Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA (DOPS)

Nama Mahasiswa : Rahimatun Nisa Tanggal : 21 Mei 2019


NPM : 1814901110085 Ruang : ICU RSD Idaman
Banjarbaru

1. Identitas Klien : Tn. A, 40 Tahun


2. Diagnosa Medis : Penurunan Kesadaran + SH
3. Tindakan Keperawatan dan rasional : Resusitasi Jantung Paru
4. Diagnosa Keperawatan : Penurunan curah jantung b.d perubahan frekuensi
jantung
5. Data
Tn. A, 40 tahun dengan diagnosa medis sementara Penurunan Kesadaran +
SH, tanda tanda vital HR: 103/86 mmHg, R: 5 x/menit, Suhu: 36,6° C, N: 43
x/menit, SpO2: 43%, kesadaran coma, klien mengalami henti jantung..

6. Prinsip tindakan & rasional

Tindakan Rasional

 Penolong menggunakan alat Melindungi diri dari hal-hal yang


pelindung diri (APD). tidak diinginkan dan tidak ada.
 Merespon dengan menepuk bahu dan Adanya tanda-tanda respon
memanggil pasien. kesadaran pasien.
 Aktifkan SPGDT dengan berteriak
“tolong ada pasien apnoe siapkan
AED/Defibrillator”.
 Cek nadi karotis maksimal 10 detik. Mengetahui adanya denyut nadi
 Bila nadi karotis teraba, cukup berikan Memberikan aliran dari luar yang
bantuan napas setiap 5 atau 6 detik. dapat menstimulus pompa paru-
paru untuk berkembang.
 Bila nadi karotis tidak teraba, lakukan Membantu pacu jantung bekerja
kompresi dada sebanyak 30x dan paru-paru mengembang.
dilanjutkan dengan bantuan napas
buatan 2x (rasio 30:2) dilakukan
sebanyak 5 siklus dalam 2 menit
 Cek nadi karotis setiap 2 menit. Mengetahui adanya denyut nadi
 Bila nadi karotis belum teraba
lanjutkan siklus 30:2 sampai bantuan
datang atau mengambil alih
 Catat dokumentasi Kegiatan dilakukan dapat
dipertanggung jawabkan

7. Tujuan tindakan
- Mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada henti nafas
(respiratory arrest) dan atau henti jantung (cardiac arrest) pada orang
dimana fungsi tersebut gagal total oleh suatu sebab yang memungkinkan
untuk hidup normal selanjutnya bila kedua fungsi tersebut bekerja kembali.
- Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya respirasi (nafas)
- Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkukasi (fungsi jantung) dan
ventilasi (fungsi pernafasan/paru) pada pasien/korban yang mengalami
henti jantung atau henti nafas melalui Cardio Pulmonary Resuciation
(CPR) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP)

8. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara


pencegahannya
a. Selama melakukan RJP melakukan teknik yang tidak tepat akan
mengakibatkan kurang maksimalnyan tindakan yang dicapai.
Pencegahannya : posisi melakukan RJP harus tegak dan melakukan
kompresi sedalam 2 inci.

9. Analisa Sintesa
Penurunan tingkat kesadaran

Penurunan curah jantung

Gangguan ventilasi spontan

Resusitasi Jantung Paru

Mengembalikan fungsi jantung dan paru

10. Evaluasi (hasil yang didapat dan maknanya)


Setelah melakukan tindakan RJP, monitor EKG klien masih menunjukkan
keterangan penurunan, reaksi pupil terdapat cahaya positif dan RJP dapat
dilakukan kembali. Keluarga klien sudah menginstruksikan untuk berhenti
melakukan RJP dan menerima klien meninggal dalam tenang. Maknanya:
keluarga klien menerima klien meninggal dalam tenang, membacakan doa-
doa untuk klien dan membacakan 2 kalimat syahadat.
Banjarbaru, Mei 2019
Ners muda,

Rahimatun Nisa, S.Kep

Preseptor Klinik,

( Nanang M. Wakhdi, S.Kep., Ns )


ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN (DOPS)
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
DI RUANG ICU RSD IDAMAN
BANJARBARU

OLEH:

NAMA : RAHIMATUN NISA


NPM : 1814901110085

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BANJARMASIN, 2019

Anda mungkin juga menyukai