Berbagai jenis makanan yang kita konsumsi terdiri atas berbagai macam
kandungan gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Karbohidrat, protein, dan lemak merupakan zat gizi makro karena dibutuhkan
oleh tubuh dalam jumlah besar sedangkan lainnya merupakan zat gizi mikro.
Karbohidrat adalah sumber energi utama dalam makanan manusia dengan asupan
mulai dari 40 hingga 80% dari total kebutuhan energi (Muir et al. 2009).
Karbohidrat merupakan sumber energi utama untuk semua fungsi tubuh, terutama
fungsi otak, dan diperlukan untuk metabolisme nutrisi lain. Efek penting lainnya
dari karbohidrat pada fisiologi manusia adalah kenyang dan pengosongan
lambung, kontrol glukosa darah, metabolisme insulin dan kolesterol serum, dan
mempengaruhi mikroflora kolon dan proses gastrointestinal seperti laksasi dan
fermentasi (Muir et al. 2009).
Karbohidrat berperanmdalam menentukan rasa, warna, dan tekstur bahan
makanan. Analisis karbohidrat meliputi analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
Analisis kualitatif bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidak karbohidrat dalam
suatu bahan. Analisis ini antara lain uji Molisch, uji Barfoed, uji Benedict, uji
Seliwanoff, uji Antron, uji Fehling dan uji Iodin. Analisis kuantitatif bertujuan
untuk penetapan kadar karbohidrat, meliputi analisis total gula (Metode Anthrone,
Metode Fenol), analisis gula reduksi (Metode Lane-Eynon, Metode Nelson
Somogyi), analisis total pati, amilosa dan amilopektin, analisis karbohidrat yang
tidak dapat dicerna.
1.3. Tujuan
Peralatan Analisis
Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban
suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer
digunakan untuk mengukur energi cahaya secara relatif jika energi
tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari
panjang gelombang.
Gambar 1. Spektrofotometer
Zat yang bisa di ukur massanya bisa berupa zat padat maupun cair. Sebagian
besar peneliti menggunakan neraca analitik untuk mengukur massa zat dengan
Tabung Reaksi dan Rak Tabung Reaksi
Tabung reaksi adalah tabung yang terbuat dari kaca atau plastik yang
digunakan untuk menempatkan larutan kimia atau dalam proses
merekasikan sesuatu. Sedangkan rak tabung reaksi digunakan untuk
menempatkan tabung reaksi.
Gambar 5. Vortex
Hot Plate
Penggunaan hot plate pada analisis ini yaitu untuk mendidihkan air.
Kuvet
Kuvet adalah sebuah tabung kecil dengan penampang melintang
berbentuk lingkaran atau persegi, yang ditutup pada salah satu ujung,
terbuat dari plastik, kaca, atau kuarsa leburan (untuk cahaya UV) dan
dirancang untuk menaruh sampel untuk percobaan spektroskopi.
Gambar 7. Kuvet
Beaker Glass
Beaker Glass atau kadang kala disebut sebagai gelas beker adalah sebuah
wadah penampung yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, dan
memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam laboratorium.
2. Metode Titrasi
Metode Lane-eynon adalah metode titrasi (volumetri) untuk penentuan gula
pereduksi. Penentuan gula reduksi dengan metode ini didasarkan atas
pengukuran standar yang dibutuhkan untuk mereduksi preaksi tembaga basa
yang diketahui volumenya. Titik akhir titrasi ditunjukkan dengan hilangnya
warna indikator metilen biru. Titik akhir titrasi merupakan jumlah yang
dibutuhkan untuk mereduksi semua tembaga. (Apriyanto, 1989).
Peralatan Analisis
Labu Ukur
Labu ukur adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengencerkan
atau untuk membuat larutan tertentun.
Peralatan lainnya yaitu mortar dan alu, hot plate, dan pipet tetes dapat dilihat
pada metode anthrone.
Prosedur Analisa
Buret digunakan untuk menambahkan larutan karbohidrat yang dianalisis ke
dalam labu berisi sejumlah larutan tembaga sulfat mendidih yang diketahui
dan indikator biru metilen. Gula pereduksi dalam larutan karbohidrat bereaksi
dengan tembaga sulfat yang ada dalam labu. Setelah semua tembaga sulfat
dalam larutan bereaksi, penambahan gula pereduksi selanjutnya menyebabkan
indikator berubah dari biru menjadi putih. Volume larutan gula yang
dibutuhkan untuk mencapai titik akhir dicatat. Reaksi ini bukan stoichemetric,
yang berarti perlu menyiapkan kurva kalibrasi dengan melakukan percobaan
dengan serangkaian solusi standar konsentrasi karbohidrat yang diketahui.
