Anda di halaman 1dari 20

Mata Kuliah : System Perkemihan

Pembimbing : Ns. Vivi Adriana, S.


Kep

Asuhan keperawatan
“ kanker ginjal ”

Disususn Oleh :

KELOMPOK VII

NINING ASTRINA : (2114024)


ERMIANTI : (2114023)
NURINSAN SARAFU : (2114016)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN “A”

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

GEMA INSAN AKADEMIK

MAKASSAR

2016

ASKEP GAGAL GINJAL Page 1


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Banyak darah yang senantiasa lewat melalui ginjal yang terdiri atas
filter (saringan ) kecil tak terhitung banyaknya ( neuron ). Filtrat ( air saringan,
air tapis) melewati tabung – tabung mini yang terletak di lapisan sumsum
ginjal, ditempat zat – zat bermanfaat dan berharga seperti garam, mineral,
dan gula diseleksi dan diserap lagi ke dalam dara. Sisanya, ampas yang tak
berguna dari pembakaran di jaringan menuju lewat piala ginjal sebagai urine
ke saluran kemih dan kandung kemih.
Seperti kebanyakan kanker, pada penyakit kanker ginjal keluhan dan
simptom tidak ada untuk jangka waktu lama, tumornya muncul secara laten
(tersembunyi ). Tanda pertamanya adalah darah pada urine, nyeri punggung
atau benjolan yang teraba. Tiga gejala ini terkadang disebut trias grawit, jelas
merupakan tanda lambat dan menunjukkan pada suatu stadium lanjut.
Hamturi, darah di urine disebabkan oleh pertumbuhan lanjut ke dalam piala
ginjal, diikuti oleh perdarahan dari tumor. Terkadang darah di dalam piala
ginjal membeku, kemudian darah beku ini disertai serangan kolik ( remas )
yang ditandai oleh kejang nyeri hebat, didesak ke bawah melalui saluran
kemih. Saluran kemih bereaksi atas darah beku seakan – akan berupa batu
ginjal. Jadi sesudah suatu kolik, tidak keluar batu bersama air kemih, maka
mungkin kanker sel ginjal penyebab.
Kanker ginjal menyebabkan 2% dari semua penyakit kanker yang
menyerang  orang dewasa di Amerika serikat. Penyakit ini menyerang laki-
laki hampir dua kali lebih banyak dari pada wanita dan umumnya mengenai
laki-laki pada usia diatas 55 tahun. Insidensi carsinoma sel ginjal ( kanker
ginjal ) mengenai 3 per 1000 orang dan ditemukan sekitar 31.000 kasus baru
ditemukan disetiap tahun , serta 12.000 orang meninggal karena kanker
ginjal di AS.

1.2 TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Definisi Kanker Ginjal.
2. Untuk Mengetahui Anatomi Fisiologi Kanker Ginjal.

ASKEP GAGAL GINJAL Page 2


3. Untuk Mengetahui Klasifikasi Kanker Ginjal.
4. Untuk Mengetahui Etiologi Kanker Ginjal.
5. Untuk Mengetahui Patofisiologi Kanker Ginjal.
6. Untuk Mengetahui Pathway/Patoflow Kanker Ginjal.
7. Untuk Mengetahui Manifestasi Klinis Kanker Ginjal.
8. Untuk Mengetahui Pemeriksaan Diagnostik Kanker Ginjal.
9. Untuk Mengetahui Penatalaksanaan Kanker Ginjal.
10. Untuk Mengetahui Asuhan Keperawatan Teori Kanker Ginjal.

ASKEP GAGAL GINJAL Page 3


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP MEDIS
2.1 PENGERTIAN
Kanker Ginjal adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelainan
pertumbuhan dari sel-sel kanker pada ginjal. Biasanya, hanya satu ginjal
yang terkena kanker.
Kanker ginjal merupakan sebagian besar tumor ginjal yang solid
(padat) dan jenis kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah
karsinoma sel ginjal (adeno karsinoma renalis / hipernefroma). Kanker Ginjal
atau hipernefroma merupakan jenis kanker yang terdapat pada bagian ginjal
atau disebut tubulus renal proksimal.
Carsinoma sel ginjal ( renal cell carcinoma ) adalah tumor malignansi
renal tersering, dua kali lebih sering ditemukan pada laki-laki dibandingkan
pada wanita.

