Anda di halaman 1dari 12

Laboratorium Kimia Dasar

Departemen Kimia FMIPA-UI

9. PENDAHULUAN BIOKIMIA

Tujuan percobaan:
1. Mengenal beberapa senyawaan organik seperti : Karbohidrat, trigliserida, protein,
enzima yang besar peranannya dalam bidang biokimia
2. Memahami beberapa sifat fisik dan kimia dari senyawaan-senyawaan tersebut
3. Mengenal peranan senyawaan-senyawaan tersebut dalam kehidupan kita.

1. Introduksi

Karbohidrat adalah biomolekul yang terdiri dari karbon (C), hidrogen (H) dan
oksigen (O), biasanya dengan rasio atom hidrogen–oksigen adalah 2:1 (seperti pada air);
dengan kata lain, dengan formula empiris Cm(H2O)n. Karbohidrat banyak terkandung dalam
makanan dan jaringan mahluk hidup, seperti gula, tepung dan selulosa. Karbohidrat,
merupakan sumber utama energi yang diperlukan tubuh manusia, karena terurainya
karbohidrat dalam tubuh akan melepaskan energi. Orang-orang yang aktif memerlukan
banyak karbohidrat, namun kelebihan karbohidrat, maka didalam tubuh akan disimpan
sebagai glikogen atau lemak. Karbohidrat banyak dijumpai dalam berbagai sumber bahan
pangan seperti : biji-bijian, kentang, daging, ikan dan sayuran.
Trigliserida, yang merupakan kelompok senyawa lipida, adalah suatu ester
trigliserida dari asam lemak. Trigliserida merupkan konstituen utama lemak dalam tubuh
manusia dan hewan lainnya, dan juga lemak tumbuhan. Senyawa ini, juga terdapat dalam
darah untuk memungkinkan terjadinya transfer dua-arah adipose dan glukosa darah dari
hati, dan merupakan komponen utama minyak kulit manusia. Protein adalah salah satu
sumber energi yang penting, dan dapat diperoleh dari makanan seperti : mentega, minyak
tanaman, produk-produk daging dan kacang-kacangan. Namun, jika senyawaan ini berlebih,
tubuh dapat mengalami kegemukan.
Protein, yang mempunyai peran dan fungsi sangat besar dalam sistem-sistem
kehidupan, adalah biomolekul besar atau makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih
rantai panjang residu asam amino, Protein melakukan beragam fungsi dalam organisme,
termasuk mengkatalisis reaksi metabolik, replikasi DNA, merespons rangsangan, dan
mentransportasi molekul dari satu lokasi ke lokasi lainnya, mengontrol pH dan sebagainya.
Jenis protein berbeda satu sama lainnya, terutama dalam urutan asam amino
(monomer protein) didalamnya, yang diatur oleh urutan nukleotida gen mereka, dan yang
biasanya menghasilkan lipatan protein menjadi rantai linier residu asam amino ( polipeptida).
Protein setidaknya mengandung satu polipeptida panjang. Polipeptida pendek,
mengandung kurang dari 20-30 residu (jarang dianggap sebagai protein) dan umumnya
disebut peptida, atau kadang-kadang oligopeptida. Protein dapat pula bekerja sebagai
sumber energi, dan juga sebagai penghasil asam amino.
Enzim adalah suatu makromolekul, umumnya suatu protein, yang dihasilkan oleh
mahluk hidup, dan mengkatalis reaksi biokimia yang spesifik. Seperti halnya katalis, enzim
meningkatkan laju reaksi dengan menurunkan energi aktifasi. Sejumlah enzim dapat
melakukan laju konversi substrat menjadi produk jutaan kali lebih cepat.

Dalam percobaan ini dipelajari beberapa sifat fisik dan kimia dari karbohidrat,
trigliserida, dan asam amino dari protein. Dalam percobaan ini juga akan diamati
enzimsebagai katalis. Selain itu, akan diamati faktor-faktor yang menambah atau
mengurangi keefektifan enzim.

