1 2
Kejadian 20-3 4
Mioma Tumor
40% pada
uteri pelvis
wanita usia Gejala:
tumor jinak otot polos yang terdiri dari
terbanyak >35 th
sel-sel jaringan otot polos, jaringan - Menorhagia
pengikat fibroid dan kolagen
- Dismenorea
- Ganggauan
berkemih
Alamat : Karanganyar
No. RM : 01 43 6x xx
Benjolan di perut
bagian bawah
Riwayat Penyakit Sekarang
• Seorang P0A0, 31 tahun, datang rujukan dari PKU
Muhammadiyah Surakarta dengan keluhan benjolan
perut bagian bawah sejak 2 tahun yang lalu semakin
lama semakin membesar. Riwayat menstruasi 1 bulan
1x selama 7 hari, ganti pembalut 2-3x/hari, nyeri
menstruasi (+), nyeri berhubungan disangkal.
Gangguan BAK dan BAB disangkal, riwayat keputihan
(+). Pasien menikah 1x dan tidak melaksanakan KB.
Riwayat HSG di Jakarta tahun 2008 didapatkan tuba
tidak paten. Cek analisis sperma suami didapatkan
hasil azoospermia.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat diabetes mellitus : disangkal
Riwayat sakit ginjal : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat alergi obat/ makanan : disangkal
Riwayat Obstetri
Belum pernah hamil dan melahirkan.
Riwayat Perkawinan
Menikah 1x selama 12 tahun.
Riwayat KB
Pasien tidak menggunakan kontrasepsi.
Status Generalis dan Ginekologi
• Keadaan Umum : tampak sakit sedang, E4V5M6
• Tanda Vital :
• Suhu : 36,5oC
• Tekanan darah : 120/80 mmHg
• Denyut nadi : 72 x/menit
• Saturasi O2 : 98%
• Frekuensi pernapasan : 22 x/menit
Pemeriksaan Fisik
– Kepala : mesocephal
– Mata : conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
– THT : discharge (-/-)
– Leher : kelenjar getah bening tidak membesar
– Thorax : glandula mammae hipertrofi (-), aerola mammae
hiperpigmentasi (-)
Pemeriksaan Fisik
Cor :
Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di SIC IV LMCS tidak teraba kuat angkat,
thrill (-)
Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : Bunyi Jantung I-II intensitas normal, regular, bising (-)
Pulmo :
Inspeksi : pengembangan dinding dada kanan = kiri
Palpasi : fremitus raba kanan = kiri
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : SDV (+/+), suara tambahan (-/-), wheezing (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen :
Inspeksi : distended (+)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : redup (+) di seluruh lapang abdomen
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), teraba massa padat,
mobile, permukaan licin, batas atas 2 jari atas simfisis pubis,
kanan LMCS, kiri LMAS, bawah kesan masuk panggul.
– Genital
Inspekulo : Vulva uretra tenang, dinding vagina dalam batas normal, portio utuh,
OUE tertutup, sonde 4cm kesan tertahan, darah (-), discharge (+).
VT : vulva uretra tenang, dinding vagina dalam batas normal, portio licin, OUE
tertutup, teraba pool bawah tumor bila massa digerakkan portio ikut bergerak, C/U
sebesar kepala bayi, darah (-), discharge (+).
USG: vesika urinaria terisi minimal, tampak uterus membesar dengan ukuran
11x10x10 cm. Tampak gambaran whorl like appearance, A/P kanan kiri dalam batas
normal, kesan menyokong gambaran mioma uteri.
Ekstremitas
oedema akral dingin
- - - -
- - - -
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi Kimia Klinik
Hb : 14.6 g/dL GDS : 98 mg/dL
Hct : 44 % SGOT : 29 u/l
AL : 6.7 x103/uL SGPT : 12 u/l
AT : 229 x103/uL Creatinine : 0.6 mg/dl
AE : 4.85 x106/uL
Albumin : 4.9 g/dl
Gol.darah :O
Rhesus :+
Elektrolit
Kalium darah : 4.0 mmol/L
Hemostasis Klorida darah : 102 mmol/L
PT : 13.1 detik
APTT : 26.2 detik Serologi
INR : 1.030 HBsAg : non reaktif
DIAGNOSIS AWAL
Mioma uteri seromural + infertil primer 12 tahun
PROGNOSIS
Dubia
A : Post miomektomi perlaparotomi a.i mioma uteri seromural infertil primer 12 th DPH 1
Rahim (Uterus)
Fundus uteri (dasar rahim)
ORGAN Korpus uteri
DEFINISI leiomiofibroma,
fibroleiomioma,
fibroma dan
fibroid (Memarzadeh, 2003).
Penyebab pasti dari terjadinya mioma uterus sampai
saat ini belum diketahui dengan jelas
Diperkirakan sumber/asal dari mioma ini adalah dari
ETIOPATOGENE tipe sel yang imatur (genitoblas) dari jaringan otot
Pemeriksaan
2) Pemeriksaan pelvik
fisik Ditemukan pembesaran uterus; ukuran uterus
biasanya asimetris dan ireguler. Uterus biasanya
bergerak bebas kecuali bila ada residu PID
Evaluasi dan studi diagnostik
Hemoglobin/Hematokrit ; dilakukan pada pasien
dengan perdarahan vaginal yang berlebihan
Profil koagulasi dan waktu perdarahan ;
dilakukan bila ada riwayat diathesis perdarahan.
