Anda di halaman 1dari 5

Syavira Azzahra : Uji Benedict

Pendahuluan: Selain itu, karbohidrat sederhana umumnya


Uji benedict bertujuan untuk juga dapat diidentifikasi melalui tata
mengetahui adanya gula pereduksi dalam namanya yang sesuai dengan jumlah atom
larutan sampel. Pada uji ini menghasilkan karbon yang terdapat dalam molekul,
endapan merah bata yang menandakan contohnya adalah tritosa yang memiliki 3
adanya gula pereduksi pada sampel. Endapan atom karbon, dan heksosa yang memiliki 6
yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning, atom karbon (Sumardjo, 2009, p. 147).
atau merah bata tergantung pada konsentrasi
gula reduksinya. Semakin berwarna merah Metode/Cara Kerja
bata maka gula reduksinya semakin banyak Waktu dan Tempat
(Kusbandari, 2015, p. 38). Praktikum ini dilakukan di
Karbohidrat menempati kedudukan Laboratorium Pendidikan Biologi Fakultas
inti metabolisme tumbuhan sehingga cara Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
deteksi dan perkiraan kuantitatifnya sangat Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh pada
penting bagi ahli tumbuhan. Salah satu tanggal 14 Maret 2018.
contoh karbohidrat adalah fruktosa. Fruktosa Target/subjek/Populasi/Sample
adalah gula sederhana yang memberikan rasa Subjek yang melakukan praktikum
manis, terdapat pada makanan alami seperti adalah mahasiswa Pendidikan Biologi tahun
buah-buahan, madu, sayuran, dan biji-bijian 2018 dengan tujuan ataupun target untuk
(Yuliati, 2017, p. 50). mengetahui sifat-sifat karbohidrat terhadap
Larutan sampel sebanyak 8 tetes beberapa reaksi tertutup dan untuk
dimasukkan ke dalam 5 mL pereaksi membuktikan ada atau tidaknya kandungan
benedict. Campuran dikocok dan dididihkan monosakarida dan gula pereduksi terhadap
selama 5 menit. Adanya gula pereduksi sampel yang akan di uji.
ditunjukkan dengan terbentuknya warna Alat dan Bahan
hijau, kuning atau endapan merah bata Alat dan bahan yang digunakan
(Salamah, 2011, p. 88). dalam praktikum kali ini adalah larutan
Karbohidrat merupakan senyawa glukosa 1%, larutan fruktosa 1%, larutan
organik yang terdiri atas serat kasar dan sukrosa 1%, larutan amilosa 1%, tabung
bahan bebas tanpa nitrogen (nitrogen free reaksi, rak tabung reaksi, pipet volume,
extract) atau dalam Bahasa Indonesia disebut pemanas/hot plate, dan beaker glass.
bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN). Jadi, Prosedur
unsur-unsur dari karbohidrat terdiri atas Prosedur yang digunakan pada
karbon, hidrogen, dan oksigen dalam praktikum kali ini langkah pertamanya adalah
perbandingan yang berbeda-beda. sediakan 4 buah tabung reaksi, masing-
Karbohidrat dalam bentuk yang sederhana, masing 5 mL larutan (Reagen Benedict),
umunya lebih mudah larut dalaam air kemudian langkah yang kedua tambahkan 8
daripada lemak atau protein. Menurut ukuran tetes larutan glukosa 1%, larutan fruktosa
molekulnya, karbohidrat digolongkan 1%, larutan sukrosa 1%, dan larutan amilosa
menjadi monosakarida, disakarida, dan 1% ke dalam masing-masing tabung tersebut,
polisakarida (Andriyani, 2015, p. 548). langkah yang ketiga kocok tabung tersebut,
Karbohidrat sederhana sangat mudah lalu semua tabung tempatkan dalam air yang
dikenali melalui rumus empirisnya, karena mendidih selama 3 menit, lalu dinginkan,
perbandingan antara atom karbon, hidrogen, langkah yang ke empat perhatikan warna
dan oksigennya yaitu 1:2:1, contohnya adalah endapan yang terbentuk dan bandingkan
C3H6O3 (titrosa) atau C5H5O10 (pentosa). antar tabung, dan bila terbentuk endapan

2
Syavira Azzahra : Uji Benedict

berwarna, menunjukkan hasil uji positif (+) dengan konsentrasi 6,8 gr/100 ml (Daryanto,
dan jika tidak menunjukkan hasil uji negatif 2015, p.104).
(-). Polisakarida merupakan polimer
Teknik Analisis Data beberapa gula sederhana yang satu sama lain
Analisis data yang digunakan berupa secara konvalen dihubungkan melalui ikatan
deskriptif, foto dan gambar dari hasil glikosidik, dapat berantai lurus atau
pengamatan langsung. Gambar merupakan bercabang dan dapat dihidrolisis dengan
pembanding dari hasil yang didapatkan enzim-enzim tertentu. Unit monumer bisa
melalui praktikum, serta pembahasan dan membentuk homopolisakarida atau
hasil yang didapatkan melalui pengamatan heteropolisakarida. Polisakarida berfungsi
dari uji benedict terhadap beberapa sampel sebagai cadangan makanan dari penguat
yang akan di uji. tekstur (Selulosa, hemiselulosa, pati, dan
lignin) dan sebagai sumber energi (pati,
Hasil dan Pembahasan dektrin, glikogen, dan fruktan) (Fitriani,
Monosakarida adalah karbohidrat 2017, p. 75)
yang biasanya memiliki 3-9 atom karbon. Pada praktikum kali ini yang dilakukan
Karbohidrat yang terdiri atas dua satuan adalah menguji monosakarida atau gula
monosakarida atau yang lebih tergabung pereduksi dalam karbohidrat dengan
melalui ikatan oligosakarida. Oligosakarida menggunakan prinsip uji benedict.
terdiri atas 2 sampai 10 satuan monosakarida. Uji benedict adalah uji kimia untuk
Beberapa oligosakarida yang terdapat di mengetahui kandungan gula (karbohidrat)
dalam benih sukrosa, rafiniosa, dan staktiosa. pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua
Sukrosa adalah disakarida yang terdapat jenis monosakarida dan beberapa disakarida
bebas di alam dan banyak ditemukan dalam seperti laktosa dan maltosa. Pereaksi ini akan
tumbuh-tumbuhan. Hidrolisis ikatan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali
glikosida menunjukkan sukrosa terdiri atas aldehid dalam gugus aromatik, dan alpha
D-glukosa dan fruktosa. Ukuran lingkar hidroksi keton. Oleh karena itu, meskipun
satuan monosakarida glukosa, ditentukan fruktosa bukanlah gula pereduksi, namun
dengan pemetilan gugus hidroksil bebas yang karena memiliki gugus alpha hidroksi keton
dilanjutkan dengan penguraian maka fruktosa akan berubah menjadi glukosa
(Halimursyadah, 2010, p. 12). dan maltosa dalam suasana basa dan
Disakarida merupakan jenis memberikan hasil positif dengan pereaksi
karbohidrat yang banyak dikonsumsi oleh benedict. Larutan-larutan tembaga yang basa
manusia di dalam kehidupan sehari-hari akan bila direduksi oleh karbohidrat yang memiliki
terbentuk gabungan 2 molekul monosakarida. gugus aldehida atau keton bebas akan
Setiap molekul disakarida yang umum membentuk kupro oksida (CU2O) yang
digunakan dalam konsumsi sehari=-hari berwarna kuning sampai merah bata.
adalah sukrosa yang terbentuk dari gabungan Pada praktikum kali ini, bahan yang
satu molekul glukosa dan fruktosa dan uga digunakan ada empat macam, yaitu larutan
laktosa yang terbentuk dari satu molekul glukosa 1%, larutan fruktosa 1%, larutan
glukosa dan galaktosa. Dalam produk sukrosa 1%, dan larutan amilosa 1%. Larutan
pangan, sukrosa merupakan pembentuk fruktosa dan larutan fruktosa adalah contoh
hampir 99% dari gula pasir yang bisa dari monosakarida, sedangkan amilosa adalah
digunakan dalam konsumsi sehari-hari contoh polisakarida dan sukrosa adalah
sedangkan laktosa merupakan karbohidrat contoh dari disakarida.
yang banyak terdapat di dalam susu sapi

3
Syavira Azzahra : Uji Benedict

Gambar 1.1 Reagen Benedict dimasukkan ke Gambar 1.3 Didihkan air


dalam tabung reaksi

Didihkan air dan masukkan tabung


Reagent benedict dimasukkan
reaksi kedalamnya. Hal ini dilakukan untuk
kedalam masing-masing tabung reaksi untuk
melihat reaksi perubahan warna pada setiap
menguji adanya gula pereduksi pada sampel
tabung reaksi yang berisi reagen benedict
yang akan di uji.
yang telah ditambahkan larutan sampel yang
Gambar 1.2 Tabung Reaksi yang berisi
diuji. Percobaan ini menggunakan air yang
reagen benedict ditambahkan larutan sampel
mendidih karena suhu akan mempengaruhi
yang akan di uji.
perubahan warna yang terjadi. Semakin
tinggi suhunya atau semakin lama tabung
reaksi itu di didihkan maka akan semakin
berwarna merah bata.
Gambar 1.4 Tabung reaksi dimasukkan
kedalam air yang sudah mendidih

Masing-masing tabung yang telah


berisi reagen benedict ditambahkan 8 tetes
larutan sampel yang akan di uji. Larutannya
yaitu larutan glukosa 1%, larutan fruktosa
1%, larutan sukrosa 1%, dan larutan amilosa
1%.
Masukkan tabung reaksi ke dalam gelas
beaker yang berisi air mendidih lalu diamkan
selama 10 menit.

4
Syavira Azzahra : Uji Benedict

Gambar 1.5 Larutan di dalam tabung reaksi Gambar 1.6 Hasil akhir dari Uji Benedict
mengalami perubahan warna

Dari hasil pengamatan yang


Setelah didiamkan selama 10 menit didapatkan maka dapat diketahui jenis
larutan di dalam tabung reaksi tersebut karbohidrat mana saja yang menunjukan hasil
berubah warna menjadi merah bata. positif (+) dan negatif (-) terhadap benedict,
Perubahan warna tersebut terjadi pada larutan yaitu:
glukosa dan fruktosa, karena larutan glukosa
dan fruktosa berikatan tunggal yang mampu 1.      Hasil positif (+): Glukosa dan fruktosa
mereduksi CU2SO4. Sedangkan, larutan
2.      Hasil negatif (-) yaitu : Sukrosa dan
sukrosa dan amilosa tidak terjadi perubahan
amilosa
warna karena karbon berikatan sehingga
tidak dapat melepas ion. Larutan sukrosa dan Simpulan dan Saran
amilosa tidak lagi memiliki gugus fungsi Simpulan
aldehid/keton. Berikut reaksi kimia yang  Uji Benedict digunakan untuk
terjadi. menentukan monosakarda dan disakarida pada
sampel yang akan di uji. Berdasarkan percobaan
ini didapatkan bahwa hasil uji positif di
tunjukkan oleh glukosa, fruktosa yang
mengandung gula pereduksi sehingga
berubah warna menjadi merah bata.
Karbohidrat sebenarnya merupakan nama
umum senyawa-senyawa kimiawi berupa
bentuk hidrat dari karbon dan secara empiris
mempunyai rumus umum (CH2O)n.
Berdasarkan sifat-sifatnya terhadap zat-zat
penghidrolisa karbohidrat dibagi dalam 4
kelompok utama yaitu monosakarida,
oligisakarida, glikosida, dan polisakarida.

5
Syavira Azzahra : Uji Benedict

Saran
Sebelum melakukan praktikum
terlebih dahulu harus mengetahui tujuan dan
dasar teori-teori praktikum. Dalam
pengamatan yang dilakukan pada praktikum
hendaknya lebih sabar dan teliti sehingga
dapat menghasilkan pengamatan yang baik
dan sempurna sesuai dengan apa yang kita
kehendaki.

Daftar Pustaka
Andriyani, R., dkk. (2015). Buku Ajar
Reproduksi dan Perkembangan.
Yogyakarta: Deepublish.
Daryanto, Z. P. (2015). Optimalisasi Asupan
Giji Dalam Olahraga Prestasi Melalui
Carbhydrat Loading. Jurnal
Pendidikan Olahraga. 4:1, 50-104.
Fitriani, F. Z., dkk. (2017). Pengaruh
Konsentrasi Substrat Maltosa
terhadap potensial Listrik Baterai
Lactobacillus bulgaricus. Jurnal
Kimia Sains dan Aplikasi. 20:2, 74-
78.
Halimursyadah. (2010). Perubahan Anatomi
dan Kandungan Oligasakarida pada
Benih Reaksi Sitrat Avicennia
marina Akibat Perbedaan Laju
Pengeringan. Jurnal Floratek. 5:1,
11-22.
Kusbandari, A. (2015). Analisis kualitatif
Kandungan Sakarida Dalam Tepung
dan Pati Umbi Ganyong (Canna
edulis Ker.). Jurnal Pharmaciana.
5:1, 35-42.
Salamah, E., dkk. (2011). Aktivitas
Antoksidan dan Komponen Bioaktif
pada Selada Air (Nasturium
officinale L. R. Br). Jurnal
Pengolahan Hasil Perikanan
Indonesia. :2, 85-91.
Sumardjo, D. (2008). Pengantar Kimia.
Jakarta: EGC.
Yulianti, N., dkk. Analisis Kadar Vitamin C
dan Fruktosa pada Buah Mangga
(Mangifera indica L.) Varietas
Podang Urang dan Podang Lumut
Metode Spektrofotometri UV-VIS.
Jurnal Wiyata. 4: 1, 49-57.

Anda mungkin juga menyukai