Oleh kelompok 3
1. Farida Diah Prihandini Wilujeng : 1507. 14201. 406
2. Evlin M. Jela : 1507. 14201. 403
3. Heppy Juita Apriani : 1507. 14201. 410
4. Herdian Yudhana : 1507. 14201. 411
5. Kirstie Adelphinia Tuati : 1507. 14201. 420
6. Leonardus Alfrid Yasinto Nadut : 1507. 14201. 421
7. Margarida Soares Gomes : 1507. 14201. 424
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Definisi
Kanker ginjal adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelainan
pertumbuhan dari sel-sel kanker pada ginjal. Biasanya, hanya satu ginjal yang
terkena kanker.
Kanker ginjal merupakan sebagian besar tumor ginjal yang solid (padat) dan
jenis kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah karsinoma sel ginjal
(adeno karsinoma renalis/hipernefroma). Kanker ginjal atau hipernefroma
merupakan jenis kanker yang terdapat pada bagian ginjal atau disebut tubulan Commented [u3]: setiap paragraf tolong diberi daftar
pustakanya,, contoh (tyas, 2016)
renal proksimal.
Carsinoma sel ginjal (renal cell carcinoma) adalah tumor malignansi renal
tersering, dua kali lebih sering di temukan pada laki-laki dibandingkan pada
wanita.
Karsinoma sel ginjal merupakan tumor yang berasal dari epitel tubulus ginjal
terutama terletah di korteks. Carsinoma sel ginjal (renal cell carcinoma) adalah
tumor malignansi renal tersering, dua kali lebih sering di temukan pada laki-laki di
bandingkan kepada wanita.
2.2 Etiologi
Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui. Namun penelitian
telah menemukan factor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan risiko
terjadinya kanker ginjal. Risiko terjadinya carcinoma sel ginjal meningkat sejalan
dengan bertambahnya usia. Kanker ini paling sering terjadi pad ausia 50-70
tahun. Pria memiliki risiko 2 kali lebih besar dibandingkan wanita.
HVL. Suatu gen HVL yang tidak normal dapat meningkatkan resiko kanker
ginjal, juga menyebabkan kista atau tumor dimata, otak dan bagian bagian
tubuh yang lainnya. Penderita sindrom ini bisa melakukan tes pemeriksaan
terhadap kemungkinan gen VHL yang tidak normal.
6. Jenis kelamin. Laki laki dimungkinkan lebih banyak menderita kanker ginjal
daripada perempuan. Di AS, sekitar 20.000 laki laki dan 12.000 perempuan
menderita kanker ginjal dalam setiap tahun.
7. Makanan tinggi lemak
8. Faktor lingkungan seperti terpapar cadmium, pelarut klorin, asbestos.
2.3 Klasifikasi
d) Anemia
e) Penurunan berat badan
f) Infeksi saluran kencing
g) Demam
h) Malaise
i) Anoreksia
j) Nyeri perut yang bersifat kolik, akibat adanya gumpalan darah dalam
saluran kencing.
Pathway
Idiopatik 1. Merokok
2. Kegemukan
3. Dialisis
4. lingkungan
CA ginjal
Adrenal
Informasi tidak
adekuat
Adanya massa
Kurang pengetahuan tentang
prognosis
Penekanan pada pembuluh
darah
Ansietas
Pecahnya
pembuluh darah
Sel parietas
Inflamasi
HCL
meningkat
Pengeluaran
mediator nyeri
Mual Muntah
MK : Nyeri akut
MK : Kekurangan MK :
volume cairan Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari Commented [u5]: standart penulisan DX keperawtan tolong
kebutuhan disesuaikan dengan NANDA atau SDKI.. munculkan minimal 5
s diagnosa keperawtan
4. Pengkajian Perpolaa.
a. Pola nutrisi dan metabolic :
Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit. Dapat terjadi
kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air,
edema pada sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah mengalami
infeksi karena adanya depresi sistem imun. Adanya mual , muntah
dan anoreksia menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat. BB
meningkat karena adanya edema. Perlukaan pada kulit dapat terjadi
karena uremia.
b. Pola eliminasi :
Eliminasi alvi tidak ada gangguan, eliminasi uri : gangguan pada
glumerulus menyebakan sisa-sisa metabolisme tidak dapat diekskresi
dan terjadi penyerapan kembali air dan natrium pada tubulus yang
tidak mengalami gangguan yang menyebabkan oliguria sampaianuria
,proteinuri, hematuria.
