0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas tentang alergi obat pada anak, termasuk obat-obatan yang sering diberikan setelah khitan seperti antibiotik dan antiinflamasi. Alergi obat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat obat dan menganggapnya sebagai bahan berbahaya. Tanda-tanda alergi obat yang perlu diwaspadai adalah ruam atau bengkak di kulit, mata gatal, sesak napas, hingga
Dokumen ini membahas tentang alergi obat pada anak, termasuk obat-obatan yang sering diberikan setelah khitan seperti antibiotik dan antiinflamasi. Alergi obat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat obat dan menganggapnya sebagai bahan berbahaya. Tanda-tanda alergi obat yang perlu diwaspadai adalah ruam atau bengkak di kulit, mata gatal, sesak napas, hingga
Dokumen ini membahas tentang alergi obat pada anak, termasuk obat-obatan yang sering diberikan setelah khitan seperti antibiotik dan antiinflamasi. Alergi obat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat obat dan menganggapnya sebagai bahan berbahaya. Tanda-tanda alergi obat yang perlu diwaspadai adalah ruam atau bengkak di kulit, mata gatal, sesak napas, hingga
Obat bisa menimbulkan reaksi alergi, bergantung pada individu yang mengonsumsi. Efeknya pun sangat bervariasi, dari mulai yang ringan, hingga mengancam nyawa. Nah, sebenarnya alergi itu apa, sih? Apa saja tanda-tandanya, dan apakah obat-obatan yang diberikan setelah khitan itu aman? Yuk, kita simak penjelasannya! Pada umumnya, obat-obatan yang masuk tubuh kita baik dengan cara diminum, disuntikkan, ataupun obat luar, memiliki fungsi yang baik, asalkan pemberiannya sesuai standar. Namun, pada sebagian orang, zat dari obat bisa memicu reaksi alergi. Alergi atau hipersensitivitas adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap benda atau zat tertentu. Sedangkan alergi obat muncul karena sistem kekebalan tubuh menganggap obat sebagai zat berbahaya. Beberapa jenis obat yang berpotensi memicu alergi adalah antibiotik (seperti golongan penisilin dan sulfa), antikejang, antiinflamasi non-steroid (seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen), krim atau losion kortikosteroid, dan obat-obatan untuk penyakit autoimun dan kemoterapi. Bagi anak pasca khitan, antibiotik dan antiinflamasi adalah obat yang biasa diresepkan untuk mencegah infeksi dan meredakan nyeri. Maka dari itu, penting untuk memberi tahu dokter mengenai riwayat alergi si buah hati, khususnya terhadap obat, agar dapat dipilihkan obat yang aman. Lalu, kapan sih Ayah Bunda patut curiga si buah hati mengalami alergi obat? Reaksi alergi dapat bermacam-macam bentuknya, dan ada yang munculnya cepat (dalam hitungan menit-jam setelah menggunakan obat), antara lain: ruam/bentol-bentol/gatal-gatal di kulit; mata terasa gatal atau berair; hidung meler dan tersumbat; demam; gangguan pencernaan (mual, muntah, dan diare); pembengkakan pada bibir, lidah, dan wajah; napas mengi (berbunyi seperti siulan); sesak napas; hingga syok anafilaksis (tanda: frekuensi nadi meningkat/menurun, dan penurunan kesadaran/pingsan). Syok anafilaksis merupakan gejala serius dan membahayakan. Selain itu, reaksi alergi bisa menyebabkan gangguan pada ginjal yang ditandai dengan demam, pembengkakan anggota tubuh, urin bercampur darah, dan penurunan kesadaran. Di sisi lain, ada reaksi alergi yang munculnya lambat (dalam hitungan jam - beberapa hari setelah menggunakan obat). Seringkali merusak kulit, seperti muncul ruam, kulit dan selaput lendir melepuh atau mengelupas hingga tampak jaringan berwarna merah (Sindrom Stevens-Johnson,
Nekrolisis Epidermis Toksik). Gejala demikian perlu penanganan medis
sesegera mungkin. Ilustrasi reaksi alergi (sumber: www.healthline.com ) Hal pertama yang kita lakukan saat si buah hati mengalami reaksi alergi obat adalah menghentikan pengobatan. Biasanya, reaksi alergi akan hilang sendiri setelah obat dihentikan penggunaannya, namun ada juga yang memerlukan terapi untuk meredakan reaksi alergi tersebut. Segera konsultasikan dengan dokter, agar dapat ditangani lebih lanjut. Demikian penjelasan singkat mengenai alergi obat – termasuk obat-obatan pasca khitan – dan tanda-tandanya. Dengan memahami penjelasan di atas, kita sebagai orang tua tentu semakin peduli terhadap kesehatan si buah hati. Terakhir, pilihlah fasilitas kesehatan yang terpercaya untuk mengkhitankan anak Ayah Bunda, untuk meminimalkan hal-hal yang tidak kita inginkan, termasuk alergi obat. Sekian, salam sehat!