HAMIL PRETERM
Disusun oleh:
SURAKARTA - KEBUMEN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Gawat Janin dapat terjadi apabila janin tidak menerima cukup oksigen
sehingga memungkinkan hipoksia. Situasi ini dapat terjadi kronik (dalam jangka
waktu yang lama), atau akut selama persalinan menunjukkan hipoksia pada janin
(Ai yeyeh dan Lia Yulianti, 2010)
Gawat janin dapat terjadi persalinan karena partus lama, infuse oksitosin,
perdarahan, infeksi, insufisiensi plasenta, ibu dengan diabetes, kehamilan pre atau
postterm, ataupun prolaps tali pusat. Hal ini harus segera dideteksi dan perlu
penanganan segera. Istilah fetal distress biasa digunakan untuk menggambarkan
hipoksia pada janin dimana dapat menyebabkan kecacatan pada janin, atau
kematian bila janin tidak segera dilahirkan (Prawirohardjo, 2009).
Dalam kasus ini dibahas tentang fetal distress, KPD 14 jam pada
primigravida
BAB II
STATUS PASIEN
A. ANAMNESIS
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. HR
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
BB : 55 kg
TB : 160 cm
Alamat : Kutowinangun, Kebumen
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 24 Februari 2019, pukul 06.00
No RM : 405875
2. Keluhan Utama
Air ketuban rembes
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang G1P0A0, usia 25 tahun, usia kehamilan 36+5 minggu datang
dengan keluhan air ketuban rembes sejak 14 jam SMRS (pukul 16.00
tanggal 5/5/2019). Pasien merasa hamil 8 bulan. Gerakan janin masih
dirasakan, kenceng-kenceng belum dirasakan. Lendir darah (-), mual (-),
muntah (-), nyeri ulu hati (-), nyeri kepala (-), pandangan kabur (-), batuk
(-), sesak nafas (-).
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat diabetes : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat asma : disangkal
5. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun
Lama : 5-7 hari
Siklus menstruasi : 30 hari
6. Riwayat Obstetri
Hamil I : hamil ini
HPHT : 19 Agustus 2018
HPL : 26 Mei 209
UK : 36 + 5 minggu
7. Riwayat Perkawinan
Menikah 1x, telah menikah sejak berusia 23 tahun, usia pernikahan 1
tahun.
8. Riwayat KB
Tidak dalam pemakaian KB
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
a. Keadaan Umum
Keadaan Umum : Sedang, compos mentis, gizi kesan cukup
b. Tanda vital
Tensi : 118/70 mmHg
Nadi : 87 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,50 C
c. Kepala : mesocephal
d. Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikteri (-/-)
e. Telinga : discharge (-/-), tinnitus (-/-)
f. Hidung : discharge (-/-)
g. Leher : pembesaran KGB (-)
h. Thorax : simetris, SDV (+/+), suara tambahan (-)
i. Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : BJ I-II intensitas normal, reguler, bising (-)
j. Pulmo
Inspeksi : pengembangan dada kanan = kiri
Palpasi : fremitus raba dada kanan
Perkusi : sonor // sonor
Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), suara napas tambahan
(-/-), wheezing (-)
k. Abdomen
Inspeksi : striae gravidarum (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), teraba janin tunggal IU, TFU
28 cm, memanjang, puki, preskep, kepala belum
masuk panggul, his (-), DJJ (+) 142x/menit regular
Perkusi : timpani
l. Genital : VT: v/u tenang, dinding vagina normal, portio retro,
OUE tertutup, darah (-), KK sulit dinilai, air
ketuban (+) jernih, STLD (-), tes lakmus (+)
m. Ekstremitas : akral dingin (-) edema (-)
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM DARAH (6/5/2019)
CTG (6/5/2019)
Baseline : 150
Variability : 5-15
Akselerasi :+
Deselerasi :+
Contraction :+
Fetal movement : +
D. SIMPULAN
Seorang G1P0A0, usia 25 tahun, usia kehamilan 36+5 minggu datang dengan
keluhan air ketuban rembes sejak 14 jam SMRS (pukul 16.00 tanggal
5/5/2019). Air ketuban berwarna jernih dan tidak berbau. Pasien merasa hamil
8 bulan. Gerakan janin masih dirasakan, kenceng-kenceng belum dirasakan.
Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan pada vital sign, tekanan darah
118/70, nadi 87x/menit, respiratory rate 20x/menit, suhu 36,5 derajat celcius.
Pada abdomen teraba janin tunggal, TFU 28 cm, memanjang, puki, preskep,
kepala belum masuk panggul, his (-), DJJ (+) 142x/menit regular. Pada
pemeriksaan vaginal touche, vesical urinaria tenang, dinding vagina normal,
portio retro, OUE tertutup, darah (-), KK sulit dinilai, air ketuban (+) jernih,
STLD (-), tes lakmus (+).
E. DIAGNOSA AWAL
KPD 14 jam pada primigravida hamil preterm BDP
F. PROGNOSIS
Dubia ad bonam
G. TERAPI
1. Awasi tanda-tanda persalinan
2. Terminasi kehamilan dengan servikal reppening, dilanjutkan dengan
induksi oksitosin
H. FOLLOW UP
O:
KU : cukup, CM
TD : 106/70
HR : 91x
Mata : CA (-/-) SI (-/-)
Thorax : c/p dbn
Abdomen : supel, NT (-), DJJ 131x.menit
Genital : VT: portio retro, OUE tertutup
A:
KPD 14 jam pada primigravida hamil preterm
BDP
P:
Terminasi kehamilan dengan servical reppeniing
dilanjutkan induksi oksitosin
20.00 G1P0A0, 24 tahun, UK 36+5 minggu
S:
kenceng2 dirasakan belum teratur, rembes air
ketuban (+), gerak janin aktif (+)
O:
KU : cukup, CM
Abdomen : supel, NT (-), DJJ 90x.menit
Genital : VT: portio lunak, OUE membuka 4
cm, AK (+)
Hasil CTG:
Baseline : 90x/menit
Variabilitas : 5-10
Akselerasi :+
Deselerasi :+
Fetal movement :-
A:
Fetal distress, KPD 1 hari pada primigravida
hamil preterm BDP
P:
Resusitasi:
O2 NRM 10 lpm
D5%
Inj dexamethasone 2 ampul
Jika tidak membaik, usul untuk SCTP em
6/5/2019 22.10 P1A0, 24 tahun
Telah lahir bayi laki-laki perabdominal, BBL
2850 gram, AS 6/8/9, anus (+), kelainan
kongenital (-)
O:
KU : cukup, CM
TD : 121/88
HR : 90x
Abd : supel (+), BU (-), flatus (-), NT (+)
TFU 2 JBP, luka post op tertutup perban
Kontraksi baik
Genital : lokia (+)
A:
Post SCTP em ai fetal distress pada primipara
hamil preterm dengan KPD
P:
Inj ceftriaxone 2 gram/24 jam
Inj ketorolac 1 amp/8 jam
Etabion 2x1 tab
7/5/2019 06.00 S:
DPH-0 Nyeri post op (+) ASI (-/-)
O:
KU : cukup, CM
TD : 116/80
HR : 86x
Abd : supel (+), BU (-), flatus (-), NT (+)
TFU 2 JBP, luka post op tertutup perban
Kontraksi baik
Genital : lokia (+)
A:
Post SCTP em ai fetal distress pada primipara
hamil preterm dengan KPD
P:
Inj ceftriaxone 2 gram/24 jam
Inj ketorolac 1 amp/8 jam
Etabion 2x1 tab
I. MONITORING PASIEN
TINJAUAN PUSTAKA
a. FETAL DISTRESS
1. Definisi
Fetal distress adalah adanya suatu kelainan pada fetus akibat
gangguan oksigenasi dan atau nutrisi yang bisa bersifat akut (prolaps tali
pusat), sub akut (kontraksi uterus yang terlalu kuat), atau kronik (plasenta
insufisiensi). (Hariadi, 2004)
2. Etiologi
Menurut Hariadi (2004), penyebab dari fetal distress diantaranya
adalah:
a. Ibu : hipotensi atau syok yang disebabkan oleh apapun, penyakit
kardiovaskuler, anemia, penyakit pernafasan, malnutrisi, asidosis dan
dehidrasi.
b. Uterus : kontraksi uterus yang telalu kuat atau terlalu lama, degenerasi
vaskuler.
c. Plasenta : degenerasi vaskuler, hipoplasi plasenta.
d. Tali pusat : kompresi tali pusat.
e. Fetus : infeksi, malformasi dan lain-lain.
