Anda di halaman 1dari 5

Cara Cepat dan Mudah Membaca

Foto Thorax (Rontgen) Dengan


Metode Alfabet (ABCDEFGHI)
Diposkan pada 5 Maret 2016

Sumber :
Medscape

Foto thorax merupakan suatu pemeriksaan penunjang dalam bidang kedokteran. Metode ini
digunakan untuk menegakkan diagnosis dari suatu gejala yang berhubungan dengan organ-
organ dalam dada (thorax). Berbagai organ yang terdapat dalam thorax yang utama antara
lain jantung dan paru. Namun apakah dengan mengetahui struktur anatomis dari jantung dan
paru seorang klinisi dapat membaca foto thorax ? Adakah cara cepat untuk membaca foto
thorax ? Pada artikel kali ini akan membahas tata cara membaca foto thorax dengan mudah
dan sistematis menggunakan metode alfabet (ABCDEFGHI). Mari kita simak dan diskusikan
bersama.

Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai metode alfabet, teman-teman perlu mengerti
struktur foto thorax yang normal. Pengetahuan tentang struktur anatomis (terutama jantung
dan paru) dari thorax sangat penting untuk interpretasi foto lebih lanjut. Berikut merupapakan
foto thorax normal dari seorang perempuan. Usahakan mengetahui dan memahami struktur-
struktur normal yang terdapat dalam gambar tanpa melihat keterangan.
Foto Thorax
Normal

Keterangan :

1. Trakea
2. Hilus
3. Paru
4. Diafragma
5. Cor (jantung)
6. Aorta
7. Costa anterior
8. Skapula
9. Mammae
10. Fundus gaster

Setelah mengetahui struktur normal foto thorax diatas maka menggunakan metode alfabet
akan cepat anda kuasai. Langsung saja kita mulai pembacaan foto thorax dengan
menggunakan metode ini. Berbagai kepanjangan dari metode ini akan menggunakan bahasa
inggris untuk menyesuaikan dan memudahkan ingatan.

Metode Alfabet (ABCDEFGHI) Pembacaan Foto Thorax

A : Assessment and Quality


Pada bagian ini akan dideskripsikan mengenai kualitas foto yang baik untuk dibaca. Untuk
melakukan itu dibuat singkatan yaitu PIER (Position, Inspiration, Exposure, dan Rotation).

Position : Posisi foto thorax apakah PA? AP? Lateral kanan? Lateral kiri? Posterior oblik?
Anterior oblik? Pada umumnya posisi foto thorax yang dilakukan adalah PA dan Lateral.
Seringkali menjadi masalah bagi para klinisi untuk membedakan foto PA dan AP. Prinsip
utama untuk membedakan keduanya adalah terjadinya magnifikasi pada foto AP yang
menyebabkan gambaran jantung terlihat lebih lebar dan juga skapula yang terlihat menutupi.
Inspiration : Ketika akan dilakukan foto thorax pasien dianjurkan menarik napas (inspirasi)
untuk memperluas bidang pembacaan terutama didaerah paru. Kondisi foto pada inspirasi
optimal yang baik terlihat jika costa posterior ke 10 dan costa anterior 6 tampak pada
pembacaan.
Exposure : Merupakan detail lapang pandang yang baik pada foto. Apakah meliputi semua
struktur normal seperti yang telah dideskripsikan diatas.
Rotation : Posisi normal tanpa rotasi dapat digambarkan dengan posisi medial klavikula
yang cenderung tegak lurus dengan vertebrae. Bukan berarti posisinya harus benar-benar
tegak lurus. Serta tidak lupa untuk melihat apakah ada bagian dari foto yang tidak simetris.

B : Bone and Soft Tissue (Tulang dan Jaringan lunak)

Tulang : Posisi tulang simetris ? apakah ada fraktur ? lesi metastasik ?


Jaringan lunak : Terdapat benda asing ? edema ? subcutaneus air ?

