Anda di halaman 1dari 27

Clinical Science Session

SUBINVOLUSI
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

UTERI

Kunia Putri Taqwi 1110312042

PRESEPTOR:
dr. Erman Ramli, Sp.OG
(K)
LATARBELAKANG
kira-kira 6 minggu

Nifas perubahan fsiologis seperti keadaan


sebelum hamil involusi

dokter
mema haru
hami t s masa nifas kurang memperhatikan kesehatan dari
masa e
nifas f ntang kehamilanya hanya memperhatikan bayi telat
si
patolo ologis/ tatalaksana patologis masa nifas
gis
PENDAHULUAN Tujuan

Untuk mengetahui pengertian, faktor predisposisi,


patofsiologi, diagnosis, pencegahan,
penatalaksanaan, dan komplikasi pada
Subinvolusi Uterus
PENDAHULUAN Manfaat Penulisan

Mengerti dan memahami tentang subinvolusi


uterus sehingga dapat melakukan pencegahan
dan penatalaksanaan pada ibu hamil yang
mengalami permasalahan yang terkait
terkhususnya subinvolusi uterus
INVOLUSI UTERI

Sesaat setelah pengeluaran plasenta, uterus akan mulai berubah


secara fsiologis seperti keadaan semula involusi

Proses involusi Uteri terjadi melalui bebrapa tahapan


Autolysis

Atrof jaringan

Efek oksitosin
DEFINISI Subinvolusi Uteri

Subinvolusi Uteri adalah kegagalan uterus untuk


mengikuti pola normal involusi/proses involusi rahim
tidak berjalan sebagaimana mestinya,sehingga proses
pengecilan uterus terhambat
FAKTOR PREDISPOSISI

Status gizi
Seksio Sesaria
Ibu tidak menyusui bayinya
Usia
Parietas
Terdapat bekuan darah yang tidak keluar
Terdapat sisa plasenta
Terjadi infeksi pada endometrium
Inflamasi
PATOFISIOLOGI subinvolusi
uterus

pembuluh darah yang lebar tidak


menutup sempurna

kontraksi uterus menurun

Faktor predisposisi
MANIFESTASI KLINIS

Fundus uteri letaknya tetap tinggi didalam abdomen & uterus


lembek.
Lochia bisa tetap dalam bentuk rubra dalam waktu beberapa
hari postpartum/lebih dari 2 minggu pasca nifas
Lochia bisa lebih banyak daripada yang diperkirakan
Leukore dan lochia berbau menyengat,bisa terjadi jika ada
infeksi
DIAGNOSIS

Anamnesis
Pemeriksaan fsik
Uterus Meliputi: fundus uteri serta konsistensinya
Lochia Meliputi: warna, banyaknya dan baunya
Pemeriksaan penunjang
TATALAKSANA

Pemberian antibiotik
Pemberian uterotonika
Oksitosin
Ergometrin
Pemberian transfusi
Dilakukan kuretase bila disebabkan karena tertinggalnya sisa-
sisa plasenta
KOMPLIKASI

Perdarahan Postpartum
TERIMA KASIH
Bed Side Teaching

SUBINVOLUSIO UTERI

Oleh :
Annisa Indriani Alamsyah
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.LK
MR : 063321
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur/Tanggal Lahir : 26 tahun/24-5-1991
ANAMNESIS

Keluhan Utama :
Seorang pasien wanita berusia 26 tahun datang ke IGD RSUD dr Adnaan Wd tanggal 28
februari pukul 19.30 WIB dengan keluhan keluar darah dari kemaluan setelah persalinan di
Puskesmas
Riwayat Penyakit Sekarang :
Keluar darah dari kemaluan sejak 1 jam SMRS Darah berwarna merah kehitaman, bongkahan darah (-)
,berbau menyengat, dan tidak bergumpal membasahi 1 buah kain sarung.
Awalnya pasien melakukan persalinan pervaginam di Puskesmas, setelah kelahiran plasenta dengan
suntikan oksitosin 2x, terjadi perdarahan, lalu tekanan darah pasien turun hingga 60/40 mmHg.
Pasien merasa pusing dan lemah
RHM : mual (-) muntah (-) perdarahan (+)
ANC: kontrol ke bidan puskesmas teratur 9x mulai kehamilan bulan kedua, kontrol terakhir
kondisi kehamilan dikatakan baik.
Riwayat kehamilan/persalinan/kb/nifas/ginekologi:
Kehamilan/ Persalinan / Abortus : 1/1/0
1.Sekarang

Riwayat Penyakit Dahulu :


Tidak pernah menderita penyakit jantung, paru, hati, ginjal, diabetes mellitus, dan
hipertensi

Riwayat Penyakit Keluarga:


Tidak ada keluarga yang memiliki penyakit keturunan, penyakit menular, dan penyakit
kejiwaan
Riwayat Pekerjaan Dan Sosioekonomi :
Riwayat perkawinan : 1x pada tahun 2015
Riwayat imunisasi : -
Riwayat pendidikan : tamat SMA
Riwayat pekerjaan : IRT
Riwayat kebiasaan : tidak ada kebiasaan minum alkohol, merokok, dan
narkoba
Riwayat kontrasepsi : -
Riwayat imunisasi : -
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata :
Keadaan Umum : Tampak lemah
Kesadaran : Somnolen
Tekanan darah : 70/30 mmHg
Frekuensi Nadi : 120x/menit
Frekuensi Nafas : 26 x/menit
Suhu : 36,5OC
Keadaan Gizi : baik
Tinggi badan : 155 cm
Berat badan : 61 kg
Sianosis :-
Edema: -
Anemis :-
Ikterus : -
Kulit : tidak ada kelainan
Kelenjar Getah Bening: tidak ada
perbesaran
Kepala : tidak ada kelainan
Paru I: simetris kiri dan kanan
Rambut : tidak ada kelainan P: fremitus kiri=ka

Mata : konjungtiva anemis (+/+)


P: sonor kiri dan ka
A: vesikuler kiri dan kanan, wheezing -/-, rhonk
sklera ikterik (-/-) Jantung
Telinga : tidak ada kelainan I: ictus cordis tidak terl
P: ictus cordis teraba 1 jari medial LMCS R
Hidung: tidak ada kelainan P:
A: irama reguler, bising
Tenggorokan : tidak ada kelainan Perut : status obstetricus

Gigi dan mulut : tidak ada Alat Kelamin : status obstetricus


Ekstremitas : edema -/- , refleks fsiologis +/+,
kelainan reflek patologi

Leher : tidak ada kelainan


Dada
Status Obstetri/Ginekologi

Muka : chloasma gravidarum (-)


Mammae, inspeksi : areola dan papila hiperpigmentasi (+),
Pembesaran kelenjar Montgomery (-)
Palpasi : teraba tegang, kolostrum (-)
Abdomen, Inspeksi : perut tampak sedikit membuncit, striae gravidarum
(-), linea nigra (-), sikatrik (-)
Palpasi : fundus teraba dua jari di atas pusat, kontraksi uterus lemah, NT (-) NL
(-) DM (-) Perkusi : tympani
Auskultasi : Bunyi Usus (+) Normal
Genitalia
Inspeksi : v/u tenang, PPV (+)
Luka perineum grade II tepi luka tidak rata
Vagina : massa(-) laserasi (-), tanda-tanda radang(-)
Fluksus (+) tampak darah merah kehitaman merembes dari kanalis
servikalis
Portio :MP, massa (-) laserasi (-) polip (-) OUE terbuka, Fluksus (+) tampak
darah kehitaman merembes dari kanalis servikalis
VT : Vagina: massa (-) Fluksus (+)
Portio: MP ukuran sebesar jempol kaki orang dewasa, massa (-), lunak, OUE
terbuka 2 cm
CUT: sebesar tinju dewasa
AP: lemas kiri = kanan
CD: tidak menonjol
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb : 7 g/dL
Eritrosit : 4.660.000/uL
Leukosit : 26.200 /uL
Trombosit : 223.500/uL
USG : endline (-)
Sisa plasenta 2x2x1 cm
Ukuran uterus 12x5x4 cm

DIAGNOSIS KERJA
P1A0H1 Hemoragik postpartum e.c subinvolusi uterus + laserasi jalan lahir e.c sisa jaringan
postpartus pervaginam diluar hari nifas ke-2
TATALAKSANA

Sikap : observasi KU, VS, PPV


Rencana : Kuretase
Terapi : IVFD RL
Inj Cefotaxim 3x1
Inj Metilergometrin 3x1
Follow Up
Tanggal 1 Maret 2017, pukul 08.00 WIB
A : demam (-), PPV (-)
PF : KU Kes _TD_ Nd Nfs _T_
Sdg CMC 110/80 82x/i 21x/i 37oC
Mata : konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)
Abdomen:
Inpeksi : fundus teraba pada pertengahan pusat dan simpisis,
Palpasi : kontraksi baik
Perkusi: Tympani
Auskultasi: Bunyi Usus (+)
Genitalia: V/U tenang, PPV (-)

Diagnosis:
Postkuretase a.i. sisa plasenta pada P1A0H1 postpartus pevaginam diluar hari nifas ke 2
Sikap : observasi KU, VS, PPV
Terapi : Inj Cefotaxim 3x1
Inj Metil ergometrin 3x1
Tanggal 2 Maret, pukul 08.00 WIB
A : demam (-), PPV (-)
PF : KU Kes _TD_ Nd Nfs _T_
Sdg CMC 110/80 82x/i 21x/i 37oC
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Abdomen:
Inpeksi : fundus teraba 2 jari diatas simpisis,
Palpasi : kontraksi baik
Perkusi: Tympani
Auskultasi: Bunyi Usus (+)
Genitalia: V/U tenang, PPV (-)
Diagnosis:
Postkuretase a.i. sisa plasenta pada P1A0H1 postpartus pevaginam diluar hari nifas ke 3
Sikap : observasi KU, VS, PPV
Terapi : Inj Cefotaxim 3x1
Asam Mefenamat 3x1
Metilat 3x1

Anda mungkin juga menyukai