KARBOHIDRAT
KELOMPOK B4
Pieter William Supusepaa1)
Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik
Soegijapranata, Semarang
Diterima: Jumat, 13 September 2019
ABSTRAK
”Karbohidrat adalah macronutrients, yang berarti mereka adalah satu dari tiga cara utama
tubuh memperoleh energi, atau kalori,” kata Paige Smathers, ahli diet terdaftar di
Utah. Karbohidrat sangat penting bagi tubuh karena menjadi sumber energi dan
memungkinan metabolisme lemak. Dengan demikian materi praktikum kali ini adalah
karbohidrat dengan tujuan dapat mengetahui apa itu karbohidrat yang sesungguhnya,
mengetahui kandungan dan kadar gula pereduksi, dapat melakukan uji kualitatif karbohidrat
dan memahami prinsip dan hasil dari uji kualitatif tersebut.
a
19.I1.0093
1
PENDAHULUAN c. Atom C4 (Tetrosa) dengan rumus
C4(H2O)4
Pada praktikum kali ini, akan dilakukan 2. Ketosa, mempunyai gugus fungsi
merupakan jenis karbohidrat yang dapat (Glukosa + Fruktosa) larut dalam air
supaya dapat berfungsi sebagai gula koloid dalam air dengan masing
aldehid atau yang disebut dengan gugus aktif : Dekstro. Dan biasa ditemui
fungsi hemi asetal yang dapat terbuka pada tamanan kecambah biji-bijian,
komposisi C6H12O6 dan biasa didapati Polimer glukosa dan ditemui di dalam
3
2.2. Uji Moore HASIL DAN PEMBAHASAN
1 ml NaOH 10%. Setelah itu dipanaskan ajak untuk melakukan pengujian secara
didalam waterbath 80℃ selama 10 menit. kualitatif pada bahan yang mengandung
Perubahan yang terjadi sebelum dan setelah karbohidrat. Alat-alat yang dibutuhkan
pemanasan diamati dan difoto. untuk praktikum ini berupa neraca analitk,
tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet
tetes, pipet volume, penjepit, pompa
2.3. Uji Benedict pilleus, waterbath, beaker glass,
stopwatch, sarung tangan, masker, kain
Sebanyak 1 ml larutan sampel diambil dan
saring 30 cm X 30 cm, dan label nama.
dimasukkan kedalam tabung reaksi serta
Kemudian bahan yang akan digunakan
masing-masing tabung reaksi difoto.
adalah glukosa cair, frukosa cair, nasi
Kemudian larutan tersebut ditambahkan 3 ml
putih, nasi merah dan oat. Dalam
larutan Benedict. Lalu dipanaskan selam 2
praktikum kali ini, glukosa dan fruktosa
menit. Perubahan yang terjadi diamati dan
dipakai untuk dilakukan percobaan
difoto.
dikarenakan glukosa dan fruktosa
merupakan jenis gula yang paling
sederhana, paling kecil, dan sudah tidak
2.4. Uji Tollens
dapat dipecahkan kembali. Dan juga dua
Tabung reaksi disiapkan dan diisi dengan 20 monosakarida ini mudah ditemukan di
tetes AgNO3 0,01N. Lalu ditambahkan berbagai macam buah-buahan.
dengan larutan NaOH 10% sebanyak 20 (Wisnubrata, 2018)
tetes. Kemudian ditambahkan larutan NH4OH Selanjutnya ada nasi putih, nasi putih
tetes demi tetes sambil dikocok (perubahan digunakan dalam praktikum karbohidrat
yang terjadi difoto). Kemudian ditambahkan karena nasi putih merupakan salah satu
tetes demi tetes larutan sampel (glukosa dan makanan pokok di Indonesia yang
fruktosa) sambil dikocok (perubahan yang mengandung indeks glimetik tinggi dan
terjadi difoto). Setelah itu dipanaskan didalam menyebabkan mudah dan cepat untuk
beaker glass dan dicek kecepatan dipecah menjadi gula yang mudah diserap
pembentukan endapan. Perubahan yang oleh tubuh. (Veratamala, 2016)
terjadi diamati dan difoto. Dan setelaah Selanjutnya nasi merah, selain
praktikum selesai tabung reaksi yang telah mengandung indeks glimetik yang tinggi,
dipakai dicuci dengan HCl dan aquades. juga mengandung vitamin B dan serat yang
lebih tinggi daripada nasi putih.
