Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

MODUL III
IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA I


PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
Praktikum Kimia Organik Identifikasi Karbohidrat

I. Tujuan
1. Memahami identifikasi karbohidrat dalam suatu zat atau larutan.
2. Mengetahui reaksi kimia yang menjadi karakteristik karbohidrat

II. Dasar Teori


Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang paling
melimpah dibumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama
sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan
glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan
dan jamur). Pada proses fotosintesis, tumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi
karbohidrat.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau
senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus
fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah
karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n yaitu senyawa-
senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi n molekul air. Namun demikian, terdapat pula
karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus,
atau sulfur.
Klasifikasi karbohidrat :
 Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena molekulnya hanya terdiri atas
beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat lain.
Monosakarida dibedakan menjadi aldosa dan ketosa. Contoh dari aldosa yaitu glukosa dan
galaktosa. Contoh ketosa yaitu fruktosa.
 Disakarida dan Oligosakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang
berikatan melalui gugus –OH dengan melepaskan molekul air. Contoh dari disakarida adalah
sukrosa, laktosa, dan maltosa.
 Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida sebagai monomernya.
Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n. Contoh plisakarida adalah selulosa, glikogen, dan
amilum.

Laboratorium PTK 1 – Program Studi Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 2
Śňţ Ŀšţ
Praktikum Kimia Organik Identifikasi Karbohidrat

Karbohidrat sederhana terdiri dari sukrose, glucose, dan maltose. Karbohidrat dihidrolisa
menjadi beberapa monosakarida-monosakarida.
Reaksi Molisch Test :
O OH OH O
H O
R C+2 + + H20

H H C R C R

OH OH

Reaksi Benedict Test :


Dalam test ini, gula juga aldehyde mereduksi reagen menghasilkan endapan merah cuprous oxide.
RCHO + 2CU2+ + 2H2O RCOOH + CU2O + 4H+
Gugus biru asam merah
Karbonil karboksilat
gula

III. Bahan
1. Sukrosa 4. H2SO4
2. Pati 5. Reagen Molisch
3. Aquadest

IV. Prosedur
1. MOLISCH UNTUK KARBOHIDRAT
Masukkan masing-masing 2 ml karbohidrat : glukosa, frukstosa, sukrosa, starch (pati). Juga
tambahkan 4 ml aquadest ke dalam tabung reaksi yang lain yang dapat digunakan sebagai
control. Tambahkan 2 tetes reagen molisch pada masing-masing tabung dan kocoklah terus
menerus. Miringkan tabung reaksi dan tambahkan 5 ml H2SO4 secara hati-hati. Cairan asam

Laboratorium PTK 1 – Program Studi Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 3
Śňţ Ŀšţ
Praktikum Kimia Organik Identifikasi Karbohidrat

akan terbentuk pada bagian bawah tabung. Catat dan amati warna pembatas dari kedua cairan
yang terpisah tersebut. Warna ungu yang menunjukkan adanya karbohidrat.
Campuran yang diidentifikasi :
Lakukan percobaan terhadap :
 Monosakaroda : glukosa, fruktosa
 Disakarida : sukrosa
 Polysakarida : starch (pati)
Reagen :
Campur 5 gr α-naphtol dalam 100 ml ethanol 95%

2. BIAL UNTUK PENTOSA


Masukkan masing-masing 3 ml karbohidrat 1% kedalam beberapa tabung reaksi yang berisi :
xylose, arabinose, glukosa, galaktosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, starch (kocok) dan glikogen.
Juga tambahkan 2 ml aquadest kedalam tabung reaksi lain yang dapat digunakan sebagai
control. Tambahkan 2 ml reagen bial pada masing-masing tabung. Panaskan masing-masing
tabung tersebut dengan hati-hati diatas bunsen sampai campuran tersebut mendidih. Catat
masing-masing warna yang terbentuk pada masing-masing tabung. Jika tidak ada perubahan
warna, tambahkan 5 ml aquadest dan 1 ml pentanol kedalam tabung reaksi tersebut, setelah
dikocok kemudian amati dan catat perubahan warnanya.
Reagen :
Campur 3 ml Orcinol dalam 1 liter HCl pekat dan tambahkan 3 ml larutan Ferri Chlorida 10%.

