah dari saluran cerna tetapi tidak seperti darah dari organ
endokrin lain, mengalir ke vena hepatika. Sel-sel dalam pulau dapat dibagi menjadi beberapa
jenis bergantung pada sifat pewarnaan dan morfologinya.6
Pada manusia paling sedikit terdapat empat jenis sel : sel A (alfa), B (beta), D (delta), dan F. Sel
A mensekresikan glukagon, sel B mensekresikan insulin, sel D mensekresikan somastostatin, dan
sel F mensekresikan polipeptida pankreas. Sel B yang merupakan sel terbanyak dan membentuk
60-70% sel dalam pulau, umumnya terletak di bagian tengah pulau. Sel-sel ini cenderung
dikelilingi oleh sel A yang membentuk 20% dari sel total, serta sel D dan F yang lebih jarang
ditemukan. Pulau-pulau yang kaya akan sel A secara embriologis berasal dari tonjolan pankreas
dorsal, dan pulau yang kaya akan sel F berasal dari tonjolan pankreas ventral. Kedua tonjolan ini
berasal dari tempat yang berbeda di duodenum.7
Granula sel B adalah paket-paket insulin dalam sitoplasma sel. Di dalam sel B molekul insulin
membentuk polimer dan juga berikatan dengan seng. Perbedaan dalam bentuk paket mungkin
disebabkan perbedaan ukuran agregat seng atau polimer insulin. Granula A yang mengandung
glukagon berbentuk relatif seragam dari spesies ke spesies. Sel D juga mengandung banyak
granula yang relatif homogen.6
Sel beta yang ada di pulau langerhans memproduksi hormon insulin yang berperan dalam
menurunkan kadar glukosa darah dan secara fisiologi memiliki peranan yang berlawanan dengan
glukosa. Insulin menurunkan kadar gula darah dengan beberapa cara. Insulin mempercepat
transportasi glukosa dari darah ke dalam sel, khususnya serabut otot rangka glukosa masuk ke
dalam sel tergantung dari keberadaan reseptor insulin yang ada di permukaan sel target. Insulin
juga mempercepat perubahan glukosa menjadi glikogen, menurunkan glycogenolysis dan
gluconeogenesis, menstimulasi perubahan glukosa atau zat gizi lainnya ke dalam asam lemak
(lipogenesis), dan membantu menstimulasi sintesis protein.7
Pengaturan sekresi insulin seperti sekresi glukagon yaitu langsung ditentukan oleh kadar gula
dalam darah dan berdasarkan dari mekanisme umpan balik (feed back negative system).
Bagaimana pun hormon lainnya secara tidak langsung juga dapat mempengaruhi produksi
insulin. Sebagai contoh hormon pertumbuhan manusia (HGH) meningkatkan kadar glukosa
darah dan meningkatnya kadar glukosa mengerakkan (menyebabkan) sekresi insulin. Hormon
adrenocorticotropi (ACTH) yang distimulasi oleh sekresi glukocortikoid menghasilkan
hyperglikemia dan secara tidak langsung juga menstimulasi pelepasan insulin. Peningkatan kadar
asam amino dalam darah menstimulasi pelepasan insulin. Hormon-hormon pencernaan seperti
stomatch dan interstinal gastrin, sekretin, cholecystokinin (CCK) dan Gastric Inhibitory Peptide
(GIP) juga menstimulasi sekresi insulin, GHIH (Somatostatin) menghalangi sekresi insulin.6
Usus Halus
Duodenum
Secara histologis, terdapat kelenjar Brunner yang menghasilkan lendir. Dinding usus dua belas
jari tersusun atas lapisan-lapisan sel yang sangat tipis yang membentuk mukosa otot.Usus dua
belas jari dibagi menjadi empat bagian untuk mempermudah pemaparan.Bagian pertama, yaitu
pars superior dimulai dari akhir pilorus. Kemudian saluran akan membelok ke lateral kanan.
Bagian ini memiliki panjang 5 cm.Bagian terakhir, pars ascendens berbentuk saluran menaik dan
berakhir pada awal usus kosong (jejunum).8
Yang memebedakan duodenum denagn usus lainnya adalah adanya kelenjar brunner. Berikut
gambar-gambar histologi duodenum.8
Ileum
Sari makanan adalah makanan yang telah dicerna secara sempurna.Usus penyerapan sari- sari
makanan.Terdapat ujung-ujung pembuluh darah pada seluruh permukaan dinding usus.Sari
makanan diserap oleh pembuluh darah sehingga masuk ke dalam aliran darah. Kemudian, darah
membawa sari makanan tersebut ke seluruh bagian tubuh.8
Penyerapan Karbohidrat
Karbohidrat diserap dalam bentuk disakarida maltosa, sukrosa, dan laktosa. Disakaridase yang
ada di brush border menguraikan disakarida ini menjadi monosakarida yang dapat diserap yaitu
glukosa, galaktosa dan fruktosa. Glukosa dan galaktosa diserap oleh transportasi aktif sekunder
sedangkan fruktosa diserap melalui difusi terfasilitasi.9
Penyerapan Protein
Protein diserap di usus halus dalam bentuk asam amino dan peptida, asam amino diserap
menembus sel usus halus melalui transpor aktif sekunder, peptida masuk melalui bantuan
pembawa lain dan diuraikan menjadi konstituen asam aminonya oleh aminopeptidase di brush
border atau oleh peptidase intrasel, dan masuk ke jaringan kapiler yang ada di dalam vilus.