(Veratamala, 2016). Lalu ada oat yang
merupakan jenis gandum utuh yang
4
memiliki sedikit kandungan karbohidrat dan sehingga endapan warna nya tidak
kalori, namun mengandung protein yang berubah sempurna.
lebih tinggi dibanding nasi putih. (Schun, Selanjutnya adalah uji tollens, berdasarkan
2018) pada hasil penelitian kelompok B empat,
Dalam sekali praktikum, akan diadak 4 kali hasil yang didapat adalah perubahan
pengujian kualitatif karbohidrat. warna ketika bahan sampel yang
Yang pertama ada uji kadar karbohidrat ditambahkan NH4OH ditambahkan pula
menggunakan refraktometer. dengan glukosa (sampel satu) dan fruktosa
Refraktometer adalah alat yang digunakan (sampel dua) berubah warna menjadi hijau.
untuk mengukur kadar atau konsentrasi Kemudia ketika di panaskan perubahan
gula, garam,protein dan sebagainya. warna mulai terjadi dimana warna hijau
Berdasarkan hasil pengamatan diatas semakin pekat dan terdapat endapan di
dapat dilihat bahwa kadar gula pada bagian dasar permukaan larutan. Waktu
glukosa lebih tinggi sebesar 29° dibanding pemanasan campuran glukosa (sampel
fruktosa dan lainnya. satu) lebih lama dan campuran fruktosa
Selanjutnya uji moore dimana berfungsi (sampel 2) yang lebih cepat ketika
untuk mengetahui kadar gula pereduksi. dipanaskan. Hal ini terjadi karena
Gula pereduksi dapat mereduksi senyawa kesalahan dalam melakukan praktikum
pengoksidasi lemah. dan memiliki sifat dimana seharusnya untuk mendapatkan
yang stabil dalam kondisi basa. hasil yang sama. Ketika larutan sudah
Berdasarkan hasil pengamatan uji moore, mulai ada perubahan, kedua sampel
dapat diketahui bahwa glukosa cair dn tersebut harus diangkat secara bersamaan
fruktosa cair memiliki kandungan gula dan waktu tersebut dihentikan juga secara
pereduksi yang baik sehingga warna nya bersamaan, namun berbeda dengan
berubah dari bening menjadi merah oren kegiatan ini dimana sampel 2 yang
kecoklatan dengan endapan di permukaan diangkat terlebih dahulu dan membiarkan
larutan. Berbeda dengan nasi putih, nasi sampel 1 tetap dipanaskan. Maka hasil nya
merah, dan oat yang sedikit memiliki akan berbeda.
kandungan gula pereduksi, sehingga KESIMPULAN
menyebabkan tidak sesignifikannya Berdasarkan atas segala jenis uji coba
perubahan baik pada warna dan ada/tidak yang telah lakukan, dapat di tarik
endapan pada ketiga cairan tersebut. kesimpulan bahwa
Kemudian ada uji benedict. Perubahan 1. Berusahalah sedemikian rupa
warna akhir terjadi pada glukosa cair dan supaya tidak terjadi kesalahan
frukosa cair namun tidak sesuai dengan dalam melakukan praktikum,
ketentuan warna yang seharusnya karena kesalahan kecil saja bisa
berubah. Hal ini terjadi di karenakan berakibat fatal kepada hasil laporan
kurang tereduksinya ion Cu2+ dan CuSO4 masing-masing praktikan.
5
2. Karbohidrat merupakan polimer Shafiyah, Z. (2015). uji moore. Retrieved
aldehid atau polihidroksi keton yang from
terdiri dari kondensat yang https://www.academia.edu/16422264/uji
membentuk polimer-polimernya. _moore diakses pada Kamis, 12
3. Nama karbohidrat digunakan pada September 2019 pukul 11:56pm
senyawa karbon yang mengalami Veratamala, A. (2016, September). 4 Sumber
hidroksi dengan rumus empiris Karbohidrat yang Lebih Sehat dari Nasi
berupa CnH2nOn dimana Putih. Hellosehat.Com. Retrieved from
mendekati Cn(H2O)n https://hellosehat.com/hidup-
4. Gula pereduksi dapat mereduksi sehat/nutrisi/4-sumber-karbohidrat-yang-
senyawa pengoksidasi lemah dan lebih-sehat-dari-nasi-putih/
memiliki sifat yang stabil dalam Wisnubrata. (2018, August 15). Sama-Sama
kondisi basa. Gula, Apa Bedanya Sukrosa, Glukosa,
5. Glukosa dan Fruktosa merupakan Fruktosa? Kompas.Com. Retrieved from
jenis gula yang paling sederhana, https://lifestyle.kompas.com/read/2018/0
paling kecil, dan sudah tidak dapat 8/15/212100620/sama-sama-gula-apa-
dipecahkan kembali. Dan juga dua bedanya-sukrosa-glukosa-fruktosa-
monosakarida ini mudah ditemukan ?page=all
di berbagai macam buah-buahan
DAFTAR PUSTAKA
E. Wrolstad, R. (2012). Food Carbohydrate
Chemistry.