C : Cardiac (Jantung)

Mengukur abnormalitas ukuran jantung dengan menggunakan rumus CTR (Cardio Thoracic
Ratio) dengan cara membagikan lebar jantung secara horizontal dengan lebar antara dua
sudut costofrenikus. Nilai normal lebar jantung yang dihasilkan adalah <0,5 atau <50% dan
dikatakan mengalami pembesaran (cardiomegali) jika lebar mencapai >50% (pada foto PA).
Sedangkan jika ingin mengukur pada foto AP disebabkan gambaran jantung lebih lebar
karena magnifikasi patokan nilai normal ditinggikan menjadi <60%.
Selain itu dapat juga diperiksa ketidaknormalan bentuk jantung secara anatomis ? kalsifikasi
? prosthetic valve? dan lain-lain.

D : Diafragma

Pada pembacaan daerah diafragma ditemukan normal jika tampak diafragma kanan lebih
tinggi dibandingkan sebelah kiri. Hal itu disebabkan oleh letak liver yang terdapat disana.
Jika posisinya rata kanan dan kiri dapat dikarenakan oleh penyakit yang membawahi seperti
Asma atau COPD.

Setelah melihat kerataan diafragma dilanjutkan dengan memperhatikan gambaran gas pada
bagian fundus gaster.

E : Edge of Lungs (Permukaan Bawah Paru)

Kepangangan “E” diatas juga dapat sebagai “Efusi” dikarenakan fungsi kepanjangan yang
sama yaitu untuk mendeskripsikan abnormalitas permukaan paru yang ditandai dengan
adanya efusi atau tidak. Interpretasinya adalah dengan melihat sudut antara costae dan
diafragma yang disebut sinus costofrenicus. Bentuk normal dari sinus costofrenicus adalah
lancip dan jika diisi oleh air akan terlihat tumpul. Volume cairan minimal yang dapat
menyebabkan ketumpulan sinus costofrenicus berkisar antara 200-300 cc.

F : Field of Lungs (Lapang Pandang Paru)

Pada lapang pandang paru yang patut diperhitungkan adalah adanya infiltrat (interstitial atau
alveolar)? massa ? konsolidasi ? air bronchogram (pada pneumoniae) ? pneumothorax
(gambaran paru yang terlalu hitam/radiolusen)? Marker vaskular (normal jika didapatkan
gambaran vaskuler/radioopaque sampai 2/3 dari medial vertebrae).

Selain menentukan kondisi jaringan lunak pada paru juga dilakukan evaluasi fissura minor
dan mayor pada permukaan paru.

G : Great vessels (Pembuluh darah besar)

Pembuluh darah besar yang menjadi perhatian disini adalah aorta, trunkus pulmonalis serta
percabangannya yang terlihat radioopaque (putih) pada foto. Pengukuran dengan mencari
nilai dari aortic knob atau pinggang jantung. Suatu abnormalitas pinggang jantung jika
bernilai >2cm setelah diukur dari vertebrae kearah lateral hingga mencapai batasnya.
H : Hillus

Hillus merupakan titik bertemunya jaringan limfa, bronkus, dan pembuluh darah sehingga
tampak radioopaque pada penampang foto. Dengan mempertimbangkan hal tersebut kita
dapat mengetahui apakah pada foto terjadi limfadenopati ? kalsifikasi ? terdapat masa ?

Dengan melihat gambaran hillus kita juga dapat menilai kondisi organ dan jaringan
disekitarnya seperti melihat ada tidaknya deviasi trakea ? aortic dissection ? thymus (pada
anak-anak) ?

I : Impression

Disini anda diharuskan merangkum apa yang sudah anda amati dengan menggunakan metode
diatas. Impresi juga memudahkan untuk melakukan re-check hasil pengamatan.

Dengan demikian selesailah pembacaan foto thorax secara sistematis dan praktis. Setelah itu
sebagai klinisi anda diharuskan untuk memberikan laporan dan kesan-kesan yang ada dalam
foto thorax yang anda baca. Metode diatas akan lebih mudah dicerna jika anda banyak
berlatih dan menemukan berbagai kasus baru. Pembacaan juga akan sangat dimudahkan
ketika suatu foto dilampirkan bersama dengan manifestasi klinis pada pasien yang
bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai