DEFINISI
Definisi kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantong (pocket, pouch)
yang tumbuh abnormal di bagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara,
cairan, nanah atau bahan-bahan lain. Kista ovarium adalah suatu kantung yang
berisi cairan atau materi semisolid yang tumbuh pada atau sekitar ovarium1.
Kista ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling
terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid,
Kista ovarium adalah benjolan yang membesar, seperti balon yang berisi
cairan yang tumbuh di indung telur. Kista tersebut disebut juga kista fungsional
karena terbentuk selama siklus menstruasi normal atau setelah telur dilepaskan
sewaktu ovulasi. Kista fungsional akan mengkerut dan menyusut setelah beberapa
Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker
lanjut1.
EPIDEMIOLOGI
Menurut WHO di Amerika Serikat pada tahun 2001 diperkirakan jumlah
penderita kanker ovarium sebanyak 23.400 dengan angka kematian sebesar 13.900
orang (CFR = 59,4%). Angka kematian yang tinggi ini disebabkan karena penyakit
ini pada awalnya bersifat asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan apabila sudah
terjadi metastase, sehingga 60% - 70% pasien datang pada stadium lanjut sehingga
Kanker ovarium adalah penyebab utama kematian akibat kanker kelima dari
kalangan wanita AS dan memiliki angka kematian tertinggi dari salah satu kanker
ginekologi. Di seluruh dunia, tahun 2007 terdapat 204.000 wanita yang terdiagnosis
kanker ovarium dan 125.000 diantaranya meninggal. Di Malaysia pada tahun 2008
terdata 428 kasus penderita kista ovarium, dimana terdapat 20% diantaranya
diketahui dengan pasti karena pencatatan dan pelaporan yang kurang baik. Sebagai
KLASIFIKASI
Terdapat berbagai macam tumor yang dapat tumbuh pada ovarium. Ada yang
neoplastik dan nonneoplastik. Beberapa di antara tumor neoplastik bersifat jinak
(noncancerous) dan tidak pernah menyebar di luar ovarium. Tipe lainnya adalah
maligna atau ganas (cancerous) dan dapat menyebat ke bagian-bagian tubuh lainnya.
Selanjutnya tumor neoplastik yang bersifat jinak dapat dibagi menjadi tumor kistik
dan tumor solid. Kista ovarium termasuk tumor neoplastik yang bersifat jinak dan
diklasifikasikan menjadi:1
1. Kistoma Ovarii Simpleks
Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus, biasanya bertangkai,
seringkali bilateral dan dapat menjadi bersar. Dinding kista tipis tampak lapisan epitel
jernih, serous dan berwarna kuning. Pada dinding kista tampak lapisan epitel kubik.
Berhubung dengan adanya tangkai, dapat terjadi torsi (putaran tangkai) dengan
gejala-gejala mendadak. Diduga bahwa kista ini suatu jenis kistadenoma serosum,
yang kehilangan epitel kelenjarnya berhubung dengan tekanan cairan dalam kista.
4. Kista Endometroid
Kista ini biasanya unilateral dangan permukaan licin; pada dinding dalam
terdapat satu lapisan sel-sel, yang menyerupai lapisan epitel endometrium.
5. Kista Dermoid
Tidak ada ciri-ciri yang khas pada kista dermoid. Dinding kista kelihatan
putih, keabu-abuan dan agak tipis. Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, di
bagian lain padat. Sepintas lalu kelihatan seperti kista berongga satu, akan tetapi bila
dibelah, biasanya nampak satu kista besar dengan ruangan kecil-kecil dalam
dindingnya. Pada umumnya tedapat satu daerah pada dinding bagian dalam, yang
menonjol dan padat.
Tumor mengandung elemen-elemen ektodermal dan entodermal. Maka dapt
ditemukan kulit, rambut, kelenjar sebasea, gigi (ektodermal), tulang rawan, serat otot
jaringan ikat (mesodermal) dan mukosa traktus gastrointestinalis, epitel saluran
pernapasan, dan jaringan tiroid (entodermal). Bahan yang terdapat dalam rongga kista
ialah produk dari kelenjar sebasea berupa massa lembek seperti lemak, bercampur
dengan rambut. Rambut ini terdapat beberapa serat saja, tetapi dapat pula merupakan
gelondongan seperti konde.
Pada kista dermoid dapat terjadi torsi tangkai dengan gejala nyeri mendadak
di perut bagian bawah. Ada kemungkinan pula terjadinya sobekan dinding kista
dengan akibat pengeluaran isi kista dalam rongga peritoneum2.
Etiologi kista ovarium belum diketahui secara pasti. Namun secara umum,
dapat digolongkan etiologi terhadap jenis kista yang dialami. Penyebab terjadinya
kista ovarium yaitu terjadinya gangguan pembentukan hormon pada hipotalamus,
Kista ovarium terbentuk oleh berbagai macam sebab. Penyebab ini akan
menentukan tipe kista. Tipe kista yang paling banyak ditemukan yaitu kista folikuler.
Kista ini terbentuk oleh karena pertumbuhan folikel ovarium yang tidak terkontrol.
Pada keadaan normal, folikel yang berisi ovum akan terbuka saat siklus menstruasi
untuk melepaskan sel ovum, namun pada beberapa kasus, folikel ini tidak membuka
Kista granulosa lutein yang terjadi didalam korpus luteum disebabkan oleh
penimbunan darah yang berlebihan saat fase perdarahan dari siklus menstruasi. Kista
teka lutein biasanya bersifat bilateral dan berisi cairan bening dan biasanya
anatomi dari mana tumor itu berasal yaitu tumor epitel ovarium, tumor germ sel,
tumor sex cord stromal. Kanker ovarium ganas terdiri dari 90 95 % kanker epitel
ovarium, dan selebihnya 5 10 % terdiri dari tumor germ sel dan tumor sex cord-
stroma.1
Gambar: asal keganasan pada ovarium
terdiagnosa setiap tahun dan 125.000 wanita meninggal karena penyakit ini.
Dikarenakan tidak ada test penapisan yang efektif untuk kanker ovarium dan gejala
klinis yang kabur pada stadium awal, sehingga tiga per empat pasien terdiagnosa
Tumor germ sel berasal dari element germinal dari ovarium dan terdiri dari sepertiga
dari seluruh neoplasma ovarium. Sub tipe yang paling sering adalah mature cystic
teratoma, juga sering disebut kista dermoid. 95 % dari tumor germ sel terdiri dari
kista dermoid dan biasanya jinak secara klinis. Sebaliknya tumor ganas germ sel
hanya merupakan 5 % dari kanker ovarium ganas di negara negara barat. 1 Tumor
sex cord stromal terdiri dari berbagai kelompok neoplasma yang jarang yang
berasal dari matriks ovarium.
Siklus menstruasi yang tidak teratur5
Menstruasi di usia dini (usia 11 tahun atau lebih muda)5
Hiperstimulasi induksi ovulasi dengan gonadotropin atau bahan lainnya
Patofisiologi
Banyak tumor tidak menunjukkan gejala dan tanda, terutama tumor ovarium yang
kecil. Sebagian besar gejala dan tanda yaitu akibat dari pertumbuhan, aktivitas
endokrin dan komplikasi tumor.
1. Akibat pertumbuhan,
Adanya tumor di dalam perut bagian bawah bisa menyebabkan pembenjolan
perut. Tekanan terhadap alat alat disekitarnya disebabkan oleh besarnya tumor
atau posisinya dalam perut. Apabila tumor mendesak kandung kemih dan dapat
menimbulkan gangguan miksi, sedangkan kista yang lebih besar tetapi terletak
bebas di rongga perut kadang kadang hanya menimbulkan rasa berat dalam
perut serta dapat juga mengakibatkan obstipasi edema pada tungkai.
2. Akibat aktivitas hormonal
Tumor ovarium tidak mengubah pola haid kecuali jika tumor itu
sendiri mengeluarkan hormon.
3. Akibat Komplikasi
1. Perdarahan ke dalam kista
Biasanya terjadi sedikit sedikit sehingga berangsur angsur
menyebabkan pembesaran luka dan hanya menimbulkan gejala gejala klinik
yang minimal. Akan tetapi kalau perdarahan terjadi dalam jumlah yang
banyak akan menimbulkan nyeri di perut.
2. Putaran Tangkai
Terjadi pada tumor bertangkai dengan diameter 5 cm atau lebih. Adanya
putaran tangkai menimbulkan tarikan melalui ligamentum
infundibulopelvikum terhadap peritoneum parietal dan ini menimbulkan rasa
sakit.
3. Infeksi pada tumor
Terjadi jika di dekat tumor ada sumber kuman pathogen. Kista
dermoid cenderung mengalami peradangan disusul penanahan.
4. Robek dinding Kista
Terjadi pada torsi tangkai, akan tetapi dapat pula sebagai akibat
trauma, seperti jatuh atau pukulan pada perut dan lebih sering pada saat
persetubuhan. Jika robekan kista disertai hemoragi yang timbul secara akut,
maka perdarahan bebas berlangsung ke uterus ke dalam rongga peritoneum
dan menimbulkan rasa nyeri terus menerus disertai tanda tanda abdomen
akut.
5. Perubahan keganasan
Setelah tumor diangkat perlu dilakukan pemeriksaan mikroskopis
yang seksama terhadap kemungkinn perubahan keganasan. Adanya asites
dalam hal ini mencurigakan. Kista dermoid adalah tumor yang diduga berasal
dari bagian ovum yang normalnya menghilang saat maturasi. Asalnya tidak
teridentifikasi dan terdiri atas sel sel embrional yang tidak berdiferensiasi.
Kista ini tumbuh dengan lambat dan ditemukan selama pembedahan yang
mengandung material sebasea kental, berwarna kuning, yang timbul dari
lapisan kulit. Kista dermoid hanya merupakan satu tipe lesi yang dapat terjadi.
Banyak tipe lainnya dapat terjadi dan pengobatannya tergantung pada tipenya.
TANDA DAN GEJALA
Kebanyakan wanita dengan tumor ovarium tidak menimbulkan gejala dalam
waktu yang lama. Gejala umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik. Sebagian
gejala dan tanda adalah akibat dari pertumbuhan, aktivitas endokrin, atau komplikasi
tumor tersebut. Pada stadium awal dapat berupa gangguan haid. Dapat juga terjadi
peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan atau
nyeri pada saat bersenggama. Jika tumor sudah menekan rektum atau kandung kemih
mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih.
Pada stadium lanjut gejala yang terjadi berhubungan dengan adanya asites
(penimbunan cairan dalam rongga perut), penyebaran ke omentum (lemak perut) dan
organ-organ di dalam rongga perut lainnya seperti usus-usus dan hati. Penumpukan
cairan bisa juga terjadi pada rongga dada akibat penyebaran penyakit ke rongga dada
yang mengakibatkan penderita sangat merasa sesak napas1.
Pada umumnya gejala yang timbul dan patognomonik adalah:
Penekanan terhadap vesika dan rektum.
Perut terasa penuh
Pembesaran perut
Perdarahan (jarang)
Nyeri (pada putaran tangkai/kista pecah)
Sesak napas, oedema tungkai (pada tumor yang sangat besar)3.