81
Laboratorium Kimia Dasar
Departemen Kimia FMIPA-UI

2. PERCOBAAN

PERCOBAAN 1 : KARBOHIDRAT

1. Sifat fisik yang penting (rasa manis)


 Dengan cara mencicipinya sedikit, tentukan kemanisan relatif dari karbohidrat
berikut ini : glukosa, laktosa, fruktosa, sukrosa, maltosa dan kanji.
 Berkumurlah dengan air bersih setiap kali menguji zat tersebut.
 Sekarang bandingkan rasa sakharin terhadap karbohidrat yang paling manis.
Pertanyaan :
1. Apakah rasa manis merupakan tolok ukur mengenai kadar karbohidrat yang biasa
dipercaya ? Jelaskan.
2. Bagaimana rasa manis sakharida jika dibandingkan dengan rasa karbohidrat yang
paling manis ?

2. Sifat mereduksi
Larutan Fehling adalah reagen yang digunakan untuk membedakan karbohidrat
yang larut dalam air dan gugus fungsi keton, dan sebagai uji untuk gula pereduksi dan
gula non-pereduksi. Larutan Fehling adalah kombinasi dua larutan yaitu Fehling A
(larutan Cu(II)sulfat) yang berwarna biru, dan Fehling B (larutan kalium natrium
tartrate dalam alkali) yang tak-berwarna.
Melakukan uji Fehling terhadap larutan 2 % dari karbohidrat, masing masing: laktosa,
sukrosa, glukosa, fruktosa dan kanji.
 Ke dalam tabung reaksi yang bersih dan kering, masukkan 10 tetes larutan
masing masing karbohidrat dan 5 mL pereaksi Fehling lalu aduk.
 Tempatkan tabung reaksi di dalam air mendidih selama 10 menit
 Amati perubahan yang terjadi.
 Ujilah juga terhadap madu dan sirup.

Pertanyaan.
1. Mengapa ada dua karbohidrat yang gagal terhadap uji Fehling ?
2. Apakah madu menghasilkan uji Fehling yang positif ?
3. Berikan jenis, nama dan struktur karbohidrat yang memberikan hasil positif
terhadap uji Fehling.
4. Apakah sirup yang saudara uji menghasilkan uji Fehling yang positif ? Dari hasil
uji ini, apa kesimpulan terhadap jenis karbohidrat dalam sirup tersebut?

3. Hidrolisis disakharida dan poilisakharida.


Saudara akan mempelajari hidrolisis kanji dan sukrosa dengan menguji terbentuknya
gula yang bersifat mereduksi dengan pereaksi Fehling. Untuk menegaskan lebih lanjut
bahwa memang kanji terhidrolisis dilakukan uji kompleks iod-kanji.
 Pertamakali, kerjakan uji kompleks iod-kanji dengan meneteskan 1 tetes
larutan iod encer ke dalam 10 tetes larutan kanji 1 % pada kaca arloji.
Kemudian lakukan proses hidrolisis sebagai berikut :
 Ke dalam 2 mL larutan kanji 2 % dan ke dalam 1 mL larutan sukrosa 2 %, masing
masing tambahkan 2 tetes HCl pekat, dan aduklah dengan baik.

82
Laboratorium Kimia Dasar
Departemen Kimia FMIPA-UI

 Berikan tanda pada kedua tabung reaksi tersebut, lalu tempatkan di dalam air
mendidih selama 10 menit.
 Selanjutnya, lakukan uji iod terhadap 10 tetes larutan kanji yang terhidrolisis
pada kaca/gelas arloji.
 Kemudian, larutan kanji dan sukrosa yang diasamkan dan dipanaskan tadi,
masing-masing dinetralkan dengan larutan NaOH 10 % (tambahkan tetes demi
tetes sambil diaduk sampai larutan tepat basa terhadap lakmus).
 Lalu tambah 5 mL pereaksi Fehling. Panaskan dalam air mendidih selama 10
menit.
 Amati apakah hasil hidrolisis memberikan test positif terhadap pereaksi Fehling
 Bagaimana kesimpulan anda? Apakah memang terjadi hidrolisis,
Pertanyaan
1. Apakah warna larutan blanko yang diuji terhadap iodium ?
2. Sesudah larutan kanji dipanaskan dalam air mendidih selama 10 menit apakah
uji iod menunjukkan terjadinya hidrolisis ? Jelaskan
3. Apakah hasil hidrolisis kanji memberikan hasil positif terhadap uji Fehling !
4. Apakah uji Fehling menyatakan bahwa hidrolisis sukrosa terjadi setelah 10 menit
? Apa buktinya ?

