Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan industri dari tahun ke tahun menunjukkan

peningkatan. Tidak dapat dihindari, dampak ikutan dari industrialisasi

ini adalah juga terjadinya peningkatan pencemaran yang dihasilkan

dari proses produksi. Proses produksi ini akan menghasilkan produk

yang diinginkan dan hasil samping yang tidak diinginkan yaitu berupa

limbah. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses

produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga) yang

keberadaannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki

lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.

Pencemaran udara dapat diartikan sebagai hadirnya satu atau

beberapa kontaminan di dalam udara atmosfir, seperti antara lain oleh

debu, busa, gas, kabut, bau-bauan, asap atau uap dalam kuantitas

yang banyak, dengan berbagai sifat maupun lama berlangsungnya di

udara tersebut, hingga dapat menimbulkan gangguan-gangguan

tehadap kehidupan manusia , tumbuhan, atau hewan maupun benda,

atau tanpa alasan jelas sudah dapat memepengaruhi kelestarian

kehidupan organisme.

STIK GIA MAKASSAR | KOMUNITAS III 2018/2019 1


B. Rumusan Masalah

1. Definisi air limbah dan pencemaran udara?

2. Sumber air limbah dan pencemeran udara?

3. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari pembuangan air limbah

dan pencemaran udara?

4. Bagaimana pengelolaan air limbah dan pengendalian pencemaran

udara?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa pengertian dari air limbah dan pencemaran

udara.

2. Untuk mengetahui sumber air limbah dan pencemaran udara

3. Untuk mengetahui dampak yang di timbulkan dari pembuangan air

limbah dan pencemaran udara

4. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan air limbah serta

pengendalian pencemaran udara.

STIK GIA MAKASSAR | KOMUNITAS III 2018/2019 2


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Limbah adalah bahan sisa atau sampah yang dihasilkan dari

berbagai aktivitas manusia dan mahluk lainnya. Sedangkan menurut

keputusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal 1 tentang

Prosedur Impor Limbah bahwa limbah adalah bahan/barang sisa atau

bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah

berubah dari aslinya, kecuali yang dapat dimakan oleh manusia dan

hewan.

Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang

berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum

lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat

yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu

lingkungan hidup.

Pengendalian pencemaran udara adalah setiap usaha atau

kegiatan dari sumber bergerak, sumber tiddak bergerak dan kegiatan

lainnya selalu menghasilkan pollutan maka wajib melakukan

pengendalian pencemaran udara, agar kualitas udara ambien dan

mutu udara emisi, tingkat kebisingan, getaran dan kebauan sesuai

dengan baku mutu tetap memenuhi kesehatan.

STIK GIA MAKASSAR | KOMUNITAS III 2018/2019 3


B. Sumber Pembuangan Air limbah

a. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan

rumah tangga. Limbah rumah tangga biasanya berupa sampah,

baik sampah organik maupun sampah anorganik, detergen, dan

kotoran manusia. Sampah organik contohnya adalah sisa sayuran

dan buah-buahan. Sedangkan sampah anorganik contohnya dalah

kaleng dan plastik bekas.

b. Limbah Industri

Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik

atau perusahaan tertentu. Limbah industri yang dihasilkan pun

sebagian besar adalah limbah yang tergolong berbahaya dan

beracun (B3), diantaranya asam anorganik dan senyawa orgaik.

Limbah industri ini perlu mendapatkan pengolahan terlebih dulu

sebelum dibuang ke dalam lingkungan. Hal ini dimaksudkan agar

zat berbahaya yang terkadung di dalamnya tidak ikut terbuang ke

lingkungan. Pembungan limbah ke lingkungan tanpa pengolahan

dapat menyebabkan pencemaran dan membunuh organisme yang

ada di dalamnya.

c. Limbah Pertanian

STIK GIA MAKASSAR | KOMUNITAS III 2018/2019 4


Limbah pertanian dapat berasal dari sisa penggunaaan pupuk (baik

pupuk organik maupun pupuk kimia) maupun sisa-sisa pestisida.

Sisa penggunaan pupuk dapat larut dalam air, kemudian terbawa

menuju sungai dan mengendap pada beberapa tempat di sungai.

Adanya endapan pupuk ini menyebabkan menumpuknya unsur-

unsur hara di perairan tersebut. Akibatnya tanaman air seperti 

ganggang akan subur dan mendominasi pada perairan tersebut.

Populasi ganggang yang banyak ini akan mengurangi kandungan

oksigen dan menghalangi sinar matahari yang diperlukan oleh

tumbuhan air lainnya. Tidak adanya oksigen dan sinar matahari

yang masuk ini akan menyebabkan  kematian bagi organisme lain

yang hidup di perairan tersebut. Peristiwa ini disebut dengan

eutrofikasi.

C. Sumber Pencemaran Udara

a. Kegiatan manusia

a) Transportasi

b) Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi mengakibatkan

pengembangan wilayah perkotaan ke daerah pinggiran kota.

Akibatnya aktivitas penduduk dengan alat transportasi pun

meningkat. Kegiatan transportasi menjadi penyebab

pencemaran udara karena senyawa kimia yang dihasilkan dari

kendaraan bermotor. Senyawa kimia tersebut antara lain

STIK GIA MAKASSAR | KOMUNITAS III 2018/2019 5


karbon dioksida, nitrogen dioksida, dan beberapa partikel

mikro.

c) Industri

d) Jenis industri yang menjadi sumber pencemaran melalui udara

diantaranya industri besi dan baja, industri semen, industri

kendaraan bermotor, industri pupuk, industri alumunium,

industri pembangkit tenaga air, industri kertas, industri kilang

minyak, industri pertambangan. Industrialisasi di Indonesia

sedang berkembang, tetapi perkembangan tersebut seringkali

mengabaikan pengendalian pencemaran. Oleh karena itu

pemilik usaha industri harus melengkapi industrinya dengan

fasilitas untuk pengendalian limbah.

e) Pembangkit listrik.

f) Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan

berbagai jenis bahan bakar.

g) Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti

(CFC)

b. Sumber alami

a) Gunung berapi

b) Rawa-rawa

c) Kebakaran hutan

d) Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi

c. Sumber-sumber lain

STIK GIA MAKASSAR | KOMUNITAS III 2018/2019 6


a) Transportasi amonia

b) Kebocoran tangki klor

c) Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan

akhir sampah

d) Uap pelarut organic

D. Dampak Pembuangan Air Limbah

Air limbah yang tidak menjalani proses pengolahan yang benar

tentunya dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Dampak

tersebut antara lain:

a. Gangguan Kesehatan

Air limbah dapat mengandung bibit penyakit yang dapat

menimbulkan penyakit bawaan air. Selain itu di dalam air limbah

mungkin juga terdapat zat-zat berbahaya dan beracun yang dapat

menimbulkan gangguan kesehatan bagi makhluk hidup yang

mengkonsumsinya. Adakalanya, air limbah yang tidak dikelola

dengan baik juga dapat menjadi sarang vector penyakit (misalnya

nyamuk, lalat, kecoa, dan lain-lain).

b. Penurunan Kualitas Lingkungan

Air limbah yang dibuang langsung ke air permukaan (misalnya

sungai dan danau) dapat mengakibatkan pencemaran air

permukaan tersebut. Sebagai contoh, bahan organic yang terdapat

dalam air limbah bila dibuang langsung ke sungai dapat

menyebabkan penurunan kadar oksigen yang terlarut didalam

STIK GIA MAKASSAR | KOMUNITAS III 2018/2019 7


sungai tersebut. Dengan demikian menyebabkan kehidupan di

dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu, dalam hal

ini akan mengurangi perkembangannya. Adakalanya, air limbah

juga dapat merembes ke dalam air tanah, sehingga menyebabkan

pencemaran air tanah. Bila air tanah tercemar, maka kualitasnya

akan menurun sehingga tidak dapat lagi digunakan sesuai

peruntukannya.

c. Gangguan Terhadap Keindahan

Adakalanya air limbah mengandung polutan yang tidak

mengganggu kesehatan dan ekosistem, tetapi mengganggu

keindahan. Contoh : air limbah yang mengandung pigmen warna

yang dapat menimbulkan perubahan warna pada badan air

penerima. Walaupun pigmen tersebut tidak menimbulkan gangguan

terhadap kesehatan, tetapi terjadi gangguan keindahan terhadap

badan air penerima tersebut.

d. Kadang-kadang air limbah dapat juga mengandung bahan-bahan

yang bila terurai menghasilkan gas-gas yang berbau. Bila air

limbah jenis ini mencemari badan air, maka dapat menimbulkan

gangguan keindahan pada badan air tersebut.

e. Gangguan terhadap kerusakan benda

Adakalanya air limbah mengandung zat-zat yang dapat dikonversi

oleh bakteri anaerobik menjadi gas yang agresif seperti H 2S. Gas

ini dapat mempercepat proses perkaratan pada benda yang terbuat

STIK GIA MAKASSAR | KOMUNITAS III 2018/2019 8


dari besi (mis. Pipa saluran air limbah) dan bangunan air kotor

lainnya. Dengan cepat rusaknya air tersebut maka biaya

pemeliharaannya akan semakin besar juga, yang berarti akan

menimbulkan kerugian material.

