2
Syavira Azzahra : Uji Benedict
berwarna, menunjukkan hasil uji positif (+) dengan konsentrasi 6,8 gr/100 ml (Daryanto,
dan jika tidak menunjukkan hasil uji negatif 2015, p.104).
(-). Polisakarida merupakan polimer
Teknik Analisis Data beberapa gula sederhana yang satu sama lain
Analisis data yang digunakan berupa secara konvalen dihubungkan melalui ikatan
deskriptif, foto dan gambar dari hasil glikosidik, dapat berantai lurus atau
pengamatan langsung. Gambar merupakan bercabang dan dapat dihidrolisis dengan
pembanding dari hasil yang didapatkan enzim-enzim tertentu. Unit monumer bisa
melalui praktikum, serta pembahasan dan membentuk homopolisakarida atau
hasil yang didapatkan melalui pengamatan heteropolisakarida. Polisakarida berfungsi
dari uji benedict terhadap beberapa sampel sebagai cadangan makanan dari penguat
yang akan di uji. tekstur (Selulosa, hemiselulosa, pati, dan
lignin) dan sebagai sumber energi (pati,
Hasil dan Pembahasan dektrin, glikogen, dan fruktan) (Fitriani,
Monosakarida adalah karbohidrat 2017, p. 75)
yang biasanya memiliki 3-9 atom karbon. Pada praktikum kali ini yang dilakukan
Karbohidrat yang terdiri atas dua satuan adalah menguji monosakarida atau gula
monosakarida atau yang lebih tergabung pereduksi dalam karbohidrat dengan
melalui ikatan oligosakarida. Oligosakarida menggunakan prinsip uji benedict.
terdiri atas 2 sampai 10 satuan monosakarida. Uji benedict adalah uji kimia untuk
Beberapa oligosakarida yang terdapat di mengetahui kandungan gula (karbohidrat)
dalam benih sukrosa, rafiniosa, dan staktiosa. pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua
Sukrosa adalah disakarida yang terdapat jenis monosakarida dan beberapa disakarida
bebas di alam dan banyak ditemukan dalam seperti laktosa dan maltosa. Pereaksi ini akan
tumbuh-tumbuhan. Hidrolisis ikatan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali
glikosida menunjukkan sukrosa terdiri atas aldehid dalam gugus aromatik, dan alpha
D-glukosa dan fruktosa. Ukuran lingkar hidroksi keton. Oleh karena itu, meskipun
satuan monosakarida glukosa, ditentukan fruktosa bukanlah gula pereduksi, namun
dengan pemetilan gugus hidroksil bebas yang karena memiliki gugus alpha hidroksi keton
dilanjutkan dengan penguraian maka fruktosa akan berubah menjadi glukosa
(Halimursyadah, 2010, p. 12). dan maltosa dalam suasana basa dan
Disakarida merupakan jenis memberikan hasil positif dengan pereaksi
karbohidrat yang banyak dikonsumsi oleh benedict. Larutan-larutan tembaga yang basa
manusia di dalam kehidupan sehari-hari akan bila direduksi oleh karbohidrat yang memiliki
terbentuk gabungan 2 molekul monosakarida. gugus aldehida atau keton bebas akan
Setiap molekul disakarida yang umum membentuk kupro oksida (CU2O) yang
digunakan dalam konsumsi sehari=-hari berwarna kuning sampai merah bata.
adalah sukrosa yang terbentuk dari gabungan Pada praktikum kali ini, bahan yang
satu molekul glukosa dan fruktosa dan uga digunakan ada empat macam, yaitu larutan
laktosa yang terbentuk dari satu molekul glukosa 1%, larutan fruktosa 1%, larutan
glukosa dan galaktosa. Dalam produk sukrosa 1%, dan larutan amilosa 1%. Larutan
pangan, sukrosa merupakan pembentuk fruktosa dan larutan fruktosa adalah contoh
hampir 99% dari gula pasir yang bisa dari monosakarida, sedangkan amilosa adalah
digunakan dalam konsumsi sehari-hari contoh polisakarida dan sukrosa adalah
sedangkan laktosa merupakan karbohidrat contoh dari disakarida.
yang banyak terdapat di dalam susu sapi
3
Syavira Azzahra : Uji Benedict
4
Syavira Azzahra : Uji Benedict
Gambar 1.5 Larutan di dalam tabung reaksi Gambar 1.6 Hasil akhir dari Uji Benedict
mengalami perubahan warna
5
Syavira Azzahra : Uji Benedict
Saran
Sebelum melakukan praktikum
terlebih dahulu harus mengetahui tujuan dan
dasar teori-teori praktikum. Dalam
pengamatan yang dilakukan pada praktikum
hendaknya lebih sabar dan teliti sehingga
dapat menghasilkan pengamatan yang baik
dan sempurna sesuai dengan apa yang kita
kehendaki.
Daftar Pustaka
Andriyani, R., dkk. (2015). Buku Ajar
Reproduksi dan Perkembangan.
Yogyakarta: Deepublish.
Daryanto, Z. P. (2015). Optimalisasi Asupan
Giji Dalam Olahraga Prestasi Melalui
Carbhydrat Loading. Jurnal
Pendidikan Olahraga. 4:1, 50-104.
Fitriani, F. Z., dkk. (2017). Pengaruh
Konsentrasi Substrat Maltosa
terhadap potensial Listrik Baterai
Lactobacillus bulgaricus. Jurnal
Kimia Sains dan Aplikasi. 20:2, 74-
78.
Halimursyadah. (2010). Perubahan Anatomi
dan Kandungan Oligasakarida pada
Benih Reaksi Sitrat Avicennia
marina Akibat Perbedaan Laju
Pengeringan. Jurnal Floratek. 5:1,
11-22.
Kusbandari, A. (2015). Analisis kualitatif
Kandungan Sakarida Dalam Tepung
dan Pati Umbi Ganyong (Canna
edulis Ker.). Jurnal Pharmaciana.
5:1, 35-42.
Salamah, E., dkk. (2011). Aktivitas
Antoksidan dan Komponen Bioaktif
pada Selada Air (Nasturium
officinale L. R. Br). Jurnal
Pengolahan Hasil Perikanan
Indonesia. :2, 85-91.
Sumardjo, D. (2008). Pengantar Kimia.
Jakarta: EGC.
Yulianti, N., dkk. Analisis Kadar Vitamin C
dan Fruktosa pada Buah Mangga
(Mangifera indica L.) Varietas
Podang Urang dan Podang Lumut
Metode Spektrofotometri UV-VIS.
Jurnal Wiyata. 4: 1, 49-57.