a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama tubuh.Sumber
karbohidrat berasal dari makanan pokok, umumnya berasal dari
tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, kacang, sagu,
singkong.Selain itu karbohidrat juga berasal dari hewani.
b. Protein
Protein merupakan unsur zat gizi yang sangat berperan dalam
penyusunan senyawa-senyawa penting seperti enzim, hormon,
dan antibodi. Sumber protein hewani seperti susu, daging, telur,
hati, udang, kerang, ayam dan sebagainya. Protein nabati
seperti jagung, kedelai, kacang hijau, tepung terigu dan
sebagainya.
c. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang menghasilkan jumlah
kalori lebih besar daripada karbohidrat dan protein.Sumber
lemak nabati seperti pada kacang-kacangan, kelapa dan lain-
lain.Sementara lemak hewani seperti pada daging sapi,
kambing dan lain-lain.
d. Vitamin
Vitamin merupakan komponen organik yang dibutuhkan tubuh
dalam jumlah kecil dan tidak dapat diproduksi dalam tubuh.
Vitamin sangat berperan dalam proses metabolisme dalam
fungsinya sebagai katalisator.
e. Mineral
Mineral adalah ion anorganik esensial untuk tubuh karena
peranannya sebagai katalis dalam reaksi biokimia.
f. Air
Merupakan media transpor nutrisi dan sangat penting dalam
kehidupam sel-sel tubuh. Setiap hari, sekitar 2 liter air masuk
ketubuh kita melalui minum, sedangkan cairan digestif yang
diproduksi oleh berbagai organ saluran pencernaan sekitar 8-9
liter sehingga sekitar 10-11 liter cairan beredar dalam tubuh
dan hanya 50-200 ml yang dikeluarkan melalui feses
selebihnya direabsorbsi.
Keseimbangan Energi
b. Output Energi
1. Output energi saat istirahat
Pada saat istirahat, energi dibutuhkan untuk proses-proses
vital tubuh seperti aktivitas enzim, pergerakan jantung,
permapasan, dan lain-lain.Energi yang dibutuhkan pada
saat istirahat total disebut BMR. Pengukuran BMR
dilakukan dengan mengukur konsumsi oksigen dan
produksi CO pada saat istirahat dimana seseorang harus
puasa selama 12 jam, istirahat mental dan fisik, tidur
telentang selama tes, dalam keadaan sadar dan temperature
lingkungan antara 20-250C.
2. Output energi saat aktivitas
Energi yang dikeluarkan saat aktivitas tergantung dari jenis
aktivitas yang dilakukan.
Jika nilai intake energi lebih kecil dari output energi, maka
disebut keseimbangan negatif sehingga cadangan makanan
dikeluarkan dan hal ini akan mengakibatkan penurunan
berat badan.
Status Nutrisi
karakteristik status nutrisi ditentukan melalui adanya indeks masa
tubuh dan berat tubuh ideal.
1. Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang
dengan tinggi badan. BMI dihubungkan dengan penimbunan
total lemak dalam tubuh sehingga dapat dipakai sebagai
panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (overweight)
dan obesitas. Rumus BMI diperhitungkan dengan pembagian
berat badan (kg) per meter kuadrat (kg/m2) atau berat badan
dalam pons dilakukan konstanta 704,5 dibagi tinggi badan
dalam inci kuadrat.
2. Ideal Body Weight (IBW)
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi
tubuh yang sehat.Berat badan ideal adalah jumlah tinggi badan
dalam sentimeter dikurangi 100 dan dikurangi atau ditambah
10% dari jumlah tersebut. Rumus IBW diperhitungkan: (TB –
100) ± 10%.
2.3 Perencanaan
Diagnosa 1: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
2.3.1 Tujuan dan kriteria hasil (outcome criteria): berdasarkan
NOC
- Memperlihatkan status gizi: asupan makanan dan cairan,
yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut: (sebutkan
1-5: tidak adekuat, sedikit adekuat, cukup adekuat, sangat
adekuat).
a. Makanan oral atau pemberian makanan lewat selang
b. Asupan cairan oral atau IV
- Mempertahankan massa tubuh dan berat badan dalam
batas normal
2.3.2 Intervensi keperawatan dan rasional: berdasarkan NIC
Mandiri
1) Kaji faktor yang mungkin menjadi penyebab kekurangan
nutrisi
- Banyak faktor yang mempengaruhi kekurangan nutrisi
sehingga identifikasi faktor penyebab menjadi penting
sebagai bahan intervensi
2) Tanyakan kebiasaan makan, pantangan makan, alergi dan
jenis makanan yang disukai
- Data untuk perencanaan makan pasien
3) Timbang berat badan pasien
- Berat badan merupakan salah satu indikator status nutrisi
4) Jaga kebersihan badan dan mulut pasien
- Meningkatkan selera makan pasien
5) Anjurkan pasien makan dengan porsi yang kecil tetapi
sering sesuai dengan diet yang diberikan
- Mengurangi rasa mual dan meningkatkan asupan nutrisi
Kolaborasi
6) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diet yang
sesuai
- Merencanakan jenis dan diet yang sesuai kebutuhan
pasien
(………….………..……..) (……………..….............)