4. Uji Molisch
Uji Molisch adalah uji yang sensitif terhadap adanya karbohidrat, berdasarkan
dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat atau asam klorida dan menghasilkan aldehida
yang terkondensasi dengan dua molekul fenol (biasanya α-naphthol, atau fenol
lainnya)
Mula-mula lakukan uji Molisch terhadap glukosa untuk dijadikan pembanding.
 Ke dalam 3 mL larutan glukosa 2 % tambahkan 2 tetes pereaksi Molisch dan
aduk (larutan Molisch adalah 10 % -naftol dalam etanol).
 Sekarang miringkan tabung reaksi tersebut dan tuangkan hati-hati 3 mL H2SO4
pekat melalui dinding tabung sampai H2SO4 membentuk suatu lapisan pada
bagian bawah (lihat Gambar 9.1).
 Amati warna pada bidang batas antara asam dan larutan air, kemudian lakukan
uji Molisch terhadap 3 mL dari larutan- berikut ini :
- suatu larutan disakharida yang tidak bersifat mereduksi (2 %)
- suatu ketosa (2 %)
- madu (50 % dengan air)
- tepung terigu (suspensikan sedikit tepung dengan 3 mL air)

Gambar 9.1 : Uji Molisch

Pertanyaan
1. Apa jenis reaksi yang terjadi pada tiap-tiap karbohidrat pada uji Molisch ?
2. Apa produk organik apakah yang terbentuk pada uji Molisch?
3. Pada uji Molisch, apakah setiap karbohidrat akan menghasilkan produk yang sama ?

83
Laboratorium Kimia Dasar
Departemen Kimia FMIPA-UI

5. Uji terhadap pati dalam bahan makanan


 Tambahkan beberapa tetes larutan pereaksi iodium kepada bahan makanan ini :
sekerat kentang, sepotong roti, sepotong ‘cracker’, bubuk makaroni.
Pertanyaan
Bahan pangan manakah yang menghasilkan uji positif terhadap adanya kanji ?
berikan alasan atas jawaban anda.

PERCOBAAN 2 : LIPIDA

1. Pengamatan terhadap lipida dan asam lemak.


 Amati ujud kekentalan dan bau lipida dan asam lemak berikut ini : kolesterol,
lecithin, minyak kelapa, lemak (gajih), minyak jagung, minyak biji kapas asam
stearat, asam oleat dan lanolin
 Catat bagaimana hasilnya.
Pertanyaan
1. Senyawa manakah yang merupakan steriod murni ?
2. Senyawa manakah yang mempunyai bau paling enak ?
3. Senyawa manakah yang berupa fosfolipida ?
4. Berikan nama lipida yang berupa campuran !
5. Berdasarkan hasil pengamatan anda, manakah yang mempunyai titik leleh yang
lebih tinggi, asam stearat atau asam oleat ? Berikan buktinya.

