PENDAHULUAN
Tumor pankreas merupakan salah satu tumor saluran cerna yang sering
ditemukan. Tumor pankreas saat ini menjadi masalah kesehatan masyarakat
karena frekuensi kejadiannya yang tinggi. Gejala klinis tumor pankreas tidak
spesifik, sehingga sulit menegakkan diagnosis dini dan pada saat didiagnosis
umumnya sudah stadium lanjut. Apabila tumornya termasuk kedalam kelompok
tumor ganas, hal tersebut menyebabkan kanker ini salah satu kanker yang
prognosisnya buruk disamping menyebabkan beban finansial maupun beban
social bagi masyarakat.
Tumor pankreas dapat berasal dari jaringan eksokrin dan jaringan endokrin
pankreas, serta jaringan penyangganya.1,2 Tumor pankreas dapat bersifat jinak
atau ganas. Dalam penelitian terbaru, sebagian besar tumor pankreas adalah
tumor ganas dari jaringan eksokrin pankreas ( 90%) yaitu adenokarsinoma
ductus pancreaticus.3
Tumor pankreas merupakan penyakit yang pada awalnya sering ditemukan di
Negara barat. Kanker pankreas merupakan penyebab kematian ke 4 dari seluruh
kasus kanker di Amerika Serikat. Pada tahun 2014, The American Cancer Society
(ACS) menyebutkan bahwa dari 46.420 kasus kanker pankreas baru dengan angka
mortalitas sebanyak 35.590 kasus.4 Sebanyak 80% pasien telah mengalami
metastasis saat terdiagnosis.5 Dari penelitian yang telah dilakukan, ditemukan
sekitar 60 % tumor berasal dari kaput pankreas, 15 % pada korpus, 15 % di kauda,
dan 20 % ditemukan secar difus menyeluruh ke pankreas.6
Insiden dan tingkat mortalitas kanker pankreas di China juga terus mengalami
peningkatan. Menurut penelitian statistik terbaru, kanker pankreas menempati
urutan keenam penyebab kematian pada pria dan kedelapan pada wanita.
Penelitian menunjukkan bahwa dari 65.600 kasus kanker pankreas 39.200 kasus
terjadi pada pria dan 26.400 pada wanita pada tahun 2013.7 Angka kejadian
1
2
kanker pankreas di Indonesia diduga tidak berbeda jauh dengan angka negara lain
yang ada di Asia, hanya saja baru mendapatkan perhatian secara klinis, sementara
penelitian kanker pankreas di Indonesia masih terbatas.
Di Amerika Serikat secara demografi faktor resiko kanker pankreas meliputi
usia, dengan mayoritas pada dekade ke-6 dari kehidupan, lebih banyak terjadi
pada laki-laki dan ras pada laki-laki Afrika dan Amerika mempunyai insidensi
lebih tinggi. Di Indonesia insidensi tertinggi kanker pankreas terjadi pada usia 50-
60 tahun. Berdasarkan hal tersebut, kami akan mencoba membahas mengenai
tumor pankreas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pankreas dibagi menjadi tiga bagian, yaitu caput, collum, dan cauda.
