ANTEPARTUM
Arga Prahastya Baswara
Pembimbing : dr. Dwi Rahmawaty SpOG
ILLUSTRASI KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ny. X
Umur : 36 Tahun
Alamat : Lampung
Pendidikan : S1
Agama : Islam
Status : Menikah
No. RM : 62 – 05 – 60
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Mengeluarkan darah dari jalan lahir sebanyak 3x ganti pembalut sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit
Ny.X, G3P2A0, usia 36 tahun datang ke Rumah Sakit Abdul Moeloek tanggal 28 November 2014 dengan keluhan pasien
mengeluarkan darah dari jalan lahir sebanyak 3x ganti pembalut sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit. Keluarnya
darah tidak disertai rasa sakit dan berwarna merah segar. Gejala seperti mulas yang menjalar kepinggang hilang timbul dan
semakin lama semakin sering serta kuat tidak dirasakan pasien. Keluar air-air dari jalan lahir pun disangkal
Pasien pernah melakukan ANC di bidan dan dinyatakan letak lintang. Pasien memiliki riwayat diurut di bagian perut.
Usia kehamilan pasien adalah 35 minggu dengan gerakan janin yang masih dapat dirasakan. Pasien tidak memiliki riwayat
perdarahan hebat pada jalan lahir sebelumnya, Hipertensi (-) namun tidak pernah kontrol ke dokter, riwayat meminum
pengencer darah (-), riwayat keputihan (-), Riwayat ISK saat kehamilan (-),
Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada data
Riwayat Sosial :
Tidak ada data
Riwayat Menikah :
Pasien menikah sejak tahun 2012, sudah memiliki 2 anak
Riwayat KB :
Tidak ada data
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak lemas
Kesadaran : Compos Mentis (E4V5M6)
Antropometri :
BB : 55 KG
TB : 166 CM
Tanda-Tanda Vital :
TD: 100/70 mmHg
FN: 80x/menit
RR: 20x/menit
Suhu: 36,5ºC
PEMERIKSAAN FISIK
Paru : I : Tidak tampak deformitas, Pergerakan dada
Kepala : Normosefal, rambut berwarna
simetris saat statis dan dinamis
Wajah : wajah adenoid (-) P : Ekspansi dada simetris saat dinamis.
Mata : Konjungtiva anemis, konjungtiva P : Sonor dikedua lapang paru
hiperemis (-). Sklera tidak ikterik. A : Vesikular +/+. Rhonki -/-, wheezing -/-
Telinga : normotia, liang telinga lapang, serumen
Jantung : I : Iktus cordis tidak terlihat
(-), sekret (-)
P : iktus cordis tidak teraba
Hidung : Deformitas (-), deviasi septum (-), P : Batas jantung-hepar, jantung-gaster normal
konka edema (-), sekret (-), napas cuping hidung A : Bunyi jantung I-II normal, murmur tidak ada,
(-) gallop tidak ada
Mulut : Bibir dan mukosa lembab, warna
normal, hygine gigi kurang baik Abdomen : I : Tidak buncit,
Tenggorokan : Arkus faring simetris, uvula di
A : Bising usus (+)
tengah, faring tidak hiperemis, tonsil T1/T1, P : Hepar dan limpa tidak teraba, shifting dullness (-),
detritus (-) supel, nyeri tekan (-)
P : Timpani
Leher : tidak teraba pembesaran KGB
Ektremitas : akral hangat, CRT <2 detik, edema (-).