2.2 ANATOMI
Ginjal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang vital
fungsinya bagi keseluruhan sistem tubuh manusia. Ginjal adalah organ
utama system ekskresi manusia, yang mengatur pembuangan zat-zat sisa
yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh. Selain itu, ginjal juga berperan
dalam menjaga homeostasis cairan dalam tubuh. Seperti organ tubuh
lainnya, ginjal juga bisa mengalami kanker.
Jenis kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah karsinoma
sel ginjal (adenokarsinoma renalis, hipernefroma, renal cell carcinoma), yang
berasal darisel-sel yang melapisi tubulus renalis ginjal. Bahayanya, kanker
ginjal ini biasanyaditemukan pada saat kanker ini telah mengalami metastasis
dan sudah menyebar ke organ tubuh lainnya, karena pada stadium dini
kanker ini jarang sekalimenunjukkan gejalanya. Gejalanya baru mulai terasa
pada stadium lanjut, yaituterjadi hematuria (terdapat darah pada air seni).
Penyakit kanker ginjal merupakansalah satu penyakit yang ditakuti oleh
beberapa orang karena tidak menunjukkangejalanya. Sehingga ketika
terdeteksi ternyata sudah menyebar ke organ yang laindan sulit untuk

ASKEP GAGAL GINJAL Page 4


disembuhkan. Angka kejadian kanker ginjal cenderung meningkat
belakangan ini.

2.3 KLASIFIKASI
Ginjal yang semakin lama mengalami kegagalan atau gangguan
fungsi ginjal, sehingga tidak mampu lagi bekerja dengan normal, membuat
organ ginjal semakin berat dan akhirnya menjadi kanker ginjal. Stadium
kanker ginjal didasarkan pada ukuran tumor, penyebaran dan luas
penyebaran. Stadium – stadium tersebut adalah :
1. Stadium I. Stadium ini merupakan awal dari kanker ginjal. Tumornya
berukuran 2,75 inci ( 7 cm ) atau tidak lebih besar dari sebuah bola tenis.
Sel – sel kanker ditemukan hanya berada di ginjal.
2. Stadium II. Stadium ini merupakan awal dari kanker ginjal namun tumor
sudah berukuran lebih dari 2,75 inci. Sel – sel kanker ditemukan hanya di
ginjal.
3. Stadium III. Pada stadium ini, tumor tidak meluas diluar ginjal, tetapi sel –
sel kanker telah menyebar melalui sistem getah bening ke suatu simpul
getah bening yang berdekatan. Tumor juga menyerang kelenjar adrenal
atau lapisan – lapisan dari lemak dan jaringan yang berserabut yang
mengelilingi ginjal. Namun, sel – sel kanker masih belum menyebar diluar
jaringan berserabut. Sel – sel kanker ditemukan pada satu simpul getah
bening yang berdekatan atau menyebar dari ginjal ke suatu pembuluh
darah besar yang berdekatan. Sel – sel kanker juga ditemukan pada
simpul getah bening yang berdekatan.
4. Stadium IV. Pada stadium ini, tumor meluas dari luar jaringan berserabut
yang mengelilingi ginjal. Sel – sel kanker ditemukan pada lebih dari satu
simpul getah bening yang berdekatan atau kanker yang telah menyebar
ke tempat – tempat lain di dalam tubuh, seperti paru – paru.
5. Kanker yang kambuh. Kondisi ini adalah kanker yang kembali muncul
setelah perawatan bisa muncul kembali di ginjal atau bagian tubuh
lainnya.

ASKEP GAGAL GINJAL Page 5


Stadium I Tumor terbatas pada parenkim ginjal
Stadium II Tumor menjalar kejaringan perinefrik tetapi tidak menembus
fasia Gerota
Stadium III III A Tumor menembus fasia gerota dan masuk ke V renalis
III B Kelenjar limfe regional
III C Pembuluh darah local
Stadium IV IV A Dalam organ, selain adrenal
IV B Metatase jauh

