PENDAHULUAN
Pemasangan infus adalah suatu cara untuk pemberian cairan melalui jalur pembuluh
darah vena di perifer. Tindakan ini memerlukan prosedur aseptik yang benar mengingat jalur
infus yang dipasang
bisa menjadi sumber masuknya kuman, karena tindakan ini
menghubungkan pembuluh darah yang telah terbuka dengan dunia luar. Oleh karena itu siaapun
yang akan melakukan kanulasi intravena perifer harus mengikuti standar pencegahan infeksi
pemasangan kateter intravena.
TUJUAN KEGIATAN
II.1 TUJUAN UMUM
Dengan mengikuti skills lab pada blok sistem kardiovaskuler ini mahasiswa diharapkan
mampu melakukan tindakan pemasangan infus secara baik dan benar sesuai indikasinya.
II .2 TUJUAN KHUSUS
Mahasiswa mampu
1.
Mempersiapkan pasien, alat dan cairan
2.
Mampu melakukan pemasangan infus secara safety
3.
Mampu melakukan pemeliharaan
III. PEMBAHASAN
Mengingat resiko yang dapat ditimbulkannya maka ada beberapa hal yang harus
diketahui:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
alirannya. Kateter perifer didesain pendek ( panjang biasanya 5 cm atau 2 inchi ) dengan
diameter 14 sampai 24 gauge. Selain itu perlu dipertimbangkan juga jenis selang set infus,
apakah untuk tetesan mikro, tetes infus cairan, atau tetes untuk transfusi darah, dengan atau tanpa
filter, dan juga suhu cairan yang diberikan.
Teknik insersi yang benar dengan membentuk sudut 30-45, disebabkan dengan sudut
ini tidak ada sensasi tumpul pada ujung needle dan mudah menembus kulit sementara jika sudut
lebih kecil 20 , ada sensasi tumpul dan bila sudut terlalu besar dapat menyebakan perforasi pada
vena.
6. Tehnik fiksasi
1. Metode chevron
Potong plester ukuran 1,25 cm, letakkan dibawah hubungan kateter dengan bagian yang
berperekat menghadap ke atas. Silangkan kedua ujung plester melalui hubungan kateter
dan rekatkan pada kulit pasien. Rekatkan plester ukuran 2,5 cm melintang diatas sayap
kateter dan selang infus untuk memperkuat, kemudian berikan label.
2. Metode U
Potong plester ukuran 1,25 cm dan letakkan bagian yang berperekat dibawah hubungan
kateter. Lipat setiap sisi plester melalui sayap kateter, tekan kebawah sehingga pararel
dengan hubungan kateter. Rekatkan plester lain diatas kateter untuk memperkuat.
Pastikan kateter terekat sempurna dan berikan label.
7. Dokumentasi
Hal yang terakhir setelah tindakan pemasangan di cantumkan dokumentasi
pemasangan infus.
a. Inisiasi :
1.
Ukuran dan tipe peralatan
2.
Nama petugas yang melakukan insersi
3.
Tanggal dan jam insersi
4.
Tempat insersi IV
5.
Jenis cairan
6.
Kecepatan tetesan
b. Penghentian
1.
Jam dan tanggal
2.
Alasan dihentikan terapi IV
3.
Penilaian tempat insersi sebelum dan sesudah alat dilepaskan
4.
Reaksi dan komplikasi yang terjadi pada pasien, serta intervensi perawat
5.
Kelengkapan alat akses vena sesudah dipasang
6.
Tindak lanjut yang akan dilakukan (mis: memakai perban untuk tempat insersi, atau
melakukan inisiasi di tungkai yang baru)
Resiko pemasangan infus dan pencegahannya
a. Flebitis
Flebitis adalah radang pada pembuluh darah. Insiden flebitis karena infus bervariasi. Langkahlangkah berikut ini mungkin akan menurunkan insiden flebitis karena infus:
1. Periksa tempat pemasangan kanul sekali sehari
2. Fiksasi kanul dengan balutan yang tepat
3. Ganti pembalut yang kendor atau terkontaminasi
4. Kanul harus dipasang sejauh mungkin dari persendian
5. Selalu dilakukan dengan tehnik asepsis
6. Pikirkan untuk mengganti tempat pemasangan
7. Gunakan diameter kanul terkecil yang paling mungkin digunakan untuk kasus pasien
8. Ganti kanul saat diindikasikan flebitis infus
b. Ekstravasasi
Ekstravasasi adalah keluarnya obat atau cairan infus dari vena ke jaringan sekitar. Dugaan
adanya ekstravasasi diketahui bila terdapat tanda:
Nyeri, kemerahan, bengkak, atau blister pada daerah kanul intravena. Bedakan dengan
rasa dingin yang bisa terjadi saat pemberian obat atau cairan tertentu.