Untuk menghindarkan terjadinya gangguan-gangguan

diatas, air limbah yang dialirkan ke lingkungan harus memenuhi

ketentuan seperti yang disebutkan dalam Baku Mutu Air Limbah.

Apabila air limbah tidak memenuhi ketentuan tersebut, maka perlu

dilakukan pengolahan air limbah sebelum mengalirkannya ke

lingkungan.

E. Dampak Pencemaran Udara

a. Dampak kesehatan

Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap

gangguan kesehatan dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:

a) Irintasia.

Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses

peradangan hanya pada saluran pernapasan bagian atas, yaitu

saluran pernapasan mulai dari hidung hingga tenggorokkan.

Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak, debu.

Iritasi terjadi pada saluran pernapasan bagian atas dan juga

dapat mengenai paru-paru sendiri.

b) Asfiksia

STIK GIA MAKASSAR | KOMUNITAS III 2018/2019 9


Disebabkan oleh ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam

menangkap oksigen atau mengakibatkan kadar O 2 menjadi

berkurang. Keracunan gas Karbon Monoksida mengakibatkan

CO akan mengikat hemoglobin sehingga kemampuan

hemoglobin mengikat O2 berkurang terjadilah Asfiksia. Yang

termasuk golongan ini adalah gas Nitrogen, Oksida, Metan, Gas

Hidrogen dan Helium.

c) Anestesia

Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan

kesadaran, misalnya aeter, aetilene, propane dan alkohol

alifatis.

d) Toksis

Titik tangkap terjadinya toksis berbagai jenis, yaitu :

1) Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah, mi-

salnya benzene, fenol, toluen dan xylene.

2) Keracunan terhadap susunan syaraf, misalnya karbon

disulfid, metil alkohol.

b. Dampak terhadap tanaman

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat

pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan

rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam.

Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat

menghambat proses fotosintesis.

STIK GIA MAKASSAR | KOMUNITAS III 2018/2019 10


c. Hujan asam

pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer.

Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan

membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari

hujan asam ini antara lain:

a) Mempengaruhi kualitas air permukaan

b) Merusak tanaman

c) Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah

sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan

d) Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.

d. Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC,

metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi

panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya

panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan

fenomena pemanasan global.

Dampak dari pemanasan global adalah:

STIK GIA MAKASSAR | KOMUNITAS III 2018/2019 11


a) Peningkatan suhu rata-rata bumi

b) Pencairan es di kutub

c) Perubahan iklim regional dan global

d) Perubahan siklus hidup flora dan fauna

e. Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35

km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter

radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian

molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi

CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil

menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat

dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada

lapisan ozon.

F. Metode Pengelolaan Air Limbah

Metode Pengelolaan Air Limbah Ada beberapa metode yang dapat

digunakan untuk mengelolah air limbah, diantaranya:

a. Pengenceran (disposal by dilution)

STIK GIA MAKASSAR | KOMUNITAS III 2018/2019 12


Air limbah dibuang ke sungai, danau, atau laut agar mengalami

pengenceran. Dengan cara ini air limbah akan mengalami

purifikasi alami. Namun, cara semacam ini dapat mencemari air

permukaan dengan bakteri pathogen, larva dan telur cacing, serta

bibit penyakit lain yang ada didalam air limbah itu. Apabila hanya

cara ini yang dapat diterapkan, maka persyaratan berikut harus

dipenuhi:

1. Air sungai atau danau tidak boleh digunakan untuk keperluan

lain.

2. Volume air mencukupi sehingga pengenceran berlangsung

kurang dari 30-40 kali

3. Air harus cukup mengandung oksigen. Dengan kata lain air

harus mengalir (tidak boleh stagnan) agar tidak menimmbulkan

bau.

b. Cesspool

Bentuk cesspool ini menyerupai sumur tetapi digunakan untuk

pembuangan air limbah. Dibuat pada tanah yang berpasir agar air

buangan mudah meresap kedalam tanah. Bagian atas ditembok

agar tidak tembus air. Apabila ceespool sudah penuh (±60bulan),

lumpur didalamnya dapat dihisap keluar atau dari semula dibuat

cesspool secara berangkai, sehingga bila yang satu penuh, air

akan mengalir ke cesspool berikutnya. Jarak cesspool dengan

STIK GIA MAKASSAR | KOMUNITAS III 2018/2019 13


sumur air bersih adalah 45 meter dan minimal 6 meter dari pondasi

rumah.