2.4 ETIOLOGI
Dalam keadaan normal, sel-sel di dalam saluran kemih tumbuh dan
membelah secara wajar.Tetapi kadang sel-sel mulai membelah diluar kendali dan
menghasilkan sel-sel baru meskipun tubuh tidak memerlukannya. Hal ini akan
menyebabkan terbentuknya suatu massa yang terdiri jaringan berlebihan,
yang dikenal sebagai tumor. Tidak semua tumor merupakan kanker
(keganasan). Tumor yang ganas disebut tumor  maligna. Sel-se ldari tumor ini
menyusup dan merusak jaringan disekitarnya. Sel-sel ini juga keluar dari
tumor asalnya dan memasuki aliran darah atau system getah bening, paru-
paru, hati, tulang , Pembuluh limfe, Vena renalis. dan akan terbawa ke bagian
tubuh lainnya ( proses ini dikenal sebagai metastase tumor ).
Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui. Namun
penelitian telah menemukan factor-faktor tertentu yang tampaknya
meningkatkan risiko terjadinya kanker ginjal. Risiko terjadinya carcinoma sel
ginjal meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Kanker ini paling sering
terjadi pad ausia 50-70 tahun. Pria memiliki risiko 2 kali lebih besar
dibandingkan wanita.

Faktor – faktor resikonya, yaitu :


1. Merokok. Merokok adalah faktor resiko utama. Para perokok dua kali
lebih mungkin menderita kanker ginjal daripada bukan perokok. Orang
yang menyukai rokok cerutu bahkan bisa menderita kanker ginjal paling
parah.

ASKEP GAGAL GINJAL Page 6


2. Kegemukan / obesitas. Orang yang mengalami kegemukan mempunyai
resiko yang lebih tinggi dari mereka yang tidak kegemukan.
3. Dialysis jangka panjang. Dialysis adalah perawatan untuk orang – orang
yang ginjalnya tidak bekerja dengan baik. Dialysis akan mengeluarkan
pembuangan – pembuangan dari darah.
4. Hipertensi. Merupakan faktor resiko yang termasuk pokok.
5. Von Hippel Lindau ( VHL ) syndrome. HVL adalah penyakit yang jarang
beredar pada beberapa keluarga dan disebabkan oleh perubahan dalam
gen HVL. Suatu gen HVL yang tidak normal dapat meningkatkan resiko
kanker ginjal, juga menyebabkan kista atau tumor dimata, otak dan
bagian – bagian tubuh yang lainnya. Penderita sindrom ini bisa
melakukan tes pemeriksaan terhadap kemungkinan gen VHL yang tidak
normal.
6. Jenis kelamin. Laki – laki dimungkinkan lebih banyak menderita kanker
ginjal daripada perempuan. Di AS, sekitar 20.000 laki – laki dan 12.000
perempuan menderita kanker ginjal dalam setiap tahun.
7. Makanan tinggi lemak
8. Faktor lingkungan seperti terpapar cadmium, pelarut klorin, asbestos.

2.5 PATOFISIOLOGI
Tumor ini berasal dari tubulus proksimalis ginjal yang mula-mula
berada di dalam korteks, dan kemudian menembus kapsul ginjal. Tidak
jarang ditemukan kista-kista yang berasal dari tumor yang mengalami
nekrosis dan diresorbsi.Cara penyebaran bisa secara langsung menembus
simpai ginjal ke jaringan sekitarnya dan melalui pembuluh limfe atau v.
Renalis. Metastasis tersering ialah ke kelenjar getah bening ipsilateral, paru,
kadang ke hati, tulang , adrenal dan ginjal kontralateral (De Jong, 2000).
Tumor Wilm’s ini terjadi pada parenchym renal. Tumor tersebut
tumbuh dengan cepat di lokasi yang dapat unilateral atau
bilateral.Pertumbuhan tumor tersebut akan meluas atau enyimpang ke luar
renal. Mempunyai gambaran khas berupa sglomerulus dan tubulus yang
primitif atau abortif dengan ruangan bowman yang tidak nyata, dan tubulus
abortif di kelilingi stroma sel kumparan. Pertama-tama jaringan ginjal hanya
mengalami distorsi, tetapi kemudian di invasi oleh sel tumor. Tumor ini pada