3. SELIWANOFF UNTUK KETOHEXOSE


Siapkan waterbath. Masukkan masing-masing 1 ml karbohidrat 1% kedalam beberapa tabung
reaksi yang berisi : xylose, arabinose, glukosa, galaktosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, starch
(kocok) dan glikogen. Juga tambahkan 1 ml aquadest kedalam tabung reaksi lain yang dapat
digunakan sebagai control. Tambahkan 4 ml reagen seliwanoff pada masing-masing tabung.
Masukkan 10 tabung tersebut kedalam beaker glass yang berisi air mendidih selama 60 detik.
Pindahkan dan catat hasilnya. Sebagai pengingat dari identifikasi seliwanoff, masukkan 3-4
tabung kedalam waterbath. Amati dari masing-masing tabung dalam interval waktu dari 1 menit
hingga 5 menit. catat hasilnya hingga interval waktu 1 menit kemudian pindahkan tabung-
tabung tersebut dari waterbath setelah 5 menit. Catat perubahan warnanya.

Laboratorium PTK 1 – Program Studi Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 4
Śňţ Ŀšţ
Praktikum Kimia Organik Identifikasi Karbohidrat

Reagen :
Campur 0,5 gr Resorcinol dalam 1 liter HCl encer (1 volume HCl pekat dan 2 volume
aquadest).

4. BENEDICT UNTUK GULA REDUKSI


Siapkan waterbath. Masukkan masing-masing beberapa ml karbohidrat (1%) kedalam beberapa
tabung reaksi yang berisi glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Juga tambahkan beberapa ml aquadest
dalam tabung reaksi yang lain yang dapat digunakan sebagai control.
Tambahkan 5 ml reagen benedict kedalam masing-masing tabung, kemudian masukkan masing-
masing tabung tersebut kedalam waterbath selama 2-3 menit. Kemudian pindahkan tabung
tersebut dan catat perubahannya. Endapan warna merah, coklat, atau kuning
mengidentifikasikan yang positif. Tidak perlu mengamati perubahan warna tetapi yang perlu
diamati pembentukan endapannya.
Campuran yang diidentifikasi :
Lakukan percobaan terhadap :
 Monosakarida : glukosa, fruktosa
 Disakarida : sukorosa
Reagen :
Campur 173 gr Hydrated Sodium Citrate dan 100 gr Anhydrous Sodium Carbonate dalam 800
ml aquadest panas. Saring larutan dan tambahkan 17,3 gr CuSO4.5H2O. Campur dalam 100 ml
aquadest kemudian larutkan sampai 1 liter.

Laboratorium PTK 1 – Program Studi Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 5
Śňţ Ŀšţ
Praktikum Kimia Organik Identifikasi Karbohidrat

Nama : ................................................................................................................
NPM : ................................................................................................................
Rombongan / Group : ................................................................................................................
Hari, tanggal : ................................................................................................................

LEMBAR DATA
PRAKTIKUM IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

1. Tabel Pengamatan
Perlakuan Pengamatan Kesimpulan

Menyetujui
Asisten Laboratorium

……………………….....

Laboratorium PTK 1 – Program Studi Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 6
Śňţ Ŀšţ
Praktikum Kimia Organik Identifikasi Karbohidrat

Nama : ................................................................................................................
NPM : ................................................................................................................
Rombongan / Group : ................................................................................................................
Hari, tanggal : ................................................................................................................

2. Perhitungan

Menyetujui
Asisten Laboratorium

……………………….....

Laboratorium PTK 1 – Program Studi Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 7
Śňţ Ŀšţ

Anda mungkin juga menyukai