3. Metode Nelson-Somogyi
Metode ini dapat digunakan untuk mengukur kadar gula reduksi dengan
menggunakan pereaksi tembaga arseno molibdat. Kupri mula-mula direduksi
menjadi bentuk kupro dengan pemanasan larutan gula. Kupro yang terbentuk
selanjutnya dilarutkan dengan arseno molibdat menjadi molibdenum berwarna
biru yang menunjukkan ukuran konsentrasi gula dan membandingkannya
dengan larutan standar sehingga konsentrasi gula dalam sampel dapat
ditentukan. Reaksi warna yang terbentuk dapat menentukan konsentrasi gula
dalam sampel dengan mengukur absorbansinya. (Sudarmadji.S.1984)
Peralatan Analisis
Peralatan yang digunakan dalam metode ini sama seperti yang digunakan pada
metode anthrone yaitu tabung reaksi dan rak tabung reaksi, spektrofotometer,
vortex, hot plate, gelas beker, kuvet, dan pipet tetes. Untuk gambar peralatan,
dapat dilihat pada penjelasan metode anthrone.
Prosedur Analisis
Sampel dimasukan ke dalam tabung reaksi dan kemudian ditambahkan reagen
Nelson dan dipanaskan pada air mendidih yang berada dalam gelas beker yang
dididihkan menggunakan hot plate . Dinginkan menggunakan air mengalir.
Tambahkan reagen arsenomolibdat dan dikocok hingga homogen dan larut
sempurna kemudian tambahkan aquadest. Larutan dipindahkan ke dalam
kuvet, lalu memasukannya ke dalam spektrofotometer kemudian membaca
nilai absorbansinya.
Peralatan Analisis
Peralatan yang digunakan dalam analisis ini yaitu labu ukur (Gambar
9),tabung reaksi (Gambar 2), vortex (Gambar 5), hot plate (Gambar 6),
spektrofotometer (Gambar 1), kuvet (Gambar 7), gelas beker (Gambar 8), dan
pipet tetes (Gambar 4).
Prosedur Analisis
Analisa dilakukan dengan membuat larutan glukosa standard dan kemudian
ditambahkan reagen DNS. Campur menggunakan vortex hingga homogen dan
kemudian dipanaskan menggunakan air mendidih. Setelah didinginkan,
larutan diencerkkan kemudian divortex kembali. Larutan dipindahkan ke
dalam kuvet, lalu memasukannya ke dalam spektrofotometer kemudian
membaca nilai absorbansinya.
5. Metode Asam Fenol Sulfat
Metode ini disebut juga dengan metode TS (total sugar) yang digunakan untuk
mengukur total gula. Metode ini dapat mengukur dua molekul gula pereduksi.
Gula sederhana, oligosakarida, dan turunannya dapat dideteksi dengan fenol
dalam asam sulfat pekat yang akan menghasilkan warna jingga kekuningan
yang stabil.
Peralatan Analisis
Peralatan yang digunakan dalam analisis ini yaitu,tabung reaksi (Gambar 2),
vortex (Gambar 5), spektrofotometer (Gambar 1), kuvet (Gambar 7), gelas
beker (Gambar 8), dan pipet tetes (Gambar 4).
Prosedur Analisis
Analisa dilakukan dengan membuat larutan glukosa standar kemudian rendam
dalam air. Tambahkan fenol 5% dan H2SO4 pekat. Biarkan selamat 10 menit
kemudian divotex lalu dibiarkan kembali selama 20 menit. . Larutan
dipindahkan ke dalam kuvet, lalu memasukannya ke dalam spektrofotometer
kemudian membaca nilai absorbansinya.
PENUTUP
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah hot plate, neraca analitik,
pendingin tegak, erlenmeyer, gelas kimia, gelas ukur, labu ukur, batang pengaduk,
pipet tetes, pipet ukur, bulf, magnetic stirrer, corong, kertas saring, buret dan
statif. Sampel yang digunakan yaitu buah naga merah.