ASKEP GAGAL GINJAL Page 7


nyatanya memperlihatkan warna yang putih atau keabu-abuan homogen,
lunak dan encepaloid (menyerupai jaringan ikat ). Tumor tersebut akan
menyebar atau meluas hingga ke abdomen dan di katakana sebagai suatu
massa abdomen. Akan teraba pada abdominal dengan di lakukan palpasi.
Munculnya tumor Wim’s sejak dalam perkembangan embrio dan akan
tumbuh dengan cepat setelah lahir. Pertumbuhan tumor akan mengenai
ginjal atau pembuluh vena renal dan menyebar ke organ lain. Tumor yang
biasanya baik terbatas dan sering terjadi nekrosis, cystic dan perdarahan.
Terjadinya hipertensi biasanya terkait iskemik pada renal IV.
Jaringan asal untuk karsinoma sel ginjal adalah epitel tubulus
proksimal ginjal. Kanker ginjal bisa terjadi secara herediter atau non
herediter. Keduanya memberikan bentuk yang berhubungan dengan
perubahan struktural dari kromosom. Studi genetika kanker ginjal
menyebabkan kloning gen yang menghasilkan perubahan formasi tumor
( Iliopoulos, 2000 ).
Setidaknya terdapat 4 sindrom genetik yang terkait dengan
karsinoma sel ginjal, meliputi : sindrom von Hippel – Lindau (VHL), hereditary
papillary renal carcinoma (HPRC), onkosit ginjal familial (FRO) associated
with Birt – Hogg – Dube syndrome (BHDS), dan karsinoma ginjal herediter
( Iliopoulos,2000 ).
Penyakit sindrom von Hippel-Lindau adalah sindrom autosomal
dominan yang memberikan predisposisi untuk berbagai neoplasma, termasuk
kanker ginjal. Renal cell carcinoma berkembang di hampir 40 % dari pasien
dengan penyakit Hippel-Lindau von dan merupakan penyebab utama
kematian di antara pasien tersebut.
Karsinoma papiler ginjal herediter (HPRC) adalah kelainan bawaan
dengan pola dominan warisan autosom; individu yang terkena
mengembangkan karsinoma ginjal bilateral ( Radovanovic, 1986 ). Individu
dengan onkosit ginjal familial mengembangkan oncocytoma multifokal atau
neoplasma oncocytic di ginjal. Sindrom Birt – Hogg – Dube adalah sindrom
kulit turun – temurun. Pasien dengan sindrom Birt – Hogg – Dube memiliki
kecenderungan dominan diwariskan untuk mengembangkan tumor jinak dari
foliker rambut ( yaitu fibrofolliculomas ), terutama di leher, wajah dan batang
atas, serta berisiko mengembangkan tumor ginjal, polip kolon atau tumor,

ASKEP GAGAL GINJAL Page 8


dan kista paru ( Iliopoulos, 2000 ). Kanker ginjal memberikan berbagai
manifestasi masalah keperawatan.

2.6 MANIFESTASI KLINIS


Pada stadium dini, kanker ginjal jarang menimbulkan gejala. Pada
stadium lanjut, gejala yang paling banyak ditemukan adalah hematuria
(adanya darah di dalam air kemih). Hematuria bisa diketahui dari air kemih
yang tampak kemerahan atau diketahui melalui analisis air kemih.
Nyeri tumpul pada daerah punggung terjadi sebagai akibat dari
tekanan balik yang ditimbulkan oleh kompresi ureter, perluasan tumor ke
daerah perienal atau perdarahan ke dalam jaringan ginjal.
Nyeri yang bersifat kolik terjadi jika bekuan darah atau massa sel
tumor bergerak turun melalui ureter.
Tekanan darah tinggi terjadi akibat tidak kuatnya aliran darah ke
beberapa bagian atau seluruh ginjal sehingga memicu dilepaskannya zat
kimia pembawa pesan untuk meningkatkan tekanan darah. Polisitemia
sekunder terjadi akibat tingginya kadar hormone eritropoietin, yang
merangsang sumsum tulang untuk meningkatkan pembentukan sel darah
merah.

Tanda-tanda lain dari Carsinoma ginjal adalah;


1. Warna urin abnormal ( gelap atau coklat ) karena terdapat darah dalam
urin.
2. Kehilangan berat badan lebih dari 5%.
3. Kelelahan
4. Anemia
5. Terdapat massa
6. Tanda metalase
7. Demam
8. Polisitemia, hiperkalsemia
9. Kebanyakan Carsinoma ginjal teridentifikasi secara kebetulan pada saat
pemeriksaan diagnostic abdomen seperti CT-scan.
10. Gejala yang Nampak mungkin berkaitan dengan metastase tumor seperti
fraktur patologi pada paha.