Caput pancreatikus terletak dalam lengkungan duodenum yang memiliki bagian
menonjol kearah cranial kiri dan dorsal dari pembuluh mesenterica superior,
dikenal sebagai processus uncinatus. Kearah dorsal caput berbatas langsung pada
vena cava inferior, arteria renalis dextra, vena renalis dextra, dan vena renalis
sinistra.Pada permukaan dorsokranial caput terdapat ductus choledochus yang
melintaske duodenum. Collum pancreatikus pada permukaan ventral tertutup oleh
peritoneum dan berbatas pada pylorus. Persatuan vena mesenterica superior
dengan vena splenika (lienalis) menjadi vena porta hepatis yang berada di dorsal
collum pancreatikus. Cauda pancreatikus terletak antara kedua lembar ligamentum
splenorenale (lienorenale) dan pembuluh splenica (lienalis). Ujung cauda
pancreatis biasanya menyentuh hilum splenikum. 8,9
4
a. Jaringan eksokrin, berupa sel sekretorik yang berbentuk seperti anggur yang
disebut sebagai asinus/ pancreatic acini yang merupakan jaringan yang
menghasilkan enzim pencernaan dalam duodenum. Jaringan eksokrin yang
terdiri dari asinar berfungsi mensekresi enzim dan proenzim untuk mencerna
tiga jenis makanan utama yaitu protein, karbohidrat, dan lemak. Enzim-enzim
pancreas yang paling penting untuk mencerna protein adalah tripsin,
kimotripsin, karboksipolipeptide, enzim pancreas untuk mencerna karbohidrat
adalah amylase, dan enzim untuk mencerna lemak adalah lipase untuk
menghidrolisis lemak netral menjadi asam lemak dan monogliserida, kolestrol
esterase untuk mncerna yang menyebabkan hidrolisis ester kolestrol, dan
fosfolipase yang memecah asam lemak dari fosfolipid. Selain itu pancreas
juga berfungsi menyekresi ion-ion bikarbonat. Walaupun enzim getah
pancreas seluruhnya dieksresikan oleh asini dan kelenjar pankrea, dua
komponen penting lain dari getah pancreas yatu ion bikarbonat dan air,
disekresikan terutama oleh sel-sel epitel dan duktulus, dan duktus yang keluar
dari asini. Jika pancreas dirangsang untuk menyekresikan begitu banyak getah
pancreas, konsentrasi ion bikarbonat akan meningkat. Keadaan ini
menghasilkan sejumlah ion alkali pada getah pancreas yang berfungsi untuk
menetralkan asam hidroklorida yang dikeluarkan oleh lambung ke dalam
duodenum.12
b. Jaringan endokrin yang terdiri dari pulau-pulau Langerhans/Islet of
Langerhans yang tersebar di seluruh jaringan pankreas, yang menghasilkan
insulin dan glukagon ke dalam darah. Ada 4 jenis sel penghasil hormon yang
teridentifikasi dalam pulau Langerhans tersebut, yaitu sel α memproduksi
glukagon, sel β menyekresi insulin, sel δ menyekresi somastatin, sel F
menyekresi polipeptida pankreas. Sel α, memproduksi glukagon yang
berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen. Pada saat tubuh kelebihan
glukosa maka glukagon yang akan mengubah glukosa menjadi glikogen
kemudian disimpan dalam sel hati dan otot. Sel β memproduksi insulin yang
merupakan hormon terdiri dari rangkaian asam amino. Dalam keadaan normal,
bila ada rangsangan pada sel beta, insulin disintesis dan kemudian
10
2.2.2 Epidemiologi
Insidensi kanker pankreas di negara-negara barat makin meningkat sesuai
dengan meningkatnya kelestarian hidup penduduk. Di Amaerika serikat tahun
2004, terdapat 31.270 pasien meninggal akibat kanker pankreas dan menempati
urutan kematian keempat akibat kanker. Di Inggris diperkirakan 6000 kasus baru
kanker pancreas pertahun. Insidensi kanker pankreas makin meningkat dengan
bertambahnya usia. Penyakit banyak dijumpai pada usia lanjut, dimana 80%