https://doi.org/10.1002/9781118688496
Nuringtyas, A. (n.d.). PEMBAHASAN
LAPORAN UJI KUALITATIF
KARBOHIDRAT. Retrieved from
https://www.academia.edu/22327728/PE
MBAHASAN_LAPORAN_UJI_KUALITA
TIF_KARBOHIDRAT diakses pada
kamis, 12 September 2019 pukul
11:34pm
Schun, C. (2018). Brown Rice Vs. Whole
Oats. Https://Healthyeating.Sfgate.Com.
Retrieved from
https://healthyeating.sfgate.com/brown-
rice-vs-whole-oats-2225.html
6
LAMPIRAN
B1-B6
Nasi Putih 1o
Nasi Merah 1o
Oat 0o
Keterangan tabel :
Berdasarkan hasil pengamatan diatas dapat dilihat bahwa kadar gula pada glukosa lebih
tinggi sebesar 29° dibanding fruktosa dan lainnya.
Kuning bening →
B1 Glukosa Cair coklat kemerahan,
tidak ada endapan
7
Kuning bening →
B1 Fruktosa Cair coklat kemerahan,
tidak ada endapan
Putih bening →
B1 Nasi Putih putih bening, tidak
ada endapan
Merah bening →
coklat muda
B1 Nasi Merah
bening, tidak ada
endapan
8
B2 Fruktosa Cair Bening cokelat
tua (endapan coklat
tua)
B2 Nasi Merah
Merah muda
merah muda
kekuningan
(endapan putih)
B2 Oat
Kuning muda
kuning muda
(endapan putih)
9
Gambar
Kelompok Bahan Keterangan
Awal Akhir
Bening coklat
kemerahan
B3 Glukosa Cair
Ada endapan
diatas
Bening coklat
B3 Fruktosa Cair
tua, ada endapan
Merah muda
semu-semu merah
B3 Nasi Merah
muda, ada
endapan
10
Krem putih agak
B3 Oat kuning, ada sedikit
endapan
11
B4 Nasi Merah Merah merah
keorenan muda,
Tidak ada endapan
Kelompo Gambar
Bahan Keterangan
k Awal Akhir
Putih
kekuningan→
B5 Glukosa Cair merah
kecoklatan, tidak
ada endapan
Kuning bening →
merah
B5 Fruktosa Cair
kecoklatan, tidak
ada endapan
Putih keungu-
B5 unguan → putih
Nasi Putih keungu-unguan ,
tidak ada
endapan
12
Merah bening →
B5 Nasi Merah coklat muda, tidak
ada endapan
Kuning keruh →
kuning keruh,
B5 Oat
tidak ada
endapan
B6 Fruktosa Cair
Bening → coklat
tua kemerahan,
tidak ada endapan
13
B6 Nasi Merah Merah muda →
merah muda, tidak
ada endapan
Keterangan tabel :
Berdasarkan hasil pengamatan di atas terkait Uji molisch, dapat disimpulkan bahwa untuk
bahan dasar glukosa cair dan fukrosa cair terlihat perubahan warna yang signifikan, dimana
dapat dijelaskan untuk glukosa cair bermula dari cairan bening berubah menjadi coklat
kemerahan sedangkan fruktosa cair memiliki perubahan yang warna yang hamper sama
namun untuk hasil akhir, warna sedikit lebih tua dibanding glukosa cair. Kemudian untuk
cairan nasi putih, nasi merah, dan oat terlihat perubahan yang terjadi namun sedikit
signifikan dalam arti tidak terlalu banyak terjadi perubahan.