3. Klasifikasi
A. Gawat janin sebelum persalinan
Gawat janin sebelum persalinan biasanya merupakan gawat
janin yang bersifat kronik berkaitan dengan fungsi plasenta yang
menurun atau bayi sendiri yang sakit. (Melfiawati, 2006)
B. Gawat janin selama persalinan
Gawat janin selama persalinan menunjukkan hipoksia janin.
Tanpa oksigen yang adekuat, denyut jantung janin kehilangan
variabilitas dasarnya dan menunjukkan deselerasi lanjut pada
kontraksi uterus. Bila hipoksia menetap, glikolisis anaerob
menghasilkan asam laktat dengan pH janin yang menurun. (Hudono,
2005)
4. Faktor Predisposisi
Faktor-faktor resiko tinggi meliputi penyakit hipertensi, diabetes
mellitus, penyakit jantung, postmaturitas, malnutrisi ibu, anemia, dan lain-
lain.
5. Alur Diagnosis
Pemantauan denyut jantung janin menyingkirkan gawat janin sepanjang
(a) denyut jantung dalam batas normal (b) akselerasi sesuai dengan
gerakan janin (c) tidak ada deselerasi lanjut dengan adanya kontraksi
uterus.
a. Ultrasonografi: Pengukuran diameter biparietal secara seri dapat
mengungkapkan bukti dini dari retardasi pertumbuhan intrauterin.
Gerakan pernafasan janin, aktifitas janin dan volume cairan ketuban
memberikan penilaian tambahan kesekatan janin. Oligihidramnion
memberi kesan anomali janin atau retardasi pertumbuhan.
b. Kadar estriol dalam darah atau urin ibu memberikan suatu pengukuran
fungsi janin dan plasenta, karena pembwentukan estriol memerluakn
aktifitas dari enzim-enzim dalam hati dan kelenjar adrenal janin
seperti dalam plasenta.
c. HPL (Human Placental Lactogen) dalam darah ibu : kadar 4 mcg/ml
atau kurang setelah kehamilan 3 minggu member kesan fungsi
plasenta yang abnormal.
d. Amniosintesis: adanya mekonium di dalam cairan amnion masih
menimbulkan kontroversi. Banyak yang percaya bahwa mekonium
dalam cairan amnion menunjukkan stress patologis atau fisiologis,
sementara yang lain percaya bahwa fasase mekonium intrauterin
hanya menunjukkan stimulasi vagal temporer tanpa bahaya yang
mengancam. Penetapan rasio lesitin sfingomielin (rasio L/S)
memberikan suatu perkiraan maturitas janin.
Indikasi-indikasi kemungkinan gawat janin adalah:
1. Bradikardi: denyut jantung janin kurang dari 120 kali permenit.
2. Takikardi: akselerasi denyut jantung janin yang memanjang (> 160)
dapat dihubungkan dengan demam pada ibu sekunder terhadap
terhadap infeksi intrauterin. Prematuritas dan atropin juga
dihubungkan dengan denyut jantung dasar yang meningkat.
3. Variabilitas: denyut jantung dasar yang menurun, yang berarti depresi
sistem saraf otonom janin oleh mediksi ibui (atropin, skopolamin,
diazepam, fenobarbital, magnesium dan analgesik narkotik).
4. Pola deselerasi: Deselerasi lanjut menunjukan hipoksia janin yang
disebabkan oleh insufisiensi uteroplasental. Deselerasi yang
bervariasi tidak berhubungan dengan kontraksi uterus adalah lebih
sering dan muncul untuk menunjukan kompresi sementara waktu saja
dari pembuluh darah umbilikus. Peringatan tentang peningkatan
hipoksia janin adalah deselerasi lanjut, penurunan atau tiadanya
variabilitas, bradikardia yang menetap dan pola gelombang sinus.
6. Penatalaksanaan
Prinsip-prinsip umum
a. Bebaskan setiap kompresi tali pusat.
b. Perbaiki aliran darah uteroplasental.
c. Menilai apakah persalinan dapat berlangsung normal atau terminasi
kehamilan merupakan indikasi. Rencana kelahiran didasarkan pada
faktor-faktor etiologi, kondisi janin, riwayat obstetri pasien, dan
jalannya persalinan.