Abstrak (Brigyta S. Kurniawan – 5004211103) dengan prinsip dimana gula pereduksi dan atau gula non
Dalam melakukan kegiatan sehari-hari tubuh memerlukan pereduksi bereaksi dengan asam sulfat pekat dan
energi. Salah satu sumber energi yaitu karbohidrat. menghasil fulfural atau turunannya dan akan bereaksi
Pembuktian adanya karbohidrat dalam suatu makanan dan kembali dengan reagen anthrone membentuk kompleks
minuman dapat ditentukan melalui berbagai metode, salah dengan warna kuning kehijauan [6]. Dilakukan uji dengan
satunya dengan menggunakan metode anthrone. Metode metode anthrone karena memiliki kelebihan berupa
Anthrone sendiri adalah metode kolorimetri yang sensififitas terhadap karbohidrat dalam jumlah kecil dan
menetapkan konsentrasi gula total, dengan prinsip dimana mudah dan sederhana untuk dilakukan.
gula pereduksi dan atau gula non pereduksi bereaksi
dengan asam sulfat pekat dan menghasil fulfural atau 1.2 Tujuan Percobaan
turunannya dan akan bereaksi kembali dengan reagen Tujuan dari percobaan kali ini untuk mengetahui
anthrone membentuk kompleks dengan warna kuning kandungan dan kadar karbohidrat secara kuantitatif yang
kehijauan. Dilakukan uji dengan metode anthrone karena ada pada suatu sampel dengan menggunakan metode
memiliki kelebihan berupa sensififitas terhadap anthrone.
karbohidrat dalam jumlah kecil dan mudah dan sederhana
untuk dilakukan. Percobaan ini dilakukan untuk II. METODOLOGI (Andi Fitri Ayu Lestari – 5004211101)
menganalisis kadar karbohidrat yang terkandung dalam air 2.1 Alat dan Bahan
minum kemasan ‘Fanta” dengan menggunakan metode Pada percobaan analisa kadar karbohidrat metode
anthrone. Hasil percobaan menunjukan kadar glukosa anthrone digunakan beberapa alat seperti 1 buah labu
yang terkandung dalam minuman Fanta sebesar 33,275 ukur 25mL, 2 buah tabung reaksi, 1 buah pipet ukur
mg/gram dengan regresi sebesar 0,7932. Hasil percobaan 1Ml, 1 buah pipet tetes, 1 buah gelas beaker 50mL dan
yang diperoleh menunjukkan bahwa ada ketidaksesuaian 100mL. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan
antara glukosa yang terkandung dalam sampel bahan antara lain larutan anthron, larutan glukosa yang sudah
berdasarkan informasi kandungan dalam kemasan dengan dibuatkan oleh asisten, dan sampel minuman
hasil uji yang telah dilakukan. mengandung glukosa tidak berwarna yaitu fanta soda
water.
Kata Kunci Anthrone, Glukosa, Karbohidrat.
2.2 Metode Penelitian
I. PENDAHULUAN (Sheryl Surya – 5004211116) 2.2.1 Pengenceran Larutan Sampel
1.1 Latar Belakang a. Dipipet 1mL larutan sampel ke dalam labu
Melakukan kegiatan dalam kehidupan sehari hari tubuh ukur 25Ml
memerlukan energi, energi yang di dapatkan bisa berasal
dari karbohidrat. Selain sebagai bentuk zat gizi untuk
energi, karbohidrat juga berguna untuk menghemat
protein, memberikan rasa manis pada makanan, dan lain
sebagainya. Karbohidrat terdiri atas tiga unsur diantaranya
Carbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O) yang memiliki
struktruk berbeda beda di setiap senyawanya. Karbohidrat
pada umumnya terbagi menjadi dua, karbohidrat
sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat
sederhana terdiri dari monosakarida, disakarida dan
oligosakarida sedangkan pada karbohidrat kompleks
terdiri dari polisakarida [5]
Tidak hanya ada pada makanan, karbohidrat juga bisa b. Ditambahkan aquades hingga tanda batas
terdapat pada minuman. Pembuktian adanya karbohidrat labu ukur untuk mengencerkan sampel lalu
dalam suatu makanan atau minuman dapat di tentukan dikocok hingga homogen
dengan berbagai metode, salah satunya dengan metode
anthrone. Metode Anthrone sendiri adalah metode
kolorimetri yang menetapkan konsentrasi gula total,
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1
Standar
- 1 3.229
5
Tabel 3.1 Data Uji Adsorbansi Larutan Standar
Menurut data uji adsorbansi yang sudah didapat, maka
dapat dihitung perhitungan massa untuk masing-
masing larutan standar. Perhitungan dapat dilakukan
dengan menggunakan persamaan seperti berikut.
0,1 𝑚𝑔
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎 = 1 𝑚𝐿
×
V larutan standar
Melalui perhitungan di atas dapat diketahui massa
glukosa sebagai berikut.
Larutan X (massa Y (adsorbansi)
Standar glukosa dalam
mg)
1 0,02 3.428
2 0,04 3.460
Gambar 3.1 Reaksi Anthrone dengan Glukosa 3 0,06 3.339
4 0,08 3.352
Reaksi di atas merupakan reaksi anthrone dengan
glukosa yang membentuk senyawa berwarna hijau 5 0,1 3.229
kebiruan. Tabel 3.2 Data Perhitungan Massa Glukosa dan
Adsorbansi
3.3 Pengenceran Larutan Sampel Melalui tabel di atas maka dapat diperoleh gravik
Pengenceran larutan sampel dilakukan dengan kurva kalibrasi sebagai berikut.
dimasukkan 1 mL larutan sampel fanta ke dalam labu
ukur 25 mL, kemudian ditambahkan aquades hingga
tanda batas. Sehingga dapat dihitung nilai FP sebagai
berikut.
𝑉2 25
FP =
𝑉1
= 1
= 25
DAFTAR PUSTAKA
[1] Siregar, N. S., Karbohidrat, Jurnal Ilmu Keolahragaan 13
(2), (2014), 38-44
[2] Koehler, L.H., 1952. Differentiation of carbohydrates by
anthrone reaction rate and color intensity. Journal Analytical
Chemistry, 24, 1576-1579.
[3] Giandwood. 2007. Chemistry of the Element 2nd ed.
Butterwoit Neninemann: Oxford UK
[4] W. Irwanda, A. Hairil Alimuddin, P. Studi Kimia, F. Mipa,
U. Tanjungpura, and J. H. Hadari Nawawi, “SINTESIS
ASAM OKSALAT DARI GETAH BATANG TANAMAN
SRI REJEKI (Dieffenbachia seguine (Jacq.) Schott)
MENGGUNAKAN METODE HIDROLISIS ASAM
FOSFAT,” vol. 6, no. 1, pp. 30–36, 2017.
[5] M. Kurzyna Szklarek, J. Cybulska, A. Zdunek, “Analysis
of Chemical Composition of Natural Carbohydrates - An
Overview of Methods”. in Food Chemistry 394 (2022)
133466.
[6] Dasyanti, N. L. M. (2013). Metode Analisis Kualitatif dan
Kuantitatif Karbohidrat. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, Politeknik Kesehatan Denpasar: Denpasar, 22.