berusia 60-80 tahun, dan jarang dijumpai pada usia kurang dari 50 tahun. Pasien
pria lebih banyak dari pada pasien perempuan, dengan perbandingan 1,2-1,5 : 1.13
didapatkan hasil gula darah rendah,penyebab semua gejala ini. Kadar insulin
serum tinggi. Kadar peptida-C meningkat karena meningkatnya produksi
endogenousinsulin sehingga meeningkatkan C-peptida.14
Insulinoma biasanya terlokalisasi dengan CT scan danEUS. Kemajuan teknis
di EUS telah menyebabkan identifikasi pra operasi lebih dari 90% dari
insulinomas. Visceral angiography dengansampling vena jarang diperlukan untuk
melokalisasi secara akurattumor. Insulinoma terdistribusi merata di seluruh
kepala,tubuh, dan ekor pankreas. Tidak seperti kebanyakan tumor pankreas
endokrin, mayoritas(90%) dari insulinomas bersifat jinak dan soliter, dan hanya
10%ganas. Mereka biasanya sembuh dengan enukleasi sederhana. Namun, jika
tumor terletak di dekat saluran pankreas utama dantumor besar (2 cm) mungkin
membutuhkan pancreatectomy bagian distal ataupankreatikoduodenektomiSekitar
90% dari insulinomas bersifat sporadis, dan 10%berhubungan dengan sindrom
MEN1. Insulinoma terkaitdengan sindrom MEN1 lebih cenderung multifocal dan
memiliki tingkat kekambuhan yang lebih tinggi.14
2.2.4.2 Gastrinoma
Zollinger-Ellison syndrome (ZES) disebabkan oleh gastrinoma, tumor
endokrin yang mengeluarkan gastrin, menyebabkan hipersekresi asamdan ulkus
peptikum. Banyak pasien dengan ZES hadirdengan sakit perut, penyakit ulkus
peptik, dan esofagitis berat. Meskipun sebagian besar ulkus adalah soliter,
beberapa ulkus di lokasi atipikal yang gagaldengan pemberian antasida
meningkatkan kecurigaan untuk ZES. Pada saat diagnosis, 21% pasien dengan
gastrinomamengalami diare. Diagnosis ZES dibuat dengan mengukur
serumtingkat gastrin. Penting agar pasien berhenti menggunakan protoninhibitor
pompa untuk tes ini. Pada kebanyakan pasien dengan gastrinoma angkanya adalah
1000 pg / mL. Kadar gastrin dapat meningkat di bawah kondisiselain ZES.
Penyebab umum hipergastrinemiatermasuk anemia pernisiosa, pengobatan dengan
pompa protoninhibitor, gagal ginjal, hiperplasia sel-G, gastritis atrofi,dan
obstruksi saluran lambung. Pada kasus yang tidak jelas, ketika kadar gastrin tidak
meningkat secara nyata, tes stimulasi sekretin sangat membantu.Pada 70% hingga
90% pasien, gastrinoma primer ditemukandalam segitiga Passaro, area yang
14
2.2.4.3 Glucagonoma
Merupakan tumor yang menghasilkan hormon glukagon, yang akan
menaikkan kadar gula dalam darah dan menyebabkan ruam kulit yang khas.
Glucagonoma adalah tumor langka dari sel-sel alfa pankreas yang menyebabkan
1000 kali lipat produksi berlebih dari hormon glukagon.14
Diabetes yang berhubungan dengan dermatitis harus meningkatkan kecurigaan
dari glucagonoma. Diabetes biasanya ringan. Klasikeritema migrasi nekrolitik
bermanifestasi sebagai migrasi sikliklesi dengan margin menyebar dan pusat
penyembuhan biasanyaperut bagian bawah, perineum, area perioral, dan kaki.
Pasienjuga mengeluh lidah yang membesar dan sensitif. Diagnosisnya adalah
dikonfirmasi dengan mengukur kadar glukagon serum, yang biasanya 500pg /
mL. Glukagon adalah hormon katabolik, dan sebagian besar pasien datang dengan
gizi buruk. Ruam yang berhubungan dengan glucagonomadiduga disebabkan oleh
rendahnya kadar asam amino. Perawatan praoperasi biasanya termasuk kontrol
diabetes, nutrisi parenteral, dan oktreotid. Glucagonomaslebih sering di tubuh dan
ekor pankreas dan cenderung menjadi tumor besar dengan metastasis.14
2.2.3.4 Somatostatinoma