c. Sumur resapan (seepage pit)

Sumur resapan merupakan sumur tempat menampung air limbah

yang telah mengalami pengolahan dalam system lain, misalnya

dari aqua privy atau septic tank. Dengan cara ini, air hanya tinggal

mengalami peresapan ke dalam tanah. Sumur resapan ini dibuat

pada tanah yang berpasir, dengan diameter 1-2,5 meter dan

kedalaman 2,5 meter. Lama pemakaian dapat mencapai 6-10

tahun

d. Septic tank

Septic tank, menurut WHO, merupakan metode terbaik untuk

mengelolah air limbah walau biayanya mahal, rumit, dan

memerlukan tanah yang luas. Septic tank memiliki 4 bagian, antara

lain:

1. Ruang pembusukan Dalam ruang ini, air kotor akan tertahan 13

hari dan akan mengalami penguraian oleh bakteri pembusuk

yang akan menghasilkan gas, cairan, dan lumpur. Gas dan

cairan akan masuk kedalam dosing chamber melalui pipa.

Lumpur akan masuk ke ruang lumpur.

2. Ruang lumpur Ruang lumpur merupakan tempat penampungan

lumpur. Apabila ruang sudah penuh, lumpur dapat dipompa

keluar.

STIK GIA MAKASSAR | KOMUNITAS III 2018/2019 14


3. Dosing chamber

Dalam dosing chamber terdapat siphon McDonald yang

berfungsi untuk mengatur kecepatan air yang akan dialirkan ke

bidang resapan agar merata.

4. Bidang resapan Bidang ini akan menyerap cairan keluar dari

dosing chamber dan menyaring bakteri pathogen maupun bibit

penyakit lain. Panjang minimal bidang resapan ini 10meter dan

dibuat pada tanah berpasir

e. System Riool (sewage)

System riool menampung semua air kotor dari rumah maupun

perusahaan, dan terkadang menampung kotoran dari lingkungan.

Apabila dipakai untuk menampung air hujan, sistem riool ini

disebut combined system, sedangkan jika bak penampung air

hujannya dipisahkan maka disebut separated system. Agar tidak

merugikan kepentingan lain, air kotor dialirkan ke ujung kota,

misalnya ke daerah peternakan, pertanian, atau perikanan darat.

Air kotor itu masih memerlukan pengolahan. Proses pengolahan

yang dilakukan, antara lain:

1. Penyaringan (screening) Penyaringan ditujukan untuk

menangkap benda-benda yang terapung diatas permukaan air.

2. Pengendapan (sedimentation) Pada proses ini, air limbah

dialirkan ke dalam bak besar (sand trap) sehingga aliran

menjadi lambat dan lumpur serta pasir mengendap.

STIK GIA MAKASSAR | KOMUNITAS III 2018/2019 15


3. Proses biologis Proses ini menggunakan mikroba untuk

memusnahkan zat organic di dalam limbah baik secara aerob

maupun anaerob.

4. Disaring dengan saringan pasir (sand filter)

5. Desinfeksi Desinfeksi dengan kaporit (10kg/1 juta air limbah)

untuk membunuh mikroba patogen.

6. Pengenceran

Terakhir, air limbah dibuang ke sungai, danau atau laut

sehingga mengalami pengenceran.

Semua proses pengolahan air limbah ini dilakukan dalam suatu

instalasi khusus yang dibangun diujung kota.

G. Pengendalian pencemaran udara

Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan

pada pembenahan sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-

sektor lain.  Untuk dapat menyegarkan udara di luar ruangan dapat

dilakukan sebagai berikut:

a) Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum,

perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab,

semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, 

semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.

b) Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah

kemacetan lalu lintas dan  tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu

lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran

STIK GIA MAKASSAR | KOMUNITAS III 2018/2019 16


berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas

dan mengurangi polusi udara.

c) Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum

maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu

dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan

bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping

memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.

d) Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir

jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut

kota, juga mengurangi polusi udara.

e) Pembuatan Bahan Bakar Nabati (BBN)

f) Menghemat Energi yang digunakan.

