Anda di halaman 1dari 20

NEFROLITIASIS

ANIKE NOVALIA

1741013217
Nefrolitiasis (Batu ginjal)
merupakan suatu penyakit yang salah satu gejalanya adalah
pembentukan batu di dalam ginjal.

Batu atau kalkulus dalam pelvis renal batu-batu tersebut dibentuk oleh
kristalisasi larutan urin (kalsium oksolat asam urat, kalium fosfat, struvit
dan sistin).
Ukuran batu tersebut bervareasi dari yang granular (pasir dan krikil)
sampai sebesar buah jeruk. Batu sebesar krikil biasanya dikeluarkan
secara spontan, pria lebih sering terkena penyakit ini dari pada wanita
dan kekambuhan merupakan hal yang mungkin terjadi).
Etiologi
Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan
gangguan aliran urin, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih,
dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang idiopatik.
Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah
terjadinya batu saluran kemih pada seseorang. Faktor- faktor tersebut
antara lain :
A. Faktor Intrinsik :
a) Herediter (keturunan).
b) Umur : sering dijumpai pada usia 30-50 tahun.
c) Jenis Kelamin : jumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak
dibandingkan dengan pasien perempuan.
B. Faktor Ekstrinsik :
a) Geografis :
pada beberapa daerah menunjukan angka kejadian batu saluran kemih yang lebih tinggi
daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt (sabuk batu), sedangkan
daerah batu di Afrika Selatan hampir tidak dijumpai penyakit batu saluran kemih.
b) Iklim dan temperatur
c) Asupan air :
kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang dikonsumsi, dapat
meningkatkan insiden batu saluran kemih.
d) Diet :
Diet banyak purin, oksalat, dan kalsium mempermudah terjadinya penyakit batu saluran
kemih.
e) Pekerjaan :
Penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang
aktivitas atau sedentary life.
Patofisiologi
Ada beberapa teori tentang terbentuknya Batu saluran kemih adalah:
1. Teori nukleasi: Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu atau
sabuk batu (nukleus). Partikel-partikel yang berada dalam larutan kelewat jenuh
akan mengendap di dalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu. Inti
bantu dapat berupa kristal atau benda asing saluran kemih.
2. Teori matriks: Matriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin,
globulin dan mukoprotein) sebagai kerangka tempat mengendapnya kristal-
kristal batu.
3. Penghambat kristalisasi: Urine orang normal mengandung zat penghambat
pembentuk kristal yakni magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein dan
beberapa peptida. Jika kadar salah satu atau beberapa zat ini berkurang akan
memudahkan terbentuknya batu dalam saluran kemih.
Batu saluran kemih dapat menimbulkan penyulit berupa obstruksi dan
infeksi saluran kemih.
Manifestasi obstruksi pada saluran kemih bagian bawah adalah retensi
urine atau keluhan miksi yang lain sedangkan pada batu saluran kemih
bagian atas dapat menyebabkan hidroureter atau hidrinefrosis.
Batu yang dibiarkan di dalam saluran kemih dapat menimbulkan infeksi,
abses ginjal, pionefrosis, urosepsis dan kerusakan ginjal permanen
(gagal ginjal).
Annamnesa
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Terdahulu
Jantung 1. Nyeri ari-ari dan pinggang sejak ± 2
jam SMRS dan mual
Riwayat Pengobatan 2. BAK berdarah
Kontrol di Poli Jantung dan pernah di rawat 3.Mencret sejak 1 hari SMRS
(frekuensi 4x/hari),ampas (+)
4.Batuk (+), dahak (+) berulang
Riwayat Sosial, Ekonomi, Pekerjaan
Pasien seorang wiraswasta, bekerja di bengkel, aktivitas sedang Riwayat makan kerupuk jengkol 1 hari
SMRS
Riwayat penyakit keluarga: Asma

