Asuhan keperawatan
“ kanker ginjal ”
Disususn Oleh :
KELOMPOK VII
MAKASSAR
2016
1.2 TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Definisi Kanker Ginjal.
2. Untuk Mengetahui Anatomi Fisiologi Kanker Ginjal.
KONSEP MEDIS
2.1 PENGERTIAN
Kanker Ginjal adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelainan
pertumbuhan dari sel-sel kanker pada ginjal. Biasanya, hanya satu ginjal
yang terkena kanker.
Kanker ginjal merupakan sebagian besar tumor ginjal yang solid
(padat) dan jenis kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah
karsinoma sel ginjal (adeno karsinoma renalis / hipernefroma). Kanker Ginjal
atau hipernefroma merupakan jenis kanker yang terdapat pada bagian ginjal
atau disebut tubulus renal proksimal.
Carsinoma sel ginjal ( renal cell carcinoma ) adalah tumor malignansi
renal tersering, dua kali lebih sering ditemukan pada laki-laki dibandingkan
pada wanita.
2.2 ANATOMI
Ginjal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang vital
fungsinya bagi keseluruhan sistem tubuh manusia. Ginjal adalah organ
utama system ekskresi manusia, yang mengatur pembuangan zat-zat sisa
yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh. Selain itu, ginjal juga berperan
dalam menjaga homeostasis cairan dalam tubuh. Seperti organ tubuh
lainnya, ginjal juga bisa mengalami kanker.
Jenis kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah karsinoma
sel ginjal (adenokarsinoma renalis, hipernefroma, renal cell carcinoma), yang
berasal darisel-sel yang melapisi tubulus renalis ginjal. Bahayanya, kanker
ginjal ini biasanyaditemukan pada saat kanker ini telah mengalami metastasis
dan sudah menyebar ke organ tubuh lainnya, karena pada stadium dini
kanker ini jarang sekalimenunjukkan gejalanya. Gejalanya baru mulai terasa
pada stadium lanjut, yaituterjadi hematuria (terdapat darah pada air seni).
Penyakit kanker ginjal merupakansalah satu penyakit yang ditakuti oleh
beberapa orang karena tidak menunjukkangejalanya. Sehingga ketika
terdeteksi ternyata sudah menyebar ke organ yang laindan sulit untuk
2.3 KLASIFIKASI
Ginjal yang semakin lama mengalami kegagalan atau gangguan
fungsi ginjal, sehingga tidak mampu lagi bekerja dengan normal, membuat
organ ginjal semakin berat dan akhirnya menjadi kanker ginjal. Stadium
kanker ginjal didasarkan pada ukuran tumor, penyebaran dan luas
penyebaran. Stadium – stadium tersebut adalah :
1. Stadium I. Stadium ini merupakan awal dari kanker ginjal. Tumornya
berukuran 2,75 inci ( 7 cm ) atau tidak lebih besar dari sebuah bola tenis.
Sel – sel kanker ditemukan hanya berada di ginjal.
2. Stadium II. Stadium ini merupakan awal dari kanker ginjal namun tumor
sudah berukuran lebih dari 2,75 inci. Sel – sel kanker ditemukan hanya di
ginjal.
3. Stadium III. Pada stadium ini, tumor tidak meluas diluar ginjal, tetapi sel –
sel kanker telah menyebar melalui sistem getah bening ke suatu simpul
getah bening yang berdekatan. Tumor juga menyerang kelenjar adrenal
atau lapisan – lapisan dari lemak dan jaringan yang berserabut yang
mengelilingi ginjal. Namun, sel – sel kanker masih belum menyebar diluar
jaringan berserabut. Sel – sel kanker ditemukan pada satu simpul getah
bening yang berdekatan atau menyebar dari ginjal ke suatu pembuluh
darah besar yang berdekatan. Sel – sel kanker juga ditemukan pada
simpul getah bening yang berdekatan.
4. Stadium IV. Pada stadium ini, tumor meluas dari luar jaringan berserabut
yang mengelilingi ginjal. Sel – sel kanker ditemukan pada lebih dari satu
simpul getah bening yang berdekatan atau kanker yang telah menyebar
ke tempat – tempat lain di dalam tubuh, seperti paru – paru.
5. Kanker yang kambuh. Kondisi ini adalah kanker yang kembali muncul
setelah perawatan bisa muncul kembali di ginjal atau bagian tubuh
lainnya.