STIK GIA MAKASSAR | KOMUNITAS III 2018/2019 17


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

a. Pengelolaan air limbah

Air limbah yaitu air dari suatu daerah permukiman, rumah

tangga, dan juga berasal dari industry, air tanah, air permukaan

serta buangan lainnya yang telah dipergunakan untuk berbagai

keperluan, harus dikumpulkan dan dibuang untuk menjaga

lingkungan hidup yang sehat dan baik.

Tujuan pengolahan air limbah yaitu untuk menetralkan air

dari bahan-bahan tersuspensi dan terapung, menguraikan bahan

organic biodegradable, meminimalkan bakteri patogen, serta

memerhatikan estetika dan lingkungan.

b. Pengendalian Pencemaran udara

Pengendalian pencemaran udara adalah setiap usaha atau

kegiatan dari sumber bergerak, sumber tiddak bergerak dan

kegiatan lainnya selalu menghasilkan pollutan maka wajib

melakukan pengendalian pencemaran udara, agar kualitas udara

ambien dan mutu udara emisi, tingkat kebisingan, getaran dan

kebauan sesuai dengan baku mutu tetap memenuhi kesehatan.

STIK GIA MAKASSAR | KOMUNITAS III 2018/2019 18


B. Saran

a. Pengelolaan Air Limbah

1. Dengan tidak adanya pencemaran, masyarakat menjadi sehat,


sejahtera, dan cerdas, serta lingkungannya bersih.
2. Dengan tidak adanya pencemaran, sumur penduduk bisa
dikonsumsi memenuhi standar kesehatan.
3. Dengan tidak adanya pencemaran, sungai menjadi bersih
sehingga bisa digunakan sumber air baku PDAM.
4. Masyarakat untuk dapat menyambungkan air limbahnya ke
jaringan pipa air limbah.
5. Untuk masyarakat, seharusnya masyarakat lebih sadar diri
untuk tidak membuang limbahnya ke sungai sehingga tidak
mencemari sungai karena apabila sungai bersih membuat
lingkungan menjadi lebih sehat.
6. Untuk pemerintah, seharusnya pemerintah mengadakan lebih
banyak lagi penyuluhan tentang baiknya menggunakan jasa
pengolahan air limbah. 
7. Dengan didirikannya IPAL, diharapkan masyarakat untuk lebih
meningkatkan kesadaran untuk lebih peduli lagi terhadap
pencemaran dan pengolahan air limbah.

b. Pengendalian Pencemaran Udara

Untuk mencegah terjadinya pencemaran udara yang lebih

lanjut hendaknya kita semua ikut menjaga kebersihan udara dan

meminimalkan pencemaran udara, misalnya tidak memakai

kendaraan bermotor yang sudah tua, tidak membuang gas yang

berbahaya secara sembarangan terutama bagi kegiatan industri,

dan lain sebagainya agar kebersihan udara tetap terjaga.

STIK GIA MAKASSAR | KOMUNITAS III 2018/2019 19


DAFTAR PUSTAKA

Alaerts, G., Santika dan Sri Sumestri. 1984. Metode Penelitian Air.

Surabaya: Usaha Nasional

Azwar, Azrul. 1995. Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan. Jakarta :

Mutiara Sumber Widya

Pemerintah Kota Surakarta. 2009. Sekilas Pengolahan Air Limbah Kota

 Surakarta. Surakarta: PDAM.

Siregar, S.A. 2005. Instalasi Pengolahan Air Limbah. Yogyakarta: Kanisius

Soemirat, Juli, 1994. KesehatanLingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada

 University Press.

Sugiharto. 1987. Dasar – Dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta:

Universitas Indonesia Press

Anonim.https://himka1polban.wordpress.com/chemlib/makalah/makalahpe

ncemaran-udara/(di akses pada 12 Mei 2016 pukul 13:00 WITA)

Anonim.https://www.academia.edu/8140639/Pengendalian_Pencemaran_

Udara?auto=download(di akses pada 12 Mei 2016 pukul 13:00 WITA)

Anonim.2014.http://muntiana.blogspot.co.id/2014/09/indoor-air-quality-

bab-pendahuluan-a.html(di akses pada 12 Mei 2016 pukul 13:00 WITA)

Anonim.2016.http://onlinebisnis2.blogspot.co.id/2016/01/udara-dalam-

ruangan-udara-dalam-ruangan.html(di akses pada 12 Mei 2016 pukul

13:00 WITA)

Anonim.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41198/4/Chapter

%20II.pdf(di akses pada 12 Mei 2016 pukul 13:00 WITA)

STIK GIA MAKASSAR | KOMUNITAS III 2018/2019 20

Anda mungkin juga menyukai