Riwayat Alergi : -

Keluhan utama
Nyeri ari-ari menjalar sampai ke
pinggang
Kasus
Identitas pasien

Nama : Tn. DR
Alamat : Busur
Umur : 40 tahun
Ruangan : Interne Pria
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kawin/tidak : Kawin
Pendidikan/Pekerjaan : Wiraswasta
Pembayaran : BPJS
Masuk RS : 16 Agustus 2017 02.56 WIB
Keluar RS : 18 Agustus 2017
Data Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Sedang
Kesadaran CMC
Nadi 102x/menit
Pernafasan 20x/menit
Suhu 36,5 ºC
Mata Normal
Thorax Normal
Pulmo Normal
Abdomen Nyeri perut dan pinggang
Genitalia -
Ekstremisitas -
Data Laboratorium
Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan Nilai Normal Hasil Keterangan
Hb (g/dL) 13-16 g/dl 14,5 Normal

Leukosit 5000-10000/uL 13.900 uL Tinggi

Hematokrit (%) 40-48% (P)37-43% (W) 44% Normal

Trombosit 150-400.103/ uL 235.000/µL Normal

Pemeriksaan Kimia Klinik


Gula darah sewaktu <200 mg/dl 97 mg/dl Normal

Pemeriksaan Urine
MakroskopisWarna Kekeruhan Merah +1.0256,5
1003-10304,6-8,5
BJpH
MikroskopisLeukositEritrositNitr
<5 LPB<5 LPB- 10-15 LPB>20 LPB+
it
KimiaProteinGlukosaBilirubin
Urobilinogen Benda KetonTes ---<1,0-- +2--Normal-+3
darah samar
Diagnosis
Kolik Renal ec Intoksikasi jengkol, Ureterolitiasis dan Urethritis.
Data Organ Vital
TANGGAL (Agustus 2017)
16 17 18
NO DATA
Pagi Malam
Pagi Malam Pagi Malam

Tekanan darah
1 120/90 130/80 120/90 130/80 125/80 -
(mmHg)
2 Nadi (kali/menit) 102 - - - - -
Laju napas - -
3 24 - - -
(kali/menit)
4 Suhu (0C) 36,5 - - - - -
5 Nyeri 3 2 2 1 - -
Terapi Farmakologis
JENIS OBAT Tanggal Pemberian Obat
No. Regimen Dosis
Nama Dagang/ Generik 16/8 17/8 18/8

1 IVFD RL 8 jam/ kolf Ѵ Ѵ -

2 Ranitidine Injeksi 2 x 1 ampul (50mg/amp) Ѵ Ѵ -

3 Ketorolac injeksi 2 x 1 ampul Ѵ Ѵ -

4 Natrium bicarbonat 3 x 1 tab Ѵ Ѵ Ѵ

5 Urinter 2 x 1 tab Ѵ Ѵ Ѵ

6 Ciprofloxacin 2x1 tab Ѵ Ѵ Ѵ


Obat Pulang
JENIS OBAT
No. Regimen Dosis
Nama Dagang/ Generik

1 Na. bikarbonat 2 x 1 (4)

2 Ranitidine tablet 2 x 1 (10)

3 Ciprofloxacin 2 x 1 (6)

4 Urinter tablet 2 x 1 (5)


Lembaran pengkajian obat yang diberikan pada
kasus
No JENIS OBAT
Regimen Dosis Indikasi Efek Samping
. Nama Dagang/ Generik

1 Saat di IGD
untuk mengobati timbulnya rasa tidak
nyeri ringan sampai nyaman pada saluran
a Pronalges Supp 2
sedang cerna seperti mual,
diare.
untuk meluruhkan
batu ginjal dan untuk perut kembung, kram
b Na. bicarbonat 3 x 1 tab
mencegah perut.
terbentuknya kristal
JENIS OBAT
Regimen
No. Indikasi Efek Samping
Nama Dagang/ Generik Dosis