2.6.3 Intervensi
1) Mempertahankan membran
urine output sesuai mukosa, nadi
dengan usia dan adekuat, tekanan
BB, BJ urine darah ortostatik ),
normal, HT normal jika diperlukan
2) Tekanan darah, 3. Monitor hasil lab
nadi, suhu tubuh yang sesuai
dalam batas dengan retensi
normal cairan
3) Tidak ada tanda (osmolalitas urin
tanda dehidrasi, )
Elastisitas turgor Monitor vital sign
kulit baik, 1. Monitor masukan
membran mukosa makanan / cairan
lembab, tidak ada dan hitung intake
rasa haus yang kalori harian
berlebihan(1-4) 2. Kolaborasi
pemberian cairan
3. IV
3. Monitor status
nutrisi
4. Berikan cairan
5. Berikan diuretik
sesuai interuksi
6. Dorong
masukan oral
7. Berikan
penggantian
nesogatrik sesuai
output
8. Dorong keluarga
untuk membantu
pasien makan
9. Kolaborasi dokter
jika tanda cairan
berlebih muncul
meburuk
3. Ketidakseimbanga NOC : NIC :
n nutrisi kurang Nutritional Status : Nutrition Management
dari kebutuhan nutrient Intake 1. Kaji adanya
tubuh b/d alergi makanan
ketidakmampuan setelah dilakukan 2. Anjurkan pasien
untuk tindakan keperawatan untuk
mengabsorpsi selama 2x24 jam nutrisi meningkatkan
nutrien pasien tercukupi dengan intake Fe
indicator : 3. Anjurkan pasien
Kriteria Hasil : untuk
1. Adanya meningkatkan
peningkatan berat protein dan
badan sesuai vitamin C
dengan tujuan 4. Berikan
2. Berat badan ideal substansi gula
sesuai dengan 5. Yakinkan diet
tinggi badan yang dimakan
3. Mampu mengandung
mengidentifikasi tinggi serat untuk
kebutuhan nutrisi mencegah
4. Tidk ada tanda konstipasi
tanda malnutrisi 6. Berikan makanan
5. Menunjukkan yang terpilih (
peningkatan fungsi sudah
pengecapan dari dikonsultasikan
menelan dengan ahli gizi
6. Tidak terjadi 7. Ajarkan pasien
penurunan berat bagaimana
badan yang membuat catatan
berarti(1-4) makanan harian.
8. Monitor jumlah
nutrisi dan
kandungan kalori
9. mendapatkan
nutrisi yang
dibutuhkan
Nutrition Monitoring
1. BB pasien dalam
batas normal
2. Monitor adanya
penurunan berat
badan
3. Monitor tipe dan
jumlah aktivitas
yang biasa
dilakukan
4. Monitor interaksi
anak atau
orangtua selama
makan
5. Monitor kulit
kering dan
perubahan
pigmentasi
6. Monitor mual dan
muntah
7. Monitor makanan
kesukaan
8. Monitor
pertumbuhan
dan
perkembangan
9. Monitor kalori
dan intake
nuntrisi
10. Catat adanya
edema,
hiperemik,
hipertonik papila
lidah dan cavitas
oral.
11. Kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah kalori dan
nutrisi yang
dibutuhkan
pasien.
BAB III
STUDY KASUS
Seorang Pria 75 tahun dirujuk kelembaga kami setelah didiagnosa massa ginjal
kanan pada computed tomography (CT) padat dengan 3,0 cm, pemeriksaan ini dilakukan
untuk menilai trauma thoraks. Dan tidak memiliki gejala yang spesifik. Hasil pemeriksaan
Laboratarium dalam batas normal. Pada ct abdomen massa ginjal diindentifikasi dibagian
atas dari ginjal kanan (Gambar). Didefinisikan baik pengukuran massa sekitar 3,5 cm x 2,0
cm dan terdiri massa kistikofapartial dengan massa ginjal padat, komponen kistik yang
terkandung klasifikasi. Tidak ada hidronefrosis yang pasti atau caliectasis terdeteksi. Pasien
tidak memiliki temuan abnormal lainnya, seperti diduga metastasis jauh atau metastasis
kelenjar getah bening pada saat itu kami menganggap kistik karsinoma sel ginjal (RCC),
oncocytoma, dan jenis dewasa nephroma cystic sebagai diagnose diferensiadari cystic
campuran ini dan tumor ginjal yang solid. Pada may 2012, kami merencanakan nefrektomi
parsial terbuka , selama operasi kami melihat bahwa tumor telah menginfaksi kapsul ginjal
oleh karena itu, kami melakukan nefrektomi terbuka. Setelah evaluasi histopatolog
didiagnosa lesi sebagian tumor karsinoid ginjal primer ((neuro akhir ocrine tumor). tumor
bertemu kedua kriteria kimia histologis dan immuno untuk penunjukan sebagai tumor
karsinoid. Terlalu, tumor direseksi di cludeda mas putih lembut-kuning sattached untuk lesi
kistik (Figure2). Pada pemeriksaan mikroskopis, tumor terdiri dari pita-seperti, trabecular,
atau roset seperti pola sel dengan inti yang tinggi rasio sitoplasma (Gambar 3). Immuno
histologis, sel-sel tumor yang positif untuk antibodi untuk penanda neuro endokrin,
chromograninA (Figure4), adhesi sel saraf molekul (NCAM) (Gambar 5), dan somato Commented [u6]: tidak terlalu detail ttg fpemeriksaan CT..
tolong dibuat kasus yang seperti kasus keperawtaan...
reseptor statin type2 (SSTR2) (Figure6) .suatu sel-sel tumor memiliki hitungan mitosis dari 4
mitosis / 10 bidang daya tinggi dan tingkat proliferasi penanda Ki-67 adalah 5%. Mikroskopis
dan immuno histologis Temuan swere kompatibel dengan diagnosis dari ginjal tumor neuro
akhir ocrine primer (grade2). Tidak ada kekambuhan lokal atau metastasis sistemik
terdeteksi selama the18-bulan follow-upperiod Commented [u7]: studi kasus ini disesuaikan dengan asuhan
keperawatan dibawahnya ini.. sya baca tidak sinkron.. tolong di
sinkronisasikan....
BAB IV
ANALISA KASUS
4.1 PENGKAJIAN
a. Biodata
1) Identitas klien
Nama : Tn A
Umur : 75 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat :
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Bugis
Pendidikan : Strata 1
Pekerjaan : PNS
Pendapatan :
b. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
a) Keluhan Utama : Nyeri Pinggang
b) Riwayat keluhan utama
P : Penumpukan massa
Q : Nyeri seperti ditusuk
R : Daerah pinggang dan perut
S : Skala nyeri 6
T : Dimulai sejak 3 minggu sebelum MRS
c) Kondisi yang memperberat : Aktivitas fisik
d) Kondisi yang meringankan : Tirah baring
e) Keluhan lain yang menyertai
Klien mengatakan merasakan nyeri pada daerah Commented [u8]: nyeri dmana??
5) Mata
Inspeksi : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak
mengalami gangguan penglihatan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
6) Hidung
Inspeksi : Simetris, tidak ada polip
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
7) Telinga
Inspeksi : Simetris, Tidak ada serumen, Tidak ada gangguan pendengaran
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
8) Muka
Inspeksi : Ekspresi wajah tampak meringis kesakitan, ekspresi wajah tampak
tegang, bentuk wajah oval
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
9) Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP
Palpas : Tidak ada nyeri tekan
10) Thorax
Inspeksi : Ictus simetris ka/ki
Auskultasi :Tidak ada wheezing, Tidak ada ronchi
Palpasi : Ictus cordis teraba pada iga 4 dan 5
Perkusi : Vocal fremitus ka/ki sama, Sonor ka/ki
11) Abdomen
Inspeksi : Simetris kanan kiri
Auskultasi : Bunyi peristaltik 14 x/menit
Palpasi : Teraba adanya massa pada abdomen kuadran kanan dan kiri
Bawah, Terdapat nyeri tekan pada area abdomen
12) Ekstremitas
Inspeksi : Tidak ada oedema, terpasang infus RL 120 tetes/menit pada
tangan kiri tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
13) Kulit
Inspeksi : Turgor kulit baik, Warna coklat
d. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan laboratorium
KIBC : 8.000 H/mm3 (3.500-10.000)
PLT : 228.000 H/mm3 (150.000-390.000)
Hb : 11,3 g/dl
2) Pemeriksaan Radiologi
2) Therapy pengobatan
3) Computed Tomography (CT)
No Pola Aktivitas Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Pola persepsi sensori a. Makan-makanan a. Makan 3 x sehari
dan pemeliharaan yang sehat b. Klien tetap
kesehatan b. Klien adalah merokok
perokok aktif
2. Pola Nutrisi dan cairan a. Selera makan baik a. Nafsu makannya
tubuh b. Tidak ada menurun
pantangan b. Klien diet rendah
makanan lemak
c. Mengkonsumsi air c. Mengkonsumsi air
putih dan kopi putih
3. Pola Eliminasi a. BAB 1 x Sehari a. BAB 1 x Sehari
b. BAK 3 x Sehari b. BAK 6 9 x
Sehari
4. Pola tidur dan istirahat a. Lamnya tidur 5-6 a. Lamanya tidur 2
Jam sehari 3 Jam sehari
b. Kualitas tidur baik b. Kualitas tidur
kurang baik
5. Pola aktivitas dan a. Klien berkerja a. Klien tifak Berkerja
Latihan sebagai PNS b. Melakukan
b. Melakukakan aktivitas dengan
Aktivitas secara dibantu oleh
mandiri keluaga
6. Pola Persepsi terhadap a. Klien adalah a. Klien adalah
Diri seorang Ayah pasien
b. Ideal Diri Pekerja b. Lemah, tidak
Keras mampu berkerja
7. Pola Hubungan Peran a. Interaksi baik a. Interaksi BAik
8. Pola Sensori Kognitif a. Baik a. Reflek daerah
pinggang menurun
9. Pola Stress dan koping A. Tidak ada a.. tidak ada kecemasan
kecemasan
10. Pola Keyakinan dan a. Menjalankan A. Tidak dapat
d. Lingkungan
Klien tinggal bersama dengan seorang istri dan dua orang anak, tempat tinggal klien
merupakan sebuah rumah permanent dengan sumber penerangan dari PLN dan
sumber air dari PDAM.
