60 C selama 30 menit
0
Sifat Virus
• Virus AI pada telur ayam akan mati
pada pemanasan suhu 64 C selama 5
0
menit
• Virus AI dapat bertahan untuk waktu
lama dalam kotoran ayam (feses) dan
air selama 32 hari
Sifat virus AVIAN
• Sifat virus sangat labil, mudah berubah
bentuk dari tidak ganas menjadi ganas
dan sebaliknya.
• Pekerja peternakan/pemrosesan
unggas (termasuk dokter
hewan/peternakan)
• Pekerja laboratorium yang
memproses sampel pasien.unggas
terjangkit
Kelompok risiko tinggi
• Pengunjung peternakan/pemrosesan
unggas (dalam 1 minggu terakhir)
• Kontak dengan penderita flu burung
Pencegahan bagi kelompok
risiko tinggi (1)
• Cuci tangan sesering mungkin dengan
desinfektan (alkohol 70 %)
• APP ( Alat Perlindungan Perorangan) :
sarung tangan, kacamata, masker, dll)
• Mereka yang rentan anak-anak, lansia,
penyakit jantung, paru kronis) agar
menghindari tempat jangkitan
(peternakan unggas, dll)
Pencegahan bagi kelompok
risiko tinggi (2)
• Pengamatan kesehatan secara pasif
pada yang berisiko/terpapar dan
keluarganya: Gejala gangguan
saluran pernafasan, demam, dll.
• Serosurvai bagi yang terpapar
• Penyuluhan kepada masyarakat
terutama yang berisiko tinggi
Pencegahan bagi kelompok
risiko tinggi (3)
• Menjaga kebersihan diri
• Melarang masuknya orang di
peternakan yang terjadi Avian
Influenza
• Pekerja peternakan/masyarakat
sekitar peternakan bila mengalami
influenza agar segera berobat ke
puskesmas/rumah sakit.
Pencegahan bagi kelompok
risiko tinggi (4)
• Menyiagakan RS yang sebelumnya
disiagakan untuk SARS
• Penyiapan pengobatan:Oseltamivir
• Berisiko menghirup udara tercemar:
antiviral (oseltamivir 1x75mg selama
1 minggu)
Pencegahan bagi kelompok
risiko tinggi (5)
• Perlindungan bagi pemotong
hewan/peternak unggas: Menggunakan
tehnik dan APP
• Bahan yang berasal dari saluran cerna
unggas seperti tinja harus ditatalaksana
dengan baik; ditanam/dibakar agar tidak
menjadi sumber penularan bagi orang
sekitar.
• Alat-alat peternakan setelah digunakan
harus dicuci dengan desinfektan
Pencegahan bagi kelompok
risiko tinggi (6)
• Kandang dan tinja tidak boleh
dikeluarkan dari lokasi peternakan
• Menggunakan biosecurity pada pekerja
peternakan
• Mengkonsumsi daging unggas telah
dimasak pada suhu 80 C selama 1 menit,
0
• Cuci tangan
• Masker N95, minimum masker bedah
• Pelindung wjah/kacamata google
• Apron/gaun pelindung
• Sarung tangan
• Pelindung kaki (Sepatu)
Langkah Utama Penanggulangan
Flu Burung pada unggas :
Peningkatan keamanan dari penularan
(biosekuriti)
Vaksinasi unggas
Pemusnahan terbatas (depopulasi) di daerah
tertular
Pengisian kandang kembali (restocking)
Pemusnahan menyeluruh (stamping-out) di
daerah tertular
Tindakan yang dapat dilakukan
:
Membatasi secara ketat ‘lalu lintas’
hewan/unggas, kotoran hewan, dan bulu
Membatasi ‘lalu lintas’ orang/kendaraan
yang ke luar masuk lokasi peternakan
Mencegah kontak antara unggas dengan
burung liar.
Pemberian desinfektan (sucihama)
terhadap :
a. Semua sarana peralatan dan kandang
yang kontak langsung dengan unggas
sakit
b. Pakaian pekerja kandang dan alas kaki
yang tercemar
c. Lokasi jalan menuju kandang dan areal
sekitar kandang
Pemusnahan unggas di peternakan
tertular
Dilakukan dengan cara :
Unggas yang sakit maupun unggas yang
sekandang dibunuh
membakar dan menguburkan bangkai unggas,
telur, kotoran, bulu, alas kandang (sekam),
pupuk dan pakan ternak yang tercemar.
Lubang tempat
penguburan/pembakaran harus
berlokasi di dalam areal peternakan
tertular, berjarak minimal 20 meter
dari kandang tertular dan dengan
kedalaman 1,5 meter
Apabila lubang tempat penguburan/
pembakaran terletak di luar areal,
maka harus jauh dari tempat
pemukiman penduduk dan mendapat
ijin dari Dinas Peternakan setempat
Pekerja peternakan dan keluarganya
perlu melaporkan ke petugas
kesehatan (Puskesmas atau dokter)
bila mengidap gejala-gejala
pernapasan seperti batuk, pilek,
sakit tenggorokan, susah napas,
infeksi mata, dan gejala flu
lainnya.
Tindakan pada saat
KLB
• Pendidikan kesehatan pada masyarakat
• Surveilans dan pelaporan hasilnya
kepada masyarakat
• Rumah Sakit harus mengantisipasi
terhadap peningkatan pasien selama
periode wabah
• Persediaan obat-obatan antiviral
apabila mungkin harus ditambah