ASKEP GAGAL GINJAL Page 9


2.7 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. CT – Scan.
2. Ultrasound. Alat ultrasoud bekerja dengan menggunakan gelombang –
gelombang suara yang tidak dapat didengar oleh orang. Gelombang –
gelombang suara memantul balik dari ginjal, dan komputer menggunakan
gema – gema untuk menciptakan gambar yang disebut sonogram.
3. Biopsy. Biopsy adalah pengangkatan jaringan untuk mencari sel – sel
kanker.
4. Urografi intravena
5. USG
6. MRI bisa memberikan keterangan tambahan mengenai penyebaran tumor
7. RPG
8. Arteriografi
9. Pemeriksaan Fisik
Periksa tanda – tanda kesehatan umum dan mengujinya untuk
demam dan tekanan darah tinggi. Raba perut dan pinggang untuk
memastikan adanya gejala tumor.
10. Tes urin
11. Tes darah. Laboratorium memeriksa darah untuk melihat seberapa baik
ginjal berfungsi. Laboratorium memeriksa tingkat dari beberapa senyawa,
seperti creatinine. Tingginya creatinine akan mengakibatkan ginjal tidak
bekerja secara normal.
12. Intravenous Pyelogram ( IVP ). Pemberian zat warna suatu vena di
lengan dengan cara disuntikkan. Zat warna berjalan melalui tubuh dan
berkumpul di ginjal. Zat warna itu lalu terlihat pada sinar X. Lalu zat warna
itu akan bergerak melalui ginjal menuju kantung kemih.

2.8 PENATALAKSANAAN
1. Operasi
Operasi adalah perawatan yang paling umum untuk kanker
ginjal. Perawatan jenis ini merupakan suatu tipe dari terapi lokal yang
dilakukan dengan merawat kanker ginjal dan area yang dekat pada
tumor. Operasi untuk mengangkat ginjal disebut nephrectomy. Adapun

ASKEP GAGAL GINJAL Page 10


tipe operasi pengangkatan ginjal ini tergantung pada stadium dari tumor
yaitu :
a. Radical nephrectomy. Ahli bedah mengangkat seluruh ginjal bersama
kelenjar adrenal dan beberapa jaringan disekitar ginjal. Beberapa
simpul getah bening di area itu juga diangkat.
b. Simple nephrectomy. Ahli bedah hanya mengangkat ginjal. Biasanya
tindakan ini dilakukan pada penderita kanker ginjal stadium I.
c. Partial nephrectomy. Ahli bedah hanya mengangkat bagian dari ginjal
yang mengandung tumor. Operasi ini dilakukan ketika seseorang itu
hanya mempunyai satu ginjal, ketika kanker sudah memengaruhi
kedua ginjal, maupun penderita yang ukuran tumor ginjalnya kurang
dari 4 cm atau ¾ inci.
Efek samping dari operasi adalah lamanya waktu untuk sembuh.
Lama waktu yang diperlukan untuk kesembuhan pun berbeda untuk
setiap orang. Pasien sering tidak nyaman selama beberapa hari pertama
meskipun telah menggunakan obat penghilang nyeri.
2. Arterial embolization
Arterial embolization adalah tipe terapi lokal yang menyusutkan
tumor dan dilakukan sebelum tindakan operasi. Tujuannya adalah agar
operasi dapat berjalan lebih mudah. Ketika operasi tidak mungkin
dilakukan, maka embolization digunakan untuk membantu menghilangkan
gejala – gejala kanker ginjal.
Cara ini dilakukan dengan memasukkan tabung yang sempit ke
dalam suatu pembuluh darah di kaki. Tabung dialirkan keatas hingga ke
pembuluh darah besar utama atau arteri ginjal yang menyediakan darah
pada ginjal. Lalu disuntikkan suatu senyawa ke pembuluh darah untuk
menghalangi aliran darah ke dalam ginjal.
Setelah arterial embolization penderita biasanya merasakan nyeri
punggung atau mengalami demam. Efek – efek lainnya mual dan muntah.
Namun masalah – masalah ini bisa segera menghilang.
3. Terapi radiasi
Terapi radiasi ( radioterapi ) adalah tipe lain dari tipe lokal yang
yang menggunakan sinar bertenaga tinggi untuk membunuh sel – sel
kanker, serta memengaruhi sel – sel kanker di area yang dirawat. Pasien