2. Uji Akrolein
Uji acrolein dilakukan untuk menentukan adanya gliserol. Acrolein (propenal,
CH2=CHCHO) adalah aldehida tak jenuh paling sederhanayang berujud cairan tak berwarna
dengan bau menyengat yang tajam/tengik.
 Sediakan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering, lalu dimasukan kedalam
masing masing tabung 10 tetes olive oil, gliserol, atau sedikit asam palmitat.
 Kemudian ditambahkan kedalam masing-masing tabung sejumlah volume yang
sama KHSO4,
 Kemudian dipanaskan pelan-pelan langsung diatas api.
 Perhatikan masing masing bau dari akrolein yang menusuk hidung, (jangan
dikacaukan antara bau akrolein dan bau SO2)

3. Saponifikasi lemak / Penyabunan


 Ke dalam 50 mL labu Erlenmeyer, tambahkan 2 mL minyak olive (zaitun), 1 g
NaOH padat dan 20 mL C2H5OH.
 Lalu tempatkan dalam air mendidih selama 10 – 15 menit.
 Dinginkan larutan tersebut di dalam bejana air dingin.
 Ambillah sedikit dari zat padat yang terbentuk dengan batang pengaduk dan
larutkan dengan sedikit air di dalam tabung reaksi. Kocok dan amati.
 Perhatikan hasilnya
Pertanyaan
Apa saja yang dapat dipakai sebagai pengganti minyak zaitun ?

84
Laboratorium Kimia Dasar
Departemen Kimia FMIPA-UI

PERCOBAAN 3 : PROTEIN DAN ASAM AMINO

1. PROTEIN DAN ASAM AMINO


Sediakan larutan Larutan putih telur , Larutan gelatin 1 %, dan larutan asam amino
(larutan alanin 1 %, larutan asam glutamat 1 % dan larutan jenuh tirosin)
Pembuatan larutan putih telur :
 Pecahkan sebutir telur dalam bejana 400 mL,
 Pisahkan bagian putih telur dari bagian merah telur, dan tambahkan 300
mL akuades pada putih telur tadi aduk sebentar.
 Saringlah larutan ini melalui sehelai kain putih yang bersih ke dalam bejana
yang bersih.
 Larutan ini dapat dipakai oleh dua orang mahasiswa (kelompok).
Selanjutnya:
 Dalam tabung reaksi, isilah masing masing tabung dengan 20 mL larutan
putih telur, 20 mL larutan gelatin 1 %, 10 mL larutan alanin 1 %, 10 mL
larutan asam glutamat 1 % dan 10 mL larutan jenuh tirosin
 Amati dan perhatikan dengan baik masing masing ujud dari cairan
didalam tabung tersebut
 Apakah ada perbedaan diantara cairan larutan telur, gelatin dan asam
amino?
Pertanyaan
Mengapa terjadi perbedaan ujud ini ?

2. Pengamatan hidrolisat suatu protein


Karena hidrolisis protein melalui pemanasan dengan asam kuat memerlukan waktu
beberapa jam, maka percobaan akan digunakan hidrolisat, yaitu produk hidrolisis
protein yang sudah tersedia. Sebagai hidrolisat akan digunakan ‘bouillon’.

 Ambillah 1 g bouillon ayam dan larutkan di dalam 50 mL air panas.


 Larutan ini juga digunakan oleh dua mahasiswa.
Pertanyaan.
1. Tuliskan bahan penyusun ‘bouillon cube’ !
2. Manakah di antara bahan tersebut yang merupakan asam amino dan mana pula
yang protein
3. Bagaimanakah reaksi hidrolisis suatu protein ? Tuliskan

3. Uji Biuret
Uji biuret adalah uji kimiawi yang digunakan untuk test mendeteksi adanya ikatan
peptida. Dengan adanya peptida, ion tembaga(II) akan membentuk kompleks koordinasi
yang berwarna violet dalam larutan alkali
Larutan yang akan diuji : gelatin, asam glutamat, albumin telur dan bouillon.
 Kedalam masing masing 2 mL larutan yang akan diuji , tambahkan 2 mL NaOH
10 %
 Lalu tambahkan dengan tepat 2 tetes larutan CuSO4 0,5 %, dan diaduk.
 Hasil yang positif tampak pada pembentukan warna merah muda atau ungu.

85
Laboratorium Kimia Dasar
Departemen Kimia FMIPA-UI

Pertanyaan :
Struktur kimia yang bagaimana akan menghasilkan uji Biuret yang positif ?

