PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari tumor ginjal ?
2. Apa etiologi tumor ginjal ?
3. Bagaimana patofisiologi tumor ginjal ?
4. Bagaimana gejalan klinis tumor ginjal ?
5. Bagaimana penatalaksanaan terhadap penyakit tumor ginjal ?
6. Bagaimana asuhan keperawatan klien dengan tumor ginjal ?
dengan LFG 120 ml/menit atau sekitar 170 liter per hari. Penyaringan
melalui vena renalis yang bermuara ke dalam vena kava inferior. Sistem
arteri ginjal adalah end arteries yaitu arteri yang tidak mempunyai
C. ETIOLOGI
Dalam keadaan normal, sel-sel di dalam saluran kemih tumbuh dan
membelah secara wajar. Tetapi kadang sel-sel mulai membelah diluar kendali
dan menghasilkan sel-sel baru meskipun tubuh tidak memerlukannya. Hal ini
akan menyebabkan terbentuknya suatu massa yang terdiri jaringan
berlebihan, yang dikenal sebagai tumor.
Gambar 4. Adenokarsinoma
Gambaran trifasik pada tumor Wilms, adanya epithel, blastema dan stroma.
pelvis renalis karena adanya batu yang menahun pada pelvis renalis.
Sebagian besar tumor renalis pada orang dewasa ialah karsinoma sel
vena renalis.
F. PATOFISIOLOGI
Tumor ini berasal dari sel tubulus ginjal yang dapat dimulai dari korteks
maupun daerah medulla. Tumor dari daerah korteks cenderung meluas
kedarah sekitar ginjal. Tumor ini mempunyai pseudo kapsul yang terdiri dari
jaringan parenkim yang tertekan serta jaringan fibrous dan sel-sel inflamasi.
Infiltrasi tumor ke daerah luar menyebabkan tonjolan yang dapat digunakan
sebagai tanda diagnostik pada pemeriksaan USG atau CT scan.
Ukuran sangat bervariasi mulai dari yang berukuran kecil sampai ukuran
8-9 cm. Secara makroskopik akan terlihat pewarnaan kekuningan atau orange
oleh karena mengandung banyak lemak. Permukaan tumor yang lebih kecil
1. CT-Scan
kista atau tumor padat terutama dalam melakukan staging. Dapat juga
penyebaran tumor pada vena renalis, vena cava, ekstensi perirenal dan
Gambar 3.1.3 a) Adanya kalsifikasi fokal pada bagian atas dari ginjal
sebelah kanan. b) Adanya massa yang besar pada ginjal kanan disertai
dengan kalsifikasi, infasi ke lobus hepar. c) Adanya kalsifikasi fokal pada
bagian atas ginjal sebelah kanan (panah putih).
2. USG
Apabila terdapat keraguan antara kista atau tumor padat ginjal, maka
pemeriksaan tersederhana dan murah adalah pemeriksaan
ultrasonografi. Dalam hal ini USG hanya dapat menerangkan bahwa
ada massa solid atau kistik.
Pemeriksaan USG umumnya dapat membedakan karsinoma renal,
angioleiomiolipoma renal dan kista renal sederhana. Lemak
menunjukkan hiperekoik, karsinoma sel renal tidak mengandung
lemak sehingga USG dapat membedakan dengan baik karsinoma renal
dan angioleimiolipoma renal. Tapi angioleimiolipoma renal yang
mengandung sedikit lemak mudah didiagnosis keliru sebagai
karsinoma renal.
Gambar 3.2.1. Karsinoma ginjal yang diidentifikasi sebagai massa yang bulat
yang membentang dari bagian posterior ginjal ( anak panah ) .
Gambar 3.2.4. Karsinoma sel ginjal yang diidentifikasi sebagai massa yang bulat
yang membentang dari bagian posterior ginjal ( anak panah ) .
3. MRI
MRI bisa memberikan keterangan tambahan mengenai penyebaran
tumor. MRI dapat mengungkapkan adanya invasi tumor pada vena
renalis dan vena cava tanpa membutuhkan kontras, tetapi
1. Pengkajian Fokus
a. Identitas pasien dan identitas penanggung jawab
b. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging, bengkak
sekitar perut. Tidak nafsu makan, mual, muntah dan diare. Badan panas
hanya 1 hari pertama sakit.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Apakah klien pernah mengeluh kelainan pada ginjal sebelumnya, atau
gejala-gejala tumor wilms.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada riwayat keluarga klien pernah mengidap kanker atau tumor
sebelumnya.
c. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan TTV pada klien, melakukan pemeriksaan secara
head to toe yang harus diperhatikan adalah palpasi abdomen yang cermat
dan pengukuran tekanan darah pada klien. Tumor dapat memproduksi
rennin atau menyebabkan kompresi vaskuler sehingga mengakibatkan
hipertensi pada anak.
d. Pemeriksaan kebutuhan Fisik dan Psikososial
1) Pola Nutrisi dan Metabolik.
Dapat terjadi kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium
dan air,edema pada sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah
mengalami infeksi karena adanya depresi sistem imun. Adanya
mual,muntah,dan anoreksia menyebabkan intake nutrisi yang tidak
adekuat. BB meningkat karena adanya edema. Perlukaan pada kulit
dapat terjadi karena uremia.
2) Pola Eliminasi.
a. Pre Kemoterapi
b. Post Kemoterapi
5. Kolaborasi 5. Pemberian
pemberian antiemetik lebih
antiemetik. efektif dalam
mengurangi/
mencegah mual
pada klien dengan
kemoterapi.
6. Pemberian
6. Berikan antiemetik lebih
antiemetik satu efektif dalam
jam sebelum mengurangi/
pemberian mencegah mual
khemoterapi. pada klien dengan
kemoterapi.
7. Makan/minum
7. Motifasi klien sedikit-sedikit tapi
untuk sering dapat
makan/minum mengurangi
sedikit-sedikit sensasi muntah
tetapi sering. akibat lambung
yang penuh.
8. Diit yang menarik
8. Berikan diit dan disukai oleh
yang disukai klien dapat
dalam kondisi menimbulkan
B. SARAN
Diharapkan semua orang terutama yang beresiko tinggi terkena penyakit
tersebut memahami dan mengerti mengenai penyakit tersebut sehingga
bisa dilakukan penanganan lebih awal dan menghindar terjadinya
kegawatan.