2 Saat di bangsal interne


Sembelit, Sakit
untuk menambah cairan dan kepala,kehilangan
a IVFD RL 8 jam/ kolf
elektrolit tubuh selera makan,Mual
Muntah.
2 x 1 ampul untuk menangani asam
b Ranitidine Injeksi sakit kepala, diare
(50mg/amp) lambung yang berlebihan
timbulnya rasa tidak
untuk mengobati nyeri ringan nyaman pada saluran
c Ketorolac injeksi 2 x 1 ampul
sampai sedang cerna seperti mual,
diare.
untuk meluruhkan batu ginjal
perut kembung, kram
d Natrium bicarbonat 3 x 1 tab dan untuk mencegah
perut.
terbentuknya kristal
JENIS OBAT
Regimen
No. Indikasi Efek Samping
Nama Dagang/ Generik Dosis

untuk mengobati infeksi mual atau anoreksia,


saluran kemih baik akut sakit perut atau
e Urinter 2 x 1 tab maupun kronis yang distensi, muntah,
disebabkan oleh bakteri yang diare, konstipasi atau
sensitif. stomatitis.
untuk mengatasi penyakit
infeksi baik infeksi saluran mual, muntah, diare,
f Ciprofloxacin 2 x 1 tab napas atas, infeksi saluran fungsi hati abnormal,
pencernaan, hingga infeksi dan ruam kulit.
saluran kemih.
Lanjutan
JENIS OBAT
Tepat Tepat Tepat Tepat
No. Nama Dagang/ Komentar
indikasi obat pasien dosis
Generik
untuk memenuhi kekurangan cairan dan
1 IVFD RL Tepat Tepat Tepat Tepat
elektolit karena diare
untuk mengatasi asam lambung yang
2 Ranitidine Injeksi Tepat Tepat Tepat Tepat
berlebihan
untuk mengobati nyeri ringan sampai
3 Ketorolac injeksi Tepat Tepat Tepat Tepat
sedang
Natrium untuk meluruhkan batu ginjal, dan untuk
4 Tepat Tepat Tepat Tepat
bicarbonat mencegah terbentuknya kristal
5 Urinter Tepat Tepat Tepat Tepat untuk mengobati infeksi saluran kemih
untuk mengatasi penyakit infeksi infeksi
6 Ciprofloxacin Tepat Tepat Tepat Tepat
saluran kemih
untuk mengobati nyeri ringan sampai
7 Progesnal Tepat Tepat Tepat Tepat sedang
Lembaran pengkajian obat
No nama obat Uraian Masalah Saran

1 Ranitidin Tidak ada tanda- tanda yang menunjukkan disrankan tidak digunakan bila tidak
pasien kelebihan asam lambung diperlukan kecuali ada indikasi untuk
digunakan
Penatalaksanaan
1. Karena batu ginjal meningkatkan resiko infeksi, sepsis dan obstruksi urinarius
pasien di instruksikan melaporkan penurunan volume urin dan adanya urin yang
keruh atau mengandung darah.
2. Keluar urin total dan pola berkemih diperiksa.
3. Meningkatkan pemasukan cairan di lakukan untuk mencegah dehidrasi dan
meningkatkan tekanan hidrostaltik dalam traktus urinasius untuk mendorong
pasase batu.
4. Ambulasi didorong sebagai suatu cara untuk menggeser batu dari taktus
urinarius.
5. Tanda-tanda vital pasien mencakup suhu dipantau untuk mendeteksi tanda-
tanda dini adanya infeksi.
6. Segera melaporkan bila ada rasa nyeri.
7. Analgesik diberikan sesuai resep untuk mengurangi nyeri.
8. Melakukan pembedahan untuk pengambilan batu ginjal.
Konseling / informasi obat
1. Jelaskan tentang penggunaan obat
a. Natrium bikarbonat diminum 2 x sehari 1 tablet
b. Urinter diminum 2 x sehari 1 tablet disaat 1 atau 2 jam
sebelum atau sesudah makan. saat perut kosong.
c. Ciprofloxacin diminum 2 x sehari 1 tablet
d. Ranitidin diminum 2 x sehari 1 tablet
2. Pasien disarankan untuk banyak minum air putih
3. Hindari makanan yang dapat mempermudah terbentuknya batu
empedu

Anda mungkin juga menyukai