14
1.3. Uji Benedict
Biru muda →
B1 Glukosa Cair merah bata, tidak
ada endapan
Biru kehijauan →
B1 Fruktosa Cair merah bata, tidak
ada endapan
15
Biru muda → biru
B1 Oat muda, tidak ada
endapan
16
B2 Nasi Putih Biru muda
endapan biru muda
17
B2 Oat Biru muda
endapan biru gelap
Gambar
Kelompok Bahan Keterangan
Awal Akhir
18
Hijau Orange,
ada endapan
B3 Fruktosa Cair
dibawah, tidak ada
endapan
19
Gambar
Kelompok Bahan Keterangan
Awal Akhir
Biru orange,
Glukosa
B4 tidak ada
Cair
endapan
Hijau
Fruktosa Orange pekat,
B4
Cair tidak ada
endapan
Warna tetap
yaitu warna
B4 Nasi Putih
biru, tidak ada
endapan
Biru Biru
B4 Nasi Merah pekat ,tidak
ada endapan
20
Biru Biru
B4 Oat pekat ,tidak
ada endapan
Gambar
Kelompok Bahan Keterangan
Awal Akhir
Biru bening →
Glukosa merah
B5
Cair keorangean, tidak
ada endapan
Biru bening →
Fruktosa merah
B5
Cair keorangean, tidak
ada endapan
Biru bening →
B5 biru agak keruh,
Nasi Putih
tidak ada
endapan
21
Biru bening →
biru agak keruh,
B5 Nasi Merah
tidak ada
endapan
Biru kehijauan →
B5 Oat biru keruh, tidak
ada endapan
B6 Nasi Putih
Biru muda → biru
agak gelap, tidak
ada endapan
22
B6 Nasi Merah Biru muda → biru
agak gelap, tidak
ada endapan
Keterangan tabel :
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat disiratkan yaitu
untuk perbedaan perubahan warna pada setiap kelompok terletak pada bahan frukosa cair
sebelum dipanaskan selama 2 menit. Dapat dijelaskan bahwa pada kelompok satu, lima,
dan enam memiliki warna biru pada gambar awal, sedangkan kelompok dua, tiga, dan
empat memiliki warna hijau kebiruan. Hal ini terjadi dikarenakan ketika ditambahkan 3 ml
larutan benedict, kelompok satu, lima, dan enam secara langsung menggambil gambar
larutan tersebut, sedangkan untuk kelompok dua, tiga, dan empat melakukan pengamatan
terlebih dahulu apakah terjadi perubahan warna sebelum dipanaskan.
Bening →
AgNO3 hitam →
+ NaOH coklat, ada
B1 608 s
+ endapan
fruktosa warna
hitam
23
Bening →
AgNO3 hitam →
+ NaOH coklat, ada
B1 608 s
+ endapan
glukosa warna
hitam
24
AgNO3 +
NaOH
menjadi
cokelat
sedikit keruh,
+ NH4OH
AgNO3
berubah
+
menjadi putih
NaOH
sedikit keruh,
B2 + 11:51
+ fruktosa
NH4OH
menjadi hijau
+
tua
fruktosa
kehitaman.
Dipanaskan
menjadi
warna kuning
ada
endapan.
Gambar
Ditambah Setelah Perubahan
Kel Bahan ditambah Waktu
NH4OH pemanasan yang terjadi
sampel
Bening
hitam
coklat, 11 menit
B3 Glukosa
ada 33 detik
endapan di
dasar
25
Bening
hitam
11 menit
B3 Fruktosa ada banyak
33 detik
endapan
didasar
Gambar
Ditambah Setelah Perubahan
Kel Bahan ditambah Waktu (s)
NH4OH pemanasan yang terjadi
sampel
AgNO3 Bening →
+ hitam →
NaOH coklat,
B5 617
Terdapat
+ endapan
glukosa hitam
26
AgNO3
+ Bening →
hitam →
NaOH coklat,
B5 617
+ Terdapat
endapan
fruktos hitam
a
Gambar
Ditambah Setelah Perubahan
Kel Bahan ditambah Waktu
NH4OH pemanasan yang terjadi
sampel
AgNO3
+
NaOH Bening →
+ endapan
Glukosa
AgNO3
Bening →
+
cokelat
NaOH
muda 14 menit
B6 +
keorenan → 47 detik
NH4OH
coklat, ada
+
endapan
Fruktosa
Keterangan tabel :
Berdasarkan hasil tabel dari semua kelompok, dapat disimpulkan bahwa ketika semua
sampel telah dicampurkan dan dipanaskan. Setiap sampel akan mengalami perubahan yang
27
sama yaitu dimana warna awalnya masih terlihat bening, namun setelah dipanaskan,
sampel tersebut mulai berubah pekat dan terbentuk endapan. Namun ada beberapa
kelompok yang lama memanaskan nya berbeda-beda dikarenakan adanya kesalahan
teknis dalam mengambil sampel secara bersamaan dibarengi dengan menekan nonaktifkan
stopwatch yang telat.kemudian adanya perbedaan hasil akhir pada sampel Fruktasi setelah
pemanasan seperti pada kelompok B dua dimana hasil akhir nya membentuk gumpalan
bewarna kuning, begitu pula dengan kelompok B tiga, hasil kedua kelompok ini sangat
berbeda dengan ke empat kelompok lainnya.kemungkinan permasalahan ini terjadi ketika
jumlah ml yang takar tidak sesuai, tabung reaksi terkontaminasi oleh larutan yang tidak
seharusnya berada di tabung reaksi tersebut.
28