Somastatinoma adalah tumor dari sel-sel delta pankreas endokrin yang
menghasilkan Somatostatin.Karena somatostatin menghambat sekresi pankreas
dan empedu,pasien dengan somatostatinoma biasanya timbul dengan gejala batu
empedu karenastasis empedu, diabetes karena penghambatan sekresi insulin,
dansteatorrhea karena penghambatan sekresi eksokrin pankreas dansekresi
empedu. Kebanyakan somatostatinoma berasal dari proksimalpankreas atau alur
pancreatoduodenal, dengan ampula dandaerah periampula sebagai situs yang
paling umum (60%). Gejala umum adalah nyeri perut (25%), sakit kuning(25%),
dan cholelithiasis (19%) .tumor endokrin didiagnosis dengan mengkonfirmasikan
serum tinggitingkat somatostatin, yang biasanya 10 n g / mL. Kebanyakan kasus
somatostatinoma yang dilaporkan melibatkan penyakit metastatik,sebuah usaha
untuk menyelesaikan eksisi tumor dan kolesistektomi.14
2.2.4.5 Kanker Ampula dan Periampula
16
ketidaknyamanan atau nyeri perut bagian atas, cepat kenyang, dan berat badan
turun. Pada studi pencitraan, kista memiliki dinding tebal dan tidak berkomunikasi
dengan pankreas duktus utama (lihat Gambar 33-74). Mungkin ada nodul atau
kalsifikasidi dalam dinding kista. Kista dilapisi oleh kolumna tinggiepitel yang
mengisi kista dengan mucin kental. Lapisan submucosal terdiri dari stroma sel
spindle seluler yang tinggi dengan nuklei memanjang mirip dengan "stroma
ovarium," dimana hal tersebut adalah fitur patologis utama yang membedakan lesi
ini. TinggiLevel CEA dalam cairan (> 200 ng / mL) dapat menunjukkan
transformasi maligtal. Area padat mungkin mengandung sel-sel atipikalatau
kanker invasif, dan contoh spesimen yang luasdiperlukan untuk memprediksi
prognosis secara akurat.14
Reseksi adalah pilihan pengobatan untuk kebanyakan tumor cystic
penghasil musin.Keganasan tidak dapat dikesampingkan tanpa pengangkatan dan
ekstensifpengambilan sampel tumor. Keganasan telah dilaporkan pada 6%hingga
36% dari MCN. Pemikiran saat ini adalah semua tumor inipada akhirnya akan
berkembang menjadi kanker jika tidak ditangani.Transformasi ganas lebih sering
terjadi pada tumor yang lebih besar, pasien yang lebih tua, dan tampaknya ada
akumulasi bertahapmutasi (K-ras, p53). Karena sebagian besar MCN berada
ditubuh dan ekor pankreas, perawatan paling umum adalah pancreatectomy
bagian distal.Untuk lesi kecil, sepatutnya untuk mempertahankan limpa tetapi
harus dipastikan pula pengangkatan splenektomidari cekungan kelenjar limfatik
yang berpotensi terlibat. Sangat penting untuk tidak memecahkan kista selama
reseksi dan tumor harus diangkat utuh, tidak terkelupas. Karena itu, pendekatan
laparoskopi mungkin tidak sesuai untuk yang lesi yang lebih besar. Sepenuhnya
direseksi MCN tanpa atypia biasanyasembuh terutama jika berukuran kecil (<3
cm). Bahkan pasien dengan moderatdysplasia atau karsinoma in situ biasanya
disembuhkan dengan reseksi lengkap. Di hadapan karsinoma invasif,
musincystadenocarcinoma, prognosisnya suram, mirip dengan
tipikaladenokarsinoma duktal dari pankreas.14
2.2.4.9 CINTYA
2.2.4.10 Tumor Solid-Pseudopapillary
19
samar dan penurunan berat badan. Identifikasi adanya massa yang besar sering
melibatkan kepala dan badan pankreas sehingga harus meningkatkan
kecurigaan.Biopsi secara percutaneous yang dipandu oleh EUS akan
mengkonfirmasi diagnosiskasus. Jika diagnosis tidak dapat dikonfirmasi sebelum
operasi, laparoskopi eksplorasi dan biopsi dapat diindikasikan. Tidak boleh
dilakukan reseksi dalam manajemen penanganan pancreatic lymphoma .