Pengerasan, bengkak atau kebocoran dari tempat masuk kanul
Tidak adanya darah saat disedot
Tahanan pada saat penyuntikan
Tidak ada aliran infus spontan
Jika terdapat salah satu tanda di atas maka segera dilakukan tindakan. Penting untuk
membedakan antara ekstravasasi dengan reaksi kemerahan karena alergi setempat pada vena saat
diberikan obat. Reaksi yang terjadi terlihat kemerahan yang berupa eritema atau kemerahan
memanjang pada vena yang bersangkutan. Biasanya tidak nyeri dan tidak terjadi bengkak atau
gangguan aliran darah. Reaksi ini biasanya akan menghilang dalam 30 60 menit.
Jika reaksinya tidak terlalu hebat, pemberian infus dapat diteruskan dengan kecepatan lebih
rendah atau lebih encer. Tindakan bila terjadi ekstravasasi :
1. Hentikan penyuntikan obat/infus segera
2. Lakukan pengkajian lebih rinci mengenai ekstravasasi yang terjadi: obat yang
menyebabkan dan apakah perlu pertolongan lanjutan
3. Aspirasi obat yang mungkin masih bisa berikut darah dari tempat penyuntikan untuk
menghindari efek lanjutan
4. Lepaskan kanul. Tandai daerah reaksi dengan pulpen untuk memperhatikan efek lanjutan
yang mungkin terjadi
5. Berikan obat analgesia bila diperlukan dan juga antihistamin.
Kontra indikasi
Phlebitis
Infeksi
Sclerosed vena
Pemasangan iv line yang berulang
IV. RANCANGAN ACARA PEMBELAJARAN
Waktu
20 menit
Keterangan
Narasumber,
Kelas besar
Instruktur
Mahasiswa,
Kelas kecil
g)
h)
i)
j)
k)
l)
m)
n)
o)
Sarung tangan
Plester
Gunting
Kapas
Kasa sterile
Nerbeken
Cairan NaCl 0,9 %
Alkohol 70 % dan povidone iodine
Stiker kosong untuk menulis tanggal pemasangan
VI. SKENARIO
Laki-laki 56 thn datang ke igd dengan acute lung oedema et causa Decompensasi
Cordis.Setelah penangan ABC selesai Dokter igd akan memberikan terapi obat-obatan
dengan pemasangan iv line terlebih dahulu. Bagaimana persiapan dan tehknik untuk
pemasangan iv line catheter px tersebut.
PROSEDUR
2
3
1.
Pasien
2.
Alat
a) Meja troly
b) Abocath ukuran 14 G,16 G,18 G,20
G,24 G.
c) Infus set makro atau mikro
d) Standart infus
e) Tourniquet
f) Sarung tangan
g) Plester
h) Gunting
i) Kapas
j) Kasa sterile
k) Nerbeken
l) Cairan NaCl 0,9 %
m) Alkohol 70 % dan povidone iodine
n) Stiker kosong untuk menulis tanggal
pemasangan
3.
Obat
Extermitas superior
-
Vena metavarpal
Vena cephalika
PENGAMATAN
2
Keterangan
Vena basilika
Vena median antebrachial
Vena Median cubital
Extermitas inferior
-
Vena dorsalis
Vena maleolus
5
Palasi vena
- Round
- Firm
- Flexible
- Full
10
11
12
13
14
1. Metode chevron
2. Metode U
15
16
17
1.
2.
18
19
Rapikan alat-alat
Lepaskan SarungTtangan dan mengucapkan terima kasih
Medan, .........................2011
Instruktur
(...............................)