Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRESENTASI JURNAL

NY. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS VERTIGO


DI RS SULTAN SURIANSYAH RUANG INAP BEDAH
PROGRAM NERS KONSEP DASAR PROFESI

Disusun Oleh:
Dwi Hadisantoso : NPM 2114901110021
Dewi Chintiya : NPM 2114901110019
Kelompok : 1A.7
CT : Anita Agustina, Ns., M.Kep
CI : Gusti Herita, S.Kep., Ns

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2021
1.1 Pendahuluan
Vertigo berasal dari istilah latin, yaitu vertere yang berarti berputar, dan igo
yang berarti kondisi. Vertigo atau yang disebut juga pusing, pening
(giddiness), dan pusing ringan adalah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak
dari tubuh atau lingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang timbul,
terutama dari jaringan otonomik yang disebabkan oleh gangguan alat
keseimbangan tubuh.
Vertigo merupakan salah satu gejala yang dinyatakan sebagai rasa pusing,
sempoyongan, rasa melayang, badan atau dunia sekelilingnya berputar – putar
dan berjungkir balik. Vertigo dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
vertigo sentral dan perifer. Pada vertigo sentral, penderitanya akan merasakan
rasa pusing berputar seperti pada vertigo perifer, namun biasanya akan
disertai dengan gangguan keseimbangan dan kesulitan mempertahankan satu
posisi tertentu.
Vertigo salah satunya diakibatkan oleh terganggunya sistem vestibular yang
terbagi menjadi vertigo perifer (telinga – dalam, atau saraf vestibular) dan
vertigo sentral (akibat gangguan pada saraf vestibular atau hubungan sentral
menuju batang otak atau cerebellum). Gangguan keseimbangan tersebut
beragam bentuknya dan penyebabnya pun bermacam-macam, pada saat
tertentu kondisi gangguan keseimbangan ini dapat mengancam jiwa. Banyak
sistem atau organ pada tubuh yang ikut terlibat dalam m engatur dan
mempertahankan keseimbangan tubuh kita. D iantara sistem ini yang banyak
perannya ialah system vestibular, sistem visual, dan sistem somatosensori
Pada saat di dalam otak memproses data-data dan menggunakan informasi
untuk melakukan penilaian dengan cepat terhadap kondisi pada kepala,
badan, sendi dan mata. Akan melibatkan tiga sistem sensoris dan otak, bila
berfungsi dengan baik hasil akhirnya adalah sistem keseimbangan yang sehat.
Ketika sistem keseimbangan tidak berfungsi, kita dapat menyusuri masalah
kembali pada suatu gangguan dari salah satu dari ketiga sistem sensoris atau
pemroses data (otak). Masalah-masalah dari tiap-tiap area tersebut
berhubungan dengan sistem-sistem sensoris ini atau otak. Fungsi alat
keseimbangan tubuh di perifer atau sentral dalam kondisi tidak normal atau
dalam kondisi tidak fisiologis, bisa juga karena ada rangsang gerakan yang
aneh atau berlebihan, maka proses pengolahan informasi akan terganggu,
akibatnya muncul gejala vertigo dan gejala otonom; di samping itu, respons
penyesuaian otot menjadi tidak adekuat sehingga muncul gerakan abnormal
yang dapat berupa nistagmus, unsteadiness, ataksia saat berdiri atau berjalan
dan gejala lainnya.
2.1 Kasus
Ny. S umur 45 Tahun masuk ke ruang inap bedah dengan diagnosa medis
vertigo central. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 18 Oktober 2021 jam
17.00 WITA Pasien dalam Keadaan umum baik, pasien mengatakan nyeri di
kepala sejak 1 bulan yang lalu, pasien mengatakan tidak nafsu makan, pasien
mengatakan tidak dapat tidur, pusing, pasien mengatakan cemas, bagian
tangan dan kaki terkadang gemetar kemudian teraba dingin, merasa tidak
enak hati, gelisah, sangat khawatir, kadang berkeringat yang banyak,
kesadaran compos menti GCS 15, ekspresi pasien tampak meringis saat nyeri
datang, pasien tampak gelisah, cemas, pasien tampak terbangun di malam
hari, pasien terbangun di jam 01.00 malam dan susah tidur lagi, pasien
tampak tidak dapat bangun karena merasa pusing saat berbaring, pasien
mengatakan istirahat tidur pasien terganggu, pasien tampak memegang area
kepala. lalu dilakukan pengkajian PQRST didapatkan P : nyeri di kepala Q :
berdenyut, R : tidak menyebar, S: skala 3, T : hilang timbul. Lalu dilakukan
pengkajian tanda tanda vital didapatkan TD : 158/106 mmHg, N : 98 x/menit,
RR : 18 x/menit, S :36,3 C, saat ini pasien terpasang Infus NaCL 20 tpm, dan
terapi obat Inj Citicolin 2 x 250 mg, Inj Mecobalamin 1 x 1 mg, Inf PCT 2 x1
gr, Po Miniaspi 1 x 1 mg, Po Cande 8 mg, Po Flunarizine 2 x 5 mg, Inj
Lavemir 0-0-14 unit (SC), Inj Novorapid 3x8 unit (SC), Po Simvastatin 20
mg 1 x 1.
3.1 Rumusan masalah
Mana yang lebih efektif antara terapi message dengan fisioterapi Semont
Liberatory Maneuver untuk pasien dengan diagnosa Vertigo
P Problem :
Klien dengan Vertigo keluhan nyeri bagian kepala.
I Intervensi :
Intervensi yang dilakukan pada tindakan ini yaitu perkembangan
terapi massage.
C Comparasi :
Jurnal “ Penatalaksanaan Fisioterapi Untuk Mengurangi Vertigo Pada
Penderita Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) Dengan
Teknik Semont Liberatory Maneuver Di Kelurahan Sungai Andai
Kota Banjarmasin “ Didalam jurnal ini dijelaskan melakukan
tindakan fisioterapi berupa semont liberatory maneuver setiap hari
selama 8 hari berturut-turut dari tanggal 10 april 2020. Setelah
dilakukan evaluasi selama 8 hari meggunakan VSS-sf terjadi
peurunan pada frekuensi vertigo. Keadaan ini menggambarkan bahwa
penatalaksanaan Fisioterapi ini mengurangi vertigo.

O Outcome :
Hasil dari kedua jurnal didapatkan hasil bahwa pasien apabila dengan
kasus vertigo bisa dilakukan dengan massage dan fisioterapi Teknik
Semont Liberatory Maneuver dalam menurunkan vertigo.

4.1 Metode/ strategi penelusuran bukti


4.1.1 Jurnal Pertama
Judul : Perkembangan Terapi Massage Terhadap
Penyembuhan Penyembuhan Penyakit Vertigo
Alamat Jurnal : https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpehs
Waktu penelitian : 2016
Penulis : Rustam Yuliyanto, M. Furqon H, Muchsin Doewes
4.1.2 Jurnal Kedua
Judul : Penatalaksanaan Fisioterapi Untuk Mengurangi
Vertigo Pada Penderita Benign Paroxysmal
Positional Vertigo (BPPV) Dengan Teknik Semont
Liberatory Maneuver Di Kelurahan Sungai Andai
Kota Banjarmasin
Alamat Jurnal : jurnal.polanka.ac.id/index.php/JKIKT
Waktu penelitian : 2021
Penulis : Mu’jizatillah, Addini Nurul Risa, Enny Fauziah

5.1 Hasil penelusuran


No Jurnal Validity Important Applicable
1 Perkembangan Metode Hasil : Efektivitas dan
Terapi Penelitian : hasil penelitian dan manfaat
Massage Penelitian ini hasil analisis data intervensi yang
Terhadap menggunakan yang telah dilakukan, digunakan
Penyembuhan metode silang- dapat diperoleh 1. Mudah
Penyembuhan sekat (cross kesimpulan bahwa dilakukan dan
Penyakit sectional method) perkembangan terapi banyak pilihan
Vertigo dan penelitian massage terhadap 2. Dapat
kausal penyembuhan langsung di
komparatif penyakit vertigo terapkan
dengan tipe ex dikategorikan baik. dengan pasien
post facto. Hal ini dapat dilihat dan mudah di
dari skala mengenai pahami
Sampel : perkembangan terapi 3. Waktu
Sampel pada massage terhadap pngerjaan
penelitian ini penyembuhan lama karena
merupakan penyakit vertigo banyak jenis
pasien yang secara keseluruhan message yang
mengalami yaitu sebesar 92%, dilakukan
Vertigo artinya presentase dilakukan 3-10
tersebut berada pada kali terapi
Besar Sampel: kategori baik.
Subjek penelitian
ini yaitu Sampel
pada penelitian
ini adalah 11
responden yang
mengalami
Vertigo

Pengukuran:
Data yang dititi
berupa
pengukuran hasil
kuisioner dan
wawancara
dimana di
lakukan
intervensi terapi
menggunakan
tangan, terapi
posisi terlentang
atau terlungkup
saat di
message,posisi
rileks, yang
dilakukan selama
40-60 menit.