Biopsi endometrium ; dilakukan pada pasien
dengan perdarahan uterus abnormal yang
diperkirakan anovulatory atau beresiko tinggi untuk
Pemeriksaan hiperplasia endometrium.
USG ; secara akurat digunakan untuk menilai
Penunjang dimensi uterus, lokasi mioma, interval pertumbuhan,
dan anatomi adneksa.
Evaluasi cavitas endometrium dengan
hysteroscopy atau hydrosalfingografi bisa
digunakan pada pasien dengan mioma uteri dan
infertilitas atau abortus berulang.
Terapi hormonal
Penatalaksanaan Tindakan pembedahan
Radioterapi
1) GONADOTROPIN-RELEASING hormon (GnRH)
agonis
Pemberian GONADOTROPIN-RELEASING hormon
(GnRH) agonis memberikan hasil untuk
memperbaiki gejala-gejala klinis yang
ditimbulkan oleh mioma uteri.
Terapi Pemberian GnRH agonis bertujuan untuk
hormonal mengurangi ukuran mioma dengan jalan
mengurangi produksi estrogen dari ovarium.
Jika diberikan sebelum tindakan pembedahan
akan mengurangi vaskularisasi pada tumor
sehingga akan memudahkan tindakan
pembedahan
2) Terapi hormonal lainnya seperti kontrasepsi oral dan
Terapi preparat progesteron akan mengurangi gejala
perdarahan uterus yang abnormal namun tidak dapat
hormonal mengurangi ukuran dari mioma
Tindakan pembedahan
Indikasi:
1. Perdarahan uterus yang tidak respon terhadap terapi
konservatif.
2. Sangkaan adanya keganasan.
3.Pertumbuhan mioma pada masa menopause.
4. Infertilitas karena gangguan pada cavum uteri maupun
karena oklusi tuba.
5. Nyeri dan penekanan yang sangat menganggu.
Pembedahan 6. Gangguan berkemih maupun obstruksi traktus
urinarius.
7. Anemia akibat perdarahan.
histerektomi metrorrhagia,
keluhan obstruksi pada traktus urinarius dan
ukuran uterus sebesar usia kehamilan 12 – 14 minggu
(Thompson, 1997).
Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi
lagi sehingga penderita mengalami menopause.
Radioterapi ini umumnya hanya dikerjakan kalau
terdapat kontra indikasi untuk tindakan operatif.
radioterapi Radioterapi hendaknya hanya dikerjakan apabila tidak
ada keganasan pada uterus.
Torsi.
Subserosum pedunculated myoma dapat mengalami
rotasi pada perlekatannya dengan uterus, sehingga
vena mengalami oklusi dan tumor dipenuhi oleh darah.
Inversi.
Perdarahan kapsular.
Jika vena besar pada permukaan tumor pecah,
KOMPLIKASI perdarahan intraperitonial yang profuse dapat
menyebabkan syok hemoragik akut.
Infeksi.
Associated endometrium carcinoma
Degenerasi ganas
Prognosis pasien baik karena keganasan pada mioma
PROGNOSIS uteri jarang terjadi (< 1%)
ANALISIS KASUS
ANAMNESIS
P0A0, 31 tahun.
Rujukan dari RS Swasta Solo
Benjolan di perut bagian bawah sejak 2 tahun yang lalu dirasakan membesar
Nyeri perut (+) Nyeri saat menstruasi (+)
Nyeri saat berhubungan seksual (-)
Riwayat menstruasi dalam batas normal
Tidak didapatkan keluhan BAK dan BAB
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen:
Supel, NT (-), teraba massa 2 jari di atas symphysis pubis padat, mobile,
permukaan licin dengan bagian bawah kesan masuk panggul
VT:
V/U tenang, dinding vagina dbn, portio licin, OUE tertutup, tidak didapatkan
lendir darah dan discharge
PEMERIKSAAN USG (10 Mei 2019)
VU terisi minimal
Uterus ukuran membesar dengan gambaran whorl like appearance
ukuran 6.14 x 5.68 cm
Kesan menyokong mioma uteri
-------
Pada pasien kemudian direncanakan untuk dilakukan
miomektomi perlaparotomi.
Diagnosis
Dapat ditegakan dari hasil pemeriksaan fisik
Dipalpasi sebagai tumor irregular/regular, nodular dan menonjol ke dinding
anterior abdomen serta padat dan mobile
Ditemukan pembesaran ukuran uterus dengan ukuran yang biasanya asimetris
dikarenakan adanya massa
Pemeriksaan USG digunakan untuk menilai dimensi uterus secara menyeluruh,
lokasi mioma, interval pertumbuhan dan anatomi adneksa
Terapi
Tidak semua dibutuhkan pengobatan bedah
Pertimbangan ukuran dan keluhan yang dirasakan
Tetap dibutuhkan observasi agar dapat bertindak segera bila dibutuhkan
Benda JA. Pathology of smooth muscle tumor of the uterine corpus. Clin
Obstet and Gynecol 2001;44:350 – 63.
Hanifa, W. Tumor Jinak Pada Alat Genital dalam Ilmu Kandungan. Edisi III,
Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 1999;338-345
DAFTAR
Memarzadeh S, Broder MS, Wexler AS, Pernoll ML. Leiomyoma of the uterus.
In: Current obstetric & Gynecologic diagnostic & treatment, Decherney AH,
Nathan L, editors. Ninth edition. Lange Medical Books, New York, 2003.p:
PUSTAKA
693 – 701.
Novak & Novak. Textbook of Gynaecology. 5th Ed. The Williams & Wilkins
Company, 1956; P: 341 – 359