4. Uji Ninhidrin
Ninhydrin (2,2-dihydroxyindane-1,3-dione) adalah bahan kimia yang digunakan
untuk mendeteksi ammonia atau amin primer dan sekunder.
Bandingkan hasil yang diperoleh pada larutan putih telur, bouillon dan alanin sebagai
berikut :
 Di dalam tabung reaksi, campurkan masing masing 1 mL larutan ninhidrin 0,2 %
dan 2 mL larutan yang akan diuji.
 Lalu masing masing dipanaskan beberapa menit dalam air mendidih.
 Perhatikan hasilnya
Pertanyaan
1. Gugus fungsional apakah yang menghasilkan tes positif ?
2. Terangkan apakah protein dan asam amino mempunyai gugus ini ?

5. Koagulasi protein
 Dalam tiga tabung reaksi yang berbeda, masing masing masukkan 1 mL larutan
putih telur, gelatin dan asam glutamat.
 Ke dalam masing masing tabung, campurkan beberapa tetes larutan Pb(NO3)2 1
%
 Amati apakah ada perubahan

*Putih telur sering dipakai sebagai ‘antidote’ pada keracunan logam berat.
Pertanyaan
1. Jelaskan apa peranan suatu zat sebagai ‘antidote’ !
2. Bagaimana struktur yang harus dipunyai suatu ‘antidote” agar dapat bereaksi dengan
Pb(NO3)2 ?

6. Sifat amfoter dari protein.


 Dalam tabung reaksi bersih, tambahkan 1 tetes larutan HCl 0,1 M dan 1 tetes
metil orange
 Pada tabung reaksi yang lain, masukkan 1 tetes larutan NaOH 0,1 M dan 1 tetes
fenolftalein.
 Ke dalam masing masing tabung reaksi, masukkan 3 mL larutan putih telur.
 Amati apa yang terjadi
Pertanyaan
Apakah protein dapat berlaku sebagai buffer ? Jelaskan !.

86
Laboratorium Kimia Dasar
Departemen Kimia FMIPA-UI

PERCOBAAN 4 : ENZIMA

 Dalam bejana kecil kumpulkan 5 tetes saliva (air liur) yang mengandung -amilase
 Isilah bejana 400 mL kira-kira 2/3-nya dengan air panaskan sampai 35 C (suhu ini
harus dijaga agar diperoleh aktivitas enzima yang optimal).
 Kemudian, buatlah larutan saliva dengan mencampurkan 2 tetes saliva dan 2 mL
akuades.
 Masukkan larutan saliva ini ke dalam 4 mL larutan kanji 1 % lalu aduk.
 Tambahkan segera 1 tetes larutan iod ke dalam beberapa tetes larutan saliva-kanji
pada gelas arloji.
 Tempatkan tabung reaksi yang berisi -amilase (saliva) dan kanji dalam bak air 35
C tadi.
 Setiap 2 – 3 menit ambillah beberapa tetes larutan ini lalu kerjakan uji iod-kanji.
 Bila uji iod-kanji telah negatif (catat waktunya!), lakukan uji Fehling terhadap gula
yang mereduksi.

Pertanyaan
1. Zat-zat apakah yang dihasilkan pada reaksi hidrolisis kanji ini ?
2. Berdasarkan percobaan ini, sebutkan fungsi -amilase di dalam saliva !
3. Kebiasaan makan sperti apa yang akan mengurangi keefektifan -amilase ?
4. Dengan menggunakan molekul kanji (sebagian) dan molekul air, tunjukkan apa yang
dikatalisis oleh -amilase.



87
Laboratorium Kimia Dasar
Departemen Kimia FMIPA-UI

Nama-nama anggota Tanggal : ……………………


1. ……………………………….. Asisten : ……………………
2. ……………………………….
3. ……………………………….