Dengan demikian proses penyerapan karbohidrat dan protein melibatkan sistem transportasi
khusus yang diperantarai oleh pembawa dan memerlukan pengeluaran energi serta kotransportasi
Na.9
Penyerapan Lemak
Lemak diabsorpsi dalam bentuk monogliserida dan asam lemak bebas, keduanya akan larut
dalam gugus pusat lipid dari misel empedu, dan zat-zat ini dapat larut dalam kimus. Dalam
bentuk ini, monogliserida dan asam lemak bebas ditranspor ke permukaan mikrovili brush border
sel usus dan kemudian menembus ke dalam ceruk diantara mikrovili yang bergerak. Dari sini
keduanya segera berdifusi keluar misel dan masuk ke bagian dalam sel epitel. Proses ini
meninggalkan misel empedu tetap di dalam kimus, yang selanjutnya akan melakukan fungsinya
berkali-kali membantu absorpsi monogliserida dan asam lemak.9
Gangguan pankreas dapat dibedakan menjadi pankreasitis akut, pankreatitis kronisdan kanker
pankreas.Salah satu penyebab dari gangguan pankreas adalah autodigesti. Dimana enzim-enzim
proteolitik terutama tripsinogen menjadi aktif di dalam pankreas. Enzim tersebut mencerna
pankreas itu sendiri, serta jaringan-jaringan di sekitarnya. Autodigesti ini menyebabkan edema,
perdarahan dan nekrosis pada pankreas. Nekrosis (kerusakan sel-sel) akan menyebabkan
keluarnya histamin dan bradikinin yang dapat menambah permeabilitas kapiler-kapiler dan
memperberat edema yang sudah ada. Refluks empedu, obstruksi duktus pankreatikus atau
ampula, endotoksin dan eksotosi dapat menjadi pencetus enzim-enzim proteolitik menjadi aktif
dalam pankreas. Tanda utama pada gangguan pankreas ini adalah rasa nyeri yang tetap dan
menyebabkan pasien tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari. Rasa nyeri dapat dirasakan
pada epigastrium atau daerah-daerah lain abdomen. Ada tanda-tanda dehidrasi, kadang-kadang
sampai ke tanda-tanda syok. Nyeri tekan mungkin terdapat pada seluruh abdomen, disertai
dengan kekakuan otot-otot abdomen dan berkurangnya gerakan peristaltis (peritonitis).12
Kesimpulan
Saluran pencernaan merupakan salah satu saluran penting bagi manusia.Dimana melalui saluran
pencernaan inilah makanan dapat masuk. Didalam rongga abdomen makanan melalui berbagai
proses seperti sekresi, digesti, maupun absorbsi. Gangguan di salah satu organ pencernaan
misalnya pankreas, dapat menyebabkan terganggunya proses pencernaan makanan dalam tubuh.
Daftar Pustaka
1. Snell RS. Anatomi klinis berdasarkan sistem. Jakarta: EGC; 2011. H. 722-3.
2. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Ed. 6. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2006. H. 83-4; 99-118.
3. Gartner LP, Hiatt JL. Atlas berwarna histologi. Ed. 5. Jakarta: Binarupa Aksara; 2012. H.
351.
4. Moore KL, Dalley AF, Agur AMR. Moore: Clinically oriented anatomy. 7th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins; 2013. p. 245 – 61.
5. Leslie P. Atlas berwarna histologi. Edisi 5. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara; 2012.
h.185-201.
6. Burkitt HG, Young B, Heath JW. Buku ajar dan atlas wheater histology fungsional. Edisi 3.
Jakarta:EGC.2008
7. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2012.h.666-9.
8. Fawcett DW, Bloom. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2002.
9. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC; 2007
10. 8. Ronny, Setiawan, Fatimah S. Fisiologi. Jakarta:EGC; 2010. h.86-7.
11. 9. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern. Edisi 2. Jakarta: EGC; 2004. h. 132.
12. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed. 6. Jakarta: EGC; 2012. H.666-9.