ASKEP GAGAL GINJAL Page 11


mendapatkan perawatan di rumah sakit atau klinik dalam lima hari setiap
minggu selama beberapa minggu.
Efek samping dari terapi radiasi tergantung pada jumlah radiasi
yang diberikan dan bagian tubuh yang dirawat. Pasien bisa menjadi
sangat lelah selama terapi radiasi, terutama pada minggu – minggu
pertama perawatan.
Terapi radiasi pada ginjal dan area – area yang berdekatan
memungkinkan terjadinya mual, muntah, diare atau tidak nyaman ketika
BAK. Selain itu juga menyebabkan kekurangan jumlah sel darah putih
sehat yang sebenarnya membantu melindungi tubuh terhadap infeksi.
Efek lainnya kulit diarea yang dirawat akan memerah, kering dan peka.
4. Terapi biologis
Terapi biologis adalah suatu tipe dari terapi sistematis atau terapi
yang menggunakan senyawa – senyawa yang berjalan melalui aliran
darah, mencapai dan memengaruhi sel – sel di seluruh tubuh. Terapi
biologis menggunakan kemampuan alamiah tubuh atau sistem imun
untuk melawan kanker.
Terapi biologis mungkin menyebabkan gejala – gejala seperti flu,
kedinginan, demam, nyeri – nyeri otot, kelemahan, kehilangan nafsu
makan, mual, muntah dan diare. Pasien – pasien juga mungkin
memperoleh suatu ruam kulit atau skin rash. Persoalan – persoalan ini
dapat menjadi parah, namun mereka menghilang setelah perawatan
dihentikan.
5. Kemoterapi
Kemoterapi adalah tipe dari terapi sistemis dengan menggunakan
obat – obatan. Obat – obatan anti kanker memasuki aliran darah dan
mengalir ke seluruh tubuh. Meskipun berguna untuk kanker – kanker
yang lain, obat – obatan tersebut telah menunjukkan penggunaan yang
teratas terhadap kanker.
Efek samping dari kemoterapi tergantung pada obat – obatan
spesifik dan jumlah yang diterima. Pada umumnya, obat – obatan anti
kanker memengaruhi sel – sel yang membelah secara cepat, terutama sel
– sel darah. Sel – sel ini melawan infeksi, membantu darah untuk
menggumpal atau membantu, dan membawa oksigen ke seluruh tubuh.

ASKEP GAGAL GINJAL Page 12


Ketika obat – obat memengaruhi sel – sel darah, pasien lebih mudah
mendapat infeksi, memar berdarah, juga merasa sangat lemah dan lelah.
Kemoterapi dapat menyebabkan kerontokan rambut. Rambut
tumbuh kembali, namun adakalanya rambut yang baru memiliki warna
dan tekstur yang agak berbeda.
Kemoterapi dapat menyebabkan nafsu makan yang buruk, mual,
muntah, diare, atau luka – luka mulut dan bibir. Namun, efek – efek
samping ini dapat dikontrol dengan menggunakan obat – obatan.
6. Nutrisi
Pasien perlu makan dengan baik selama terapi kanker. kecukupan
kalori dibutuhkan untuk menjaga berat badan dan protein untuk
mempertahankan kekuatan. Nutrisi bisa membuat penderita kanker
merasa lebih baik dan mempunyai lebih banyak energi. Masalahnya
pasien kanker sering kali sulit untuk makan karena tidak merasa nyaman
atau lelah.

KONSEP KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a) Identitas Klien
b) Riwayat penyakit sekarang
Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging, bengkak
sekitar mata dan seluruh tubuh. Tidak nafsu makan, mual ,muntah dan
diare. Badan panas hanya satu hari pertama sakit.
c) Pengkajian fisik
1) Keadaan umum
2) TTV
3) Head to toe
d) Pengkajian persistem
1) Pola nutrisi dan metabolic :
Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit. Dapat
terjadi kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan
air, edema pada sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah
mengalami infeksi karena adanya depresi sistem imun. Adanya mual ,
muntah dan anoreksia menyebabkan intake nutrisi yang tidak