LAPORAN : BIOKIMIA

Percobaan 1. Karbohdrat
1. Sifat fisik yang penting (rasa manis)
Senyawa Pengujian rasa manis
Glukosa …………………………….
Laktosa …………………………….
Fruktosa …………………………….
Sukrosa …………………………….
Maltosa …………………………….
Starch (kanji) …………………………….

Susunlah disakharida menurut urutan berkurangnya rasa manis : …………………………


………………………………………………………………………………………………Susunan
karbohidrat menurut urutan berkurangnya rasa manis : ………………………….
………………………………………………………………………………………………
Jawaban atas pertanyaan I : ………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Jawaban atas pertanyaan II : …………………………………………………………….….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

2. Sifat mereduksi

Uji Fehling thd. Karbohidrat 2 % Pengamatan


Laktosa …………………………….
Sukrosa …………………………….
Glukosa …………………………….
Fruktosa …………………………….
Starch (kanji) …………………………….
Madu …………………………….
Sirup …………………………….

Pengelompokan atas gula pereduksi : ……………………………………………………..


………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Pengelompokan atas gula bukan pereduksi : ……………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

88
Laboratorium Kimia Dasar
Departemen Kimia FMIPA-UI

Jawaban atas pertanyaan tentang :


a. Karbohidrat yang gagal terhadap uji Fehling :…………………………………………
…………………………………………………………………………………………
b. Uji Fehling terhadap madu : …………………………………………………………..
c. Nama dan struktur karbohidrat yang menyebabkan uji Fehling positif : ……………..
…………………………………………………………………………………………
d. Uji Fehling terhadap sirup : …………………………………………………………….

3. Hidrolisis disakharida dan polisakharida

Hidrolisis dan uji iod terhadap: Pengamatan dan nama zat yang dihasilkan:
Sukrosa
Kanji
Jawaban atas pertanyaan :
-
-
-
-
-
-

4. Uji Molisch

Uji Molisch: Pengamatan warna pada bidang batas


Glukosa 2 % sebagai pembanding …………………………….
Disakharida yang bersifat mereduksi …………………………….
Ketosa 2 % …………………………….
Madu (50 % dengan air …………………………….
Tepung terigu (suspensi) …………………………….

Jawaban atas pertanyaan :


Jenis reaksi yang terjadi pada tiap-tiap karbohidrat
Pada uji ini : ………………………………………………………………………………...
Produk senyawa organik yang terjadi adalah : ……………………………………………..
………………………………………………………………………………………………

5. Uji terhadap pati dalam bahan makanan


Bahan : Pengamatan uji terhadap starch
Kentang …………………………….…………………………….
Roti …………………………….…………………………….
Kracker …………………………….…………………………….
Bubuk makaroni …………………………….…………………………….
Catatan : beri tanda (+) atau (–) pada hasil pengamatan.

89
Laboratorium Kimia Dasar
Departemen Kimia FMIPA-UI

Percobaan 2 : L I P I D

1. Pengamatan terhadap lipida dan asam lemak


Lipida dan asam lemak : Pengamatan ujud dan kekentalan:
Kolesterol ……………………………………………
Lecithin ……………………………………………
Minyak kelapa ……………………………………………
Gajih ……………………………………………
Minyak jagung ……………………………………………
Minyak biji kapas ……………………………………………
Asam stearat ……………………………………………
Asam oleat ……………………………………………
Lanolin ……………………………………………

Jawaban atas pertanyaan :


Steroid murni : ……………………………………………………………………………
Bau yang paling enak : ……………………………………………………………………
Yang berupa fosfolipida : …………………………………………………………………
Nama lipida yang berupa campuran : …………………………………………………….
Antara asam stearat dan asam oleat yang mempunyai titik leleh lebih tinggi adalah : ……
……………………………………………………………………………………………..
Buktinya : ………………………………………………………………………………….
Nama lipda-lipida yang berupa trigliserida serta mengandung residu lemak yang paling
jenuh : ………………………………………………………………………………………