Endoskopi stenting dapat dilakukan untuk mengurangi jaundice diikuti dengan
kemoterapi denganpengobatan standar, dan remisi jangka panjang sering
dicapai.14
2.2.5 Patofisiologi
Meskipun sebagian besar PNET (pancreas neuroendocrine tumor) terjadi
secara sporadis, yang juga dapat dikaitkan dengan sindrom genetik. Sindrom
genetik yang paling umum yang terkait dengan PNET adalah multiple endocrine
neoplasia tipe 1 (MEN1). MEN1 disebabkan oleh mutasi atau penghilangan alel
dalam gen penekan tumor, menin, dan kromosom 11q13 dan diwariskan dalam
mode dominan otonom. Menin adalah komponen dari kompleks histone
methyltransferase yang terlibat dalam pengendalian perkembangan siklus sel fase
G1-ke-S. Mutasi atau penghapusan alel menyebabkan hilangnya fungsi penekan
tumor dan berpengaruh pada kondisi pasien sehingga terjadi pertumbuhan
neoplastik pada jaringan paratiroid, hipofisis, dan pancreas endokrin.15
Sindrom lain yang terkait dengan PNET adalah penyakit von Hippel-Lindau.
PNET yang terkait dengan penyakit von Hippel-Lindau umumnya bersifat lambat,
dan bahwa tumor ini dapat diamati sampai mereka mencapai setidaknya 2 hingga
3 cm. Kebanyakan PNET tidak terkait dengan sindrom genetik yang diketahui dan
tampaknya terjadi secara sporadis. Selain riwayat keluarga, faktor risiko PNET
tidak diketahui pasti. Peningkatan glukosa kronis merangsang proliferasi sel
islet.15
Tumorigenesis PNET melibatkan akumulasi dari berbagai peristiwa genetik,
termasuk aktivasi onkogen dan inaktivasi gen penekan tumor. Meskipun beberapa
kandidat gen dan lokus gen sebelumnyatelahdiidentifikasi. Mutasi genetic umum
21
dan jalur transduksi sinyal berdampak pada PNET. Inaktivasi mutasi pada MEN1
terlihat pada 44% tumor sporadis. Mutasi pada DAXX (death- domain associated
protein) dan ATRX (alpha thalassemia-mental retardation syndrome x-linked),
yang produk-produk proteinnya terlibat dalam perbaikan kerusakan DNA yang
diperantarai p53. Pasien dengan mutasi pada MEN1 atau DAXX / ATRX
memiliki kelangsungan hidup yang berkepanjangan dibandingkan dengan pasien
tanpa mutasi. Analisis ekspresi sebelumnya telah menyarankan disregulasi target
mamalia jalur rapamycin (mTOR) dalam sebagian besar tumor, khususnya TSC2
(tuberous sclerosis 2) dan PTEN (fosfatasedantensin homolog). Analisis mutasi
mengidentifikasi mutasihanya pada 9% dan 7% dari dua gen ini, masing-masing.
Mutasi pada KRAS tidak terliha tpada PNET, dan mutasi pada p53 jarang terlihat,
Tanda klinis sangat tergantung pada letak tumor dan perluasan atau stadium
kanker. Pasien umumnya gizi kurang, anemik, ikterik, teraba tumor massa padat
pada epigastrium, sulit di gerakkan karena letak tumor di retroperitoneum. Dapat
dijumpai ikterus dan massa yang dapat dipalpasi di sekitar kandung empedu pada
pasien dengan jaundice diduga sebagai obstruksi neoplastik pada banyak duktus
(Courvoisier Sign) yang disebabkan oleh kanker pankreas, ditemukan pada
separuh kasus, hepatomegali, splenomegali, ascites. Kelainan lain terdapat nodul
periumbilikus (Sister Mary Joseph’s nodule), trombosis vena dan migratory
thrombophlebitis (Trousseau’s syndrome), perdarahan gastrointestinal dan
edema tungkai.17
Klasifikasi stadium
Stadium 0: Tis, N0, M0
Stadium IA: T1,N0, M0
Stadium IB: T2, N0, M0
Stadium IIA: T3, N0, M0
Stadium IIB: T1-3, N1, M0
Stadium III: T4, N apapun, M0
Stadium IV: T apapun, N apapun, M1
2.2.8 Penatalaksanaan
Dalam pengobatan tumor pankreas terdapat berbagai metode pengobatan yaitu
reseksi radikal, operasi paliatif, kemoterapi paliatif, radiasi paliatif dan
simtomatik.