STATUS OBSTETRI
Status lokalis
Inspeksi : tampak datar, tampak bekas seksio sesarea, striae gravidarum (+), linea nigra (+)
Palpasi :
Leopold I : tidak teraba bagian janin pada fundus uteri
Leopold II : teraba balotemen kepala pada salah satu fosa iliaka dan bokong pada fosa iliaka yang lain
Inspekulo portio : ostium uterus eksterna tertutup, dan fluxus (+) , harusnya : tampak jaringan plasenta pada
OUE, Pembukaan 1-2cm, perdarahan aktif (fluxus)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium :
Pemeriksaan Hb : 7 g/dL (11/10/2021) → Anemia Gravis
Ht : 25% (35 - 47)
Leukosit : 8,800
Pemeriksaan USG :
Tidak ada data
DAFTAR MASALAH
Anemia e.c perdarahan
Perdarahan Pervaginam dengan hamil 35 minggu, tidak ada nyeri, letak bayi melintang
DIAGNOSIS
Perdarahan Antepartum e.c Plasenta Perevia Totalis dengan Letak Bayi Melintang
Anemia Gravis e.c Perdarahan Antepartum
TATALAKSANA
Transfusi darah dengan PRC 1000cc (target Hb 10), Evaluasi Hb post transfusi
Nifedipin 4x10mg
Hemobion 2x1
Asam Mefenamat 3x500mg
Tindakan Sectio Cesar
DIAGNOSIS BANDING
Solusio Plasenta
Vasa Previa
PROGNOSIS
Ad Vitam : Dubia Ad Bonam
Ad Functionam : Bonam
Ad Sanasionam : Bonam
TINJAUAN
PUSTAKA
PERDARAHAN ANTEPARTUM
Prawirohardjo S, Wiknjosatrio H. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2017
PLASENTA PREVIA
Implantasi Plasenta pada tempat abnormal sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir
(OUI)
ETIOLOGI
Endometrium di fundus belum siap menerima implantasi atau endometrium yang tipis
sehingga diperlukan perluasaan plasenta untuk mampu memberikan nutrisi pada janin, dan vili
korealis pada chorion yang persisten
Belum diketahui pasti tetapi meningkat pada grademultipara, primigravida tua, bekas SC,
bekas operasi, kelainan janin dan leiomioma uteri
GEJALA DAN TANDA
Perdarahan tanpa sebab, tanpa rasa nyeri serta berulang
Darah merah segar
Bagian terbawah janin belum masuk PAP dan /atau disertai dengan kelainan letak karena letak
plasenta previa berada di bawah janin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Risiko plasenta akreta ↑ ↑ ↑ pada kehamilan dengan plasenta previa
USG : >> lakuna plasenta pada 15- 20 minggu gambaran moth-eaten atau swiss cheese =
plasenta akreta
http://www.acog.org/Resources-And-Publications/Committee-Opinions/Committee-on- Obstetric-Practice/Placenta-Accreta
TATALAKSANA
Depkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Bakti Husada. 2014
TATALAKSANA UMUM
Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus cairan intravena (NaCl 0,9% atau Ringer
Laktat).
Lakukan penilaian jumlah perdarahan.
Jika perdarahan banyak dan berlangsung, persiapkan seksio
sesarea tanpa memperhitungkan usia kehamilan
Jika perdarahan sedikit dan berhenti, dan janin hidup tetapi prematur, pertimbangkan terapi
ekspektatif
Pemberian tokolitik dikombinasikan dengan betamethason 12 mg IM dosis tunggal selama 2 hari untuk pematangan paru janin
Perbaiki anemia dengan sulfas ferosus atau ferous fumarat per oral 60 mg selama 1 bulan.
Jika perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai 37 minggu masih lama, ibu dapat dirawat jalan dengan pesan segera kembali ke
rumah sakit jika terjadi perdarahan.
TERAPI AKTIF
Rencanakan terminasi kehamilan jika:
Usia kehamilan cukup bulan
Janin mati atau menderita anomali atau keadaan yang mengurangi kelangsungan hidupnya (misalnya
anensefali)
Pada perdarahan aktif dan banyak, segera dilakukan terapi aktif tanpa memandang usia kehamilan
Jika terdapat plasenta letak rendah, perdarahan sangat sedikit, dan presentasi kepala
pemecahan
selaput ketuban dan persalinan pervaginam masih dimungkinkan. Jika tidak, lahirkan dengan seksio
sesarea
u Jika persalinan dilakukan dengan seksio sesarea dan terjadi perdarahan dari tempat plasenta:
Jahit lokasi perdarahan dengan benang,
Pasang infus oksitosin 10 unitin 500 ml cairan IV (NaCl 0,9% atau Ringer Laktat) dengan kecepatan
60 tetes/menit
Jika perdarahan terjadi pascasalin, segera lakukan penanganan yang sesuai, seperti ligasi arteri dan
histerektomi
SOLUSIO PLASENTA
Terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya
Faktor Predisposisi
Hipertensi
Trauma abdomen
Gemelli
Defisiensi besi
GAMBARAN KLINIS
Solusio Placenta Ringan
Luas plasenta yang terlepas < 25% atau < 1/6 bagian (Jumlah perdarahan < 250 ml)
Kadar fibrinogen plasma lebih dari 250 mg%
Tumpahkan darah yang keluar terlihat seperti pada haid, sukar dibedakan dari plasenta previa kecuali warna darah yang
kehitaman
Komplikasi terhadap ibu dan janin belum ada
Perdarahan berlangsung terus karena otot uterus yang telah meregang oleh kehamilan tidak mampu untuk lebih
berkontraksi menghentikan perdarahannya hematoma retroplasenter bertambah besar sebagian/ seluruh plasenta
lepas dari dinding uterus Sebagian darah akan menyusup di bawah selaput ketuban keluar dari vagina atau
menembus selaput ketuban masuk ke dalam kantong ketuban atau mengadakan ektravasasi di antara serabut-serabut otot
uterus
Apabila ektravasasi berlangsung hebat , maka seluruh permukaan uterus akan berbercak biru atau ungu (uterus
Akibat kerusakan jaringan miometrium dan pembekuan retroplasenter banyak trombosit akan masuk ke dalam
peredaran darah ibupembekuan intravaskuler dimana-mana menghabiskan sebagian besar persediaan fibrinogen
hipofibrinogenemiagangguan pembekuan darah tidak hanya di uterus tetapi juga pada alat-alat tubuh yang lainnya
Cunningham F et Al. Williams Obstetrics. 2014
TATALAKSANA
Perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) dengan tanda- tanda awal syok pada ibu, lakukan persalinan segera
bergantung pembukaan serviks:
Lengkapekstraksi vakum
Jika perdarahan ringan/ sedang dan belum terdapat tanda-tanda syok, tindakan bergantung pada denyut
jantung janin (DJJ):
DJJ normal, lakukan seksio sesarea
DJJ tidak terdengar namun nadi dan tekanan darah ibu normal: pertimbangkan
persalinan pervaginam
DJJ tidak terdengar dan nadi dan tekanan darah ibu bermasalah:
pecahkan ketuban dengan kokher:
DJJ abnormal (kurang dari 100 atau lebih dari 180/menit): lakukan persalinan pervaginam segera, atau SC bila tidak
VASA PREVIA
Kondisi langka dimana pembuluh darah janin melintasi membran amnion
Pembuluh darah tersebut dapat berasal dari insersio velamentosa dari talipusat atau bagian dari lobus
suksenteriata (lobus aksesorius).
Bila pembuluh darah tersebut pecah maka akan terjadi robekan pembuluh darah sehingga terjadi
eksanguisasi dan kematian janin.
Penyebab perdarahan antepartum dimana terjadi fetal distress yang tidak sebanding dengan jumlah
perdarahan
Diagnosis
USG Doppler + Posisi Tredelenburg + pemindahan manual
posisi presentasi janin dengan lembut
Tatalaksana
Perawatan di RS dengan NICU pada usia kehamilan 28-32 minggu
Kortikosteroid untuk pematangan paru SC elektif di usia kehamilan 35-37 minggu
PEMBAHASAN
Pada pasien ini, hal yang paling khas pada plasenta previa :
Darah berwarna merah segar, dan perdarahan awal jarang sedemikian deras dan biasanya berhenti spontan
Apabila plasenta terletak di atas ostium uteri interna, pembentukan segmen bawah uterus dan pembukaan
ostium uteri interna akan menyebabkan robeknya plasenta pada tempat melekatnya. Perdarahan diperparah oleh
ketidakmampuan serat-serat miometrium di segmen bawah uterus berkontraksi untuk menjepit pembuluh yang
robek
PF pasien → inspekulo → terdapat fluxus (darah) yang keluar dari OUE, sedangkan vaginal toucher tidak
Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan kadar hemoglobin, dimana pada pasien ini didapatkan hasil 7,8