e. Psikososial
Klien mengatakan merasa menyesal dengan penyakit yang dideritanya dan bersedia
untuk bergaya hidup sehat kedepannya
f. Klasifikasi Data
Data Subjektif
Klien mengatakan merasakan nyeri pada daerah perut
Klien mengatakan nafsu makan menurun
Klien mengatakan sulit melakukan pergerakan karena nyeri
Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk
Klien mengatakan sering BAK disertai nyeri
Data objektif
Ekspresi klien nampak meringis
Porsi makan tidak di habiskan
Nyeri tekan daerah abdomen (+)
Klien nampak melakukan pergerakan dengan dibantu oleh keluarga
Klien nampak tirah baring
Teraba adanya massa pada daerah abdominal kuadran bawah
Klien nampak lemah
Disfungsi ginjal
Commented [u9]: Etilogi jangan sama semuanya,,, jika
diagnosanya ttg ntrisi maka yang hubungan anatara tumor ginjal
dengan sistem pencernaan...
Data Subjektif : Tumor Ginjal Gangguan Mobilitas fisik Commented [u10]: Dengan DS n DO sperti itu apakah termasuk
gangguan mobilitas fisik?? Tolong dibaca definisi hambatan
a. Klien mengatakan monilitas fisik..
keluarga
b. Klien Nampak tirah
baring
c. Klien tampak lemah
:Anoreksi, berlahan.
Letargi, c. Diare sebagai
hipoproteinemia. reaksi oedema
c. Beri diet yang intestine dapat
bergizi memperburuk
d. Beri makanan status nutris
dalam porsi kecil d. Mencegah
tapi sering status nutrisi
e. Beri suplemen menjadi lebih
vitamin dan besi buruk
sesuai instruksi e. Membantu
dalam proses
metabolisme.
3. angguan Imobilitas berhubungan dengan a. Pertahangkan a. Mengurangi
kelelahan tirah baring bilah pengeluaran
Tujuan : terjadi edema energi
berat b. Mengurangi
Pasien mendapat istrahat yang adekut
b. seimbangkan kelelahan pada
istrahat dan pasien
aktivitas bila c. Untuk
ambulasi mmenghemat
c. intrusikan pada energi
anak
untuk istrahat
bila ia merasa
lelah
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kanker Ginjal adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelainan
pertumbuhan dari sel-sel kanker pada ginjal. Biasanya, hanya satu ginjal yang
terkena kanker.
Kanker ginjal merupakan sebagian besar tumor ginjal yang solid (padat) dan
jenis kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah karsinoma sel ginjal
(adeno karsinoma renalis / hipernefroma).
factor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan risiko terjadinya kanker
ginjal diantaranya :
1. Merokok
2. Kegemukan / obesitas.
3. Dialysis jangka panjang.
Dialysis adalah perawatan untuk orang orang yang ginjalnya tidak bekerja
dengan baik.
4. Hipertensi.
5. Jenis kelamin.
Laki laki dimungkinkan lebih banyak menderita kanker ginjal daripada
perempuan.
6. Makanan tinggi lemak.
7. Faktor lingkungan
seperti terpapar cadmium, pelarut klorin, asbestos.
5.2 Saran
Asuhan Keperawatan kami masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan kami. Besar harapan kami agar pembaca memberikan saran dan
kritik yang bersifat membangun dari pembaca agar Asuhan Keperawatan ini
menjadi sempurna.
DAFTAR PUSTAKA