2 Uji Akrolein
No Percobaan Hasil, bau Persamaan dehidrasi pada
(+ atau -) bagian gliserol menjadi akrolein
1 Olive oil + KHSO4
2 Gliserol + KHSO4
3 Asam palmitat + KHSO4

3. Penyabunan lemak (Saponifikasi)

Percobaan : Pengamatan :
a. Minyak zaitun + NaOH + C2H5OH. …………………………………………….
Tempatkan dalam air mendidih setelah dingin …………………………………………
…………………………………………….
b. Hasil a) ambil sedikit larutkan dalam air kocok……………….…………………………
c. Persamaan reaksi saponifikasi dan hasil ……………………………………………..
yang terjadi …………………………………………….
……………………………………………..

Jawaban atas pertanyaan :


Sebagai pengganti minyak zaitun adalah : …………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

90
Laboratorium Kimia Dasar
Departemen Kimia FMIPA-UI

Percobaan 3 : PROTEIN dan ASAM AMINO

1. Larutan asam amino dan protein


Pengamatan
Zat dalam pelarut akuades
Dispersi /larutan Keterangan :
Putih telur ……………………. ……………………………….
Gelatin 1 % ……………………. ……………………………….
Asam amino (alanin 1 %) …………………… ……………………………….
Asam glutamat 1 % …………………… ……………………………….
Tirosin jenuh …………………… ……………………………….

2. Pengamatan hidrolisat suatu protein

Bouillon 1 g dilarutkan dalam 50 mL air panas : …………………………………………


……………………………………………………………………………………………..

Jawaban atas pertanyaan :


Bahan penyusun bouillon cube : …………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
Asam aminonya adalah : …………………………………..………………………………
Proteinnya adalah : …………………………………………………………………………
Reaksi hidrolisis suatu protein : ……………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

2. Uji Biuret

Uji Biuret: Pengamatan Pembentukan Warna :


NaOH 20 % + 2 tetes CuSO4 0,5 % (+) atau (-) Keterangan :
Gelatin …… ………………………
Asam glutamat …… ………………………
Albumin telur …… ………………………
Bouillon …… ………………………

3. Uji Ninhidrin
Ninhidrin 0,2 %
Pengamatan Pembentukan Warna :
(+) atau (-) Keterangan :
Larutan putih telur …… ………………………
Bouillon …… ………………………
Alanin …… ………………………
Masing-masing dipanaskan beberapa menit dalam air mendidih

91
Laboratorium Kimia Dasar
Departemen Kimia FMIPA-UI

4. Koagulasi Protein

Beberapa tetes Pb(NO3)2 1 % di masukkan


Pengamatan:
ke dalam :
Putih telur
………………………………
Gelatin
………………………………
Asam glutamat ………………………………

Putih telur dimasukkan ke dalam : Pengamatan perubahan warna dan


persamaan reaksi
…………………………………
1 tetes HCl 0,1 M dan 1 tetes metil orange
…………………………………
…………………………………
1 tetes NaOH 0,1 M dan 1 tetes fenolftalein
…………………………………

Jawaban atas pertanyaan : ………………………………………………………………….


………………………………………………………………………………………………

Percobaanm 4 : E N Z I M

Uji Iod-Kanji terhadap saliva dan Uji Fehlingnya

Pengamatan
Larutan saliva dalam bath 35 C Waktu untuk selang 2 – 3 menit, (+) atau (-)
1 2 3 4 5 6 7 8
Setiap diambil 5 tetes larutan +
1 tetes larutan Iod

Uji Fehling ……………………………………………


Catatan : beri tanda (+) dan atau (-).

Jawaban atas pertanyaan :


Zat-zat yang dihasilkan pada reaksi hidrolisis adalah : …………………………………….
………………………………………………………………………………………………
Fungsi -amilase dalam saliva adalah : ……………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Kebiasaan makan yang dapat mengurangi keefektifan -amilase : ……………………..…
………………………………………………………………………………………………
Bagian yang dikatalisis oleh -amilase ialah : ……………………..………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

92

Anda mungkin juga menyukai