2 Penatalaksanaa Metode Hasil : Efektivitas dan


n Fisioterapi Penelitian : Data yang telah di manfaat
Untuk Penelitian ini tunjukkan dapat intervensi yang
Mengurangi merupakan dilihat bahwa setelah digunakan
Vertigo Pada penelitian studi dilakukan evaluasi 1. Dapat lansung
Penderita kasus (case selama 8 hari diterapkan ke
Benign study) menggunakan VSS-sf pasien yang
Paroxysmal terjadi penurunan sedang
Positional Sampel : pada frekuensi mengalami
Vertigo Sampel pada vertigo. Dengan nyeri kepala
(BPPV) penelitian ini begitu, modalitas 2. Mudah
Dengan yaitu pasien fisioterapi semont dilakukan
Teknik Semont vertigo liberatory maneuver Memerlukan
Liberatory yang digunakan waktu yang
Maneuver Di Besar sampel : dalam sebentar dalam
Kelurahan jumlah sampel penatalaksanaan tindakan yaitu
Sungai Andai sebanyak 1 fisioterapi terhadap 15 menit dan
Kota responden pasien yang efek yang
Banjarmasin mengalami vertigo cepat
Pengukuran : akibat BPPV dapat
Data dari menunurunkan gejala
penelitian di vertigo.
kumpulkan
dengan
melakukan
pengukuran
secara langsung
pada pasien yang
di jadikan sampel
kasus
meggunakan
instrumen
penelitian vertigo
symptom scale-
short form (VSS-
sf), dimana
intervensi
dilakukan
sebanyak 4 kali
pengulangan
selama 15 menit

6.1 Diskusi
Dari kedua jurnal yang telah ditelaah didapatkan bahwa massage merupakan
teknik yang dapat menurunkan vertigo secara efektif yang dibuktikan pada
penelitian “Perkembangan Terapi Massage Terhadap Penyembuhan
Penyembuhan Penyakit Vertigo” dengan hasil penelitian dan hasil analisa
data yang telah dilakukan bahwa perkembagan terapi massage terhadap
penyakit vertigo di kategorikan baik. Hal ini dapat dilihat dari skala mengenai
perkembangan terapi massage terhadap peyembuhan penyakit vertigo secara
keseluruhan yaitu sebesar 92 %, artinya presentase tersebut pada kategori
baik. Dan jurnal kedua yaitu fisioterapi untuk menurunkan vertigo juga di
buktikan efektif dengan judul penelitian “Penatalaksaan Fisioterapi Untuk
Mengurangi Vertigo Pada Penderita Benign Paroxysmal Positional Vertigo
(Bppv) Dengan Teknik Semont Liberatory Maneuver Di Kelurahan Sungai
Andai Kota Banjarmasin” dengan hasil dari data yang telah di tunjukkan
dapat dilihat bahwa setelah dilakukan evaluasi selama 8 hari menggunakan
VSS-sf terjadi penurunan pada frekuensi vertigo. Dengan begitu, modalitas
fisioterapi semont liberatory maneuver yang digunakan dalam
penatalaksanaan fisioterapi terhadap pasien yang mengalami vertigo akibat
BPPV dapat menurunkan gejala vertigo. Namun dilihat dari teknik
pengerjaan dan lamanya maka lebih efektif terapi semont leberatory
maneuver yang mana berfokus pada satu tindakan terapi sehingga proses
pengerjaannya cepat dan efek yang ditimbulkan juga cepat.

7.1 Kesimpulan
Melakukan tindakan massage dan fisioterapi semont liberatory maneuver
sama sama efektif untuk menurunkan gejala vertigo pada pasien yang
mengalami diagnosa vertigo.

8.1 Daftar Pustaka


Rustam Yulianto, M. Furqon H, Muchsin Doewes. (2016). Perkembangan
Terapi Massage Terhadap Penyembuhan Penyakit Vertigo. Journal of
physical education, Health sport. Vol 3 No 2.
Mu’jizatillah, Addini Nurul Risa, Enny Fauziah (2021). Penatalaksanaan
fisioterapi Untuk Mengurangi Vertigo Pada Penderita Benign Paroxysmal
Positional Vertigo (BPPV) Dengan Teknik Semont Liberatory Maneuver
Di Kelurahan Sungai Andai Kota Banjarmasin. Jurnal kajian ilmiah
Kesehatan dan Teknologi Vol 3 No 1

Banjarmasin, 27 Oktober 2021

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Gusti Herita, S.Kep., Ns Anita Agustina, Ns., M.Kep


NIP. 1978011 2010012006 NIK. 0108081987070011011

Anda mungkin juga menyukai