DIAGNOSIS
Anamnesa
tumor ovarium tidak menunjukkan gejala dan tanda, terutama tumor ovarium
yang kecil. Adanya tumor bisa menyebabkan pembenjolan perut. Rasa sakit
atau tidak nyaman pada perut bagian bawah. Rasa sakit tersebut akan
bertambah jika kista tersebut terpuntir atau terjadi ruptur. Terdapat juga rasa
rasa tidak nyaman, gangguan miksi dan defekasi. Dapat terjadi penekanan
menjadi sering.7
terganggu atau dapat juga terjadi penekanan dan menyebabkan defekasi yang
penetrasi yang dalam. Pada tumor yang besar dapat terjadi tidak adanya
nafsu makan dan rasa enak dan rasa sesak. Pada umumnya tumor ovarium
abnormal dapat terjadi. Pada anak muda, dapat menimbulkan menarche lebih
awal.
Pemeriksaan Fisik
Kista yang besar dapat teraba dalam palpasi abdomen. Walau pada
wanita premonopause yang kurus dapat teraba ovarium normal tetapi hal ini
menjadi sulit pada pasien yang gemuk. Teraba massa yang kistik, mobile,
permukaan massa umummnya rata. Serviks dan uterus dapat terdorong pada
satu sisi. Dapat juga teraba, massa lain, termasuk fibroid dan nodul pada
IIA Tumor meluas ke uterus dan atau ke tuba tanpa sel tumor di
cairan asites ataupun bilasan rongga peritoneum
IIB Tumor meluas ke jaringan organ pelvis lainnya tanpa sel tumor di
cairan asites ataupun bilasan rongga peritoneum
IIC Perluasan di pelvis (IIA atau IIB) dengan ditemukan sel tumor di
cairan asites atau bilasan rongga peritoneum
III Tumor pada satu atau dua ovarium disertai dengan perluasan
tumor pada rongga peritoneum di luar pelvis dengan atau
metastasis ke kelenjar getah bening regional
IIIA Metastasis mikroskopis di luar pelvis
Pemeriksaan CA 125
Test serum CA 125 bisa positif pada berbagai jenis kasus malignan non
ovarium. Karsinoma ginekologi yang lain seperti pada endometrium bisa positif pada
beberapa kasus. Hal ini berlaku juga pada kanker non ginekologi seperti kolon dan
pankreas bisa meningkatkan kadar serum CA 125. Tumor berasal dari organ organ
selain ovarium bisa meningkatkan kadar CA 125 jika sudah metastasis ke ovarium.
Oleh karena itu fungsi test CA 125 kurang mempunyai nilai untuk diagnosa banding
berbagai jenis keganasan.
Kadar serum CA 125 pada kanker ovarium sebelum diterapi mencerminkan
jumlah antigen yang berhubungan dengan tumor dalam sirkulasi dalam hubungannya
dengan beratnya penyakit pada saat ditentukan stadium. Pada stadium I, hanya 41 %
dari semua pasien mempunyai peningkatan kadar serum CA 125. Oleh karena itu
pada lebih dari setengah jumlah pasien dengan keganasan terbatas pada satu atau dua
ovarium (dengan atau tanpa sel malignan pada cairan asites atau cairan pencucian
abdominal) kadar serum CA 125 berada dalam batas normal.27 Kadar CA 125 yang
meningkat didapati pada 50 % pasien dengan kanker ovarium stadium I dan > 90%
wanita dengan kanker ovarium stadium lanjut.3 Dikarenakan keterbatasan ini,
sensitivitas CA 125 dalam mendeteksi penyakit diperkirakan hanya 70-80% dengan
spesifisitas 98,6% hingga 99,4% serta rendahnya nilai prediksi positif(positive
prediktif value) sebesar 3%.
ULTRASONOGRAFI
Pemakaian ultrasonografi juga telah dipelajari untuk membedakan tumor
ovarium ganas dan tumor ovarium jinak. skor ditentukan dengan memberikan nilai
satu dari setiap karakteristik yang dijumpai pada ultrasonografi seperti multilokulasi
kista ovarium, komponen solid pada tumor ovarium, lesi bilateral, asites dan adanya
bukti metastasis intra abdomen.
sassone skoring digunakan untuk membedakan tumor ovarium jinak dan
tumor ovarium ganas dengan mencakup struktur dinding dalam, tebal dinding kapsul,
adanya septa, tebal septa, dan echogenesitas. Setiap karakteristik diberikan skor
antara 1 dan 5. Skor minimum adalah 4 dan skor maksimum adalah 15. Skor < 9
mengindikasikan resiko keganasan rendah. Skor 9 beresiko tinggi keganasan.