1. Reseksi Radikal
Pengobatan yang paling efektif pada kanker pankreas adalah reseksi radikal
komplit terhadap tumor, metode ini dapat dilakukan 10- 15 % kasus kanker
pankreas , biasanya pada kanker kaput pankreas dengan gejala awal ikterus
reseksi radikal : eksisi pankreas tikoduodenal merupakan teknik operasi
radikal pilihan pertama untuk kanker kaput pankreas. Cara rekonstruksi
empedu, pankreas gastrointestinal pasca eksisi bervariasi. Karsinoma kaput
dan kauda pankreas dengan tindakan eksisi korpus dan kauda pankreas +
splenektomi. Karsinoma seluruh pankreas dilakukan pankreatikektomi
total.18,?
2. Operasi paliatif
Operasi paliatif kanker pankreas stadium lanjut terdapat dekompresi drainasi
duktus koledokus dn anastomosis gastrojejunal. Operasi drainasi duktus
koledokus dibagi menjadi drainsi ekstrernasl (drainase tube T duktus
koledokus, fistulasi kandung empedu dll. Dan drainasi internal ( anastomosis
kandung empedu atau duktus koledokus ke jejunum). Endoprostesis biliaris
metal ekspandibel (EMBE) adalah terapi intervensi nonvaskular yang
dikembangkan dari basis teknik drainasi internal saluran empedu serta teknik
pemasangan sten logam internal ekspandibel. Teknik ini efektif untuk ikterus
obstruktif yang tidak dapat di lakukan pembedahan sebagai bagian dari terai
kombinasi dapat meningkatkan kualitas hidup, memperpanjang survival
sebagian pasien.18,?
3. Kemoterapi
Karsinoma pankeas adalah tumor yang kurang peka terhadap obat kemoterapi.
Selama ini operasi mejadi metode terapi tunggal tetapi angka kesembuhan
pasca operasi kurang memuaskan. Untuk meningkatkan kualitas hidup serta
masa survival pasien karsinoma pankreas stadium lanjut menggunakan 5-FU
atau kombinasi dengan DDP akan tetapi efektivitasnya sedang kemoterapi
28
2.2.7 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi adalah:13
1. Masalah Metabolisme Glukosa
Tumor dapat mempengaruhi kemampuan pancreas untuk memproduksi insulin
sehingga dapat mendorong permasalahan di metabolism glukosa, termasuk
diabetes.
2. Ikterus atau Jaundice
Terkadang diikuti dengan rasa gatal yang hebat. Menguningnya kulit dan bagian
putih mata dapat terjadi jika tumor pancreas menyumbat saluran empedu, yaitu
semacam pipa tipis yang membawa empedu dari liver ke usus dua belas jari.
29
Warna kuning berasal dari kelebihan bilirubin. Asam empedu dapat menyebabkan
rasa gatal jika kelebihan bilirubin tersebut mengendap di kulit.
3. Nyeri
Tumor pankreas yang besar akan menekan lingkungan sekitar saraf, menimbulkan
rasa sakit di punggung atau perut yang terkadang bisa menjadi hebat.
4. Metastasis.
Metastasis adalah komplikasi paling serius dari kanker atau tumor ganas pankreas.
Pankreas dikelilingi oleh sejumlah organ vital, termasuk juga perut, limpa kecil,
liver, paru-paru dan usus. Karena kanker pancreas jarang terdeteksi pada stadium
awal, kanker ini sering kali menyebar ke organ-organ tersebut atau ke dekat ujung
limpa.
DAFTAR PUSTAKA
25
27
17. Garden OJ. The pancreas and spleen. In: Garden OJ, Bradubury AW,
Forysthe JL, Parks RW, editors. Priciplesand practice of surgery. 5 th ed.
Churchill livingstone. Elsevier,2007.p269-79.
18. Desen W. Buku Ajar Onkologi klinis edisi. Jakarta: Fakultas ledokteran
Universitas Indonesia;2008.
? R. Sjamsuhidajat dan Wim de Jong. 2010. Tumor Pankreas. Buku Ajar Ilmu
Bedah. Edisi 3. Jakarta: EGC. p.718