ASKEP GAGAL GINJAL Page 13


adekuat. BB meningkat karena adanya edema. Perlukaan pada kulit
dapat terjadi karena uremia.
2) Pola eliminasi
Eliminasi alvi tidak ada gangguan, eliminasi uri : gangguan
pada glumerulus menyebakan sisa-sisa metabolisme tidak dapat
diekskresi dan terjadi penyerapan kembali air dan natrium pada
tubulus yang tidak mengalami gangguan yang menyebabkan oliguria
sampaianuria ,proteinuri, hematuria.
3) Pola Aktifitas dan latihan
Pada Klien dengan kelemahan malaise, kelemahan otot dan
kehilangan tonus karena adanya hiperkalemia. Dalam perawatan klien
perlu istirahat karena adanya kelainan jantung dan tekanan darah
mutlak selama 2 minggu dan mobilisasi duduk dimulai bila tekanan
darah sudah normal selama 1 minggu. Adanya edema paru maka
pada inspeksi terlihat retraksi dada, pengggunaan otot bantu napas,
teraba ,auskultasi terdengar rales dan krekels , pasien mengeluh
sesak, frekuensi napas. Kelebihan beban sirkulasi dapat
menyebabkan pembesaran jantung (Dispnea, ortopnea dan pasien
terlihat lemah) anemia dan hipertensi yang juga disebabkan oleh
spasme pembuluh darah. Hipertensi yang menetap dapat
menyebabkan gagal jantung. Hipertensi ensefalopati merupakan
gejala serebrum karena hipertensi dengan gejala penglihatan kabur,
pusing, muntah, dan kejang-kejang. GNA munculnya tiba-tiba orang
tua tidak mengetahui penyebab dan penanganan penyakit ini.
4) Pola tidur dan istirahat
Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal
karena adanya uremia. keletihan, kelemahan malaise, kelemahan otot
dan kehilangan tonus Kognitif & perseptual : Peningkatan ureum
darah menyebabkan kulit bersisik kasar dan rasa gatal. Gangguan
penglihatan dapat terjadi apabila terjadi ensefalopatihi pertensi.
Hipertemi terjadi pada hari pertama sakit dan ditemukan bila ada
infeksi karena inumnitas yang menurun.

ASKEP GAGAL GINJAL Page 14


5) Persepsi diri
Klien cemas dan takut karena urinenya berwarna merah dan
edema dan perawatan yang lama. Anak berharap dapat sembuh
kembali seperti semulaf.
e) Hubungan peran
Anak tidak dibesuk oleh teman– temannya karena jauh dan
lingkungan perawatann yang baru serta kondisi kritis menyebabkan
anak banyak diam.
f) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan labolatorium tidak banyak membantu, hanya
dapat ditemukan laju endap darah yang meninggi dan kadang kadang
ditemukan hematuria. Bila kedua kelainan labolatorium ini ditemukan,
maka prognosis diagnosa buruk Pada foto polos abdomen akan
tampak masa jaringan lunak dan jarang ditemukan klsifikasi
didalamnya. Pemeriksaan pielografi intravena dapat memperlihatkan
gambaran distori, penekanan dan pemanjangan susunan pelvis dan
kalises. Dari pemeriksaan renoarteriogram didapatkan gambaran
arteri yang memasuki masa tumor. Foto thoraks dibuat untuk mencari
metastasi kedalam paru-paru.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri b/d agen cidera fisik
2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrien
3) Resiko kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan aktif.

3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan
N
DX dan Intervensi
o
kriteria hasil
1 Nyeri b.d Tujuan: Manajemen nyeri
agen cidera Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian
fisik keperawatan >3x24 jam, nyeri komprehensif
diharapkan pasien yang meliputi lokasi,

ASKEP GAGAL GINJAL Page 15


KH: karakteristik,
Kontrol nyeri onset/durasi, frekuensi,
1. Menggunakan tindakan kualitas, intensitas atau
pengurangan (nyeri) tanpa beratnya nyeri dan
analgesic dari skala 2 factor pencetus
menjadi 4 (jarang 2. Pastikan perawatan
menunjukan menjadi analgesik bagi pasien
sering menunjukan) dilakukan dengan
2. Mengenali kapan nyeri pemantauan yang
terjadi dari skala 1 menjadi ketat
4 (tidak pernah ditunjukan 3. Ajarkan prinsip-prinsip
menjadi sering manajemen nyeri
menunjukan) 4. Gali penggunaan
KH: metode farmakologi
Tingkat nyeri yang dipakai pasien
1. Nyeri yang dilaporkan dari saat ini untuk
skala 3 menjadi 4 (sedang menurunkan nyeri
menjadi ringan)
2. Ekspresi nyeri wajah dari
skala sedang menjadi
ringan (sedang menjadi
ringan)
2 Ketidak Tujuan: Manajemen gangguan
seimbangan Setelah dilakukan tindakan makan:

nutrisi keperawatan <3x24 jam, 1. Monitor intake/asupan


diharapkan pasien dan asupan cairan
kurang dari
KH: secara tepat
kebutuhan
1. Asupan gizi dari skala 2 2. Rundingkan dengan ahli
tubuh b/d
menjadi 4 (banyak gizi dalam menentukan
ketidakmam
menyimpang dari rentang asupan kalori harian
puan untuk normal menjadi sedikit yang diperlukan untuk
mengabsorp menyimpang dari rentang mempertahankan berat
si nutrien normal) badan yang sudah
2. Asupan makanan dari skala ditentukan