Sistim skor tersebut mencapai maksimum sensitivitas 100%, spesifisitas 83% dan
positive predictive value 37% dalam membedakan tumor ovarium jinak dan ganas.
Ukuran ovarium > 5 cm pada ultrasonografi transvaginal mempunyai 2.5 kali resiko
malignan dibanding dengan ovarium yang lebih kecil. Jika ovariumnya normal atau
tidak terlihat, maka dianggap skor ultrasonografinya < 5.
Gambar: skoring sassone
Ultrasonografi sering dilakukan untuk mengevaluasi massa di pelvis dan
ovarium. Kista simple (simple cyst) adalah salah satu massa pelvis yang paling
sering. Gambaran klasik sonografi dari kista simple adalah batas yang rata dan
regular, anechoic dan adanya peningkatan akustik posterior.
Gambar 2. Simple Cyst
Pada umumnya, tumor ganas ovarium mempunyai gambaran multilokulasi,
komponen padat atau echogenik dan mempunyai septa yang tebal dengan area
nodular. Sonografi kurang membantu pada pasien dengan tumor ovarium ganas
stadium lanjut. Sonogram pelvis mungkin sulit menginterpretasi uterus, adnexa dan
struktur sekelilingnya jika ada massa besar di abdomen. Gambaran asites mudah
terlihat pada ultrasonografi.
Gambar: massa komples ovarium
operatif untuk penggangkatan massa harus dilakukan. Insisi abdominal harus adekuat
sesuai dengan ukuran tumor, yang ditentuka dari pemeriksaan fisik dan hasil
pencitraan. Operasi dimulai dengan pembebasan ronga abdomen dari cairan asites
dan bilasan peritonium, selanjutnya dilakukan histerktomi dan tindankan BSO. Jika
Kemoterapi adjuvan
Pada pasien dengan stadium IA atau IB, dengan derajat 1 and 2 masih dapat di
tatalaksana dengan hanya tindakan operatif. Namun pada stadium IA atau IB,
stadium 3 kanker ovarium epitelian dan semua stadium IC dan II harus dilakukan
kemoterapi sebanyak 3 hinggan 6 siklus dengan carboplatin (Paraplatin) and
KOMPLIKASI
a. Kista ovarium yang besar dapat menyebabkan rasa tidak nyaman
yang lebih besar yang terletak bebas dalam rongga perut dapat
rasa sesak.
terjadi dalam jumlah yang banyak akan terjadi distensi yang cepat
c. Robekan dinding kista terjadi pada torsi tangkai atau akibat trauma.
peritonei2.
PROGNOSIS
Umumnya kista ovarium pada wanita usia subur akan menghilang dengan
sendirinya dalam 1 sampai 3 bulan. Meskipun ada diantaranya yang pecah namun
tidak akan menimbulkan gejala yang berarti. Kista jenis ini termasuk jinak dan tidak
dalam 5 tahun dan membutuhkan terapi yang lebih baik. Secara keseluruhan, survival
rate dalam 5 tahun pada kanker ovarium epitelial memiliki angka 45 % . survival rate
bergantung pada stadium penyakit dan ada tidaknya metastasis. Pada paseien dengan
mutasi gen BRCA carrier menunjukan prognosis yang lebih baik karena sensitifitas
6. DeChemey AH, Pernoll ML. Current Obstetric and Gynecologic Diagnosis and
Treatment 8th edition.Norwalk : Appleton & Lange. 1994.
7. William gynecology d. 2th ( tolong bikini ya re)