2.4 ETIOLOGI
Dalam keadaan normal, sel-sel di dalam saluran kemih tumbuh dan
membelah secara wajar.Tetapi kadang sel-sel mulai membelah diluar kendali dan
menghasilkan sel-sel baru meskipun tubuh tidak memerlukannya. Hal ini akan
menyebabkan terbentuknya suatu massa yang terdiri jaringan berlebihan,
yang dikenal sebagai tumor. Tidak semua tumor merupakan kanker
(keganasan). Tumor yang ganas disebut tumor maligna. Sel-se ldari tumor ini
menyusup dan merusak jaringan disekitarnya. Sel-sel ini juga keluar dari
tumor asalnya dan memasuki aliran darah atau system getah bening, paru-
paru, hati, tulang , Pembuluh limfe, Vena renalis. dan akan terbawa ke bagian
tubuh lainnya ( proses ini dikenal sebagai metastase tumor ).
Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui. Namun
penelitian telah menemukan factor-faktor tertentu yang tampaknya
meningkatkan risiko terjadinya kanker ginjal. Risiko terjadinya carcinoma sel
ginjal meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Kanker ini paling sering
terjadi pad ausia 50-70 tahun. Pria memiliki risiko 2 kali lebih besar
dibandingkan wanita.
2.5 PATOFISIOLOGI
Tumor ini berasal dari tubulus proksimalis ginjal yang mula-mula
berada di dalam korteks, dan kemudian menembus kapsul ginjal. Tidak
jarang ditemukan kista-kista yang berasal dari tumor yang mengalami
nekrosis dan diresorbsi.Cara penyebaran bisa secara langsung menembus
simpai ginjal ke jaringan sekitarnya dan melalui pembuluh limfe atau v.
Renalis. Metastasis tersering ialah ke kelenjar getah bening ipsilateral, paru,
kadang ke hati, tulang , adrenal dan ginjal kontralateral (De Jong, 2000).
Tumor Wilm’s ini terjadi pada parenchym renal. Tumor tersebut
tumbuh dengan cepat di lokasi yang dapat unilateral atau
bilateral.Pertumbuhan tumor tersebut akan meluas atau enyimpang ke luar
renal. Mempunyai gambaran khas berupa sglomerulus dan tubulus yang
primitif atau abortif dengan ruangan bowman yang tidak nyata, dan tubulus
abortif di kelilingi stroma sel kumparan. Pertama-tama jaringan ginjal hanya
mengalami distorsi, tetapi kemudian di invasi oleh sel tumor. Tumor ini pada
2.8 PENATALAKSANAAN
1. Operasi
Operasi adalah perawatan yang paling umum untuk kanker
ginjal. Perawatan jenis ini merupakan suatu tipe dari terapi lokal yang
dilakukan dengan merawat kanker ginjal dan area yang dekat pada
tumor. Operasi untuk mengangkat ginjal disebut nephrectomy. Adapun
KONSEP KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a) Identitas Klien
b) Riwayat penyakit sekarang
Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging, bengkak
sekitar mata dan seluruh tubuh. Tidak nafsu makan, mual ,muntah dan
diare. Badan panas hanya satu hari pertama sakit.
c) Pengkajian fisik
1) Keadaan umum
2) TTV
3) Head to toe
d) Pengkajian persistem
1) Pola nutrisi dan metabolic :
Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit. Dapat
terjadi kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan
air, edema pada sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah
mengalami infeksi karena adanya depresi sistem imun. Adanya mual ,
muntah dan anoreksia menyebabkan intake nutrisi yang tidak
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri b/d agen cidera fisik
2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrien
3) Resiko kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan aktif.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan
N
DX dan Intervensi
o
kriteria hasil
1 Nyeri b.d Tujuan: Manajemen nyeri
agen cidera Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian
fisik keperawatan >3x24 jam, nyeri komprehensif
diharapkan pasien yang meliputi lokasi,
3.1 KESIMPULAN
Kanker Ginjal adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelainan
pertumbuhan dari sel-sel kanker pada ginjal. Biasanya, hanya satu ginjal
yang terkena kanker.
Kanker ginjal merupakan sebagian besar tumor ginjal yang solid
(padat) dan jenis kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah
karsinoma sel ginjal (adeno karsinoma renalis / hipernefroma).
factor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan risiko terjadinya
kanker ginjal diantaranya :
1. Merokok
2. Kegemukan / obesitas.
3. Dialysis jangka panjang. Dialysis adalah perawatan untuk orang – orang
yang ginjalnya tidak bekerja dengan baik.
4. Hipertensi.
5. Jenis kelamin. Laki – laki dimungkinkan lebih banyak menderita kanker
ginjal daripada perempuan.
6. Makanan tinggi lemak.
7. Faktor lingkungan seperti terpapar cadmium, pelarut klorin, asbestos.
3.2 SARAN
Asuhan Keperawatan kami masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan kami. Besar harapan kami agar pembaca memberikan saran
dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca agar Asuhan Keperawatan
ini menjadi sempurna.
Johnson, m. (2013). Nursing outcomes classification (Kelima ed.). (m. sue, Ed., &
i. nurjannah, Trans.) singapore: elsevier.
http://www.scribd.com/doc/97536170/GINJAL