ASKEP GAGAL GINJAL Page 16


2 menjadi 4 (banyak 3. Ajarkan dan dukung
menyimpang dari rentang konsep nutrisi yang baik
normal menjadi sedikit dengan pasien (dan
menyimpang dari rentang orang terdekat pasien
normal) dengan tepat)
3. Rasio berat badan/tinggi 4. Beri dukungan
badan dari skala 1 menjadi (misalnya, terapi
3 (sangat menyimpang dari relaksasi, latihan
rentang normal menjadi desensitisasi,
cukup menyimpang dari kesempatan untuk
rentang normal) membicarakan
perasaan) sambari
pasien juga berusaha
mengintegrasikan
prilaku makan yang
baru, perubahan citra
tubuh dan perubahan
gaya hidup
3 Resiko Setelah dilakukan tindakan Monitor cairan :
kekurangan keperwatan >3x24 jam 1. monitor membrane

volume diharapkan mukosa , turgor


kriteria hasil : kulit,dan respon haus
cairan b/d
1.turgor kulit dari skala 2. monitor warna,
kehilangan
1(sangat terganggu) menjadi kuantitas,dan berat
cairan aktif.
skala 4 (sedikit terganggu) jenis urin
2. berat jenis urin dari skala 1 3. tentukan jumlah dan
(sangat terganggu) menjadi jenis intake/asupan
skala 4 (sedikit terganggu) cairan serta kebiasaan
3. kelembaban membrane eliminasi
mukosa dari skala 2 (banyak 4. tentukan factor-faktor
terganggu) menjadi skala 4 risiko yang
sedikit terganggu) menyebabkan
4. bola mata cekung & lembek ketidakaseimbangan
dari skala 1 (sangat terganggu cairan

ASKEP GAGAL GINJAL Page 17


)menjadi skala 4 (Sedikit 5. tentukan apakah
terganggu) pasien mengalami
5. kehausan dari skala 1 kehausan atau gejala
(sangat terganggu) menjadi perubahan cairan
skala 4 (sedikit terganggu) 6. periksa turgor kulit
dengan memegang
jaringan sekitar tulang
seperti tangan atau
tulang kering,
mencubit kulit dengan
lembut , pegang
dengan kedua tangan
dan lepaskan

ASKEP GAGAL GINJAL Page 18


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kanker Ginjal adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelainan
pertumbuhan dari sel-sel kanker pada ginjal. Biasanya, hanya satu ginjal
yang terkena kanker.
Kanker ginjal merupakan sebagian besar tumor ginjal yang solid
(padat) dan jenis kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah
karsinoma sel ginjal (adeno karsinoma renalis / hipernefroma).
factor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan risiko terjadinya
kanker ginjal diantaranya :
1. Merokok
2. Kegemukan / obesitas.
3. Dialysis jangka panjang. Dialysis adalah perawatan untuk orang – orang
yang ginjalnya tidak bekerja dengan baik.
4. Hipertensi.
5. Jenis kelamin. Laki – laki dimungkinkan lebih banyak menderita kanker
ginjal daripada perempuan.
6. Makanan tinggi lemak.
7. Faktor lingkungan seperti terpapar cadmium, pelarut klorin, asbestos.

3.2 SARAN
Asuhan Keperawatan kami masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan kami. Besar harapan kami agar pembaca memberikan saran
dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca agar Asuhan Keperawatan
ini menjadi sempurna.

ASKEP GAGAL GINJAL Page 19


DAFTAR PUSTAKA

Johnson, m. (2013). Nursing outcomes classification (Kelima ed.). (m. sue, Ed., &
i. nurjannah, Trans.) singapore: elsevier.

M. bulechek, g. (2016). nursing interventions classification. singapore: elseiver.

Wilkinson Judith m. (2011). Buku saku diagnosis keperawatan : diagnosis


NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC(Kesembilan ed.). (E.
wahyuningsih, Ed., & D. widiarti, Trans.) Jakarta: EGC

Pearce ,Evelyn C.2007.Anatomi dan fisiologi Untuk Paramedis.Jakarta:PT


Gramedia Pustaka Utama

Price ,Sylvia A.2005 . Patofisiologi Volume Edisi 6.Jakarta : EGC

http://www.scribd.com/doc/97536170/GINJAL

ASKEP GAGAL GINJAL Page 20

Anda mungkin juga menyukai